b. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus.
c. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan.
Sedangkan pada perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
Penggunaan masing-masing cara diatas dapat dilihat dari contoh berikut ini :
PT risa fadila memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba
tahun 2005 sebesar Rp1.000.000,00. PPh sebesar 15% dari laba bersih.
Misalnya :B = Bonus dan P = Pajak
Perhitungan bonus masing-masing cara diatas sebagai berikut :
a. Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh :
B = 0,1 x Rp1.000.000,00
B = Rp1.00.000,00
PPh = 15% x (Rp1.000.000,00 Rp100.000,00)
PPh = Rp135.000,00
b. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi dengan bonus :
B = 0,1 (Rp1.000.000,00 P)
P = 0,15 (Rp1.000.000,00 B)
P dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka b dapat dihitung sebagai
berikut :
B = 0,1 (Rp1.000.000,00 0,15(Rp1.000.000,00 B))
B = 0,1 (Rp1.000.000,00 Rp150.000,00 + 0,15 B)
B = Rp100.000,00 Rp15.000,00 + 0,015 B
B 0,015 B = Rp85.000,00
0,985 B = Rp85.000,00
B = Rp86.294,40
PPh dihitung dengan menganti B persamaan kedua sebagai berikut :
P = 0,15 (Rp1.000.000,00 Rp86.249,40)
P = 0,15 x Rp913.70560
P = Rp137.055,84.
Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPH:
B = 0,10 (Rp1000.000,00 - B - P)
P = 0,15 (Rp1000.000,00 - B)
P dalam persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua, maka B dapat dihitung sebagai
berikut:
B = 0,10 (Rp1000.000,00 B 0,15 (Rp1000.000,00 - B))
B = 0,10 (Rp.1000.000,00 B Rp150.000,00 0,15B)
B = Rp100.000,00 0,1B Rp15.000,00 + 0,015B)
B + 0,10B 0,015B = Rp85.000,00
1,0985B = Rp85.000,00
B = Rp77.378,00
PPH dihitung dengan mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut:
P = 0,15 (Rp.1000.000,00 - Rp77.378,00) = (Rp922.622,00)
P = Rp138.393,00
8. Utang Pendapatan yang Dibayar Dimuka
Pendapatan diterima dimuka merupakan kewajiban karena, perusahaan telah menerima
uang dari pelanggan, tapi jasa atau barang dari perusahaan belum diberikan atau diserahkan.
Jumlah yang diterima dari langganan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang akan
diserahkan dalam periode yang akan datang dicatat sebagai pendapatan yang diterima dimuka
dan dilaporkan di bawa kelompok utang jangka pendek. Contoh dari pendapatan yang
diterima di muka adalah uang muka yang diterima untuk langganan majalah/surat-surat
kabar.
Contoh:
PT ABC menerima uang muka sebesar Rp 480.000 untuk berlangganan majalah Bola
selama 1 tahun pada tanggal 1 april 1990.
Apr 1 Kas 480.000
Pendapatan diterima dimuka 480.000
Penerimaan uang muka sebesar 480.000 untuk 12 bulan. Jadi per bulannya = 480.000 / 12 =
40.000
Pada akhir tahun, 31 desember 1990 PT ABC akan mengakui pendapatan untuk 9 bulan ( 1
april s/d 31 desember = 9 bulan). Pendapatan diakui jika majalah Bola sudah diberikan
kepada pelanggannya. Karena selama 9 bulan sudah diberikan, maka pendapatan diakui.
Des 31 Pendapatan diterima dimuka 360.000
Pendapatan 360.000
Pengakuan pendapatan selama 9 bulan.
Per bulannya sebesar Rp 40.000. Jadi 9 bulannya sebesar Rp 40.000 x 9 = 360.000
NB: diasumsikan jurnal penutup dibuat.