Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PAJAK PADA MASYARAKAT

KELOMPOK :9

NAMA ANGGOTA : M.RIZKI

DENI ARIANDA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah pungutan yang bersifat dipaksakan oleh negara kepada warga
negaranya untuk memenuhi berbagai macam tuntutan dan perkembangan dalam
pembangunan. Peran pajak sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara,
termasuk di negara Indonesia yang termasuk negara sedang berkembang, yang
menggunakan pajak sebagai salah satu pendapatan utama untuk membiayai segala
macam kebutuhan. Tingkat perkembangan ekonomi akan berjalan di tempat bahkan
mengalami kemunduran. Banyak pembangunan yang tidak berjalan karena prediksi
pendapatan dari pajak yang awalnya ditujukan untuk membiayai pembangunan ternyata
tidak sepadan karena penggelapan uang pajak.

Kepatuhan dalam mematuhi peraturan negara, khususnya untuk membayar


pajak seharusnya sudah menjadi budaya. Pajak bukan sekedar kewajiban semata, karena
dari pajaklah semua pembangunan yang ada di negara Indonesia ini dapat berlangsung.
Kita seharusnya tidak selalu menuntut hak akan fasilitas yang wajib disediakan oleh
negara, tetapi hanya untuk sekedar memberikan kontribusi pajak negara saja, kita
memikirkan berbagai macam cara untuk memanipulasinya. Saat inilah waktu yang tepat
bagi kita bersama untuk memberikan kontribusi bagi negara ini, hanya dengan
kepatuhan akan menjalankan peraturan negara, kita dapat membangun negara ini
menjadi lebih baik lagi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan landasan teori tentang pajak

2. Konsekuensi pajak terhadap keuangan negara

3. Konsekuensi pajak terhadap pendapatan nasional

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui landasan teori tentang pajak.

2. Untuk mengetahui konsekuensi pajak terhadap keuangan negara.

3. Untuk mengetahui konsekuensi pajak terhadap pendapatan nasional.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pajak

Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok.


Perpajakan menyangkut dua masalah pokok, yaitu bagaimanakah sistem administrasi
membiayai pengadaan dan penyediaan barang dan jasa kolektif yang sukar dapat
disediakan melalui mekanisme pasar serta bagaimanakah membiayai program-program
yang dapat menghindarkan akibat sampingan dalam mekanisme pasar.

Ada beberapa alasan mengapa kebutuhan akan perpajakan itu timbul. Alasan
pertama adalah bahwa sistem administrasi perlu menyediakan barang dan jasa kolektif.
Alasan kedua, sistem administrasi perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
kegagalan-kegagalan tertentu dari mekanisme pasar sehingga langkah-langkah yang
diambil itu mencerminkan mekanisme perencanaan. Alasan ketiga, berkaitan dengan
pemerataan dalam pembagian pendapatan. Alasan keempat, adanya ketidaksempurnaan
pasar. Ada sumber lain dari pengeluaran yang dilaksanakan oleh sistem administrasi
yaitu yang berkaitan dengan campur tangan sistem administrasi yang timbul dari
kegagalan mekanisme perencanaan pasar.

Memberikan pengertian pajak akan berkaitan dengan masalah yang dapat


menjelaskan fungsi dari pajak dengan keyakinan bahwa pengartian tersebut mencakup
segi-segi pokok yang terkandung di dalamnya. Sistem administrasi melakukan
penarikan pajak bukan semata-mata untuk memperoleh dana akan tetapi juga dapat
mengawasi pengeluaran dari sistem kegiatan sosial sehingga permintaan konsumsi dan
investasi dari sistem administrasi ditambah dengan permintaan konsumsi dan investasi
dari sistem kegiatan sosial akan sama dengan pendapatan pada tingkat kesempatan kerja
tertentu.

2.2 Tujuan Perpajakan

Sistem politik pada umumnya berfungsi dalam membuat keputusan dan


menafsirkan nilai-nilai yang ada dalam dan dibutuhkan oleh sistem kegiatan sosial
untuk dapat mengatur pembagian pendapatan yang lebih merata. Perpajakan diperlukan
untuk membiayai berbagai pengeluaran negara.

