Anda di halaman 1dari 85

EPILEPSI

Bayi laki-laki 6 bulan dibawa ke poliklinik saraf karena dicurigai kejang. Pasien seringkali terlihat kedua
lengan, badan dan kepala secara bersamaan menekuk kaku. Serangan hanya berlangsung 1 detik dan
berulang berkali-kali dalam sehari. Pada pemeriksaan EEG interiktal didapatkan gambaran
Hypsarrhytmia.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien tersebut?
A. Sindroma West
B. Sindroma Ohtahara
C. Epilepsi mioklonik benigna
D. Epilepsi mioklonik astatik
E. Sindroma Dravet
(OSCE XX)

Laki-laki, 15 tahun, dibawa orang tuanya datang ke poli epilepsi dengan keluhan sering bengong, mata
memandang ke satu tempat, gerakan terhenti beberapa detik namun OS tidak terjatuh. Sens: CM, TD:
120/80, HR: 90 x/i, RR: 24x/i; T: 37,0 0C. Defisit neurologis fokal tidak dijumpai.
Apakah jenis bangkitan epilepsi dari kasus ini?
A. Absans
B. Tonik klonik
C. Atonik
D. Mioklonik
E. Parsial kompleks
(USU November 2014)

Seorang ibu membawa hasil rekaman EEG anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun dengan keluhan sering
bengong:

Apakah interprestasi gambaran EEG kasus di atas?


A. Generalized spike wave discharge- 3/second
B. Perlambatan difus
C. Spike wave pada region frontal
D. Tidak tampak kelainan pada EEG
E. Sharp wave pada frontal sentral dan parietal
(USU November 2014)

Anak laki-laki, 4 tahun, dengan riwayat kejang kaku dan menyentak selama 2 menit, dialami satu kali
dalam 1 hari ini. Pada pemeriksaan didapati anak demam 39 0C dan tidak ada defisit neurologis fokal.
Sebelumnya OS sudah mendapat antibiotik karena infeksi saluran pernafasan atas.
Apakah diagnosa yang mungkin dari kasus ini?
A. Meningitis
B. Kejang demam sederhana
C. Epilepsi umum tonik klonik

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 1


D. Absans
E. Kejang demam kompleks
(USU November 2014)

Perempuan, 30 tahun, dengan keluhan kejang kaku dan menyentak 2 bulan yang lalu. OS telah didiagnosa
sebagai epilepsi dan telah mengkonsumsi obat anti epilepsi selama 2 bulan. Pada saat kontrol ulang
dijumpai gusi OS membengkak dan OS mengeluhkan pandangannya menjadi double/ berbayang.
Obat anti epilepsi apakah yang paling mungkin menyebabkan efek samping pada kasus di atas?
A. Diazepam
B. Fenitoin
C. Fenobarbital
D. Asam Valproat
E. Karbamazepin
(USU November 2014)

Seorang wanita usia 39 tahun, karyawati, datang ke dokter untuk follow up. Ia memiliki riwayat kejang
umum tonik klonik 1 minggu lalu, disaksikan suaminya, dimana kejang muncul tiba-tiba. Tidak ada gejala
awal sebelum serangan, dan setelah serangan ia tertidur lelap. Saat itu ia dirawat. Gambaran EEG dan MRI
otak normal, dan dia pulang dan mengkonsumsi obat fenitoin dosis rumatan. Wanita itu menyatakan
bahwa 4 malam sebelum serangan ia kurang tidur karena harus menyelesaikan tugas kantor. Tidak ada
riwayat kejang dalam keluarga. Pemeriksaan neurologis normal.
Apakah manajemen terapi yang tepat untuk pasien ini?
A. Teruskan fenitoin
B. Stop fenitoin
C. Stop fenitoin dan mulai Karbamazepin
D. Stop fenitoin dan mulai asam valproat
E. Stop fenitoin dan mulai gabapentin
(Univ.Andalas)

Seorang wanita usia 23 tahun datang ke dokter didampingi suaminya dengan gangguan perilaku. Sewaktu
menggali perjalanan penyakit, ia mulai menangis. Setelah itu kedua lengannya mulai berguncang, dan
diikuti kepala dan tungkainya. Pernafasannya cepat dan dalam. Hal ini berlangsung hilang timbul selama
beberapa menit, dan perlahan lahan berhenti. Pasien membuka matanya dan mengeluh nyeri kepala dan
lemas. Dari riwayat keluarga didapatkan sepupunya menderita kejang. Pasien juga mengeluh adanya stress
yang makin meningkat baru baru ini.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Sinkop
B. Pseudoseizure
C. Kejang parsial sekunder generalisata
D. Kejang umum tonik klonik
E. Migren basiler
(Univ. Andalas)

Seorang wanita usia 25 tahun datang berobat kontrol untuk riwayat kejang parsial kompleks dengan
kejang umum sekunder. Keluhan sudah dialami selama 10 tahun. Ia saat ini hamil 14 minggu dan tidak ada
serangan sejak kunjungan 1 tahun lalu. Saat ini ia mendapat terapi karbamazepin 200 mg 3 kali sehari.
Kadar obat dalam darah 8,2g/mL (rentang terapi 8-12 g/mL).
Apakah manajemen selanjutnya yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Teruskan karbamazepin dengan dosis sekarang
B. Naikkan dosis karbamazepin

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 2


C. Tambahkan obat antiepilepsi lain
D. Ganti karbamazepin dengan lamotrigin
E. Stop karbamazepin
(Univ. Andalas)

Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 10 tahun dengan keluhan tiba tiba lemah, jatuh, tidak
sadar sekitar 15 detik, kemudian sadar dan bisa bicara kembali. Serangan ada berulang kali setiap bulan
ada 2 kali, sejak umur 6 tahun. Kadang- kadang anak ini bengong beberapa detik, dan mulut komat
kamit.Apakah diagnosis pasien ini?
A. Wests syndrome
B. Lennox Gastaut syndrome
C. Ohtahara syndrome
D. Myoclonic epilepsy
E. Atonic seizure
(Univ. Andalas)

Seorang anak, 12 tahun, kejang berulang sejak 3 bln yg lalu, dimulai dari sisi kanan, lalu tidak sadar.
Riwayat kejang demam saat usia 4 tahun. Pemeriksaan yang paling tepat untuk kasus ini adalah:
a. Foto polos
b. CT kepala
c. MRI kepala
d. DSA
e. EEG
(Unair)

Laki-laki, 30 tahun, kejang pertama 30 menit yg lalu dg bentuk wajah menoleh ke kanan diikuti kejang
umum tonik klonik selama 1 menit. Setelah itu pasien sadar, tapi tidak bisa menjawab pertanyaan. 5 menit
kemudian pasien kejang lagi dengan bentuk yg sama. Diagnosis yg paling tepat pada pasien ini adalah:
a. Bangkitan fokal yg menjadi umum sekunder
b. Frequent seizure
c. Bangkitan umum tonik klonik
d. Todds paralysis
e. Status epileptikus
(Unair)

Bayi laki-laki usia 2.5 bulan mengalami kejang berupa spasme tonik 10 detik, frekuensi serangan 10-300
kali dalam 24 jam. Gambaran pemeriksaan EEG yang mungkin didapatkan pada bayi tersebut adalah :
a. Spike and double spike wave complex
b. Slow spike wave complex
c. Hypssarythmia
d. Burst suppression asimetris
e. Gambaran EEG normal
(Undip)

Seorang anak laki-laki dibawa orangtuanya periksa ke poli saraf dengan keluhan kejang tonik-klonik,
pasien juga menderita retardasi mental. Gambaran EEG bagaimana yang mungkin didapatkan pada pasien
tersebut :
a. Belum dapat dinilai
b. Burst suppression
c. Slow spike wave complex
d. 3 Hz spike and double spike wave complex

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 3


e. Hypssarythmia
(Undip)

Seorang pasien anak laki-laki umur 13 tahun, sering mengalami bangkitan motorik pada bibir berupa
klonik beberapa detik sampai menit. Pasien juga merasa kebas pada sudut mulut dan hipersalivasi. Pasien
tidak mengalami gangguan kesadaran. Gambaran EEG yang terdapat pada pasien adalah :
a. Centrotemporal spike
b. Polyspike menyeluruh
c. Tidak ada gelombang spesifik
d. Hipsaritmia pada daerah rolandik
e. Slow spike wave complex
(Undip)

Pemberian OAE pada pasien lanjut usia harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Menurunnya kadar albumin serum
b. Menurunnya filtrasi glomerulus ginjal
c. Pemberian dimulai dengan dosis yang sangat rendah
d. Semua di atas salah
e. Semua di atas benar
(Undip)

Seorang pasien epilepsi mengalami bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit. Pasien dibawa
keluarga ke UGD rumah sakit terdekat. Bagaimana penatalaksanaan pasien tersebut:
a. Diazepam 10-20 mg per rektal, diulangi 15 menit
b. Lorazepam 0.1 mg/kgBB IV, diulang setelah 10 menit
c. Fenitoin 15-18 mg/kgBB IV, kecepatan 50 mg/menit
d. Midazolam 0.1 0.2 mg/kgBB bolus, dititrasi naik
e. Midazolam 10 mg intrabukal
(Undip)

Seorang anak perempuan umur 6 tahun mengalami bangkitan selama 4-20 detik, sering dan mendadak
disertai gangguan kesadaran, sering disertai dengan automatisme. Pasien ini sudah diterapi dengan OAE
yang sesuai dengan jenis bangkitannya, namun tidak mengalami perubahan. Kombinasi OAE yang dapat
diberikan pada epilepsi resisten OAE sesuai dengan keluhan tersebut adalah :
a. Sodium valproat + Etosuksimid
b. Karbamazepin + Sodium valproat
c. Karbamazepin + Etosuksimid
d. Fenitoin + Topiramat
e. Sodium valproat + Okskarbazepin
(Undip)

Berikut ini obat-obat antiepilepsi yang bekerja menghambat kanal sodium adalah :
a. Lamotrigin dan fenitoin
b. Fenitoin dan klonazepam
c. Pregabalin dan klobazam
d. Lamotrigin dan topiramat
e. Asam valproat dan levetirasetam
(Undip)

Berikut ini OAE yang bekerja menghambat kanal kalsium :


a. Fenitoin dan levetirasetam
b. Gabapentin dan etosuksimid

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 4


c. Asam valproat dan klobazam
d. Karbamazepin dan lamotrigin
e. Asam valproat dan fenitoin
(Undip)

Seorang wanita 20 tahun mengalami bangkitan epilepsi 2 kali lebih sering dibanding rata-rata frekuensi
bangkitan epilepsi yang terjadi saat menstruasi. Bagaimanakah penatalaksanaan yang tepat pada pasien
tersebut :
a. Asam valproat 500 mg/hari, diberikan sebelum menstruasi
b. Karbamazepin 400 mg/hari, diberikan selama menstruasi
c. Klobazam 20 mg/hari, diberikan selama menstruasi
d. Gabapentin 900 mg/hari, diberikan selama menstruasi
e. Asetazolamid 20 mg/hari, diberikan sebelum menstruasi
(Undip)

Bayi laki-laki usia 4 bulan mengalami bangkitan berupa gerakan aksial singkat dan mendadak 10 detik,
terjadi 20-100 kali serangan/hari. Dari gambaran EEG didapatkan gambaran hipsaritmia. CT scan kepala :
agenesis korpus kallosum. Sindroma apakah yang mendahului sindroma tersebut :
a. Sindroma hipsaritmia
b. Sindroma Lennox-Gastaut
c. Sindroma Ohtahara
d. Sindroma West
e. Sindroma Salam
(Undip)

Seorang anak laki-laki, umur 2 tahun dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan kejang. Kejang
berlangsung 10 menit, seluruh tubuh dan setelah kejang penderita sadar kembali. Panas badan 39C sejak
16 jam yang lalu, disertai batuk pilek. Penderita tersebut mengalami?
A. Kejang demam sederhana
B. Kejang demam komplek
C. Kejang demam plus
D. Meningitis purulenta
E. Meningitis tuberkulosa
(Unair)

Seorang anak laki-laki umur 3 tahun dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan kejang. Kejang
berlangsung selama 10 menit, dimulai dari tangan dan kaki sebelah kiri kemudian diikuti kejang seluruh
tubuh. Setelah kejang penderita sadar kembali. Panas badan 39,5C sejak 10 jam yang lalu disertai muntah
dan mencret. Diagnosis kerja untuk penderita tersebut adalah?
A. Kejang demam sederhana
B. Kejang demam komplek
C. Ensefalitis
D. Meningitis bakterial
E. Meningitis tuberkulosa
(Unair)

Seorang anak perempuan umur 4 tahun diantar oleh orang tuanya dengan keluhan kejang. Kejang
berlangsung selama 30 menit, pada tangan dan kaki. Panas badan 40C sejak 3 hari yang lalu. Setelah
kejang penderita tidak sadar. Pada pemeriksaan CT scan tampak ada kelainan pada lobus temporalis.
Kemungkinan diagnosis penderita tersebut adalah?

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 5


A. Meningitis purulenta
B. Meningitis tuberkulosa
C. Ensefalitis HSV
D. Epilepsi lobus temporalis
E. Epilepsi sekunder
(Unair)
Seorang laki-laki, 30 tahun, kejang pertama terjadi 30 menit yang lalu dengan bentuk wajah menoleh ke
kanan diikuti kejang umum tonik klonik selama satu menit. Setelah itu pasien sadar kembali tetapi tidak
dapat menjawab pertanyaan. Lima menit kemudian terjadi kejang ke dua dengan bentuk yang sama.
Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah?
A. Bangkitan fokal yang menjadi umum sekunder.
B. Frequent seizure.
C. Bangkitan umum tonik klonik.
D. Todds paralysis.
E. Status epileptikus
(Unair)
Wanita, 20 tahun, penderita epilepsi, diantar ibunya ke poli saraf utk konsultasi karena masih sering kejang
sebelum & setelah menstruasi. Obat yg paling tepat adalah:
a. Carbamazepin
b. Fenitoin
c. Asam valproat
d. Fenobarbital
e. Clobazam

Anak perempuan, 15 bulan, kejang 10 menit. Selama kejang px tdk sadar, setelah kejang px sadar. Ini
merupakan kejang pertama kali. Temperatur 40C. Faktor yg perlu ditanyakan pada anamnesis untuk
menentukan risiko kejang berulang di kemudian hari adalah:
a. APGAR score
b. Riwayat keluarga
c. Riwayat campak
d. Riwayat kehamilan
e. Riwayat ruam kulit

Anak laki-laki 8 tahun dibawa ke poliklinik saraf karena diduga gangguan tidur. Pada saat tidur, pasien
terlihat adanya gerakan gerakan pada bibir kanan yang diikuti suara merintih seperti berkumur-kumur dan
salivasi. Durasi sekitar 1 menit. Kejadian sudah 2 kali dalam 6 bulan ini dan selalu terjadi saat tidur. Pasien
dilakukan pemeriksaan EEG.
Apakah gambaran EEG yang paling sesuai dengan kasus di atas ?
A. Hypsarrhytmia
B. Gelombang paku daerah sentro-temporal dengan tangential dipole
C. Gelombang polyspike10-16 Hz
D. Gelombang paku ombak 3 Hz generalisata
E. Slow spike wave complex (SSWC) generalisata dengan irama dasar lambat
(OSCE XX)
Bayi laki-laki 6 bulan dibawa ke poliklinik saraf karena dicurigai kejang. Pasien seringkali terlihat kedua
lengan, badan dan kepala secara bersamaan menekuk kaku. Serangan hanya berlangsung 1 detik dan
berulang berkali-kali dalam sehari. Pada pemeriksaan EEG interiktal didapatkan gambaran
Hypsarrhytmia.
Apakah OAE lini pertama untuk kasus di atas?

