PENDAHULUAN
sleep apnea memperbesar resiko terjadinya stroke pada laki-laki. Selain itu, menurut
sleep apnea sejak usia muda namun dibiarkan dalam jangka lama tanpa ditangani. (1)
amerika. (1) Pada pasien OSA terdapat penurunan fase tidur dalam. Pada OSA, episode
obstruksi dapat berhubungan dengan peningkatan kolapsnya jalan napas karena faktor
mekanis dan saraf. Faktor mekanis yang paling umum pada anak-anak adalah
(1)
hipertropi adenoide dan atau amandel, serta penyempitan lumen jalan napas.
Sekitar 2% dari anak-anak yang sehat memiliki pembesaran amandel dan adenoide
dapat menghalangi jalan napas. Etiologi Obstructive Sleep Apnea adalah keadaan
komplek yang sering mempengaruhi berupa neural, hormonal, muscular dan struktur
sebagai resiko utama terjadinya Obstructive Sleep Apnea. Penambahan berat badan
(1)(2)
akan meningkatkan gejala-gejala Obstructive Sleep Apnea.
memerlukan tidur rata-rata 6-8 jam per hari. Tidur dapat terbagi atas 2 fase, yaitu
NREM (Non Rapid Eye Movement) sleep yang mengisi 75-80% fase tidur dan REM
(Rapid Eye Movement) sleep mengisi 20-25 % dari fase tidur. Pada dewasa normal,
kedua fase ini muncul dalam siklus yang semi reguler yang berlangsung sekitar 90-
120 menit dan muncul sebanyak 3-4 kali setiap malam. (1)(2) Fase tidur NREM terdiri
dari stase 1 sampai 4, dimana stase 3 dan 4 merupakan fase tidur dalam. Fungsi tidur
NREM masih merupakan dugaan beberapa teori telah diajukan salah satu teorinya
bahwa depolarisasi dan hiperpolarisasi dari osilasi akan berkonsolidasi dengan proses
memori dan menghilangkan sinaps yang berlebihan. Selama fase NREM permintaan
vitamin yang larut dalam air. Cobalamin berfungsi dalam berbagai fungsi
metabolisme dalam tubuh manusia, seperti pembentukan serta pematangan sel darah
suatu hormon yang berfungsi dalam mengatur tidur manusia. Vitamin B12 dapat
ditemukan dalam berbagai macam makanan, seperti ikan, daging, telur, jamur.
penurunan durasi tidur dalam dan kulit sensitif. Ketika ikatan vitamin B12 dengan
faktor intrinsik telah dikenali oleh reseptor spesifik di ileum terminal, dapat berdifusi
secara transpor aktif lalu mengikuti sirkulasi portal ke hepar. Lalu vitamin B12
sianokobalamin, dimana methionin bersama ATP dan ion Mg membentuk SAM dan
hormon alami yang dihasilkan dalam tubuh yang merupakan antioksidan poten.
durasi fase tidur dalam pada pasien obstructive sleep apnea, ini yang membuat
selanjutnya.
1.3.2 Bidang Pelayanan Masyarakat
dengan durasi fase tidur dalam pada pasien Obstructive Sleep Apnea.
a.Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh kadar vitamin B serum dengan durasi fase tidur pada
b.Tujuan Khusus
Mengetahui pengaruh umur, jenis kelamin, lingkar leher, BMI, skor mallampati,
hipertensi, merokok, derajat OSA dengan durasi fase tidur dalam pada penderita