Tujuan dari perpajakan adalah untuk menekan konsumsi dan investasi dari
sistem kegiatan sosial sehingga sistem administrasi dapat menyediakan barang dan jasa
publik, sosial atau kolektif dan dapat memberikan subsidi kepada golongan miskin
tanpa menimbulkan inflasi dan kesukaran dalam neraca pembayaran.

Fungsi pokok dari perpajakan adalah untuk menekan berbagai permintaan


akan kapasitas produktif dari sistem kegiatan sosial. Dengan demikian, perpajakan
mempunyai tujuan lain, di samping sebagai sumber pendapatan negara. Perpajakan yang
eifisien dilaksanakan dengan suatu cara yang dapat membantu pembagian pendapatan
yang lebih merata, dapat membantu untuk memberikan dorongan tingkat pertumbuhan
ekonomi dan memperkuat kebijaksanaan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan oleh
sistem administrasi.

2.3 Prinsip Perpajakan

A. Prinsip Pengenaan Pajak

Soal prinsip pengenaan pajak yang baik telah dikemukakan oleh A. Smith
dengan cannon of taxation dan para ahli keuangan lainya. Suatu sistem pajak yang baik
haruslah memenuhi kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Distribusi dari beban pajak harus adil, setiap orang harus membayar sesuai dengan
bagiannya yang wajar.

2. Pajak-pajak harus sedikit mungkin mencampuri keputusan-keputusan ekonomi.

3. Pajak-pajak haruslah memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi di sektor swasta,


apabila instrumen pajak dapat melakukannya.

4. Struktur pajak haruslah mampu digunakan dalam kebijakan fiskal untuk tujuan
stabilisasidan pertumbuhan ekonomi.

5. Sistem pajak harus dimengerti oleh wajib pajak.

6. Administrasi pajak dan biaya pelaksanaannya haruslah sesedikit mungkin.

7. Kepastian.

8. Dapat dilaksanakan.

9. Dapat diterima, Suatu sistem pajak yang baik adalah suatu sistem pajak yang adil.
Konsep keadilan ini sifatnya relatif, sehingga harus dijelaskan lebih lanjut. Dalam
bidang perpajakan konsep keadilan menjadi dua klasifikasi, yaitu keadilan datar
(horizontal equity) dan keadilan tegak (vertical equity). Yang dimaksud dengan
keadilan datar adalah pengenaan pajak dimana setiap orang yang kedaannya sama
haruslah menderita beban pajak yang sama besarnya. Sedangkan keadilan tegak adalah
situasi dimana orang yang keadaannya berbeda adalah haruslah menderita beban pajak
yang berbeda pula.

B. Prinsip Pemanfaatan Dalam Perpajakan

Menurut prinsip ini,setiap orang haruslah membayar pajak sebesar manfaat


yang dia terima dari aktivitas pmerintah. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa
prinsip manfaat sesuai dengan insidens Keseimbangan Anggaran, kedua-duanya
berdasarkan pertukaran model suka rela (voluntary exchange model). Dalam hal ini
pengenaan pajak dapat didasarkan pada kriteria efisiensi, yaitu dimana tingkat produksi
ditentukan pada biaya marginal sama dengan harga.

C. Prinsip Kemampuan Membayar

Menurut prinsip ini, setiap orang haruslah membayar bagiannya (pajak)


sesuai dengan kemampuannya untuk membayar. Prinsip ini tidak mempunyai dasar
ilmiah karena didasarkan pada sesuatu yang sangat abstrak. Untuk dijadikan suatu
prinsip perpajakan yang operasional maka prinsip ini juga harus menggunakan suatu
ukuran operasional untuk mengukur kemampuan seseorang untuk membayar pajak.
Tiga ukuran yang biasanya dipakai untuk mengukur kemakmuran seseorang (atau
kemampuan seseorang membayar pajak) adalah:

1. Pendapatan

2. Pengeluaran konsumsi

3. Kekayaan

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Efek Perpajakan Dalam Perekonomian

Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah untuk


berbagai tujuan, misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa publik, untuk
mengatur perekonomian, dapat juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena sifatnya
yang dipaksakan tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat
atau seseorang. Pajak merupakan suatu pungutan yang dipaksakan oleh pemerintah
untuk berbagai tujuan, misalnya untuk membiayai penyediaan barang dan jasa publik,
untuk mengatur perekonomian, dapat juga mengatur konsumsi masyarakat. Karena
sifatnya yang dipaksakan tersebut maka pajak akan mempengaruhi perilaku ekonomi
masyarakat atau seseorang.

