Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama berasal dari kata A-GAM-A, awalan A berarti tidak dan GAM
berarti pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang
kekal, dengan demikian agama: berarti pedoman hidup yang kekal.
Agama, yang secara harfiah berarti tidak kacau, mengandung
pengertian bahwa dalam agama terdapat seperangkat aturan (nilai dan norma)
yang akan menjadikan para penganutnya hidup dalam suasana keteraturan,
ketenteraman, kedamaian, dan keselamatan.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
megatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Bagi seorang Muslim, Agama Islam beserta nilai yang terdapat di
dalamnya, bahkan menjadi pedoman bagi semua aspek kehidupannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya agama islam dalam kehidupan individu?
2. Bagaimana pentingnya agama islam dalam kehidupan masyarakat?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Agama Islam Dalam Kehidupan Individu


Firman Allah :







Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang yang telah
diberi Kitab tidaklah berselisih, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu,
karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang ingkar terhadap ayat-
ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. Ali
Imran:19)
Beberapa fungsi penting Agama Islam dalam kehidupan individu yaitu :
1. Agama Islam Sebagai Sumber Nilai dan Moral
Agama Islam juga menjadi sumber moral dalam kehidupan manusia,
karena dalam Al Quran diajarkan berbagai perintah dan larangan Allah
SWT. Sehingga seseorang yang berpedoman pada Al Quran akan
mempunyai akhlak yang baik yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Nabi saw bersabda: Sebaik-baik orang Mumin adalah orang yang
paling baik akhlaknya (HR. Abu Dawud).
2. Agama Islam Sebagai Sarana untuk Mengatasi Rasa Gelisah dan Frustasi
Untuk mengatasi gelisah dan frustasi seseorang akan lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk mencari ketenangan dan
ketentraman batin. Seperti dengan ibadah sholat, membaca kitab suci Al
Quran serta berdzikir maka ia akan merasa jauh lebih tenang dan tenteram.
Sebagaimana telah dikatakan Allah SWT dalam Al Quran :



(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Radu:28)

2
3. Agama Islam Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Ketakutan
Timbulnya motivasi agama salah satunya karena adanya rasa takut.
Lihatlah misalnya disaat terjadi musibah gempa bumi, tsunami, dan
sebagainya, orang-orang akan berdoa meminta pertolongan dan
perlindungan kepada Allah SWT.
Selain itu banyak sekali ayat-ayat suci Al Quran yang jika dibaca
berulang-ulang dengan penuh keyakinan dapat menghilangkan rasa
ketakutan dalam diri seseorang. Antara lain :
- QS. At Taubah ayat 51
- QS Ali Imran ayat 160
- QS Al Anfal ayat 9-10
4. Agama Islam Sebagai Sumber Informasi dan Sarana Untuk Memuaskan
Keingintahuan
Tanpa agama, manusia tidak mampu menjawab pertanyaan yang
sangat mendasar dalam kehidupannya, yaitu dari mana manusia datang,
apa tujuan manusia hidup, dan mengapa manusia ada, dan kemana
manusia kembalinya setelah mati.
Al Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah
mati. Jika dicermati, ilmu pengetahuan yang saat ini berkembang,
sejatinya telah Allah tuliskan dalam Al Quran. Dengan membaca Al Quran
dan mengetahui artinya maka kita akan menemukan banyak ilmu
pegetahuan tentang alam semesta yang tak terkira.
5. Agama Islam Sebagai Pembentuk Kata Hati
Kata hati sebagai suatu rasa moral di dalam diri manusia berupa rasa
benar dan salah, suatu reaksi emosional yang didasarkan atas fakta bahwa
pikiran manusia pada dirinya sendiri dalam mengatur keharmonisan
dirinya.
Pada diri manusia telah ada sejumlah potensi untuk memberi arah
dalam kehidupan manusia. Potensi tersebut adalah: hidayat al-Ghariziyyat
(naluriah), hidayat al-Hissiyyat (inderawi), hidayat al-Aqliyat (nalar), dan
hidayat al-Diniyyat (agama).

