Anda di halaman 1dari 4

CAISSON DISEASE

1:20 AM | Posted by BLOGNYA ELHY


PENGERTIAN

Caisson Disease adalah suatu penyakit/kelainan yang disebabkan oleh pelepasan dan
pengembangan gelembung-gelembung gas dari fase larut dalam darah/jaringan akibat
penurunan tekanan di sekitarnya. Fenomena ini sering terjadi di daerah kepulauan yang
banyak memiliki sumber daya manusia sebagai penyelam alam, dimana dengan keterbatasan
pengetahuan sering terjadi kecelakaan penyelaman. Kecelakaan ini sering tidak teratasi
lantaran kurangnya pengetahuan dan tenaga ahli medis dibidang penyakit dekompresi,
sehingga banyak jiwa yang tidak tertolong dan mengidap penyakit dekompresi yang
membawa cacat pada organ tubuh manusia.

ETIOLOGI

Caisson disease terjadi ketika reduksi tekanan dengan kecepatan tinggi, mis: selama
peningkatan tekanan pada saat menyelam, menyebabkan gas terlarut dalam darah atau
jaringan membentuk gelembung-gelembung pada pembuluh darah.

MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi kliniknya bervariasi dan dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :

1. Tipe I golongan ini menyerang kulit, sistem limfatic, dan muskuloskeletal. Gejala pada
kulit yaitu pruritus, kemerahan, mottling, dan ruam pada kulit. Pada sistem limfatik
gejalanya adalah lymphadenopathy, sedangkan pada muskuloskeletal berupa nyeri sendi
yang hebat (bertambah setelah 24 jam) dan timbul kelelahan..

2. Tipe II golongan ini menyerang sistem kardiovaskuler, respirasi, dan sistem saraf pusat.

DIAGNOSIS

Adanya riwayat penyelaman dihubungkan dengan gejala klinis yang diperoleh maka
diagnosis segera dapat ditegakkan. Pada kebanyakan kasus, gejala timbul setelah 24 jam,
maka umumnya tidak akan didiagnosis sebagai penyakit dekompresi, namun pernah
dilaporkan paling lama 36 jam .
Penelitian Larn dan Whistler (dikutip Dario 29), onset gejala sebagai berikut : 50 %
kasus mempunyai onset 30 menit, 85 % kasus mempunyai onset 1 jam, 95 % kasus
mempunyai onset 3 jam dan hanya 1% kasus mempunyai onset lebih dari 6 jam.

Data dari U.S. Navy for developing decompression models sama dengan The Naval
Diving and Salvage Training Center sebagai berikut : 42% terjadi dalam 1 jam, 60% terjadi
dalam 3 jam, 63 % terjadi dalam 8 jam dan 98% terjadi dalam 24 jam.

Bila diagnosis tidak pasti, dapat dilakukan tes rekompresi yaitu penderita dimasukkan
dalam RUBT diberi tekanan 2,8 ATA untuk 20-40 menit, inhalasi oksigen 100% dan 10
menit udara biasa. Bila keluhan tidak berubah atau tetap, maka ini bukan penyakit
dekompresi, tetapi bila ada perubahan (nyeri berkurang atau bertambah) maka ini berarti
penyakit dekompresi dan dapat dilakukan pengobatan rekompresi.

PENATALAKSANAAN

Walaupun kasus-kasus yang ringan dapat diobati dengan menghirup oksigen 100% pada
tekanan permukaan, namun pengobatan terpenting ialah rekompresi dan oksigen.

1. Tindakan dini

Berikan oksigen 6-10 L/mm dengan masker. Berikan analgesik sedang sesuai kebutuhan.
Jika tidak terdapat gagal jantung kongestif, berikan cairan intravena 15% dextrosa dalam
normal saline atau ringer laktat untuk mengoreksi dehidrasi dan mempertahankan hidrasi
normal.

2. Rekompresi

Tujuan rekompresi : Memperkecil gelembung-gelembung gas, gejala menghilang saat


dekompresi sampai ke permukaan dan gelembung-gelembung gas larut dengan rekompresi
yang diikuti dekompresi secara perlahan-lahan.