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat penting dalam


menopang pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri. Besar-
kecilnya pajak akan menentukan kapasitas anggaran negara, baik untuk pembiayaan
pembangunan maupun anggaran rutin. Pajak sebagai instrumen fiskal yang merupakan
penerimaan negara kemudian menjadi suatu investasi pemerintah dan digunakan untuk
memenuhi kemakmuran rakyat.

Dalam implementasinya, pemungutan pajak dapat berjalan baik bila prinsip-


prinsip kebijakan perpajakan dapat diterapkan. Smith dan Jones mengemukakan tentang
prinsip kebijakan perpajakan yang dikenal dengan istilah Smith's Canons. Prinsip-
prinsip itu meliputi asas kesamaan (equality and equity), asas kepastian hukum
(certainty), asas tepat waktu (convenice), dan asas ekonomi atau efisiensi (economy or
efficiency). Jika prinsip itu diterapkan secara menyeluruh, sistem perpajakan berjalan
ideal.

Dalam menjalankan kebijakan perpajakan, pemerintah di setiap negara


memiliki hak yuridis secara eksklusif untuk memungut dari wajib pajak. Yurisdiksi itu
tentunya berlandaskan undang-undang yang dibuat bersama dengan legislatif. Hal itu
dilakukan dengan memberi batasan-batasan dari pengenaan dan besarnya pajak yang
dibebankan pada subjek dan objek pajak. Atas dasar uraian itu, jelas dapat dikatakan
bahwa upaya perpajakan (tax effort) melalui yurisdiksi yang jelas merupakan langkah
strategis dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan.

Sejalan dengan adanya yurisdiksi dan kepastian hukum, kebijakan perpajakan


bertujuan mendorong kemajuan ekonomi sebagai upaya peningkatan hasrat konsumsi
masyarakat, meningkatkan investasi pemerintah, serta mentransmisikan sumber-sumber
ekonomi masyarakat menjadi penerimaan pemerintah.
Kesejahteraan merupakan perwujudan dari cita-cita pembangunan ekonomi
suatu negara dan salah satu tujuan dari pemungutan pajak. Bagi bangsa Indonesia,
kesejahteraan sudah sangat jelas diatur tersendiri dalam UUD 1945 Pasal 33.
Pembangunan merupakan bentuk kristalisasi ide dan kreativitas negara dalam rangka
mencapai kesejahteraan hidup masyarakat.

Ide dan kreativitas tersebut meliputi segala konsep dan program


pembangunan yang merupakan reprensentasi kehendak masyarakat dalam rangka
mencapai kemakmuran. Pengurangan kemiskinan, pemerataan pembangunan,
peningkatan gizi, kesempatan kerja yang luas, dan peningkatan kualitas pendidikan
merupakan beberapa bentuk kesejahteraan yang diinginkan masyarakat.

Dampak Ekonomi

Kebijakan perpajakan yang baik ikut menentukan jalannya perekomian di


suatu negara. Dijelaskan bahwa tarif pajak yang tinggi akan menurunkan investasi yang
otomatis menekan pertumbuhan ekonomi dan berdampak mengecilnya penerimaan
pajak. Tarif pajak yang relatif kecil akan berdampak sebaliknya, investasi melaju,
pertumbuhan ekonomi membaik, dan penerimaan negara membesar. Jadi, jelas setiap
kebijakan perpajakan memiliki dampak ekonomi makro dan aspek sosial lainnya.

Kajian perpajakan yang lebih mendalam dan terperinci meliputi tidak saja
pemahaman aturan perundang-undangan, tetapi juga membuat landasan teori ekonomi
perpajakan. Pentingnya alokasi pembiayaan pengeluaran pemerintah yang efisien dan
distribusi yang adil merata menjadi kajian menarik yang dapat ditemukan dalam buku
ini.