3
B. Pentingnya Agama Islam Dalam Kehidupan Masyarakat
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan
masyarakat.
Nilai nilai dan norma norma yang memberikan arah dan makna bagi
kehidupan masyarakat ialah agama.
Fungsi terpenting agama adalah memberikan dasar yang mutlak bagi
tatanan moral masyarakat: memperkuat, mempertahankan, menjustifikasi, dan
melegitimasi ketaatan terhadap tatanan moral tersebut (Peter Berger).
Beberapa fungsi penting Agama Islam dalam kehidupan masyarakat
yaitu :
1. Berfungsi Edukatif dan Penyelamat
Ajaran agama islam memiliki fungsi dasar pengajaran. Secara yuridis
agama islam berfungsi menyuruh dan melarang, artinya menyuruh untuk
mengerjakan amalan-amalan dan melarang untuk mengerjakan larangan-
larangan yang ada dalam Al- Quran.
Kedua unsur ini harus dipatuhi/dijalankan olek para pemeluk agama
islam agar tercipta kehidupan masyarakat yang baik, tenteram, harmonis
dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Selain itu Agama Islam juga berfungsi sebagai penyelamat karena
agama islam berisikan petunjuk-petunjuk bagi manusia untuk hidup
selamat di dunia maupun di akhirat.
2. Berfungsi Perdamaian
Melalui tuntunan agama islam seorang/sekelompok orang yang
bersalah atau berdosa akan mencari kedamaian batin dan perdamaian baik
dengan diri sendiri, sesama manusia, alam semesta maupun dengan Allah
SWT.
Rasa berdosa dan bersalah tersebut akan mengilang apabila mereka
baertaubat dengan sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatan dosa itu lagi. Sehingga akan tercipta kedamaian batin dan
kehidupan yang lebih baik.

4
3. Berfungsi sebagai Kontrol Sosial
Ajaran agama islam menjadikan masyarakat makin peka terhadap
masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan
kemanusiaan.
Kepekaan ini juga mendorong masyarakat untuk tidak bisa berdiam
diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan masyarakat
yang ada.
4. Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa Persaudaraan
Agama Islam sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan
solidaritas. Islam juga sangat membenci adanya permusuhan sesama
manusia.
Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali
Imran:103)
5. Berfungsi Transformatif dan Kreatif
Fungsi transformatif berarti agama islam mampu mengubah bentuk
kehidupan masyarakat lama menjadi bentuk kehidupan masyarkat baru.
Dalam hal ini mengubah pola pikir masyarakat dan nilai-nilai sosial yang
kurang manusiawi dengan membentuk kepribadian masyarakat yang ideal
dan lebih baik sesuai dengan ajaran agama islam.
Fungsi kreatif artinya ajaran agama islam mendorong dan mengajak
masyarakat untuk bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya
sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa fungsi penting Agama Islam dalam kehidupan individu
yaitu:
1. Agama Islam Sebagai Sumber Nilai dan Moral;
2. Agama Islam Sebagai Sarana untuk Mengatasi Rasa Gelisah dan
Frustasi;
3. Agama Islam Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Ketakutan;
4. Agama Islam Sebagai Sumber Informasi dan Sarana Untuk
Memuaskan Keingintahuan;
5. Agama Islam Sebagai Pembentuk Kata Hati.
Beberapa fungsi penting Agama Islam dalam kehidupan masyarakat
yaitu :
1. Berfungsi Edukatif dan Penyelamat;
2. Berfungsi Perdamaian;
3. Berfungsi sebagai Kontrol Sosial;
4. Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa Persaudaraan;
5. Berfungsi Transformatif dan Kreatif.

B. Saran
1. Hendaknya pembelajaran mengenai pentingnya Agama Islam dalam
kehidupan individu diawali dari lingkungan keluarga, sehingga mampu
menciptakan karakter diri sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
2. Pentingnya lingkungan masyarakat yang baik untuk menciptakan
generasi Islam yang madani. Lingkungan masyarakat yang baik akan
membawa perilaku dan efek yang baik pula bagi individu sebaliknya
lingkungan masyarakat yang kurang baik akan mempengaruhi
kepribadian individu itu sendiri.

6
Daftar Pustaka

Aminuddin, dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam. Bogor : Ghalia Indonesia.


Hendropuspito. 2006. Sosiologi Agama. Yogyakarta : Kanisius.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ramayulis. 2003. Psikologi Agama. Jakarta : Kalam Mulia

Anda mungkin juga menyukai