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 6


A. Asam valproat
B. Ethosuximide
C. Vigabatrin
D. Zonisamide
E. Lamotrigine
(OSCE XX)
Seorang perempuan 18 tahun didiagnosis epilepsi sejak masih kanak-kanak. Serangan diawali rasa tidak
nyaman pada ulu hati kemudian mulut mengecap-ngecap dan diikuti seperti membersihkan benda di
sekitar, namun tidak respon saat dipanggil. Frekuensi serangan meningkat saat haid. Pasien sebelumnya
memperoleh carbamazepine.
Apakah tatalaksana medikamentosa yang dianjurkan ditambahkan sebelum, selama dan sesudah haid?
a. Clobazam
b. Asam valproat
c. Clonazepam
d. Levetiracetam
e. Estrogen
(OSCE XX)

Laki-laki 40 tahun datang ke IGD kelemahan sisi kiri yang mendadak sejak 6 jam yang lalu. Pasien
mengatakan bahwa ia memiliki riwayat stenosis katup mitral dan hipertensi. Pasien mengkonsumsi
warfarin dan losartan rutin. Beberapa jam kemudian pasien mengalami kejang tonik klonik berulang
dengan durasi 5 menit dan diantara kejang, pasien masih dapat berespon.
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
A. Berikan langsung loading fenitoin IV
B. Loading fenitoin IV hanya diberikan jika dengan diazepam tidak terkontrol
C. Berikan fenitoin dosis maintenans
D. Loading asam valproat jika dengan diazepam tidak terkontrol
E. Berikan asam valproat dosis maintenans
(OSCE XX)

20. anakkejangdengan EEG hipsaritmia, Tx? ACTH

21. anakkejangdenganhipersalivagambaran EEG? Spike wave di centrotemporal

41. Txpadapasiendengan JME? Asam valproate

43. padarolandicepilepsi yang terganggu? Kromosom 15q14

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 7


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 8
NEURO-BEHAVIOR DAN DEGENERATIF

Pasien laki-laki usia 69 tahun. 5 bulan yang lalu didiagnosa dengan demensia. Pasien tinggal bersama
anaknya, 2 minggu terakhir pasien menunjukkan gejala-gejala perubahan perilaku.
Dibawah ini adalah pengobatan yang TIDAK dianjurkan pada pasien demensia, KECUALI:
A. Amitriptillin
B. Difenhidramin
C. Klorpromazin
D. Triheksiphenidil
E. Sertraline
(USU November 2014)

Pasien laki-laki usia 69 tahun. 5 bulan yang lalu didiagnosa dengan demensia. Pasien tinggal bersama
anaknya, 2 minggu terakhir pasien menunjukkan gejala-gejala perubahan perilaku.
Pemeriksaan selanjutnya yang sesuai untuk keluhan baru pasien ini adalah:
A. Neuro-Psychiatry Inventory
B. Daily Stress Inventory
C. Pittsburgh Sleep Quality
D. Activities of Daily Living
E. Clock Drawing Test
(USU November 2014)

Seorang pasien datang usia 54 tahun, dengan keluhan kesulitan berbicara secara tiba-tiba. Pasien kemudian
dibawa ke dokter spesialis saraf untuk diperiksa lebih lanjut.
Pada gangguan berbahasa (afasia) yang mana yang masih memiliki pengertian:
A. Afasia Wernicke
B. Afasia motor transkortikal
C. Afasia sensoris transkortikal
D. Afasia global
E. Afasia isolasi
(USU November 2014)

Seorang pasien datang usia 54 tahun, dengan keluhan kesulitan berbicara secara tiba-tiba. Pasien kemudian
dibawa ke dokter spesialis saraf untuk diperiksa lebih lanjut.
Pada jenis afasia mana yang masih memiliki kemampuan repetisi yang utuh:
A. Afasia transkortikal
B. Afasia Broca
C. Afasia Wernicke
D. Afasia konduksi
E. Tidak ada salah satu pun yang di atas
(USU November 2014)

Seorang pasien datang usia 54 tahun, dengan keluhan kesulitan berbicara secara tiba-tiba. Pasien kemudian
dibawa ke dokter spesialis saraf untuk diperiksa lebih lanjut.
Penderita afasia mana yang memiliki prognosis paling baik:
A. Penderita afasia global
B. Penderita afasia tua
C. Penderita afasia Broca
D. Penderita afasia anomik
E. Penderita afasia kanan
(USU November 2014)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 9


Seorang laki-lak usia 68 tahun berobat ke dokter dengan keluhan gangguan memori yang muncul perlahan
sekitar 3-4 tahun lalu. Ia mengalami kesulitan mengingat peristiwa yang baru terjadi, seperti percakapan
yang baru berlalu, atau anggota keluarga yang baru meninggal. Ia tidak mampu lagi menandatangani buku
cek, dan saat bepergian sering tersesat. Pemeriksaan fisik normal. Pemeriksaan status mental
memperlihatkan gangguan memori hebat dan kesulitan menggambar objek yang kompleks. MRI otak
memberikan hasil atrofi otak ringan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Alzheimers disease
B. Dementia Lewy bodies
C. Demensia vaskuler
D. Demensia frontotemporal
E. Creutzfeld-Jacob disease
(Univ. Andalas)

Seorang pasien laki-laki usia 64 tahun, guru SD, mengalami kelemahan anggota gerak kiri tiba-tiba sejak 4
jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan sewaktu beraktivitas, dimana ia kesulitan menggenggam benda dan
berat mengangkat tungkai kirinya. Keluhan ini disertai bicara cadel. Pasien dalam aktivitas sehari-hari
dominan menggunakan tangan kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100, nadi 100 reguler
Apakah temuan pemeriksaan klinis yang paling mungkin ditemukan pada pasien ini?
A. Apraksia ideasional
B. Agrafia
C. Agnosia visual
D. Anosognosia
E. Aleksia
(Univ. Andalas)

Seorang laki-laki usia 44 tahun, sarjana kimia, berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf mengenai orang
tuanya dengan Demensia Alzheimer. Dokter menerangkan bahwa penyebab pastinya belum diketahui.
Namun terdapat beberapa proses abnormal di otak yang memicu Alzheimer. Dimanakah proses abnormal
yang terjadi pada penyakit ini?
A. Asetilkholinesterase
B. Alpha-synuclein
C. Gama aminobutyric acid (GABA)
D. Amyloid Precusor Protein
E. Huntingtin
(Univ. Andalas)

Seorang laki laki 45 tahun, 6 bulan yang lalu mengalami kecelakaan lalu lintas yang cukup berat.
Mengalami koma selama lebih kurang 2 minggu dan secara bertahap mengalami perbaikan. Hasil Brain
CT Scan saat masuk rumah sakit, ditemukan kesan Diffus Axonal Injury. Saat ini pasien sudah bisa jalan,
tapi dari hasil pemeriksaan dokter spesialis saraf ditemukan adanya Ataksia optic, Simultanogsia dan
apraksia oculomotor.
Kemungkina diagnosis pasien ni adalah :
A. Sindroma Walenberg
B. Sindroma Fovile, Millar Gubler
C. Sindroma Gerstmann
D. Sindroma Balint
E. Sindroma Otak Organik
(Univ. Andalas)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 10


Seorang laki lak 65 tahun mengalami kelemahan anggota gerak kiri karena mengalami stroke iskemik.
Selain mengalami kelemahan motorik, pasien juga mengalami hemispatial neglect sisi kiri. Pada kasus
Hemispatial neglect, hampir selalu kita menemukan terjadinya pada kasus dengan lesi di hemisfer kanan.
Hal ini disebabkan oleh
A. Hemisfer kiri mendistribusikan atensi sebagian besar ke sisi kontra lateral dan Hemisfer kanan
mendistribusikan atensi ke dua sisi baik kontralateral maupun ipsilateral.
B. Hemisfer kanan mendistribusikan atensi sebagian besar ke sisi kontra lateral dan Hemisfer kiri
mendistribusikan atensi ke dua sisi baik kontralateral maupun ipsilateral.
C. Hemisfer kanan mendistribusikan atensi ke sisi kiri
D. Hemisfer kiri mendistribusikan atensi ke sisi kanan
E. Hemisfer kanan memiliki distribusi neuron untuk atensi spasial yang kurang dominan.
(Univ. Andalas)

Salah satu bentuk rehabilitasi pada pasien dengan Hemispatial neglect adalah menggunakan kaca prisma.
Metode ini hanya bermanfaat pada tipe neglect :
A. Sensorik neglect
B. Personal neglect
C. Allocentric neglect
D. Egocentic neglect
E. Stimulus center neglect
(Univ. Andalas)

Gerstmann syndrome yang terdiri dari gejala disgrafia, diskalkuli, kesulitan membedakan kanan dan kiri
serta finger agnosia, terjadi karena kerusakan :
A. Hemisfer kiri, girus angularis dan supra marginal
B. Hemisfer kiri, lobus temporal dan parietal
C. Hemisfer kanan, girus angularis dan supra marginal
D. Hemisfer kiri, pada temporoparietal-junction
E. Hemisfer kanan, pada temporoparietal-junction
(Univ. Andalas)

Seorang wanita 67 tahun didiagnosis dengan Demensia Alzheimer. Dokter spesialis saraf yang biasa
dikunjunginya, memberikan obat obat seperti donepezil, rivastigmin dan galantamin. Obat obat ini
ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan neurotransmitter di otak. Neurotransmitter yang di maksud
adalah :
A. Serotonin
B. Dopamin
C. Norepinephrin
D. Glutamat
E. Asetilkholin
(Univ. Andalas)

Seorang laki-laki 73 tahun mengalami kemunduran kognitif yang terjadi secara pelan-pelan. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan penyebab yang jelas. Yang mana dari gambaran berikut yang paling
menyokong kea rah Demensia Lewy bodies?
A. Atropi lobus temporal medial
B. Hipometabolisme lobus occipital
C. Atropi midbrain
D. Hipometabolisme lobus temporoparietal
E. Atropi lobus frontal
(Univ. Andalas)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 11


Laki-laki, 18 tahun, pasca KLL, mengalami gangguan berbahasa. Pada pemeriksaan didapatkan kelancaran
bicara terganggu, repetisi normal, pemahaman sedikit terganggu, dapat menyebutkan nama benda yang
ditunjukkan oleh pemeriksa, baca tulis normal. Apakah nama gangguan berbahasa tersebut?
f. Afasia Broca
g. Afasia Wernicke
h. Afasia transkortikal sensoris
i. Afasia transkortikal motorik
j. Afasia anomik
(Unair)

Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan anggota gerak
kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih baik, tidak dapat mengulang kata-kata.
Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan terdapat pada area:
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis
(Undip)

Seorang laki-laki, kinan, berusia 56 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan tidak dapat bicara
sejak bangun tidur pagi hari. Pasien dapat memahami pembicaraan orang lain, tetapi tidak dapat
menjawab. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri,
tidak dapat mengulang kata-kata. Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan adalah:
a. Afasia Broca
b. Afasia konduksi
c. Afasia transkortikal motorik
d. Sindroma Gertsman
(Undip)

Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan anggota gerak
kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih,
pengertian masih baik, tidak dapat mengulang kata-kata. Gangguan fungsi luhur pada pasien ini
kemungkinan adalah:
a. Afasia Broca
b. Afasia konduksi
c. Afasia transkortikal motorik
d. Sindroma Gertsman
(Undip)

Seorang laki-laki, kinan, berusia 63 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan tidak dapat
menulis sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih,

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 12


pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, tidak dapat membedakan kanan dan kiri. Pasien juga
disertai kesulitan menghitung dan tidak mengenali jari-jari . Gangguan fungsi luhur pada pasien ini
kemungkinan adalah:
a. Afasia Broca
b. Afasia konduksi
c. Afasia transkortikal motorik
d. Sindroma Gertsman
(Undip)

Seorang laki-laki, kinan, berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan sulit membaca
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh tidak dapat membaca koran dan tulisan lain saat bangun tidur pagi
hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi, dan memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah,
nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N
80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat
membedakan kanan dan kiri, dapat mengenali jari-jari, dapat menghitung, namun sulit untuk menulis.
Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan adalah:
a. Aleksia tanpa agrafia
b. Aleksia dengan agrafia
c. Apraksia kalosal
d. Sindroma Gertsman
(Undip)

Dibawah ini manakah gambaran khas otak penderita demensia Alzheimer?


A. Hilangnya sel neuron di kortek serebri
B. Demielinisasi kortek serebri
C. Degenerasikolumna posterior
D. Hilangnya sel neuron di kortek serebelum
E. Degenerasipigmen di hipokampus
(Unair)

Laki2, 50 tahun, sering tersesat selama 10 bulan terakhir, masih dapat mengingat waktu & orang. 1 bulan
ini tangan gemetar, halusinasi visual (+), tremor istirahat & rigiditas tangan kanan (+), gg.fungsi eksekutif
& visuospasial (+). Diagnosis:
a. Corticobasal dementia
b. Parkinsons disease dementia
c. Lewy body dementia
d. Multiple system atrophy
e. Alzheimer dementia

Laki2, 45 tahun, kelemahan tubuh kiri, hemispasial neglect kiri. Mekanisme hemispasial neglect:
b. hemisfer kanan mendistribusikan atensi sebagian besar ke kontralateral dan sebagian kecil ke ipsilateral.

Laki2, 72 tahun, Parkinson sejak 6 bulan yg lalu. Saat ini kepikunan makin memberat, halusinasi delusi &
ilusi fluktuatif. Gambaran patologis keadaan ini: amyloid plaques & neurofibrillary tangles (dx:
Parkinsons disease dementia)

Wanita, 45 tahun, gangguan bahasa, gangguan komprehensi. Px dapat berbicara dengan mengikuti
perintah, tetapi saat diminta menulis px marah2. Gangguan yg terjadi:
a. Afasia Broca
b. Afasia Wernicke

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 13


c. Afasia transkortikal motorik
d. Afasia transkortikal sensorik

Perempuan, dosen, berusia 55 tahun dibawa ke poliklinik saraf karena kesulitan berkomunikasi. Pasien
masih dapat berbicara, namun seringkali tidak menyambung. Saat ini pasien sudah berhenti bekerja.
Pasien tidak dapat mengurus diri sendiri. Pasien mudah marah, menangis, dan lebih kekanak-kanakan.
Riwayat stroke, hipertensi, DM disangkal. Pada pemeriksaan neurologis diperoleh MMSE 18 dan tidak
ditemukan defisit neurologis fokal. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien tersebut?
A. Demensia alzheimer
B. Demensia frontotemporal
C. Demensia lewy body
D. Demensia campuran
E. Corticobasal dementia
(OSCE XX)

47. pasiensalahmenyebutkursimenjadidursi, kelainannyadisebut? Parafasia literal

53. laki-laki 38 tahundatangdenganmarah-marahdan akhir2 inibicarajorok, dantidakbisadikontrol,


emosiberubah-ubah, Dx? Sindromalobus frontal

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 14


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 15
MOVEMENT DISORDER

Seorang pasien berusia 41 tahun mengeluhkan tangannya gemetaran sejak 3 tahun terakhir. Awalnya
muncul di tangan kanan, namun dalam 6 bulan terakhir gejala memberat dan muncul di kedua tangan
pasien. Gejala ini juga memberat bila pasien sedang stress, minum kopi, dan berpuasa. Ayah pasien juga
mengeluhkan hal yang sama. Pada pemeriksaan fisik ditemukan rigiditas di tangan kanan.
Apakah tatalaksana medikamentosa lini pertama yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Propanolol
B. Pramipeksol
C. Trihexyphenidil
D. Clonazepam
E. Clozapin
(OSCE XX)
Pasien perempuan usia 52 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan tangan kanan bergerak-gerak
sendiri tanpa dapat dikontrol. Keluhan tersebut timbul mendadak 1 minggu lalu dan menetap hingga saat
ini. Pada observasi tampak tangan bergerak-gerak tanpa terkendali, meliuk-liuk, terutama dari bagian
proksimal.
Apakah tatalaksana medikamentosa yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Dopamin agonis
B. Antikolinergik
C. Prekursor dopa
D. Glutamanergik
E. Neuroleptik
(OSCE XX)
Seorang pasien berusia 41 tahun mengeluhkan tangannya gemetaran sejak 3 tahun terakhir. Awalnya
muncul di tangan kanan, namun dalam 6 bulan terakhir gejala memberat dan muncul di kedua tangan
pasien. Gejala ini juga memberat bila pasien sedang stress, minum kopi, dan berpuasa. Ayah pasien juga
mengeluhkan hal yang sama. Pada pemeriksaan fisik ditemukan rigiditas di tangan kanan.
Apakah tatalaksana medikamentosa lini pertama yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Propanolol
B. Pramipeksol
C. Trihexyphenidil
D. Clonazepam
E. Clozapin
(OSCE XX)
Seorang pria usia65 tahun, datang ke RS dengan keluhan gerakan gemetar pada tangan sejak 2 tahun yang
lalu. Pasien juga mengalami perlambatan dalam berjalan dan kesulitan dalam menahan buang air kecil
sejak beberapa bulan ini. Pada pemeriksaan neurologis : nistagmus (+), disartria (+), ataksia (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas ?
A. Multiple System Atrophy
B. Vascular Parkinsonism
C. Progressive Supranuclear Palsy
D. Parkinson Disease
E. Dementia Lewy Body
(USU November 2014)
Seorang pria berusia 62 tahun, datang ke RS dengan keluhan sulit untuk menggerakkan bola mata ke atas
dan ke bawah sejak 1 tahun yang lalu disertai dengan gemetar pada lengannya. Dalam beberapa bulan ini
pasien mengeluhkan kaku pada daerah leher serta hilangnya keseimbangan pada saat berjalan. Pada
pemeriksaan neurologis dijumpai : demensia (+), reflek fisiologis meningkat, reflex patologis (+)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 16


Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas ?
A. Multiple System Atrophy
B. Vascular Parkinsonism
C. Progressive Supranuclear Palsy
D. Parkinson Disease
E. Dementia Lewy Body
(USU November 2014)
Seorang wanita usia 34 tahun datang dengan keluhan gerakan berkedut-kedut tanpa disadari oleh pasien
secara tiba-tiba pada daerah wajah dan sekitar mulut. Gerakan semakin bertambah bila pasien mengalami
kelelahan dan stress. Dijumpai juga gangguan tingkah laku pada pasien ini. Berdasarkan skenario kasus
diatas, diagnosis apakah yang tepat untuk kasus tersebut ?
A. Chorea Sydenham
B. Sindroma Tourette
C. Dystonia
D. Athetosis
E. Dyskinesia
(USU November 2014)
Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke RS dengan keluhan gemetar pada kedua lengannya sejak 1 tahun
ini. Gerakan ini semakin memberat bila pasien menggerakkan kedua lengannya. Dijumpai riwayat
keluarga menderita penyakit yang sama seperti dikeluhkan oleh pasien tersebut. Pemeriksaan neurologis :
cogwheel phenomenon (+)
Berdasarkan skenario kasus ini, apakah terapi yang tepat diberikan untuk kasus tersebut ?
A. Propanolol
B. Dopamin agonis
C. Levodopa
D. Trihexyphenidil
E. Selegiline
(USU November 2014)

Seorang pria berusia 76 tahun, datang ke RS dengan keluhan gerakan gemetar pada tangan sejak 5 tahun
yang lalu. Gemetar dirasakan penderita jika tidak digerakkan.. Pasien mengalami kelambatan dalam
bergerak, masih dapat berjalan dalam jalan tertentu dan tidak ada ekspresi wajahnya. Bicara tidak jelas,
tulisan menjadi kecil-kecil. Pasien didiagnosa dokter dengan Parkinson Disease. Dalam 1 tahun terakhir
pasien juga mengeluhkan mudah lupa dan sulit untuk beraktivitas serta halusinasi.
Berdasarkan kasus di atas faktor apakah yang dapat memperburuk kondisi pasien ?
A. Gemetar dan bradikinesia
B. Bradikinesia dan demensia
C. Demensia dan gemetar
D. Demensia dan fase lanjut penyakit
E. Gemetar dan fase lanjut penyakit
(USU November 2014)
Seorang laki-laki usia 71 tahun datang ke dokter dengan keluhan langkah yang lambat, tremor, kaku dan
kesulitan mengancingkan buah baju. Keluhan ini muncul perlahan dalam beberapa tahun terakhir, dan
sangat mengganggu aktivitasnya. Pada pemeriksaan neurologi, dia mengalami shuffling gait, tremor pada
satu tangan sewaktu berjalan dan lenggang tangan berkurang (kanan lebih berat dari kiri). Rapid
alternating movement sangat lambat, terutama anggota gerak kanan. Terdapat rigiditas.
Apakah manajemen terapi yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Tidak ada terapi
B. Selegiline
C. Amantadine
D. Carbidopa/levodopa

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 17


E. Entacapone
(Univ. Andalas)
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan tulisannya makin kecil, dan langkahnya
makin lambat dengan shuffling gait. Keluhan ini sudah berlangsung selama 2 tahun. Ia memiliki riwayat
diabetes, gastroparesis diabetik, dan riwayat celiac disease selama 3 tahun, dan depresi. Obat yang
dikonsumsi adalah glyburide, ranitidine, metoclopramide, dan bupropion. Pada pemeriksaan didapatkan
wajah topeng, dan shuffling gait ringan. Lenggang kedua tangan berkurang, rigiditas ada, dan
berkurangnya kemampuan rapid alternating movement.
Apakah manajemen yang paling tepat untuk penanganan gejala pasien saat ini?
A. Stop metoclopramide
B. Stop ranitidine
C. Stop bupropion
D. Berikan carbidopa/levodopa
E. Berikan pramipexole
(Univ. Andalas)

Seorang laki-laki pensiunan guru dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sering ngompol di
celana dan berjalannya tidak kokoh seperti orang mabuk. Ia sering menjatuhkan gelas minumannya.
Dijelaskan pula oleh keluarga bahwa tangan dan kaki pasien gemetaran sejak lama, dan bagian kanan
kurang kuat sehingga berjalannya pincang. Ditemukan Babinski kanan (+). Tekanan darah sering rendah,
mencapai 90/55 mmHg.Apakah diagnosis pasien ini?
A. Sindrom Parkinson
B. Progressive Supranuclear Palsy
C. Parkinson sekunder
D. Multiple System Atrophy
E. Corticobasal degeneration
(Univ. Andalas)
Laki-laki, 50 tahun, pelukis, keluhan tangan kanan gemetar terutama saat tidak beraktivitas, gerakan
menjadi lambat, sejak 1 tahun yg lalu, mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan: resting
tremor (+), cogwheel phenomen lengan kanan, bradikinesia saat jalan. Obat yang paling tepat untuk kasus
tersebut adalah:
a. Levodopa
b. Dopamin agonis
c. Antikolinergik
d. MAO-B inhibitor
e. Belum perlu terapi
(Unair)

Seorang pasien datang dengan keluhan mulut bergerak-gerak, rutin mengkonsumsi obat saki tlambung.
Obat berikut yang menyebabkan keluhan ini adalah?
A. ranitidine
B. omeprazole
C. domperidon
D. lanzoprazole
E. antasida
(OSCE (OSCE XX)I)
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan tangan kanannya tremor, terutama saat beristirahat.
Gejala ini dirasakan pasien sangat mengganggu, namun masih bisa beraktivitas. Beberapa teman sudah
pernah melihat gerakan tangan pasien yang asimetris. Menurut perjalanan penyakit, termasuk stadium
berapakah keadaan pasien tersebut :

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 18


a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium V
(undip)

Seorang pasien usia 60 tahun, dari keluarga diperoleh anamnesis pasien mengalami tremor pada kedua
ekstremitas atas, gerakan tubuh melambat, keseimbangan terganggu, masih dapat berjalan untuk jarak
tertentu, terdapat rigiditas, pasien tidak mampu berdiri sendiri. Menurut perjalanan penyakit, termasuk
stadium berapakah keadaan pasien tersebut :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium V
(undip)
Seorang pasien usia 60 tahun dari keluarga diperoleh anamnesis pasien mengalami tremor pada kedua
ekstremitas atas saat keadaan istirahat, gerakan tubuh melambat, keseimbangan terganggu, masih dapat
berjalan untuk jarak tertentu, terdapat rigiditas, pasien tidak mampu berdiri sendiri. Dimanakah letak
kelainan tersebut :
a. Korteks serebri
b. Korteks serebeli
c. Globus palidus
d. Striatum
e. Substansia nigra
(Undip)
Seorang pasien usia 60 tahun dari keluarga diperoleh anamnesis pasien mengalami tremor pada kedua
ekstremitas atas saat keadaan istirahat, gerakan tubuh melambat, keseimbangan terganggu, masih dapat
berjalan untuk jarak tertentu, terdapat rigiditas, pasien tidak mampu berdiri sendiri. Neurotransmiter yang
terlibat pada kasus di atas adalah:
a. Asetilkolin
b. Glutamat
c. GABA
d. Substansi P
e. Dopamin
(Undip)
Berikut ini yang sesuai dengan keadaan Multiple System Atrophy (MSA) adalah :
a. Usia saat onset setelah usia 60 tahun
b. Dominan gejala parkinsonism atau dominan gejala serebelar
c. Adanya cytoplasmic inclusion bodies pada sel glia
d. Termasuk dalam kelompok neurodegeneratif
e. Semua di atas benar
(Undip)
Berikut ini yang sesuai dengan Progressive Supranuclear Palsy (PSP) adalah :
a. Merupakan gangguan neurodegeneratif
b. Ditandai dengan gejala parkinsonism disertai supranuclear palsy of vertical gaze
c. Berhubungan dengan agregasi protein tau secara abnormal
d. Disertai gejala disartria dan disfagia
e. Semua di atas benar
(Undip)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 19


2. Penggunaan jangka panjang L-dopa pada pasien Parkinson dapat terjadi komplikasi motorik dan non
motorik. Komplikasi motorik adalah sebagai berikut :
a. Wearing off
b. Fenomena on-off
c. Khorea, balismus, distonia
d. Gejala akinesia
e. Semua benar
(undip)

3. Seorang laki-laki usia 20 tahun timbul gerakan kontraksi otot yang menetap, meliuk-liuk dan berulang,
sehingga menimbulkan postur abnormal. Gejala ini muncul setelah pasien mengalami ensefalitis.
Dimanakah struktur otak yang mengalami gangguan pada pasien tersebut :
a. Substansia nigra
b. Nukleus subtalamikus
c. Nukleus kaudatus
d. Putamen
e. Korteks serebri
(undip)

4. Seorang laki-laki 30 tahun mengeluh timbul gerakan yang tidak dapat dikontrol yaitu gerakan seperti
melempar, memukul dan mendorong terutama bagian proksimal dengan gerakan berputar pada ekstremitas
yang sangat keras. Dimanakah struktur otak yang mengalami gangguan pada pasien tersebut :
a. Substansia nigra
b. Nukleus subtalamikus
c. Nukleus kaudatus
d. Putamen
e. Korteks serebri
(undip)
Seorang penderita pria 73 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sulit menggerakkan anggota tubuhnya
baik sebelah kanan maupun kiri. Tangan kiri terlihat bergetar-getar seperti orang menghitung-hitung uang.
Wajahnya terlihat kaku, wajah topeng. Kesadaran tidak menurun.
Letak lesi kasus tersebut diatas adalah?
A. Korteks
B. Serebelum
C. Subtantianigra
D. Hypophyse
E. Capsulainterna
(Unair)

Seorang penderita pria 73 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sulit menggerakkan anggota tubuhnya
baik sebelah kanan maupun kiri. Tangan kiri terlihat bergetar-getar seperti orang menghitung-hitung uang.
Wajahnya terlihat kaku, wajah topeng. Kesadaran tidak menurun.
Diagnosis definite kasus di atas dapat ditegakkan melalui ?
A. MRI otak
B. CT-scan otak
C. Angioradiografi
D.Autopsi
E.Bukan salah satu diatas
(Unair)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 20


Seorang pelukis, Laki-laki, 50 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan tangan kanannya gemetar terutama
saat tidak beraktivitas dan gerakan menjadi lambat yang dirasakan sejak 1 tahun dan mulai mengganggu
aktivitas sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik ditemukan resting tremor, cogwheel phenomena pada lengan
kanan dan bradikinesia saat berjalan. Obat mana yang paling tepat pada kasus diatas?
A. Levodopa
B. Dopamin Agonis
C. Anticholinergik
D. MAO B - inhibitor
E. Belum memerlukan terapi
(Unair)

Laki2, 63 tahun, dx: parkinson disease. Diberi levodopa selama 6 tahun. Keluhan: 1 bulan ini ada gerakan
meliuk-liuk tak terkendali, setelah 2-3 jam mengkonsumsi levodopa. Leher kaku (-), langkah terhenti (-),
perberatan tremor (-). Tatalaksana yg tepat utk px tsb:
a. Mengganti dengan levodopa CR
b. Meningkatkan dosis levodopa
c. Menurunkan dosis levodopa
d. Menambah COMT inhibitor
e. Menambah MAO-B inhibitor

2. Laki2, 65 tahun, keluhan sering ngompol, sering nabrak & sering jatuh. Diagnosis:
a. Normal pressure hydrocephalus
b. Progressive supranuclear palsy
c. Vascular Parkinson
d. Multiple system atrophy
e.
3. Laki2, 50 tahun, dx Parkinsons disease, mengalami diskinesia & akan dilakukan deep brain stimulation.
DBS dilakukan di:
a. Globus palidus, lobus frontalis
b. Globus palidus, nucleus subthalamicus
c. Globus palidus, thalamus
d. Lobus oksipitalis, nucleus subthalamicus
e. Lobus temporalis, thalamus

22. padapenyakit Parkinson, yang mengalamidegenerasitahapawal? protein tau

23. pada Parkinson, terjadi inclusion body pada? Sitoplasma

46. pxrutinkonsumsi neuroleptic, 3 hariterakhirmulutbergerak-gerak, txpadapasienini? THD

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 21


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 22
SARAF TEPI - NEUROFISIOLOGI

Seorang wanita usia 49 tahun mengalami nyeri leher yang dirasakan sampai lengan bawah kanan bagian
medial. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kelemahan otot-otot instrinsik tangan, refleks ticeps menurun.
Dari hasil pemeriksaan MRI kemungkinan terdapat penekanan diskus ke radiks medula spinalis
Segmen radikulopati manakah yang paling tepat menggambarkan klinis pasien tersebut ?
A. C3-4
B. C4-5
C. C5-6
D. C6-7
E. C7-T1
(OSCE XX)

Seorang wanita usia 50 tahun, ibu rumah tangga, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan sejak 2
tahun kesemutan di kedua tangan terutama tangan kanan, jari-jari tangan terutama jari 1 4, terasa kebas
dan kaku, nyeri (+).Tinels sign (+), phalens sign (+).
Apa hasil pemeriksaan neurologis lain yang diharapkan?
A. Wartenbergs sign (+)n. Ulnaris
B. Flicks sign (+), tes durkan, tes wormster, tes bottle sign/luthy sign
C. Froments sign (+) parkinson
D. RF Brachioradialis (-) n. radialis
E. Atrofi otot hipotenar aku ga tau
Hapalkan kriteria rosenbaum
(USU November 2014)

Seorang wanita usia 50 tahun, ibu rumah tangga, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan sejak 2
tahun kesemutan di kedua tangan terutama tangan kanan, jari-jari tangan terutama jari 1 4, terasa kebas
dan kaku, nyeri (+).Tinels sign (+), phalens sign (+).
Apa hasil pemeriksaan NCV yang diharapkan?
A. Beda DL motorik N. Lumbricals r. Medianus r. Ulnaris < 0.4 ms
B. SNAP N. Medianus normal
C. DL CMAP N. Medianus memanjang
D. DL CMAP N. Ulnaris memanjang
E. SNAP N. Ulnaris abnormal
(USU November 2014)

Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan kelemahan ekstensi
pergelangan tangan {m. Ekstensor carpi ulnaris dan m. Ekstensor capi radialis} dan jari-jari tangan kanan
{m. Ekstensor giditorum kommunis, m. Ekstensor Indicis propius} , serta ekstensi {m. Tricep brachii} dan
fleksi pada siku {m. Brakhio radialais}. Sebelumnya pasien tertidur dengan posisi kepalanya menekan
lengan atas kanan. Pada status neurologis didapatkan hipestesi pada dorsal tangan dan pergelangan tangan,
refleks brachioradialis (-).
Apa saraf yang terkena?
A. N. Radialis
B. N. Musculocutaneus
C. N. Axillaris
D. N. Ulnaris
E. N. Medianus
(USU November 2014)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 23


Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan kelemahan ekstensi
pergelangan tangan dan jari-jari tangan kanan, serta ekstensi dan fleksi pada siku. Sebelumnya pasien
tertidur dengan posisi kepalanya menekan lengan atas kanan. Pada status neurologis didapatkan hipestesi
pada dorsal tangan dan pergelangan tangan, refleks brachioradialis (-).
Apa diagnosis yang tepat?
A. Pleksopati brachialis
B. Carpal tunnel syndrome
C. Saturday night palsy n, radialis
D. Cubital tunnel syndrome
E. Posterior Interosseus Neuropathy
(USU November 2014)

Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan kelemahan ekstensi
pergelangan tangan dan jari-jari tangan kanan, serta ekstensi dan fleksi pada siku. Sebelumnya pasien
tertidur dengan posisi kepalanya menekan lengan atas kanan. Pada status neurologis didapatkan hipestesi
pada dorsal tangan dan pergelangan tangan, refleks brachioradialis (-).
Apa hasil EMG yang diharapkan?
A. EMG pada M. Extensor Digitorum Brevis: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
B. EMG pada M. Abductor Pollicis Brevis: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
C. EMG pada M. Interosseus Dorsalis I: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
D. EMG pada M. Biceps: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
E. EMG pada M. Deltoid: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
(USU November 2014)

2. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang dengan kelemahan tangan kiri dan kedutan otot (FASKULASI)
pada lengan dan paha. Gejala ini makin memburuk dalam 5 tahun terakhir. Tidak ada keluhan nyeri atau
rasa baal. Pada pemeriksaan neurologi didapatkan kelemahan dan atrofi otot thenar dan hipothenar kiri,
serta kelemahan ringan sewaktu dorsofleksi kaki kiri. Refleks regang otot hiperaktif dan simetris.
Sensibilitas normal. MRI servikal dalam batas normal. ALS
Apakah tindakan selanjutnya yang paling diperlukan pada pasien ini?
A. Biopsi otot
B. Biopsi saraf
C. Pengukuran kadar kreatin kinase serum
D. Elektromiografi
E. Uji genetik
KRITERIA : ALS elescoria,
MS mc. Donald
Tetanus abblet, pattel joag
CRPS Budapest
(Univ. Andalas)

Seorang laki-laki, 36 tahun, mengeluh kesemutan pada jari-jari tangan kanan sejak 3 bulan. Kadang-
kadang terbangun pada malam hari karena nyeri kesetrum di jari-jari tangan tersebut. Riwayat pekerjaan
adalah tukang ojek. Pemeriksaan : phalen tes (+), tinnel (+), tanda bottle (+). Bagaimanakah hasil NCS
yang sesuai pada kasus ini?