Demikian juga mengenai pentingnya peranan pajak dalam ilmu ekonomi


aspek ekonomi makro. Lebih jauh lagi, dalam era desentralisasi fiskal, posisi pajak
sebagai transfer dana perimbangan memegang peranan sentral dalam pembangunan dan
kesejahteraan daerah

Kebijakan Fiskal

& Adalah kebijakan ekonomi makro yang implementasinya melalui


penyusunan anggaran pemerintah (APBN di Indonesia).

& Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran anggaran;

1. Belanja barang dan jasa (G),

2. Gaji pegawai (W),

3. Transfer payment/subsisi (Tr).


Sedangkan pada sisi pendapatan terdiri 4 pos yang penting, yaitu:

1. Penerimaan pajak (Tx),

2. Kredit likuiditas bank sentral (U),

3. Pinjaman/obligasi dalam negeri (B),

4. Pinjaman/hutang luar negeri (F)

Masing-masing pos mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap


perekonomian.

n Pada sistem perekonomian yang tertutup (tidak ada perdagangan


internasional) maka pendapatan nasional (Y) dapat tersusun atas konsumsi (C), investasi
(I), pengeluaran pemerintah (G). Dirumuskan :

Y=C+I+G

n Dimana konsumsi (C) sebagai fungsi dirumuskan sebagai :

C = aY + b

Pendapatan disposibel (YD) sebagai nilai pendapatan yang dapat


dibelanjakan diformulasikan sebagai :

YD = Y Tx + Tr

YD = C + S

Dimana :

Tx : Pajak

Tr : Transfer pemerintah

S : Saving

Dimana saving dapat difungsikan sebagai :

S = (1-a)Y b

Dalam perekonomian dengan kebijakan fiskal maka dapat digambarkan


secara grafis pendekatan penawaran agregat - permintaan agregat dan pendekatan
suntikan dan bocoran.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok.


Perpajakan menyangkut dua masalah pokok, yaitu bagaimanakah sistem administrasi
membiayai pengadaan dan penyediaan barang dan jasa kolektif yang sukar dapat
disediakan melalui mekanisme pasar serta bagaimanakah membiayai program-program
yang dapat menghindarkan akibat sampingan dalam mekanisme pasar.

Dalam implementasinya, pemungutan pajak dapat berjalan baik bila prinsip-


prinsip kebijakan perpajakan dapat diterapkan. Smith dan Jones mengemukakan tentang
prinsip kebijakan perpajakan yang dikenal dengan istilah Smith's Canons. Prinsip-
prinsip itu meliputi asas kesamaan (equality and equity), asas kepastian hukum
(certainty), asas tepat waktu (convenice), dan asas ekonomi atau efisiensi (economy or
efficiency). Jika prinsip itu diterapkan secara menyeluruh, sistem perpajakan berjalan
ideal.

Dalam menjalankan kebijakan perpajakan, pemerintah di setiap negara


memiliki hak yuridis secara eksklusif untuk memungut dari wajib pajak. Yurisdiksi itu
tentunya berlandaskan undang-undang yang dibuat bersama dengan legislatif. Hal itu
dilakukan dengan memberi batasan-batasan dari pengenaan dan besarnya pajak yang
dibebankan pada subjek dan objek pajak. Atas dasar uraian itu, jelas dapat dikatakan
bahwa upaya perpajakan (tax effort) melalui yurisdiksi yang jelas merupakan langkah
strategis dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan.

DAFTAR PUSTAKA

http://analisishands.blogspot.com/2012/04/pengaruh-pajak-terhadap-
perekonomian.html

http://fkipekonomiut.blogspot.com/2011/04/materi-pokok-ekonomi-publik-ilmu.html

http://id.pdfsb.com/makalah+pengaruh+pajak+terhadap+perekonomian+dalam+nege
ri

Modul Kuliah Keuangan Negara oleh Dosen Dra. Sri Maryati M.Si

http://cicimaisri65.blogspot.co.id/2014/02

Anda mungkin juga menyukai