OLEH
Musdalifah (2605023)
Rozi Efendi (2605028)
Harrinda Maulana (2605032)
Nuraini Rahmi (2605033)
Sinta Wistari (2605034)
Desi Anggraini (2605035)
Yuni Afio Sensia (2605036)
1
1. Formula
a. Minyak jarak
dinding usus sehingga membuat kerja usus dipermudah. Tidak hanya itu,
minyak jarak juga dapat digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut yang
rambut. Kemudian, minyak jarak juga dapat digunakan untuk merawat kulit.
2
- Pemerian : cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak
berwarna, bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas
mutlak, dengan asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan air.
3. PENIMBANGAN BAHAN
5
70 % = 100 60 = 3
10
80 = 100 60 = 6
0,18
= 60 = 0,108
100
10
= 100 60 = 6
= 60 mL 42,108 mL
= 17,892 mL
1 = 60 1000 = 60.000
3
60.000
= 27 = 27.000
60
60.000
70% = 3 = 3000
60
60.000
80 = 6 = 6000
60
60.000
= 0,108 = 108
60
60.000
= 6 = 6000
60
= 60.000 42.180
= 17.892 mL
4. Proses Produksi
Preformulsi
Data farmakokinetik
obat
Penimbangan bahan
4
1. Nipagin dilarutkan dalam air (pada beker gelas)
dengan homogenizer dengan kecepatan 1500 rpm
2. Tambahkan tween 80 dan etanol 70 dan gliserin
kedalam fase cair, lalu homogenkan dengan
homogenizer
3. Minyak jarak ditambahkan sedikit demi sedikit
kedalam fase air sampai terbentuk mikroemulsi
yang jernih selama 4 menit (dihitung setelah
minyak dimasukkan)
1. Evaluasi produk
2. Evaluasi biologi
3. Evaluasi kimia
a. Ruangan
b. Pakaian
Rambut dan jika relevan janggut dan kumis hendaklah ditutup. Pakaian
model terusan atau model celana-baju, yang bagian pergelangan tangannya dapat
diikat, memiliki leher tinggi dan sepatu atau penutup sepatu yang sesuai
hendaklah dikenakan. Pakaian kerja ini hendaklah tidak melepaskan serat atau
bahan partikulat.
terlindung dari pengaruh cuaca, banjir, rembesan dan serangga. Desain dan tata
yang mungkin dilakukan didalam sarana yang sama atau sarana yang
5
berdampingan. Selain itu, pencegahan area produksi dimanfaatkan sebagai jalur
lalu lintas umum bagi personil dan bahan atau produk atau sebagai tempat
penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses. Permukaan dinding,
lantai dan langit-langit yang terdapat bahan baku dan bahan pengemas primer,
produk antara dan ruahan yang terpapar ke lingkungan hendaklah halus, bebas
air, permukaan yang rata dan mudah dibersihkan. Sudut antara dinding dan lantai
dan instalasi sarana penunjang lain hendaklah dirancang sedemikian rupa untuk
menghindari ceruk yang sulit dibersihkan. Pipa yang terpasang didalam ruangan
atap, pipa, dan saluran udara didalam hendaklah dihindari. Saluran pembuangan
air hendaklah cukup besar dan dilengkapi dengan bak kontrol serta ventilasi yang
baik maupun mencegah aliran balik sedapat mungkin saluran terbuka dicegah,
tetapi bila perlu hendaklah cukup dangkal untuk mempermudah pembersihan dan
disinfeksi.
d. Urutan Protap
6
7
8
9
5. In Proses Control
a. Evaluasi Fisika
Organoleptis
Bobot jenis
Homogenitas
Volume sedimentasi
Kemampuan redispersi
Viskositas
b. Evaluasi Kimia
pH
Identifikasi
Penetapan kadar
10
Uji fisik
1. Organoleptis
a. Persyaratan :
uji kelarutan zat warna dan uji pengenceran [Martin, 1993]. Uji kelarutan
zat warna dilakukan dengan menggunakan zat warna larut air seperti
metilen biru atau biru brilian CFC yang diteteskan pada permukaan
emulsi.Jika zat warna larut dan berdifusi homogen pada fase eksternal
yang berupa air, maka tipe emulsi adalah M/A (o/w). Jika zat warna
tampak sebagai tetesan di fase internal, maka tipe adalah A/M (w/o).Hal
yang terjadi sebaliknya adalah jika digunakan zat warna larut minyak
dengan air, maka tipe mikro emulsi adalah M/A (o/w). Sebaliknya jika air
a. Persyaratan:
11
Sesuatu cairan dikatakan jernih jika kejernihnnya sama dengan air atau
dibawah ini.
b. Cara penetapan:
netral.
12
5. Distribusi Ukuran Partikel :
diencerkan dengan air 1:10, kemudian diambil satu tetes hasil pengenceran
sediaan dan diletakkan diatas kaca objek, kemudian tutup dengan cover
7. Viskositas
Cara penetapan:
13
= B (1-2) t
= viskositas cairan
B = konstanta bola
1= bj bola
2= bj cairan
8. Uji biologi
Caranya:
diamati hasilnya.