Tujuan oksigenasi : Memperbaiki hipoksia jaringan dan mengurangi tekanan nitrogen


yang terlarut dalam darah dan jaringan.

Setelah diagnosis ditegakkan pengobatan harus dilaksanakan secepatnya, paling


lambat 6 jam pertama. Kizer 1982, menganjurkan pengobatan rekompresi paling lama 12 jam
setelah gejala-gejala timbul. Menurut The Diver Network di USA memberi batas waktu 24
jam untuk penanganan kecelakaan-kecelakaan penyelam. Namun dari beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa lebih cepat diobati, hasilnya akan lebih baik. Untuk menghindari
keterlambatan dalam penanganan penderita maka pengobatan dapat dimulai dari tempat
kejadian (untuk sementara), transportasi ke fasilitas RUBT dan RUBT sendiri.

Rekompresi di tempat kejadian, menurunkan kembali penderita melalui tali ke air dan
memakai oksigen sampai kedalaman 9 meter. Bersama pendamping memakai full face
mask dan bernafas dengan oksigen 100% selama 30 menit untuk kasus ringan dan 60 menit
untuk kasus berat. Bila ada perbaikan, naik kepermukaan dengan kecepatan 1 meter dalam 12
menit. Bila belum, dapat diperpanjang menjadi 60 menit. Jika dalam perjalanan kepermukaan
timbul gejala maka berhenti selama 30 menit. Setelah tiba dipermukaan penderita harus
menghirup 02 l00% dan udara selama 90 menit, jika gagal maka penderita harus diangkut ke
fasilitas RUBT.

Pengangkutan penderita ke fasilitas RUBT dapat dilakukan dengan kapal laut,


kendaraan darat, pesawat terbang dengan kabin bertekanan 1 atm, bila tidak ada maka
ketinggian maksimum 1000 feet (300 meter). Selama perjalanan penderita mengisap oksigen
100% 30 menit, udara 5 menit secara berganti.

PENGOBATAN

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, kadang-kadang dibutuhkan obat-obat


tambahan yang tujuannya untuk menanggulangi perubahan-perubahan sekunder atau
kerusakan lanjut akibat dari gelembung nitrogen dalam pembuluh darah dan jaringan.

o Cairan dan Elektrolit.

Biasanya digunakan normal saline, ringer laktat atau dekstrose. Bila rehidiasi tidak
berhasil ditambah dengan dekstran 40 atau dekstran 70.

o Anti Platelet.
o Kortikosteroid.
o Gliserol. (Ini bila terjadi edemaserebri).
o Digitalis.
Digunakan pada syok akibat penyakit dekompresi, dimana dehidrasi teratasi namun
frekwensi jantung tetap cepat. Dilakukan digilitasi cepat dengan sedilanid 0,8-1,6 mg
secara intravena.

o Antikonvulsan.

Obat pilihan adalah diazepam 10 mg intravena tiap kali dibutuhkan. Beberapa faktor
yang mempengaruhi respon pengobatan .

Berat ringannya proses patologis dan target organ yang terkena. Makin besar
kesalahan prosedur dekompresi, makin besar volume gas yang dilepas oleh jaringan. Benda
tanpa kelainan neurology lebih mudah disembuhkan daripada emboli gas arteri (serebri).

Makin lama interval waktu antara mulai timbulnya gejala sampai mendapat
pengobatan rekompresi makin sulit disembuhkan karena menyebabkan lesi permanen.

Penyakit dekompresi tipe I yang sembuh total dapat menyelam kembali 48 jam
kemudian. Namun sebaiknya satu minggu kemudian. Penyakit dekompresi tipe II yang
sembuh sempurna setelah pengobatan, dapat menyelam kembali 2-6 minggu kemudian
dengan rekomendasi dokter penyelam. Jika tetap ditemukan defisit neurology, dianjurkan
untuk tidak menyelam lagi.

Anda mungkin juga menyukai