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 24


A. Sensoris : distal latensi normal, Amp. SNAP menurun, KHS normal, Motorik : distal latensi normal, Amp.
CMAP normal, KHS normal
B. Sensoris : distal latensi normal, Amp. SNAP normal, KHS menurun, Motorik : distal latensi normal, Amp.
CMAP normal, KHS menurun
C. Sensoris : distal latensi memanjang, Amp. SNAP menurun, KHS menurun,Motorik : distal latensi
memanjang, Amp. CMAP normal, KHS menurun
D. Sensoris : distal latensi normal , amplitudo SNAP normal , KHS normal, Motorik : distal latensi
memanjang, amplitudo CMAP menurun, KHS normal
E. Sensoris : distal latensi memanjang, amplitudo SNAP normal, KHS normal, Motorik : distal latensi
normal, amplitudo CMAP menurun, KHS normal
(Unair)

3. Seorang laki-laki usia 38 tahun datang ke dokter dengan keluhan rasa baal pada kaki sejak 8 bulan lalu.
Saat ini ia juga mengalami drop foot dan kelemahan pada tangan kanan. Pada pemeriksaan ditemukan
kelemahan berat sewaktu dorsofleksi kedua kaki dan kelemahan sedang sewaktu eversi, inversi dan plantar
fleksi. Fleksi paha juga lemah dan ia tidak mampu bangkit dari kursi tanpa ditopang oleh tangannya.
Selain itu terdapat kelemahan otot tangan yang disarafi nervus ulnaris, sedikit lebih berat kanan
dibandingkan kiri. Tidak ada refleks, dan gangguan proprioseptif pada jari.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
A. Sindrom guillain barre
B. Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy
C. Polimiositis
D. Miasthenia gravis
E. Entrapment canal syndrome
(Univ. Andalas)

4. Seorang laki-laki usia 50 tahun, pekerja pabrik, berobat ke poliklinik saraf dengan keluhan kelemahan
kedua tangan yang semakin progresif dalam setahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan wristdrop
dan hilangnya rasa nyeri pada lengan.
Apakah bahan industri yang paling sering menjadi penyebab penyakit pada pasien ini?neuropaty toxic
A. Timbal
B. Mangan parkinson
C. Sianida optik neuropaty
D. Merkuri neuropaty sensoris
E. Thallium rambut rontok dan neuropty sensoris, buku pretest soal no 454
(Univ. Andalas)

2. Laki-laki, 30 tahun, tidak bisa membuka mulutnya, riwayat tertusuk paku 15 hari yg lalu. Patogenesis
terjadinya penyakit ini adalah:tetanus
a. Toksin terikat pada interneuron Renshaw
b. Toksin yg dominan adalah tetanolisin hrs nya tetaospasmin
c. Toksin menyebar hanya melalui darah bs mll retrogarad saraf perifer
d. Toksin yg sudah berikatan di neuron mudah terlepas irreversibel
e. Toksin hanya pada medula spinalis
(Unair)

3. Laki-laki, nyeri tengkuk, menyebar ke lengan & dada kiri, memberat sejak 1 bulan. Terdapat atrofi otot
lengan kiri. Pemeriksaan yang tepat untuk kasus tersebut adalah:
a. Phalen sign
b. Lhermitte sign
c. Tinnel sign
d. Luthy sign

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 25


e. Valsava sign
(Unair)

4. Laki-laki, 56 tahun, tukang becak, kesemutan jari tangan sejak 3 bulan, sering terbangun malam hari
karena kesemutan. Phalen (+), tinnel (+), bottle sign (+). Gambaran EMG pasien tersebut adalah:
a. Sensoris: distal latensi normal, amplitudo SNAP , KHS normal
Motorik: distal latensi normal, amplitudo SNAP normal, KHS
b. Sensoris: distal latensi normal, amplitudo SNAP normal, KHS
Motorik: distal latensi normal, amplitudo SNAP normal, KHS
c. Sensoris: distal latensi , amplitudo SNAP , KHS
Motorik: distal latensi , amplitudo SNAP normal, KHS
d. Sensoris: distal latensi normal, amplitudo SNAP normal, KHS normal
Motorik: distal latensi , amplitudo SNAP , KHS normal
e. Sensoris: distal latensi , amplitudo SNAP normal, KHS normal
Motorik: distal latensi normal, amplitudo SNAP , KHS normal
(Unair)
2. Seorang laki-laki usia 28 tahun, datang ke Poli Saraf RSHAM, dengan keluhan kelemahan ekstensi
pergelangan tangan dan jari-jari tangan kanan, serta ekstensi dan fleksi pada siku. Sebelumnya pasien
tertidur dengan posisi kepalanya menekan lengan atas kanan. Pada status neurologis didapatkan hipestesi
pada dorsal tangan dan pergelangan tangan, refleks brachioradialis (-).
Apahasil EMG yang diharapkan?
F. EMG pada M. Extensor Digitorum Brevis: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
G. EMG pada M. Abductor Pollicis Brevis: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
H. EMG pada M. Interosseus Dorsalis I: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
I. EMG pada M. Biceps: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
J. EMG pada M. Deltoid: lesi neurogenik dengan tanda denervasi
(A)
(OSCE (OSCE XX)I)
1. Wanita, 49 tahun mengalami nyeri leher yang dirasakan sampai ke lengan kanan bawah bagian medial.
Dari pemeriksaan fisik didapatkam kelemahan otot-oto intrinsik tangan, reflex triceps menurun. Dari hasil
MRI kemungkinan terdapat penekanan diskus ke radix medulla spinalis. Segmen radikulopati manakah
yang paling tepat menggambarkan klinis pasien tersebut?
A. c3-4
B. c4-5
C. c5-6
D. c6-7
E. c7-t1
(E)
(OSCE (OSCE XX)I)

61. Pada CTS dapat dilakukan tindakan operasi atas indikasi. Hal-hal yang menjadi indikasi operasi
adalah:
A. CTS Kronis
B. CTS Bilateral
C. Atrofi otot-otot yang bersangkutan
D. Permintaan pasien
E. keluhan ringan, tapi tidak berespon terhadap terapi medikamentosa lebih dari 3
bulan
(C)
(Undip/OSCE (OSCE XX)I)
1. Seorang laki-laki 32 tahun, PNS, datang ke poli saraf dengan keluhan nyeri pinggang yang timbul saat
dirinya mengambil bolpoin yang jatuh 2 hari sebelum periksa. Nyeri dirasakan terus menerus namun tidak

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 26


menjalar sampai tungkai dan tidak disertai kesemutan. Pasien kemudian minum obat pereda nyeri tetapi
nyeri hanya berkurang sedikit. Tindakan awal yang paling tepat dilakukan adalah : myofasial pain
a. Meminta pemeriksaan X-foto vertebra lumbosakral AP/lateral
b. Memberi terapi analgetik plus muscle relaxant
c. Memberi edukasi mengenai aktifitas yang tidak memperberat nyeri
d. Meminta pemeriksaan darah rutin dan fungsi ginjal
e. Memberi terapi analgetik plus antidepresan
(undip)

2. Seorang wanita dibawa ke UGD dengan kaki kanan nyeri seperti terbakar. Nyeri dirasakan sangat berat
sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien rutin minum Metformin 3 x 500 mg. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan adanya borok di kaki kanan. Pemeriksaan GDS 456 mg/dL. Tanda vital dalam batas normal.
Dalam kasus ini tindakan yang paling tepat adalah:
a. Rawat jalan dengan pengendalian kadar HbA1c dipertahankan 8%
b. Rawat jalan edngan diberikan terapi NSAID dan antidepresan trisiklik
c. Rawat inap dan diberikan terapi insulin sliding scale
d. Rawat inap dan diberi NSAID kemudian konsul ke bagian Penyakit Dalam
e. Rawat inap, Metformin distop dan diberikan NSAID
(undip)

42. EMG pada DMD? Amplitude rendah

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 27


NEUROPATI

1. Wanita, 35 tahun, nyeri seperti ditusuk pada wajah kiri, timbul terutama saat menggosok gigi. Pengobatan
yang palin tepat untuk kasus tersebut adalah:
a. Fluoxetine
b. Paracetomol & tramadol
c. Fenitoin
d. Carbamazepine
e.
(Unair)

3. Terapi kasus neuralgia post herpetika yang tidak termasuk dalam kategori level A (established as effective)
adalah :
a. Gabapentin
b. Amitriptilin
c. Metilprednisolon intratekal
d. Karbamazepin
e. Patch lidokain topikal
Konsensus nyeri 36
(undip)

4. Seorang laki-laki 40 tahun mengeluh saat mencukur jenggot dan menggosok gigi tiba-tiba pipi sebelah
kanan terasa nyeri. Nyeri dirasakan seperti tersengat listrik yang muncul dalam beberapa detik tetapi
sering berulang. Dari pemeriksaan status neurologi tidak didapatkan kelainan, hanya dari pemeriksaan
darah rutin didapatkan Hb 9.3 gr%. Terapi pilihan pertama pada kasus di atas adalah :
a. Tramadol
b. Metilprednisolon
c. Karbamazepin 200 1200 mg/hari (A), okskarbazepin level B
d. Amitriptilin
e. Mekobalamin
(undip)

1. Wanita, 60 tahun, keluhan kaku lengan & tungkai kiri, setelah terkena stroke 6 bulan yg lalu. Obat yang
tepat untuk keluhan tersebut adalah:
a. Asetosal
b. Citicholin
c. Asam folat
d. Tizanidin
e. Steroid

Seorang ibu rumah tangga datang berusia 47 tahun datang dengan keluhan sering kesemutan pada kedua
tangannya sejak 2 minggu yang lalu. Kesemutan terutama pada tangan kanan pada ibu jari, jari telunjuk
dan sebagian jari tengah. Keluhan ini dirasakan terutama pada malam hari saat sedang beristirahat. Bila
tangan dikibaskan maka rasa kesemutan tersebut akan sedikit berkurang. Pada pemeriksaan terlihat atrofi
otot-otot thenar.
Mekanisme apakah yang menjelaskan berkurangnya rasa kesemutan dengan mengibaskan tangan?
A. Perbaikan sirkulasi dengan memompa vena
B. Mengurangi kompresi langsung pada nervus medianus
C. Meningkatkan konduksi saraf medianus
D. Memperbaiki gangguan transmisi saraf medianus
E. Meningkatkan sirkulasi vasa vasorum

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 28


(OSCE XX)

18. pasiennyeripantat, menjalarkepahaatas. Dx? Piriformis syndrome

19. pasiennyeri di daerahpantat, test Patrick (+), kontra Patrick (+), Dx? Sindromasacroiliaca joint

27. pasienbekerjasebagaisekretaris, didapatkan tenderness m trapezeusdan jump sign, Tx? Injeksi steroid
danantidepresan

37. tx TN? CBZ

38. Nyeribelakangmata, dannyerisaatmenggerakanmata, dx? Tolosa hunt

39. pasiendatangdengankeluhantidakbisaabduksilenganatas, flesisikudansupinasi, kelainan di mana? Corda

40. mekanismenyeri yang mendasaripadapasien post kemoterapi?

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 29


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 30
NYERI KEPALA

Pasien perempuan 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala. Sakit kepala dirasakan
diseluruh kepala, berat seperti ditekan, yang berlangsung sepanjang hari tanpa reda selama 3 hari ini. Sakit
kepala intensitas sedang, tidak diperberat aktivitas, dan pasien juga merasa lebih nyaman di tempat gelap.
Sakit kepala seperti ini sudah muncul berlangsung 5 bulan. Riwayat konsumsi obat jangka panjang
disangkal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan defisit neurologis.
Apakah diagnosa yang paling sesuai untuk kasus di atas?
A. Probable tension type headache konsensus hal 32
B. Probable migraine without aura
C. Chronic migraine
D. New daily persisten headache
E. Hypnic headache
(OSCE XX)
Pasien laki-laki 30 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan yang lalu.
Nyeri terutama sekitar mata dan pelipis kanan, tidak berdenyut namun intensitas hebat. Nyeri berlangsung
sekitar 30 menit dan dalam sehari dapat hingga 5 kali. Nyeri disertai kelopak mata kanan turun, mata
kanan merah dan lakrimasi serta hidung tersumbat. Nyeri seperti ini sudah pernah terjadi dan sudah bebas
serangan selama 3 minggu.
Apakah terapi profilaksis yang tepat untuk kasus tersebut?
A. prednison
B. verapamil120-160 mg/hari, 3-4x
C. asam valproat
D. indometasin
E. topiramat
(OSCE XX)

Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
terutama dirasakan di daerah temporal dan orbital kanan. Frekuensi nyeri hingga 10 x/hari dengan tiap
serangan sekitar 10 menit. Pasien juga mengeluh mata kanan lebih merah dan berair. Pasien sudah pernah
mengalami hal ini dua bulan yang lalu dengan gejala berlangsung selama lebih dari 2 minggu. Saat itu
dilakukan MRI kepala dan hasilnya normal. Pada pemeriksaan status neurologis didapatkan pupil anisokor
2mm/4mm, refleks cahaya positif.
Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk kasus tersebut?DX : hemicrania paroxysmal
A. Sumatriptan 50 mg per oral
B. Oksigen 7L/menit dengan face mask
C. Ergotamin 2 mg 2-3 kali/hari
D. Indometasin 75 mg/hari
E. Lithium 300 mg/hari
(OSCE XX)

Seorang pasien laki-laki berusia 68 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu terakhir
disertai keluhan nyeri saat mengunyah. Pada pemeriksaan didapatkan arteri kulit kepala membengkak dan
nyeri tekan. Pasien juga mengeluhkan pandangan yang kabur pada kedua mata.
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pada kasus diatas adalah :Dx : Temporal arteritis
A. Head CT Scan
B. Laju endap darah dan atau C-reactive protein
C. Laju endap darah dan atau C-reactive protein, biopsi arteri temporal iskon hal 65

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 31


D. Laju endap darah
E. Biopsi arteri temporalis
(USU November 2014)

Perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
terutama dirasakan di daerah temporal dan orbital kanan. Frekuensi nyeri hingga 10 x/hari dengan tiap
serangan sekitar 10 menit. Pasien juga mengeluh mata kanan lebih merah dan berair. Pasien sudah pernah
mengalami hal ini dua bulan yang lalu dengan gejala berlangsung selama lebih dari 2 minggu. Saat itu
dilakukan MRI kepala dan hasilnya normal. Pada pemeriksaan status neurologis didapatkan pupil anisokor
2mm/4mm, refleks cahaya positif.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas?
A. Hemikrania parosksismal episodi kon hal 45
B. Hemikrania parosksismal kronik
C. Hemikrania kontinua
D. Nyeri kepala kluster episodik
E. Nyeri kepala episodi episodic
(OSCE XX)

Seorang pasien laki-laki berusia 68 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu terakhir
disertai keluhan nyeri saat mengunyah. Pada pemeriksaan didapatkan areri kuit kepala membengkak dan
nyeri tekan. Pasien juga mengeluhkan pandangan yang kabur pada kedua mata.
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah :
A. Arteritis temporalis
B. Nyeri kepala klaster
C. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler
D. Nyeri kepala yang berkaitan dengan Giant Cell Arteritis
E. Migren
(USU November 2014)

2. Seorang wanita, 24 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan seperti
terikat sudah berlangsung 3 bulan terakhir dan berulang sudah12 kali dengan jumlah serangan 3-5 kali
perbulannya. Lamanya serangan 30 menit sampai 7 hari . Meski ia mengalami nyeri kepala namun masih
bisa melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta. Keluhan tidak disertai mual,
muntah dan fotofobia. Pada pemeriksaan palpasi perikranial dijumpai nyeri tekan yang bertambah
didaerah temporal kiri dan oksipital namun pemeriksaan fisik lainnya dan CT Scan Kepala tanpa kontras
tidak ditemukan kelainan.
Apakah diagnosis yang paling sesuai untuk kasus ini ?
A. Infrequent episodic tension-type headache associated with pericranial tenderness
B. Infrequent episodic tension-type headache not associated with pericranial tenderness
C. Infrequent episodic tension-type headache associated with pericranial tenderness
D. Frequent episodic tension-type headache associated with pericranial tenderness
E. Chronic tension-type headache associated with pericranial tenderness
(USU November 2014)

3. Seorang wanita, 28 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan seperti
terikat sudah berlangsung 7 bulan terakhir dan berulang sudah1 kali dengan jumlah serangan 15-17 hari
perbulannya. Lamanya serangan 30 menit sampai 7 hari . Meski ia mengalami nyeri kepala namun masih
bisa melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta. Keluhan tidak disertai mual,
muntah dan fotofobia. Pada pemeriksaan palpasi perikranial tidak dijumpai nyeri tekan .Pada pemeriksaan
fisik lainnya dan CT Scan Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan.