14
Jumlah tiap mikroba uji selama hari sisa dari 28 hari pengujian adalah tetap atau
Uji Kimia
1. pH (FI IV 1039)
a. Prinsip:
dikalibrasi.
b. Caranya:
15
2. Desain Kemasan Sekunder
RICILAX
PTPTPTPTP
16
3. Desain brosur
RICILAX
Mikroemulsi
KOMPOSISI:
Tiap 60 mL mengandung :
Minyak Jarak..................................45%
INDIKASI:
LAKSATIIF
ATURAN PAKAI:
2 kali sehari 2 sendok makan
Di produksi oleh:
SF
17
4. Desain Etiket
KOMPOSISI: INDIKASI:
Tiap 60 mL mengandung RICILAX Laksatif
Minyak Jarak........... 45%
ATURAN PAKAI:
Minyak Jarak
2 kali sehari 2 sendok makan
Mikroemulsi
SF
6.Registrasi
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
REPUBLIK INDONESIA
18
DOKUMEN RAHASIA
No. pendaftaran
Tanggal Penerimaan :
Kode Evaluasi :
A. URAIAN OBAT #)
Jenis Obat :
Baru :
Copy :
Produk Biologi :
Jenis produk
Produk tunggal :
Produk kombinasi :
Golongan Obat
Keras :
Bebas :
Bebas Terbatas :
Narkotika :
Psikotropika :
19
Nama obat : RICILAX
Kekuatan :1
Satuan : mL
Kelas terapi :
Kode ATC :
Kekuatan :1
NIE*) :11770
Alamat pendaftaran :
Kota : Padang
Negara : Indonesia
20
Kota : Padang
Negara : Indonesia
E-mail :
C. STATUS PRODUKSI
Status produksi
Produksi sendiri :
Impor :
Ya :
Tidak :
Produsen
Alamat :
Kota : Padang
Negara : Indonesia
SMF##) :
CPOB :
21
D. FORMULA
1. Zat aktif
Jumlah : 45%
Satuan : mL
DMF**) :
2. Zat tambahan
a. Etanol 70%
Jumlah : 5%
Satuan : mL
DMF**) :
b. Tween 80
Nama : tween 80
Jumlah : 10%
DMF**) :
22
Negara produsen : Indonesia
c. Gliserin
Nama : gliserin
Jumlah : 10%
DMF
Negara produsen :
E. INFORMASI OBAT
Pemerian obat : Cairan warna kuning pucat sampai kuning tua, bau
khas
Indikasi :
Posologi :
Ada :
Tidak :-
23
Kategori registrasi : Obat Copy
Jumlah evaluasi :
300 HK :
150HK :
100HK :
40 HK :
cahaya
Negara :
Status registrasi :
Tanggal persetujuan :
Golongan obat :
I. INFORMASI PATEN
Judul paten :
24
Nama penerimaan paten :
J. RIWAYAT REGISTRASI
Kategori registrasi :
NIE :
L. INFORMASI HARGA
HNA*) :
HET*) :
N. DOKUMEN TEKNIS
ACTD
ICH CTD
BAGIAN I
25
Dokumen administrative dan informasi produk
Jumlah order/map :
Jumlah salin :
BAGIAN II :
Dokumen mutu :
Jumlah order/map :
Jumlah salin :
BAGIAN III
Jumlah order/map :
Jumlah salin :
BAGIAN IV
Jumlah order/map :
Jumlah salin :
Nama :
Alamat :
Email :@yahoo.com
26
KEPALA BADAN PENGAWASAN OBAT DAN
Pengesahan
No. Uraian Nama Tanda Tangan
1. Disusun oleh 1.
2.
3.
2. Disetujui oleh
ALUR REGISTRASI
Tata laksana registrasi obat diatur oleh Badan POM dalam Keputusan Ka
BPOM No. HK.00.05.3.1950 Tahun 2003 Tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat. Secara umum, registrasi obat dilakukan dalam dua tahapan, yaitu
Industri Farmasi yang akan meregistrasi obat dan sekaligus menentukan kriteria
registrasi dan jalur evaluasi, serta tahapan registrasi untuk menilai apakah obat
tersebut layak mendapatkan ijin edar. Secara sistematis, dapat dilihat pada bagan
berikut.
27
Keterangan:
28
3. Pengajuan registrasi dengan menyerahkan berkas registrasi, mengisi
4. Evaluasi berkas registrasi obat oleh KomNas Penilai Obat Jadi yang
yang lengkap.
8. Badan POM melaporkan pemberian ijin edar obat jadi kepada Menteri
Catatan
Jika pendaftar merasa keberatan terhadap hasil evaluasi KomNas Penilai Obat
29
Jika pendaftar merasa keberatan terhadap penolakan pemberian ijin edar, maka
Kepala Badan POM dapat melakukan evaluasi kembali terhadap obat yang telah
Kepala Badan POM dapat membatalkan ijin edar jika dikemudian hari terjadi
peredaran obat.
30