Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN VI

BOD

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan suatu analisa empiris yang
mencoba mendekati secara global proses proses mikrobiologis yang benar benar
terjadi di dalam air.

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini botol botol inkubasi winkler,
bermacam macam gelas ukur, bermacam- macam pipet, erlenmeyer dan
buret.
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini meliputi sampel air
contoh uji menggunakan air got dan air sumur, air pengencer, MnSO4
(Mangan Sulfat), larutan alkali-iodida-azida, H2SO4, tiosulfat dan kanji.
VI. PROSEDUR KERJA
a. Mengambil sampel air contoh uji sebanyak 1,5 lt.
b. Menuangkan sampel air contoh uji kedalam gelas bekker.
c. Menambahkan air pengencer kedalam gelas ukur sampel air contoh
uji sampai mencapai volume 700 mL.
d. Memasukkan air kedalam winkler sampai terisi penuh dan pas saat
ditutup.
e. Menambahkan 2 mL larutan MnSO4 (Mangan Sulfat) menggunakan
pipet.
f. Menambahkan 2 mL larutan alkali iodida azida menggunakan
pipet.
g. Mengendapkan gumpalam yang terjadi selama 10 menit.
h. Memindahkan endapan yang telah sempurna, dengan mengeluarkan
larutan jernih dari winkler menggunakan pipet sebanyak 100 mL,
dipindahkan kedalam labu Erlenmeyer 500 mL
i. Memasukkan H2SO4 sebanyak 2 mL kedalam Erlenmeyer.
j. Menitrasi larutan menggunakan tiosulfat 0,025 N.
k. Menambahkan indikator kanji sebanyak 20 tetes.
l. Menitrasi larutan menggunakan tiosulfat 0,025 N.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
A. Percobaan menggunakan sampel air got
No. Prosedur Kerja Hasil (T0)
1. Mengambil sampel air got sebanyak 1,5 lt.

2. Menuangkan sampel air got ke dalam


gelas bekker sebanyak 23,33 mL.
Menambahkan air pengencer ke dalam
3. gelas ukur sampai volume mencapai 700
mL.
4. Memasukkan air kedalm winkler samapi
winkler terisi penuh dan pas saat ditutup.
5. Menambahkan 2 mL larutan MnSO4
(mangan sulfat), menggunakan pipet.
6. Menambahkan 2 mL larutan alkali-iodida-
azida, menggunakan pipet.
7. Mengendapkan gumpalan yang terjadi
selama 10 menit.
Memindahkan endapan yang telah
sempurna, dengan mengeluarkan larutan
8. jernih dari winkler menggunakan pipet
sebanyak 100 mL, dipindahkan kedalam
Erlenmeyer 500 mL.
9. Memasukkan H2SO4 sebanyak 2 mL Keruh Coklat Tua
kedalam Erlenmeyer.
Menitrasi larutan menggunakan tiosulfat Coklat Tua Coklat Muda
10. 0,025 N Vawal : 15,2 mL
Vakhir :21 mL
Vtitrasi : 6,2 mL
11. Menambahkan indikator kanji sebanyak 20
Coklat Muda Biru
tetes.
Menitrasi dengan tiosulfat 0,025 N. Biru Bening
12. Vawal : 21 mL
Vakhir :32,5 mL
Vtitrasi : 11,5 mL

B. Percobaan menggunakan sampel air sumur


No. Prosedur Kerja Hasil (T0)
1. Mengambil sampel air got sebanyak 1,5 lt.

2. Menuangkan sampel air got ke dalam


gelas bekker sebanyak 23,33 mL.
Menambahkan air pengencer ke dalam
3. gelas ukur sampai volume mencapai 700
mL.
4. Memasukkan air kedalm winkler samapi
winkler terisi penuh dan pas saat ditutup.
5. Menambahkan 2 mL larutan MnSO4
(mangan sulfat), menggunakan pipet.
6. Menambahkan 2 mL larutan alkali-iodida-
azida, menggunakan pipet.
7. Mengendapkan gumpalan yang terjadi
selama 10 menit.
Memindahkan endapan yang telah
sempurna, dengan mengeluarkan larutan
8. jernih dari winkler menggunakan piper
sebanyak 100 mL, dipindahkan kedalam
Erlenmeyer 500 mL.
9. Memasukkan H2SO4 sebanyak 2 mL Keruh Coklat Tua
kedalam Erlenmeyer.
Menitrasi larutan menggunakan tiosulfat Coklat Tua Coklat Muda
10. 0,025 N Vawal : mL
Vakhir : mL
Vtitrasi : mL
11. Menambahkan indikator kanji sebanyak 20
Coklat Muda Biru
tetes.
Menitrasi dengan tiosulfat 0,025 N. Biru Bening
12. Vawal : mL
Vakhir : mL
Vtitrasi mL
PERCOBAAN V
COD

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji kebutuhan oksigen kimiawi
(COD) dalam air dan air limbah.

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini meliputi tabung, labu
erlenmeyer dan buret.
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini meliputi H2SO4, digestion
solution, indikator feroisi, aquadest dan sampel air contoh uji yaitu air got.
VI. PROSEDUR KERJA
1. Menguji COD
m. Menambahkan H2SO4 20% kedalam tabung.
n. Menambahkan sampel air got sebanyak 2,5 mL. Tutup tabung dan
kocok secara perlahan.
o. Mambahkan H2SO4 20% kedalam tabung.
p. Menambahkan aquadest sebanyak 2,5 mL. Tutup tabung dan kocok
secara perlahan.
q. Mendiamkan larutan tersebut selama 2 jam.
2. Standarisasi larutan baku FAS dengan Kalium Dikromat
a. Mengambil larutan digestion solution sebanyak 5 mL dan
dimasukkan kedalam labu erlenmayer.
b. Menambahkan aquadest sebanyak 25 mL.
c. Menambahkan indikator feroisi sebanyak 2 tetes.
d. Menitrasi dengan larutan FAS.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
No. Prosedur Kerja Hasil
Menambahkan H2SO4 20% ke dalam tabung.
1. Kemudian, tambahakan sampel air got 2,5
Larutan menjadi panas
mL. Tutup tabung dan kocok perlahan sampai
homogen.
Menambahkan H2SO4 20% ke dalam tabung.
2. Kemudian, tambahkan aquadest 2,5 mL.
Larutan menjadi panas
tutup tabung dan kocok perlahan sampai
homogen.
3. Diamkan larutan tersebut selama 2 jam. Larutan menjadi dingin

Standarisasi Larutan baku FAS dengan Larutan baku Kalium Dikromat


No. Prosedur Kerja Hasil
Mengambil larutan digestion
1. solution sebanyak 5 mL dan Warna: Kuning
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
2. Menambahkan aquadest sebanyak
Warna: Kuning
25 mL.
3. Menambahkan indikator ferosi
Warna: Kuning
sebanyak 2 tetes.
4. Menambahkan larutan pereaksi
Warna: Kuning
H2SO4 sebanyak 2 tetes.
Menitrasi dengan larutan FAS. HijauBiruCoklatKemerahan
5. Vawal : 76 mL
Vakhir : 85,6 mL
Vtitrasi : 9,6 mL

Anda mungkin juga menyukai