Definisi
Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus poks, klinis berupa
papul berbentuk kubah, berkilat, dan pada permukaannya terdapat lekukan (delle/umblikasi,
berisi massa yang mengandung badan moluskum.
Epidemiologi
Penyakit ini terutama menyerang anak, kadang-kadang juga orang dewasa, dan pasien
dengan imunokrompremais. Pada orang dewasa digolongkan dalam penyakit infeksi menular
seksual (IMS). Secara klinis perlu dibedakan dengan herpes simpleks fase awal. Transmisinya
dapat melalui kontak kulit langsung, otoinokulasi, atau melalui benda yang terkontaminasi,
misalnya handuk, baju, kolam reang, dan mainan.
Etiopatogenesis
Virus moluskum tergolong virus DNA genus Molluscipox, ditemukan 4 subtipe, dan tipe
1 dianggap dapat menyerang individu yang imunokompremais. Masa inkubasi antara 2-8
minggu. Beberapa toll like receptors (TLRs) mampu mengenali struktur dan merespon infeksi
virus tersebut.
Gejala Klinis
Tempat predileksi penyakit ini yaitu di daerah wajah, leher, ketiak, badan, dan
ekstremitas (jarang di telapak tangan atau telapak kaki), sedangkan pada orang dewasa di daerah
pubis dan genitalia eksterna. Kelainan kulit berupa papul berbentuk bulat mirip kubah, berukuran
miliar sampai dengan lenticular, dan berwarna putih berkilat seperti lilin. Papul tersebut setelah
beberapa lama membesar kemudian ditengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan
tampak ke luar massa yang berwarna putih mirip butiran nasi. Kadang-kadang dapat timbul
infeksi sekunder sehingga timbul supurasi. Sebagian papul dapat berukuran 1-5 mm disebut
giant molluscum. Komplikasi dapat terjadi berupa infeksi sekunder akibat garukan. Pada pasien
imunokompremais, misalnya HIV/AIDS, lesi moluskum menjadi cepat tumbuh berjumlah sampai ratusan,
besar-besar dan tersebar.
Laboratorium dan Histopatologik
Morfologi klinis yang khas berupa papul bulat, keras, berkilat mirip lilin, dan permukaan
dapat disebut delle. Biasanya tanpa inflamasi. Klinis mudah dibedakan dengan milia, folikulitis,
dan lesi awal varisela.
Tata Laksana
Pencegahan
Pasien diminta menjaga kebersihan diri, tidak saling meminjam alat mandi, misalnya
handuk, pakaian, dan mainan, mencegah kontak fisik sesame teman, dan selama sakit dilarang
berenang.
Prognosis
Dengan menghilangkan semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang residif.
Sumber:
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. 2015. Jakarta: FKUI. Halaman 124-126
Wolff, K., Johnson, R. A., Saavedra, A. P., and Roh, E. K. 2017. Fitzpatrick's Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology Eighth Edition. McGraw-Hill Education. Page: 649-
653