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 32


Apakah obat profilaksis yang paling sesuai untuk kasus ini ?
A. Flunarizin
B. Amitriptilin 30-75 mg/hari
C. Valproic acid
D. Tizanidin
E. Fluoxetin

(USU November 2014)

4. Seorang wanita, 35 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri berdenyut
sudah berlangsung 6 bulan terakhir dan berulang lebih dari 5x. Keluhan dirasakan hingga mengganggu
pekerjaan. Keluhan kadang disertai mual, muntah dan fotophobia. Pada pemeriksaan Fisik dan CT Scan
Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan.
Obat spesifik apakah yang paling sesuai untuk kasus ini pada saat serangan
A. Acetaminophen
B. NSAID
C. Asam valproat
D. Sumatriptan 6 mg sc, 50-100 mg/hari , diagnosa migrain tanp aura
E. Flunarizin
(USU November 2014)

5. Seorang wanita, 35 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri berdenyut
sudah berlangsung 6 bulan terakhir dan berulang lebih dari 5x. Keluhan dirasakan hingga mengganggu
pekerjaan. Keluhan kadang disertai mual, muntah dan fotofobia. Ia juga merasakan nyeri kulit kepala
terbatas daerah ipsilateral. Pada pemeriksaan Fisik dan CT Scan Kepala tanpa kontras tidak ditemukan
kelainan.
Obat tersebut dibawah ini dapat digunakan pada kasus tersebut diatas dengan mekanisme kerjanya
menginhibisi sintesa prostaglandin di CNS dan menginhibisi aktifitas nosiseptif via reseptor 5HT.
A. Acetaminophen
B. NSAID
C. Sumatriptanmsh
D. Asam Valproat
E. Flunarizin

(USU November 2014)

6. Seorang pria, 35 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan sudah
berlangsung 5 bulan terakhir dan berulang . Keluhan dirasakan sangat nyeri hingga mengganggu
pekerjaan. Ketika serangan nyeri kepala disertai mata bengkak dan merah, air mata yang berlebihan. Pada
pemeriksaan Fisik dan CT Scan Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan.
Obat yang paling sesuai pada kasus ini pada saat serangan adalah:
A. Acetaminophen
B. NSAID
C. Sumatriptan dx cluster, kon hal 42
D. Asam Valproat
E. Flunarizin

(USU November 2014)

7. Seorang pria, 32 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan sudah
berlangsung 5 bulan terakhir dan berulang . Keluhan dirasakan sangat nyeri hingga mengganggu

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 33


pekerjaan. Ketika serangan nyeri kepala disertai mata bengkak dan merah, air mata yang berlebihan. Pada
pemeriksaan Fisik dan CT Scan Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan.
Apakah obat profilaksis yang paling sesuai pada kasus ini pada saat serangan adalah:
A. Acetaminophen
B. Verapamil , dx cluster
C. Sumatriptan
D. NSAID
E. Flunarizin
(USU November 2014)

8. Seorang wanita, 35 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri berdenyut
sudah berlangsung 6 bulan terakhir dan berulang lebih dari 5x. Keluhan dirasakan hingga mengganggu
pekerjaan. Keluhan kadang disertai mual, muntah dan fotofobia. Ia juga merasakan nyeri kulit kepala
terbatas daerah ipsilateral. Pada pemeriksaan Fisik dan CT Scan Kepala tanpa kontras tidak ditemukan
kelainan.
Apakah obat profilaksis dengan level of evidence A yang paling sesuai pada kasus ini?
A. Amitriptilin
B. Tizanidin
C. Venlafaxine
D. Asam Valproat
E. Flunarizin
(USU November 2014)

9. Seorang wanita, 21 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri berdenyut
sudah berlangsung 6 bulan terakhir dan berulang lebih dari 5x. Keluhan dirasakan hingga mengganggu
pekerjaan. Keluhan kadang disertai mual, muntah dan fotophobia. Pada pemeriksaan Fisik dan CT Scan
Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan.
Obat spesifik apakah yang paling sesuai untuk kasus ini pada saat serangan
A. Acetaminophen
B. NSAID
C. Asam valproat
D. Flunarizin
E. Ergotamin
(USU November 2014)

5. Seorang wanita usia 36 tahun dengan riwayat nyeri kepala selama 15 tahun datang ke dokter untuk
kontrol. Awalnya ia mengeluhkan nyeri kepala berdenyut di frontal bilateral, intensitas sedang sampai
kuat, disertai mual muntah dan sensitif terhadap bising dan cahaya. Keluhan ini muncul satu hingga dua
kali tiap bulannya dan berlangsung 24 sampai 36 jam. Dalam 2 tahun terakhir, ia merasakan nyeri
berkurang namun berlangsung sepanjang hari, muncul sewaktu bangun tidur. Nyeri kepala terjadi 1 kali
tiap minggu dengan pola yang sama namun intensitas lebih ringan. Ia minum amitriptiline 75 mg saat
hendak tidur. Ia juga minum asetaminofen 4 tablet per hari, dan rizatriptan 10 sampai 20 mg selama 1
sampai 2 hari per minggu bila nyeri terasa hebat. Pemeriksaan fisik dan neurologi normal.
Apakah manajemen yang paling tepat untuk pasien ini? Diagnosa : Medication overuse headache
A. Stop amitriptiline dan mulai terapi dengan sodium divalproex
B. Stop asetaminofen ????
C. Stop rizatriptan
D. Naikkan dosis amitriptiline
E. Berikan kafein
(Univ. Andalas)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 34


6. Seorang wanita usia 34 tahun datang ke dokter dengan riwayat nyeri kepala menusuk di frontal bilateral
yang muncul 2 sampai 4 kali sebulan dan berlangsung selama 8 sampai 16 jam. Keluhan ini sudah
dirasakan selama 2 tahun. Selama serangan ia tidak tahan terhadap bising dan lebih nyaman dalam posisi
berbaring. Ia sesekali mengeluhkan pandangan kabur, mata berair dan ingusan. Seringkali ia tidak masuk
kerja bila nyeri muncul. Nyeri diperberat oleh aktivitas fisik. Pemeriksaan neurologi normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Episodic tension-type headache
B. Cluster headache
C. Hipertensi intrakranial idiopatik ???
D. Migren tanpa aura
E. Sinus headache
(Univ. Andalas)

7. Wanita, 60 tahun, nyeri kepala mendadak 3 jam SMRS, nyeri belum pernah dirasakan sebelumnya. TD
120/80, GCS 15, MS (+). Hasil CT scan dbn. Langkah pemeriksaan selanjutnya yang paling tepat:
A. TCD
B. MRI kepala
C. LPSAH,
D. MRA
E. USG carotid Doppler
(Unair)

8. Seorang wanita usia 23 tahun datang ke dokter untuk kontrol penyakit migren. Ia datang 2 minggu lalu
dengan gejala nyeri kepala berdenyut, sedang sampai berat disertai mual dan sensitif terhadap bising.
Keluhan berlangsung 1-2 hari, dan ia mengalami serangan sekitar 10 kali per bulan. Ia minum amitriptiline
10 mg saat akan tidur, dengan anjuran naikkan dosis 10 mg setiap minggu dengan dosis target 50 mg.
Dosis saat ini adalah 30 mg. Ia masih toleransi terhadap amitriptiline. Saat ini ia mengalami serangan dan
diterapi dengan sumatriptan injeksi subkutan.
Apakah rencana yang harus dilakukan untuk manajemen profilaksis pasien ini?
A. Teruskan amitriptiline dengan dosis saat ini
B. Naikkan dosis amitriptiline sesuai anjuran ????
C. Stop semua profilaksis
D. Stop amitriptiline dan berikan propanolol
E. Stop amitriptiline dan berikan divalproex sodium
(Univ. Andalas)

5. Wanita, 30 tahun, nyeri kepala kiri berdenyut, sejak 6 bln terakhir, berulang >5x. Pekerjaan terganggu.
Keluhan kadang disertai mual, muntah & fotofobia. Pemeriksaan fisik & CT scan kepana dbn. Obat
spesifik yang paling sesuai pada saat serangan adalah:
a. Asetaminofen
b. NSAID
c. Asam valproat
d. Sumatriptan
e. Flunarizin
(Unair)

6. Wanita, 21 tahun, sering nyeri kepala terutama kanan, memberat dengan aktivitas, disertai mual muntah &
silau melihat cahaya. Nyeri kepala didahului dengan melihat kilatan cahaya. Mekanisme yang mendasari
gejala klinis tersebut adalah:
a. Vasokonstriksi diikuti vasodilatasi
b. Cortical spreading depression modul

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 35


c. Spasme otot kepala & leher
d. Tekanan intraokular yg meningkat
e. Ketidakseimbangan neurotransmiter eksitasi & inhibisi
(Unair)
60. seorang pramugari mengeluh nyeri di daerah mata sebelah kiri dan disertai pandangan dobel. Nyeri
dirasakan sampai ke dahi. Saat serangan muncul mendadak, dan tidak ada faktor yang memicu timbulnya
serangan. Diagnosis yang paling mungkin adalah:
A. SindromaTolosa Hunt
B. HemikraniaParoksismal
C. SUNC
D. Migrainoftalmoplegik
E. nyerikepala cluster
(A)
(Unair)
Wanita 35 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala disertai mata berair dan kemerahan selama 10-15
detik. Diagnosis pada pasien ini yang paling memungkinkan adalah:
A. SindromaTolosa Hunt
B. Hemikrania Paroksismal
C. SUNC
D. Migrain oftalmoplegik
E. nyeri kepala cluster
(C)
(OSCE (OSCE XX)I)

5. Seorang pramugari sering mengeluh nyeri di daerah mata sebelah kiri dan disertai pandangan dobel. Dia
juga merasakan nyeri di sekitar mata kiri sampai ke dahi. Saat serangan muncul mendadak, dan pramugari
tersebut merasa tidak ada faktor yang memicu timbulnya serangan. Diagnosis yang paling mungkin adalah
:

a. Sindroma Tolosa-Hunt
b. Hemikrania paroksismal
c. SUNCT
d. Migrain oftalmoplegik
e. Nyeri kepala klaster
(undip)
6. Laki-laki 54 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan nyeri kepala yang hilang timbul seperti ditekan,
dirasakan di seluruh bagian kepala. Pasien pernah jatuh dari motor 1 bulan yang lalu dan sempat tidak
sadar. Saat ini dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan neurologi. Pasien juga kadang merasakan
kepalanya berat sehingga mengganggu aktifitasnya sebagai tukang parkir. Pemeriksaan penunjang yang
paling sesuai pada kasus ini adalah :SDH kronis?
a. MRI kepala
b. CT Scan kepala
c. EEG
d. X-foto kranium
e. Pemeriksaan LCS
(undip)
7. Seorang wanita mendadak nyeri kepala setelah pulang dari acara makan bersama di restoran. Nyeri
dirasakan di bagian depan kepalanya, dan saat beraktifitas keluhan dirasakan memberat. Pasien kemudian
minum Parasetamol dan memilih berbaring untuk meringankan keluhannya. Tindakan yang tidak sesuai
untuk kasus di atas adalah :modul nyeri 27

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 36


a. Parasetamol tetap diteruskannon spesifik
b. Memberi edukasi untuk menghindari makanan yang mengandung MSGpreventif
c. Memberikan terapi tambahan Domperidon non spesifik
d. Memberikan terapi obat golongan triptanspesifik
e. Memberikan terapi obat golongan antidepresan trisiklik
(undip)
8. Seorang mahasiswi fakultas kedokteran sejak 4 bulan yang lalu mengeluh sering nyeri kepala. Mahasiswi
tersebut masih bisa beraktifitas tetapi setiap 2 hari sekali selalu minum Parasetamol yang dibeli di apotek.
Karena keluhan masih muncul, sejak 1 minggu yang lalu Parasetamol diminum setiap hari, tetapi justru
keluhannya bertambah berat. Tindakan yang tepat dilakukan adalah :
a. Parasetamol dihentikan dan diganti dengan Asam Mefenamat
b. Dosis parasetamol dinaikkan menjadi 2 kali/hari dan dievaluasi nyeri kepalanya
c. Parasetamol dihentikan dan diobservasi keluhan nyeri kepalanya modul
d. Parasetamol dilanjutkan, ditambah dengan antidepresan trisiklik
e. Meminta pemeriksaan EMG spasmofilia dan Parasetamol diminum bila nyeri
(undip)

9. Seorang wanita 33 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan nyeri di seluruh bagian kepala, keluhan
hilang timbul dan berlangsung > 30 menit tetapi tidak mengganggu aktifitasnya. Tidak ada mual muntah.
Dari anamnesis didapatkan 10 hari yang lalu pasien pernah dipukul suaminya sampai bengkak di wajah.
Tanda vital TD 150/90 mmHg. Diagnosis banding yang paling mungkin adalah :
a. Tension type headache
b. Nyeri kepala servikogenik
c. Psikosomatis
d. Nyeri kepala akibat hipertensi
e. Nyeri kepala akut paska trauma
(undip)

Seorang wanita usia 35 tahun, mengeluh nyeri kepala separuh berdenyut disertai mual, muntah dan mata
kabur. Sebelum nyeri kepala penderita merasa separo wajahnya kesemutan dan tebal disertai pandangan
berkunang-kunang. Nyeri berlangsung 4 jam.
Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Migrain classic
B. Migrain umum
C. Arteritis temporalis
D. Akut tension headache
E. Trigeminal neuralgia
(Unair)

Seorang wanita, 30 tahun, datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala sebelah kiri berdenyut
sudah berlangsung 6 bulan terakhir dan berulang lebih dari 5x. Keluhan dirasakan hingga mengganggu
pekerjaan. Keluhan kadang disertai mual, muntah dan fotophobia. Pada pemeriksaan Fisik dan CT Scan
Kepala tanpa kontras tidak ditemukan kelainan. Obat spesifik apakah yang paling sesuai untuk kasus ini
pada saat serangan?
a. Acetaminophen
b. NSAID
c. Sumatriptan
d. Asam valproat
e. Flunarizin
(Unair)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 37


Seorang wanita usia 21 tahun sering mengalami nyeri kepala terutama sebelah kanan yang bertambah
dengan aktivitas. Nyeri disertai mual muntah dan silau melihat cahaya. Nyeri kepala didahului dengan
melihat kilatan cahaya. Mekanisme apakah yang mendasari gejala klinis tersebut?
A. Vasokonstriksi diikuti vasodilatasi
B. Cortical spreading depression
C. Spasme otot kepala dan leher
D. Tekanan intraokular yang meningkat
E. Ketidakseimbangan neurtransmitter eksitasi dan inhibisi
(Unair)

Seorang wanita 35 tahun mengeluh nyeri kepala selama 5 bulan ini, hampir tiap hari, terutama di kepala
kanan depan dan belakang. Hilang timbul. Berhubungan dengan insomnia, cemas dan nyeri epigastrik.
Pada pemeriksaan fisik normal.
Etiologi kasus di atas adalah?
A. Migraine with aura
B. Migraine with aura
C. Tension headache
D. Cluster headache
E. Brain tumor
(Unair)

35. pasiendengan BB 95 kg, TB 158 cm datangdengannyerikepala 3 bulan, pemerikasaanfisik normal,


MRI tanpakontras Normal, penatalaksanaanselanjutnya? LP hipertensi intrakranial idiopaty

45. pasiendengannyerikepala, konsumsipct 4 tab/hari, akhir2 inikeluhanmemberat, langkahterbaik? Stop


pctdanobservasinyeri

49. nyerikepalakiri 6-8 jam, sebelumnyapandanganberkunang-kunangselama 30 menit, dx? Classic


migraine

51. tentangpatofisiologi migraine

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 38


NEURO-OTOLOGI

Wanita 45 tahun, datang dengan membawa hasil CT Scan kepala tanpa kontras dengan hasil normal.
Keluhan pasien ini adalah sering mengalami pusing berputar hilang timbul disertai telinga berdenging
dengan durasi 1 menit. Keluhan dirasakan saat pasien menggerakkan kepala. Tidak ada mual dan muntah.
Pemeriksaan neurologi dalam batas normal, terapi utama pada pasien tersebut adalah:
A. Carbamazepin 200-600 mg/hari
B. Betahistinmesilat 48 mg/hari
C. Flunarizin 10 mg/hari
D. skopolamin 3x0,6 mg
E. diazepam 10 mg/hari
(A)
(OSCE (OSCE XX)I)

1. Seorang wanita 60 tahun datang dengan keluhan apabila berdiri seperti akan jatuh sehingga apabila
berjalan harus rambatan. Keluhan dirasakan sejak 2 tahun ini dan dirasakan semakin berat. Pasien juga
merasakan bicaranya menjadi pelo dan sering tersedak saat makan. Tidak ada kelemahan anggota gerak
dan tidak ada mual muntah. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat pada pasien ini adalah :
a. CT scan kepala tanpa kontras
b. CT scan kepala dengan kontras
c. MRI
d. Pemeriksaan visus
e. BAEP
(undip)

2. Salah satu terapi rehabilitatif pada BPPV adalah dengan metode Brandt-Daroff. Latihan ini dapat
dilakukan sendiri oleh pasien di rumah. Jadwal latihan yang tepat untuk pasien BPPV adalah :
a. 3 kali sehari, masing-masing diulang 3 kali selama 2 minggu
b. 3 kali sehari, masing-masing diulang 5 kali selama 3 minggu
c. 2 kali sehari, masing-masing diulang 5 kali selama 3 minggu
d. 2 kali sehari, masing-masing diulang 3 kali, selama 3 minggu
e. 2 kali sehari, masing-masing diulang 3 kali selama 2 minggu
(undip)

3. Seorang laki-laki 39 tahun dibawa ke UGD karena mendadak pusing berputar saat sedang bermain
bersama anaknya. Keluhan disertai mual muntah dan keringat dingin. Pasien tidak berani membuka mata
karena lingkungannya terasa berputar. Tanda vital dalam batas normal. Tindakan pertama yang paling tepat
dilakukan adalah :
a. Betahistin 24 mg per oral
b. Injeksi metoklopramid 1 ampul
c. Flunarizin 10 mg per oral
d. Oksigen 2-3 L/menit nasal kanul
e. Infus RL 20 tetes/menit
(Undip)

4. Dalam membantu menegakkan diagnosis vertigo, bisa dilakukan pemeriksaan khusus neurootologi.
Berikut ini adalah interpretasi yang menunjukkan kelainan serebelar :
a. Pada tes past pointing saat mata tertutup akan terjadi deviasi ke arah lesi
b. Pada tes Romberg pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi
c. Pada tes Fukuda pasien akan bergerak mundur sekitar meter
d. Pada tes Tandem Gait pasien akan jatuh ke satu sisi

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 39


e. Pada tes Romberg dipertajam pada mata tertutup pasien akan jatuh ke satu sisi
(undip)

5. Neurinoma akustik merupakan tumor jinak nervus VIII yang berlangsung progresif lambat. Tumor ini
mempunyai trias gejala yaitu :
a. Tinitus, tuli sensorineural ipsilateral, hipestesi wajah ipsilateral
b. Tinitus, tuli sensorineural ipsilateral, kelemahan otot-otot wajah ipsilateral
c. Tuli sensorineural ipsilateral, gangguan keseimbangan, hiperalgesia wajah ipsilateral
d. Tinitus, hiperalgesia wajah ipsilateral, kelemahan otot-otot wajah ipsilateral
e. Tinitus, tuli sensorineural ipsilateral, gangguan keseimbangan
(undip)

6. Seorang wanita 38 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan pusing berputar 2 hari yang lalu. Saat ini
pasien tidak ada keluhan tetapi khawatir keluhan akan kambuh lagi. Pasien minta obat untuk pencegahan
penyakitnya, pemeriksaan fisik normal dan tidak ada riwayat penyakit yang serius. Pilihan terapi yang
tepat adalah :
a. Betahistin 8 mg 3 kali/hari
b. Flunarizin 5 mg 2 kali/hari
c. Dimenhidrinat 50 mg 3 kali/hari
d. Diazepam 5 mg 1 kali/hari (malam)
e. Tidak diberi obat sama sekali
(undip)

7. Seorang laki-laki 51 tahun sering mengeluh pusing sering mengeluh pusing saat berada di keramaian.
Keluhan dirasakan terus-menerus dan apabila berjalan seperti akan jatuh. Tidak ada mual muntah maupun
gangguan pendengaran. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan GDS 234 mg/dL. Diagnosis banding
yang paling mungkin adalah :
a. Migraine associated dizziness
b. Iskemia vertebrobasiler
c. Vertigo non vestibuler
d. Neuritis vestibularis
e. Vestibuler paroxysmia
(undip)

8. Seorang wanita 45 tahun datang ke poli saraf membawa hasil CT scan kepala tanpa kontras dengan hasil
normal. Keluhan wanita tersebut adalah sering mengalami pusing berputar yang hilang timbul disertai
telinga berdenging dengan durasi sekitar 1 menit. Keluhan dirasakan saat pasien menggerakkan kepalanya.
Tidak ada mual muntah. Dari hasil pemeriksaan neurologi tidak ada kelainan, tidak ada riwayat penyakit
serius. Terapi utama pada pasien tersebut adalah :
a. Karbamazepin 200-600 mg/hari
b. Betahistin mesilat 48 mg/hari
c. Flunarizin 10 mg/hari
d. Skopolamin 0.6 mg 3 kali/hari
e. Diazepam 10 mg/hari
(undip)

9. Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun. Anak tersebut tampak pucat dan pegangan
pada tangan ibunya. Dari anamnesis diketahui anak tersebut mengeluh pusing mendadak sehingga tidak
berani berjalan sendiri. Menurut ibunya, keluhan ini sudah sering dialami pasien dan biasanya sembuh
sendiri dalam waktu kira-kira 20 menit. Tindakan yang paling tepat untuk kasus di atas adalah :
a. Meminta pemeriksaan audiometri
b. Menjelaskan kepada ibu pasien bahwa keluhan ini nantinya dapat sembuh sendiri
c. Meminta pemeriksaan EEG rutin

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 40


d. Memberikan resep obat antivertigo sesuai dosis
e. Menyarankan untuk melakukan latihan rehabilitatif di rumah
(undip)

10. Seorang laki-laki 60 tahun mengeluh telinga kanan terasa penuh, pendengaran menjadi menurun dan
disertai pusing berputar. Keluhan pusing dirasakan hampir sepanjang hari. Keluhan yang dirasakan sejak
usia 50 tahun ini sudah diperiksakan ke dokter saraf dan diberi obat antivertigo serta dikatakan kalau
penyakit ini sulit sembuh. Berikut adalah etiologi yang paling mungkin untuk diagnosis kasus di atas :
a. Perubahan posisi kepala yang mendadak
b. Otitis media kronis
c. Tumor CPA
d. Kompresi neurovaskuler n.VIII
e. Proses degenerasi
(undip)

Laki-laki 40 tahun mengeluh pusing (berputar), mendadak berlangsung lama, disertai mual muntah,
gangguan keseimbangan & ketakutan. Keluhan biasanya malam hari dan dicetuskan dengan perubahan
posisi kepala. Pendengaran Normal.
Diagnosis kasus di atas yang paling mungkin adalah?
A. BPPV
B. Menieres syndrom
C. Neuronitis vestibularis
D. Labyrintitis acut
E. Acoustic neurinoma
(Unair)

Laki laki 45 tahun mengeluh pendengaran menurun pelan-pelan tapi progresif, tinnitus & vertigo +
nistagmus. Gangguan keseimbangan (+). Akhir-akhir ini wajah sebelah kiri tebal dan muka merot.
Diagnosis etiologis kasus di atas adalah?
A. Meniere disease
B. Vertebrobasilerinsufiensi
C. Neurinoma acoustic
D. OMPC
E. Labyrintitis
(Unair)

Laki laki 45 tahun mengeluh pendengaran menurun pelan-pelan tapi progresif, tinnitus & vertigo +
nistagmus. Gangguan keseimbangan (+). Akhir-akhir ini wajah sebelah kiri tebal dan muka merot.
Diagnosis topis kasus diatas adalah?
A. Labyrintitis
B. Cerebellum
C. Medulla oblongata
D. Cerebellopontine angle
E. Canalis semi circularis pars horizontalis
(Unair)

Jika wanita itu merasa berputar dengan menoleh kesisi kanan, durasi singkat <30 detik, mual tanpa
muntah, nistagmus +, periodelaten +, pendengaran normal, diagnose topisnya adalah?
A. Cerebellum
B. Peripheral Vestibular system
C. Central Vestibular system

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 41


D. Cardiovascular system
E. Unclear
(Unair)

1. Laki2, 35 tahun, pusing berputar, muntah, memberat bila menggerakkan kepala, berkurang dg menutup
mata. Beberapa hari sebelumnya menderita flu. Diagnosis:
a. Verstibular paroxysma
b. Neuritis vestibuler
c. Labirintitis
d. BPPV
e. Menieres disease

2. Laki2, 50 tahun, jalan sempoyongan setelah dirawat di rumah sakit. Keluhan dirasakan terutama di tempat
gelap. Di RS px mendapat gentamycin. Patofisiologi keluhan tsb:
a. Gangguan vestibulo-okular karena ototoksisitas
b. Gangguan vestibulospinal karena ototoksisitas
c. Gangguan spinoserebelar karena ototoksisitas
d. Gangguan vestibulo-okular karena inflamasi
e. Gangguan vestibulospinal karena inflamasi

26. Terapi Meniere disease yang paling tepat? Kortikosteroid

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 42


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 43
VASKULER

Sebuah alat diagnostik baru diuji untuk mendeteksi adanya stenosis intrakranial pada stroke iskemik.
Sampel terdiri dari 200 orang stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sensitivitas dan
spesifisitas masing-masing 90% dan 95%. Dengan alat baku emas dideteksi 100 orang dengan stenosis
intrakranial.
Berapakah nilai duga positif alat uji diagnostik baru tersebut?
A. 94,7%
B. 45 %
C. 47,5%
D.90,4%
E.94,4%
(OSCE XX)

Laki-laki, 62 tahun datang ke poliklinik dengan riwayat kelemahan sisi kanan mendadak saat bangun tidur.
Kelemahan hanya berlangsung 2 jam dan saat ini sudah tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan fisik
diperoleh tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 87 x/menit regular, GCS 15, pupil bulat isokor
3mm/3mm refleks cahaya baik dan tidak ditemukan defisit neurologis. Hasil pemeriksaan CT scan kepala
tidak ditemukan kelainan.
Apakah tatalaksana selanjutnya yang tepat untuk pasien ini ?
A. Rawat jalan dan memperoleh obat antihipertensi
B. Rawat jalan dan memperoleh antiplatelet
C. Rawat jalan dan memperoleh obat antihipertensi dan antiplatelet
D. Disarankan MRI kepala
E. Observasi di RS
(OSCE XX)

Pasien, perempuan 39 tahun, hamil 32 minggu, dikonsulkan dengan riwayat kejang 2 jam yang lalu. Pasca
kejang pasien mengalami kuadrinopia superior dekstra. Sebelum dan sesudah kejang, pasien mengalami
sakit kepala hebat. Gambaran pencitraan pasien sbb :
Pembuluh darah apakah yang mengalami thrombosis pada pasien ini sehingga menimbulkan gejala
tersebut di atas ?
A. Sinus transversus
B. Sinus sigmoid
C. Vein of Labbe
D. Vein of Gallen
E. Sinus transversus dan sigmoid
(OSCE XX)

Pasien, perempuan 39 tahun, hamil 32 minggu, dikonsulkan dengan riwayat kejang 2 jam yang lalu. Pasca
kejang pasien mengalami kuadrinopia superior dekstra. Sebelum dan sesudah kejang, pasien mengalami
sakit kepala hebat. Gambaran pencitraan pasien sbb :
Pembuluh darah apakah yang mengalami thrombosis pada pasien ini sehingga menimbulkan gejala
tersebut di atas ?
A. Sinus transversus
B. Sinus sigmoid
C. Vein of Labbe
D. Vein of Gallen

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 44


E. Sinus transversus dan sigmoid

Perempuan, 45 tahun, datang ke IGD dengan gelisah sambil memegang kepalanya. Dia mengeluh nyeri
kepala hebat disertai muntah-muntah, yang terjadi mendadak. TD: 200/120, HR: 120 x/i, RR: 24x/i; T:
37,0 0C. Selang 30 menit OS tampak lebih tenang tapi tidak responsif dan kesadaran pasien menurun
secara tajam. Pemeriksaan kaku kuduk (+) dan refleks Babinski (+) bilateral.
Obat apakah yang diberikan untuk mencegah komplikasi vasospasme dari kasus ini?
A. Nimodipin
B. Nikardipin
C. Diltiazem
D. Manitol 20%
E. Asam Traneksamat
(USU November 2014)

10. Perempuan, 45 tahun, datang ke IGD dengan kesadaran menurun yang dialami OS sejak 72 jam yang lalu
secara mendadak saat OS sedang duduk menonton televisi. Riwayat nyeri kepala (+), muntah (+) 1 kali.
Riwayat sakit jantung (+). Sensorium: Sopor; TD: 160/100, HR: 120 x/i irreguler, RR: 24x/i; T: 37,0 0C.
Head CT Scan didapati:

Apakah yang paling mungkin penyebab infark dari kasus ini?


A. Kardioemboli
B. Hipertensi
C. Trombus
D. Hipoperfusi
E. Meningitis
(USU November 2014)

11. Perempuan, 45 tahun, datang ke IGD dengan kesadaran menurun yang dialami OS sejak 72 jam yang lalu
secara mendadak saat OS sedang duduk menonton televisi. Riwayat nyeri kepala (+), muntah (+) 1 kali.
Riwayat sakit jantung (+). Sensorium: Sopor; TD: 160/100, HR: 120 x/i irreguler, RR: 24x/i; T: 37,0 0C.
Funduskopi: papil edema (+). Head CT Scan didapati:

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 45


Obat apakah yang diberikan untuk mengurangi peningkatan tekanan intrakranial pada kasus ini?
A. Manitol 20%
B. Deksametason
C. Metil Prednisolon
D. Ringer Solution
E. Warfarin
(USU November 2014)

12. Perempuan, 40 tahun, dengan kesadaran menurun. Hasil Head CT Scan didapati perdarahan pada batang
otak. TD: 200/130, HR: 100 x/i, RR: 28x/i; T: 37,0 0C. Pada pengamatan didapati pernafasan yang hilang
timbul, bernafas kemudian henti nafas silih berganti. Pemeriksaan motorik didapati lateralisasi ke kanan.
Apakah pola pernafasan pada kasus ini dan dimanakah kemungkinan lesi?
A. Sentral hiperventilasi neurogen- lesi di mesensefalon
B. Cheyne Stokes lesi di hemisfer
C. Apneustik lesi di pons
D. Kluster lesi di pons
E. Ataksik lesi di medula oblongata
(USU November 2014)

13. Seorang wanita, Ny. AM berusia 55 tahun dibawa anaknya ke IGD RS dengan keluhan lemah lengan dan
tungkai kanan yang dialaminya secara tiba-tiba saat bangun tidur di pagi harinya. Pada pemeriksaan
dijumpai kesadaran compos mentis, TD 190/100 mmHg, nadi 86x/i, pernafasan 20x/i dan suhu 36,9o C.
Sudut mulut tertarik ke sisi kiri, tetapi masih bisa mengerutkan kening dan menutup mata. Dijumpai
hemineglect kiri. Sejak 5 tahun terakhir Ny. AM menderita diabetes mellitus dan tidak teratur minum obat.
Teritori arteri apakah yang terlibat ?
A. Arteri serebri anterior
B. Arteri serebri media
C. Arteri serebri posterior
D. Arteri basilaris
E. Arteri serebelli anterior inferior
(USU November 2014)

14. Seorang wanita usia 64 tahun dibawa ke RS yang tidak memiliki fasilitas CT sken dengan keluhan muntah
dan nyeri kepala yang diikuti penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan dijumpai kesadaran soporous, TD
180/100 mmHg, denyut jantung 96x/menit. Wanita ini sudah menderita hipertensi dan diabetes mellitus
sejak 10 tahun yang lalu. Untuk membantu menegakkan diagnose, dokter menghitung Siriraj Stroke Score.
Berapakah skor nya ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
(USU November 2014)

15. Seorang pria usia 49 tahun dengan riwayat menderita stroke kardioemboli 3 bulan sebelumnya datang ke
seorang spesialis saraf karena kuatir akan mengalami serangan stroke berikutnya. Setelah memeriksa,
dokter tersebut menyimpulkan CHADS2 score pasien ini = 2.
Obat apakah yang terbaik diberikan untuk mencegah emboli ulang pada pasien ini ?
A. LMWH
B. Aspirin
C. Clopidogrel
D. Dipiridamol

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 46


E. Antagonis vitamin K
(USU November 2014)

16. Seorang pria berusia 56 tahun datang ke dokter spesialis saraf dengan keluhan lemah lengan dan tungkai
kirinya. Hasil pemindaian dengan CT sken kepala menunjukkan adanya infark lakunar di kapsula interna
kanan.
Sindroma apakah yang paling sering dijumpai pada stroke lakunar ?
A. Pure aphasia
B. dysarthria-clumsy hand
C. pure motor hemiplegia
D. pure hemianopia
E. ipsilateral ataxia dan hemiparesis
(USU November 2014)

17. Seorang pria usia 51 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri hebat yang timbul mendadak terutama
dirasakan di bagian belakang kepala. Pada pemeriksaan neurologis dijumpai adanya kaku kuduk. Hasil
pemindaian dengan CT sken kepala menunjukkan adanya perdarahan subarachnoid.
Apakah penyebab perdarahan subarachnoid spontan yang paling sering ?
A. Trauma kapitis
B. Ruptur AVM
C. Ruptur aneurisma
D. Antikoagulan
E. Diskrasia darah
(USU November 2014)

9. Seorang wanita usia 73 tahun datang ke dokter dengan keluhan lemah anggota gerak kiri sepintas 20 menit
lalu. Ia memiliki riwayat atrium fibrilasi non valvular intermiten, angina pektoris dan hipertensi. Sewaktu
datang, gejalanya sudah hilang. Diketahui ia hanya mengkonsumsi obat antitrombotik aspirin 81 mg
sehari.
Apakah manajemen awal yang optimal pada pasien ini?
A. Kontrol ulang 1 minggu kemudian
B. Lakukan pemeriksaan echocardiography trans esophageal
C. Lakukan pemeriksaan Holter monitoring
D. Lakukan pemeriksaan USG doppler karotis
E. Lakukan pemeriksaan Brain CT Scan segera
(Univ. Andalas)

10. Seorang wanita usia 46 tahun datang ke dokter untuk tindakan lanjutan terhadap suatu aneurisma arteri
serebri media kiri sebesar 4 mm. Gambaran ini ditemukan sewaktu MRI atas indikasi nyeri kepala kronik.
Riwayat penyakit dan kesehatan lain yang berkaitan hanya migren kronik dan merokok. Pemeriksaan
neurologi normal.
Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat untuk manajemen pasien ini?
A. Atreriografi
B. CT Angiografi
C. Follow up MRI dalam 6 bulan
D. Tindakan clipping aneurysm
E. Trans cranial doppler
(Univ. Andalas)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 47


11. Seorang wanita usia 65 tahun datang ke IGD dengan kelemahan anggota gerak kiri serta rasa baal kiri
ringan yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Ia memiliki riwayat infark miokard dan meminum aspirin 81
mg tiap hari.
Apakah manajemen selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini?
A. Naikkan dosis aspirin menjadi 325 mg per hari
B. Stop aspirin dan mulai pemberian clopidogrel 75 mg per hari
C. Ganti aspirin dengan kombinasi aspirin dosis rendah/extended-release dipyridamole
D. Stop aspirin dan berikan warfarin (target INR 2.0-3.0)
E. Rawat inap untuk pemeriksaan diagnostik
(Univ. Andalas)

12. Seorang laki-laki usia 74 tahun dengan riwayat hipertensi dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran. Ia
diintubasi untuk menjaga jalan nafas. Tekanan darah 210/90 mHg, nadi 80 /menit, dan suhu 37C.
Terdapat gerakan mata spontan ke bawah (downward) intermiten. Gerakan mata spontan horizontal negatif
dengan dolls eye maneuver. Pupil kecil namun reaktif. Tidak ada respon motorik terhadap perintah.
Terdapat gerakan spontan otot ekstensor lengan dan tungkai, dan refleks babinski bilateral. Ia
mengedipkan mata tiga kali sewaktu diperintah.
Apakah penyebab paling mungkin pada kasus ini?
A. Ensefalopati anoksik
B. Stroke arteri serebri media kiri
C. Infark pons
D. Infark serebelum
E. Ensefalopati hipertensi
(Univ. Andalas)

13. Seorang laki-laki usia 85 tahun datang ke IGD dengan hemiparesis kiri sejak 30 menit lalu. Tekanan darah
240/120 mmHg saat masuk dan 2 jam setelah keluhan. Pada pemeriksaan didapatkan hemiparesis kiri yang
berat, neglect, dan defisit sensorik kiri. EKG, laboratorium darah dan brain CT Scan normal.
Apakah manajemen yang paling tepat pada pasien ini?
A. Berikan labetalol IV untuk mencapai tekanan darah 185/110 dan kemudian berikan r-TPA
B. Berikan nitroprusside IV untuk mencapai tekanan darah 185/110 dan kemudian berikan r-TPA
C. Jangan berikan antihipertensi atau r-TPA
D. Jangan berikan antihipertensi namun berikan r-TPA
E. Berikan antihipertensi lain untuk mencapai tekanan darah 185/110 dan kemudian berikan r-TPA
(Univ. Andalas)
7. Laki-laki, 70 tahun, mendadak kelemahan tubuh sisi kanan sejak 1 jam yg lalu. TD 170/90, GDA 250
mg/dL. Didapatkan hemiparese D. Px dibawa ke RS tipe A. Langkah awal apa yang dilakukan pada pasien
tersebut?
a. MRI kepala
b. Pemberian trombolisis
c. CT scan kepala tanpa kontras
d. Pemberian aspirin
e. USG carotis
(Unair)

8. Laki-laki, 38 tahun, mendadak lemah tubuh sisi kanan saat memimpin rapat. Beberapa tahun ini pasien
rutin berobat ke dokter jantung. Pemeriksaan fisik: TD 120/80, N 80/mnt ireguler, hemiplegi kanan, afasia.
Terapi yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
a. Dipiridamol
b. ASA
c. Clopidogrel
d. Warfarin

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 48


e. Cilostazol
(Unair)

Laki2, 50 tahun, keluhan: rasa tebal wajah kiri mendadak, hipestesi&nyeriwajahkiri,


hipestesilengan&tungkaikanan, paralisis parsial palatum mole & faring sisi kiri, ataksia kiri & hiccups.
Pembuluh darah mana yg terkena:
a. Basiler
b. PICA kanan
c. PICA kiri
d. SCA kanan
e. SCA kiri
(C)
(OSCE (OSCE XX)I)

18. Kolateral dari ekstrakranial untuk stenosis arteri basilaris :


A. Arteri ophthalmika
B. Arteri facialis
C. Arteri maksilaris interna
D. Arteri ascending pharyngeal
E. Arteri oksipitalis
(E)
(OSCE (OSCE XX)I)
19. Gambar cerebral DSA : AVM. Tindakan neurointervensi untuk AVM tersebut :
A. Coiling
B. Stenting
C. Embolisasi
D. Trombolisis
E. Trombektomi
(C)
(OSCE (OSCE XX)I)

20. Gambar CT scan kepala tanpa kontras potongan aksial : ICH di region kapsula eksterna sinistra.
Pembuluh darah yang terkena adalah :
A. Arteri lentikulostriata
B. Arteri serebelaris posterior
C. Arteri pons
D. Arteri cerebri media cabang kortikal
E. Arteri basilaris
(A)
(OSCE (OSCE XX)I)

21. Untuk menilai derajat keparahan SAH :


A. Hunt and Hess
B. Fisher
C. Spletzer Martin
D. WFNS
E. Hunt and Yarr
(A)
(OSCE (OSCE XX)I)

22. Pasien kontrol stroke. Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium : Ur = 76; Cr = 2,5. Modalitas yang
aman adalah :
A. Duplex carotid

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 49


B. CT scan dengan kontras
C. CTA
D. MRA
E. DSA
(A)
(OSCE (OSCE XX)I)

54.Laki- laki datang dengan untuk kontrol penyakit stroke, satu bulan lalu pasien di diagnosis stroke
iskemik dengan kelemahan mendadak sisi kiri, mulut mencong. Pasien telah mendapat aspilet 1x80 mg,
simvastatin dan clopidogrel, hasil carotid dopler diperoleh stenosis arteri interna kiri 60 %, langkah
selanjutnya adalah?
A. CEA
B. CAS
C. tetap konsumsi aspilet, simvastatin
D. tetapkonsumsi aspilet
E. konsumsi aspilet, simvastatin dan clopidogrel
(C)
(OSCE (OSCE XX)I)

1. Seorang laki-laki, kinan, berusia 56 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan tidak dapat bicara
sejak bangun tidur pagi hari. Pasien dapat memahami pembicaraan orang lain, tetapi tidak dapat
menjawab. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anggota
gerak kanan lebih lemah dari kiri, tidak dapat mengulang kata-kata. Gangguan fungsi luhur pada pasien ini
kemungkinan terdapat pada area:
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis
(Undip)

2. Seorang laki-laki, kinan, berusia 56 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan tidak dapat bicara
sejak bangun tidur pagi hari. Pasien dapat memahami pembicaraan orang lain, tetapi tidak dapat
menjawab. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri,
tidak dapat mengulang kata-kata,tidak dapat menyebutkan nama benda yang ditunjukkan. Pasien ini
kemungkinan menderita oklusi pada :
a. arteri serebri anterior sinistra
b. arteri serebri posterior sinistra
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior
(Undip)
3. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan anggota gerak
kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih,
pengertian masih baik, tidak dapat mengulang kata-kata. Pasien ini kemungkinan menderita oklusi pada:
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 50


d. arteri serebri media divisi inferior
(undip)

4. Seorang laki-laki, kinan, berusia 63 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan tidak dapat
menulis sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, tidak dapat
membedakan kanan dan kiri. Pasien juga disertai kesulitan menghitung dan tidak mengenali jari-jari.
Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan terdapat pada area:
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis
(undip)

5. Seorang laki-laki, kinan, berusia 63 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan tidak dapat
menulis sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan
memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat
menulis dengan baik, tidak dapat membedakan kanan dan kiri. Pasien juga disertai kesulitan menghitung
dan tidak mengenali jari-jari. Pasien ini kemungkinan menderita oklusi pada:
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior
(undip)

6. Seorang laki-laki, kinan, berusia 61 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan sulit membaca
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh tidak dapat membaca koran dan tulisan lain saat bangun tidur pagi
hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi, dan memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah,
nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N
80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat
membedakan kanan dan kiri, dapat menghitung, namun sulit untuk menulis. Pasien ini kemungkinan
menderita oklusi pada:
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior
(Undip)

7. Seorang laki-laki, kinan, berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf dengan keluhan sulit membaca
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh tidak dapat membaca koran dan tulisan lain saat bangun tidur pagi
hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi, dan memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah,
nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N
80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat
membedakan kanan dan kiri, dapat menghitung, namun sulit untuk menulis. Gangguan fungsi luhur pada
pasien ini kemungkinan adalah:
a. Korteks oksipital kiri
b. Korpus kalosum anterior

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 51


c. Girus singuli
d. Girus angularis
(Undip)

8. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan anggota gerak
kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, tidak dapat berbicara,
masih memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara tidak
fasih, pengertian masih baik, tidak dapat mengulang kata-kata, hemianopia homonim. Menurut gangguan
klinis pasien ini masuk dalam klasifikasi:
a. Total anterior circulation infarct
b. Partial anterior circulation infarct
c. Lacunar infarct
d. Posterior circulation infarct
(Undip)

9. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan anggota gerak
kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur pagi hari. Pasien sadar, tidak dapat berbicara,
masih memahami pembicaraan orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit, skor NIHSS
8. Menurut gangguan klinis pasien ini masuk dalam klasifikasi:
a. Stroke ringan
b. Stroke sedang
c. Stroke berat
d. Stroke sangat berat
(Undip)

1. Seorang laki-laki, kinan, berusia 35 tahun dibawa keluarganya ke UGD RSUD dengan keluhan sakit
kepala hebat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Tidak berkurang meskipun sudah minum obat sakit
kepala yang dibeli di warung. Pasien belum pernah sakit kepala seperti ini, tidak ditemukan riwayat
demam dan trauma. Tidak ada riwayat diabetes melitus atau nyeri dada. Dilakukan pemeriksaan LP karena
tidak tersedia alat CT sken. Pemeriksaan laboratorium yang dapat membedakan perdarahan LCS akibat
perdarahan subarahnoid dengan akibat LP traumatik yaitu:
a. PT LCS
b. APTT LCS
c. D-dimer LCS
d. Serologi LCS
(Undip)

1. Laki-laki 49 tahun dibawa keluarganya dengan penurunan kesadaran mendadak saat berkebun sekitar 1
jam sebelum tiba di UGD. Dari tanda vital TD 230/120 mmHg, lainnya dalam batas normal. Dari
pemeriksaan neurologis didapatkan GCS E2M5V2, kesan lateralisasi ke kanan. GDS 124 mg/dL. Tindakan
awal yang paling penting dilakukan pada pasien ini setelah pemberian oksigen dan infus adalah :
a. Meminta pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras
b. Loading manitol sesuai dosis
c. Meminta pemeriksaan darah rutin, ureum, kreatinin, dan elektrolit
d. Meminta pemeriksaan analisa gas darah
e. Menurunkan tekanan darah sekitar 20% dari MAP
(undip)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 52


Timbulnya tanda-tanda hemiplegia kontralateral, hilangnya sensoris kontralateral, deviasi konjugasi mata
kearah terjadinya infark otak, dan afasia motorik, umumnya terjadi karena penutupan arteria apa?
A. A. Cerebri anterior
B. A. Cerebri media
C. A. Cerebri posterior
D. A. Vertebralis
E. A. Basilaris
(Unair)

Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama tidak sadar, tidak sadar sejak 2 jam
sebelumnya, saat bekerja, didahului sakit kepala hebat dan muntah, tidak ada riwayat hipertensi, demam
atau trauma kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi 100/60 mmHg, nadi 80 x/m, RR 23 x/m, GCS
225, tanda rangsang meningen positif, saraf kranial normal, tidak ada lateralisasi, reflek patologis positif.
Laboratorium dasar hanya lekosistosis, lain2 dalam batas normal. Diagnosa yang paling memungkinkan
adalah?
A. Stroke infark emboli
B. Hidrosefalus akut
C. Meningoensefalitis
D. Stroke ICH
E. Stroke subaraknoid
(Unair)

Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama tidak sadar, tidak sadar sejak 2 jam
sebelumnya, saat bekerja, didahului sakit kepala hebat dan muntah, tidak ada riwayat hipertensi, demam
atau trauma kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi 100/60 mmHg, nadi 80 x/m, RR 23 x/m, GCS
225, tanda rangsang meningen positif, saraf kranial normal, tidak ada lateralisasi, reflek patologis positif.
Laboratorium dasar hanya lekosistosis, lain2 dalam batas normal.
Faktor resiko untuk kasus di atas yang paling banyak adalah?
A. DM
B. Hipertensi
C. Gangguan irama jantung
D. Kolesterol
E. Aneurisma
(Unair)

Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama tidak sadar, tidak sadar sejak 2 jam
sebelumnya, saat bekerja, didahului sakit kepala hebat dan muntah, tidak ada riwayat hipertensi, demam
atau trauma kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tensi 100/60 mmHg, nadi 80 x/m, RR 23 x/m, GCS
225, tanda rangsang meningen positif, saraf kranial normal, tidak ada lateralisasi, reflek patologis positif.
Laboratorium dasar hanya lekosistosis, lain2 dalam batas normal.
Komplikasi tersering untuk kasus di atas adalah?
B. Hipoglisemia
C. Hipoksia
D. Migrain
E. Hipertensi
F. Vasospasme
(Unair)

Cara kerja aspirin adalah?

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 53


A. Blokade tromboksan A2
B. Blokade calcium antagonis
C. Blokade siklooksigenase 1
D. Blokade siklooksigenase 2
E. Blokade reseptor histamin
(Unair)

Termasuk mekanisme aterosklerosis adalah?


A. Acute endotelial injury
B. Accumulation HDL
C. Adhesion erythrocyte
D. Proliferation striated muscle
E. Transformation foam cells
(Unair)

Seorang perempuan, 70 tahun, datang ke UGD dengan kelemahan separuh badan kanan, wajah merot dan
sulit bicara. Dari pemeriksaan CT Scan kepala didapatkan area hipodens di lobus frontalis kiri. Dari
patofsiologi yang mendasari terjadinya penyakit ini salah satunya adalah kelainan endothel pembuluh
darah otak. Seharusnya secara normal fungsi endothel adalah memproduksi?
A. Antikoagulan dan trombolitik tapi tidak zat-zat protombik
B. Antikoagulan, trombolitik dan zat-zat prothrombik.
C. Zat-zat thrombolitik.
D. Zat-zat antikoagulan.
(Unair)

Seorang laki-laki , 70 tahun dengan keluhan utama mendadak lemah lengan dan tungkai kanan sejak 1 jam
yang lalu. Tekanan darah saat ini 170/90 mmHg dan KGD sewaktu 250 mg/dl. Pada pemeriksaan, pasien
tidak dapat mengangkat lengan dan tungkai kanan. Pasien datang ke Rumah Sakit tipe A. Apakah langkah
awal berikutnya yang paling tepat ?
A. MRI Kepala
B. Pemberian Thrombolisis
C. CT Scan Kepala tanpa kontras
D. Pemberian Aspirin
E. USG karotis
(Unair)

1. Wanita, 45 tahun, nyeri kepala hebat, disertai nyeri tengkuk & muntah. TD 160/90. Pemeriksaan untuk
menilai vasospasme adalah:
a. Carotid doppler
b. TCD
c. EEG
d. CT scan
e. Brain MRI

28. tujuantxrestorasipadapasiencva emboli faseakut?

44. tujuanneurorestorasipadapanumbralesiperifer?

29. padapasien SAH, mencegahrebleedingdapatdiberikantxapa? Injtranexamid acid

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 54


30. tentang TCD, dx? Brain death

31. kriteriaeksklusidaripemberian r-tpa

32. dosispemberian r-tpa? 0,9 mg/kgbb, 10%bolus dalam 1 menit

33. lokasianeurismaterseringpada SAH? A. komunikans anterior

34. lipid lowering agent yang terbaru?

Laki-laki, 56 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran dan kelemahan sisi kanan mendadak
sejak 6 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dengan berobat tidak rutin. Pada pemeriksaan
fisik diperoleh tekanan darah 210/120 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit regular. Pada pemeriksaan status
neurologis diperoleh GCS E3M5V3, pupil bulat isokor 3mm/3mm refleks cahaya baik, hemiparese
dekstra. Hasil CT scan kepala menunjukkan ICH thalamus kiri. Pasien direncanakan akan diberikan
nikardipin.
Berapakah target tekanan darah awal pemberian nikardipin pada pasien ini ?
A. Tekanan darah sistolik 150 mmHg
B. Mean arterial blood pressure (MAP) 150 mmHg
C. Tekanan darah sistolik 160 mmHg
D. Mean arterial blood pressure (MAP) 160 mmHg
E. Mean arterial blood pressure (MAP) 140 mmHg
(OSCE XX)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 55


IMUNOLOGI

23. Perempuan, 30 tahun, dengan keluhan sesak nafas dan keempat ektrimitas tidak dapat bergerak. Awalnya 2
minggu lalu kedua tungkai kebas dan sulit digerakkan yang kemudian diikuti kedua lengan. Satu setengah
bulan sebelumnya OS baru sembuh dari mencret-mencret. Sens: CM, TD: 130/90, HR: 110 x/i, RR: 40x/i;
T: 37,0 0C, Saturasi oksigen 75%. Motorik keempat ekstrimitas 2.
Apakah prioritas utama untuk penanganan dari kasus ini?
A. Pemberian IV Imunoglobulin
B. Plasma Exchange
C. Metil Prednisolon IV dosis tinggi
D. Intubasi + Ventilator
E. Pemberian antibiotic broadspectrum

(USU November 2014/ OSCE (OSCE XX)I)

14. Seorang wanita usia 35 tahun datang ke dokter dengan riwayat mata kabur dan nyeri retro orbital kanan
sejak 1 hari lalu. Riwayat penyakit dahulu tidak ada yang penting. Pada pemeriksaan, terdapat defek pupil
aferen kanan. Tajam penglihatan mata kanan 20/200 dengan skotoma sentral, dan mata kiri 20/25.
Pemeriksaan MRI otak mendapatkan gambaran satu lesi tidak menyangat di periventrikular substansia
alba. Ia menolak dilakukan pungsi lumbal. Setelah pemberian kortikosteroid keluhannya membaik.
Manakah dari tindakan ini yang harus dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit pasien?
A. Ulangi pemeriksaan hanya bila keluhan baru muncul
B. Lakukan pemeriksaan visual evoked potential 6 bulan berikutnya
C. Lakukan pemeriksaan lapangan pandang 6 bulan berikutnya
D. Follow up MRI otak dengan kontras 6 bulan berikutnya
E. Lakukan pemeriksaan KHS 6 bulan berikutnya
(Univ. Andalas)
15. Seorang laki-laki 24 tahun diketahui menderita neuritis optikum dan kelemahan pada kedua kakinya, maka
dicurigailah diagnosisnya kearah Multiple Sclerosi (MS). Yang mana dari pernyataan berikut yang
memperkuat resiko berkembang kearah MS?
A. Lesi tunggal pada MRI Otak
B. Oligoclonal bands pada LCS
C. Riwayat trauma pada mata
D. Adanya riwayat vaksinasi
E. Tidak ditemukannya human leukocyte antigens (HLA-DR2) atau HLA-B7
(Univ. Andalas)

16. Seorang laki laki 24 tahun, dari berbagai pemeriksaan klinis dan penunjang, ditegakkalah diagnosisnya
suatu Multiple Sclerosis. Pilihan terapi yang terbaik untuknya adalah :
A. Plasmapharesis
B. Immunoglobulin therapy
C. Interferon beta-1a
D. Hypothermic therapy
E. Corticosteroid therapy
(Univ. Andalas)

4. Wanita, 24 tahun, keluhan utama pandangan kabur 1 minggu yg lalu. 6 bln yg lalu px pernah seperti ini &
sembuh sempurna. Tidak ada kelemahan/kesemutan anggota gerak. Langkah pemeriksaan yg diambil
selanjutnya:
a. MRI kepala
b. CT scan kepala

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 56


c.
d. Aquaporin 4 dari LCS
e. Oligoclonal bands dari LCS

5. Laki2, 18 tahun, kelemahan kedua lengan & tungkai sejak 3 hari SMRS, diawali 3 hari sebelumnya
kesemutan sampai lengan. Pemeriksaan fisik: kekuatan motorik keempat ekstremitas menurun.
Pemeriksaan selanjutnya yg penting adalah:
a. KHS
b. Analisa LCS
c.
d. KHS & LCS
e. SSEP

6. Laki2, 50 tahun, kelemahan keempat anggota gerak sejak 6 bln yg lalu, diikuti suara sengau, sulit menelan
sejak beberapa bulan yg lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan atrofi otot tungkai & lengan, Babinski +/+.
Dari hasil EMG didapatkan fibrilasi, positive sharp wave &giant potential yg ritmik. Pengobatan yg
sesuai dg kasus di atas adalah:
a. Prednison
b. Riluzole
c. IVIG
d. Plasma exchange
e. Piridostigmin

16. DosispemberianIVIG ? 0,4 kg/bb selama 5 hari

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 57


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 58
NEURO-ONKOLOGI

Seorang perempuan usia 55 tahun mengalami sakit kepala yang memberat sejak 1 bulan sebelumnya.
Pasien sedang menjalani kemoterapi pasca operasi pengangkatan payudaranya. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan papiledema bilateral.
Apakah diagnosis kerja pasien tersebut?
A. suspek tuberkuloma
B. suspek meningioma
C. suspek metastasis intrakranial
D. suspek high grade astrocytoma
E. suspek toksoplasma ensefalitis
(OSCE XX)

24. Seorang wanita, 49 thn, datang dengan keluhan nyeri kepala yang dialami sejak 3 bln yg lalu, nyeri
semakin memberat. Gangguan penglihatan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu disertai rasa hoyong. Fungsi
mental menurun, nafsu makan menurun serta penurunan berat badan sejak 4 bulan ini. Os juga tidak
menstruasi selama 3 bulan
Apakah kemungkinan diagnosa pasien ini?
A. Ependimoma
B. Neuroma akustikus
C. Kraniofaringioma
D. Meningioma
E. Astrositoma
(USU November 2014)

25. Seorang wanita, 49 thn, datang dengan keluhan nyeri kepala yang dialami sejak 3 bln yg lalu, nyeri
semakin memberat. Gangguan penglihatan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu disertai rasa hoyong. Fungsi
mental menurun, nafsu makan menurun serta penurunan berat badan sejak 4 bulan ini. Os juga tidak
menstruasi selama 3 bulan
Apakah penyebab penurunan nafsu makan dan berat badan pada kasus ini?
A. Penurunan produksi TSH
B. Insufisiensi Growth Hormon
C. Penurunan produksi prolaktin
D. Penurunan produksi ACTH
E. Penurunan produksi FSH
(USU November 2014)

26. Seorang wanita, 49 thn, datang dengan keluhan nyeri kepala yang dialami sejak 3 bln yg lalu, nyeri
semakin memberat. Gangguan penglihatan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu disertai rasa hoyong. Fungsi
mental menurun, nafsu makan menurun serta penurunan berat badan sejak 4 bulan ini. Os juga tidak
menstruasi selama 3 bulan.
Apakah jenis edema sereberi pada kasus ini?
A. Edema Interstitial
B. Edema Osmotik
C. Edema Sitotoksik
D. Edema Sellular
E. Edema Vasogenik
(USU November 2014)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 59


27. Seorang pria, 60 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala hebat disertai dengan muntah menyembur.
Sejak 2 bulan yang lalu os kejang seluruh tubuh, frekuensi sebanyak 5 kali, durasi sekitar 3-5
menit/kejang. Gangguan penglihatan dialami sejak 1 bulan ini.
Dimanakah kemungkinan lokasi lesi pada kasus ini?
A. Lobus Frontalis
B. Lobus Parietalis
C. Lobus Temporalis
D. Lobus Oksipitalis
E. Lobus Limbik
(USU November 2014)

28. Seorang pria, 60 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala hebat disertai dengan muntah menyembur.
Sejak 2 bulan yang lalu os kejang seluruh tubuh, frekuensi sebanyak 5 kali, durasi sekitar 3-5
menit/kejang. Gangguan penglihatan dialami sejak 1 bulan ini.
Hasil MRI: Kesimpulan High Grade Glioma
Apakah ciri malignant tumor berdasarkan MRI?
A. Mudah dieksisi
B. Berkembang lambat
C. Menginvasi daerah sekitarnya
D. Berbatas tegas
E. Tidak bermetastase ke tempat lain
(USU November 2014)

17. Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke IGD dengan kejang umum tonik klonik selama 10 menit yang
terjadi sewaktu tidur. Ia melaporkan adanya riwayat nyeri kepala progresif, kelemahan ringan lengan
kanan dan kesulitan menemukan kata sejak 1 bulan lalu. Tidak ada riwayat penyakit dahulu yang penting.
Pemeriksaan neurologis mendapatkan disfasia ekspresif ringan dan hemiparesis kanan dengan hiperrefleks
kanan. Gambaran CT scan otak sebagai berikut :

Apakah diagnosis etiologi pada pasien ini?


A. Metastasis tumor ke otak
B. Glioblastoma multiforme

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 60


C. Toksoplasmosis
D. Limfoma sistem saraf pusat
E. Abses otak
(Univ. Andalas)

18. Seorang wanita usia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri kepala oksipital selama 4 minggu
disertai muntah, dan 1 minggu lalu ia mengalami gangguan lapangan pandang perifer kiri. Tidak ada
keluhan neurologis lainnya. Pasien memiliki riwayat tumor ganas payudara. Pada pemeriksaan neurologi
didapatkan papil edema, hemianopia homonim kiri, hemiparesis kiri ringan, dan ataksia ringan. Rontgent
thoraks mendapatkan nodul multipel.
Apakah diagnosis etiologi paling mungkin pada pasien ini?
A. Metastasis tumor ke parenkim otak
B. Metastasis tumor ke leptomeningeal
C. Ensefalitis paraneoplastik
D. Infark serebri
E. Hidrosefalus tekanan normal
(Univ. Andalas)
19. Seorang laki-laki usia 67 tahun datang ke IGD dengan vertigo mendadak, disertai nyeri kepala, muntah
dan kesulitan berjalan. Ia memiliki riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 190/100
mmHg, nadi 100/menit, nafas 18 /menit, suhu 36,7C. Ia mengalami kecemasan karena nyeri kepala
hebat dan mual. Terdapat disartria, nistagmus pada gerakan bola mata lateral, dan gangguan nose to finger
pada lengan kanan. Dengan tes berdiri ia jatuh ke kiri.
Apakah diagnosis etiologi yang paling tepat pada pasien ini?
A. Menieres disease
B. Neuronitis vestibularis
C. Perdarahan serebelum
D. BPPV
E. Perdarahan pons
(Univ. Andalas)

15. Perempuan 49 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah tidak menjalar sejak 5
bulan yang lalu. 2 bulan terakhir pasien mengalami kesemutan kedua kaki yang makin memberat,
kelemahan kedua tungkai sejak 1 bulan dan kesulitan BAB/BAK sejak seminggu terakhir. Kemungkinan
lesi pada pasien tersebut?
A. Extradural
B. IDEM
C. IDIM
D. Intrakanalikuler
E. Saluran ependim
(B)
(OSCE (OSCE XX)I)
1. Sindroma neglect terjadi pada lesi tumor di :
a. Lobus parietal hemisfer non dominan
b. Lobus parietal hemisfer dominan
c. Lobus temporal hemisfer non dominan
d. Lobus temporal hemisfer dominan
e. Lobus frontal hemisfer dominan
(UNDIP)

2. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan vertigo dan telinga berdenging. Dari pemeriksaan
CT Scan basis kranii didapatkan lesi isodens yang menyangat dengan pemberian kontras di meatus
akustikus dekstra yang meluas hingga ke sisterna serebellopontin. Diagnosis pada pasien ini adalah :

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 61


a. Neurofibromatosis
b. Neurinoma akustik
c. Astrositoma
d. Abses serebri
e. Meniere disease
(undip)

3. Sindroma Foster-Kennedy disebabkan oleh :


a. Tumor lobus frontalis
b. Tumor lobus parietalis
c. Tumor serebellum
d. Tumor lobus temporalis
e. Tumor hipofisis
(undip)

4. Seorang wanita 29 tahun datang dengan keluhan gangguan penglihatan sejak 1 bulan SMRS, amenore
galaktore, nyeri kepala kronis progresif sejak 4 bulan SMRS. Dari pemeriksaan rontgen kranium
didapatkan pelebaran sella tursica. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Tumor hipofisis
b. Astrositoma grade I
c. Neurinoma akustik
d. Ependimoma
e. Meningioma sphenoid wing
(undip)

Datang seorang laki-lak usia 40 tahun ke poli penyakit saraf RSU Saiful Anwar, dengan keluhan utama
kedua kaki sulit untuk digerakkan sejak 3 bulan yang lalu, timbul pelan-pelan semakin memberat. Juga
kulit daerah bawah (kedua kaki) terasa tebal dan tidak terasa sakit saat dicubit. 1 minggu ini penderita
kesulitan buang air kecil.
Bila pada kasus di atas akan dilakukan pemeriksaan fotorongent, maka permintaan yang benar kepada
bagian radiologi adalah?
A. Skull foto/foto kepala (fokus fossa posterior)
B. Vertebra servikalis (fokusservikal V VI)
C. Vertebra torakalis (fokustorakal VII VIII)
D. Vertebra torakalis (fokustorakal XI XII)
E. Vertebra sakralis (fokussakral II III)
(Unair)

48. pasiendenganamenorhoe, hormone apa yang terganggu? Prolactin

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 62


TRAUMA

Laki-laki 20 tahun datang ke IGD karena mengalami penurunan kesadaran. Enam jam yang lalu pasien
terkena pukulan di pelipis kanan. Pasien awalnya hanya mengeluh sakit kepala dan disorientasi sesaat,
namun masih tampak baik. Dua jam kemudian pasien tampak mengantuk dan cenderung meracau
sehingga dibawa hanya ke IGD. Saat di IGD pasien hanya berespon dengan rangsang nyeri dan kesan
terdapat hemiparese sinistra.
Pembuluh darah manakah dibawah ini yang terkena dampak benturan sehingga menyebabkan gejala
tersebut ?
A. Arteri serebral media
B. Arteri meningeal media
C. