Bab 1 Jurnal Kateter
Bab 1 Jurnal Kateter
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data dari WHO (2006), 200 juta penduduk dunia mengalami
inkontinensia urin. Di Amerika Serikat, lebih dari 30 juta katerisasi urin
dilakukann setiap tahun, yaitu berkisar 10% pada pasien akut dan 7,5% sampai
dengan 10% pada pasien yang memerlukan fasilitas perawatan jangka panjang,
angka ini diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 25%. Banyak alasan
yang membuat peningkatan tindakan katerisasi urin, mencakup kompleksitas
perawatan dan tingkat keperahan penyakit (Greene, Marx & Oriola,
2008).kateterisasi urin berdampak trauma pada uretra (Madeo & Roodhouse,
2009) dan menimbulkan ketdaknyamanan serta nyeri yang sigifikan pada pasien
(Siderias, 2007).
Pada pasien pria, terdapat dua alternatif penggunaan jelly pelumas. Yang
pertama dengan mengolesi jelly pada selang kateter di sepanjang selang yang
akan dimasukkan ke dalam urethra setelah diukur, dan yang kedua dengan
memasukkan jelly pada meatus urethra dengan menggunakan spuit. Dari kedua
alternatif tersebut, tampaknya alternatif pertama masih menjadi primadona
dalam prosedur pemasangan kateter di rumah sakit daerah pekalongan, terbukti
dari hasil studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada tiga rumah sakit di
kabupaten pekalongan, ketiganya masih menggunakan metode pengolesan jelly
pada selang kateter dirumah sakit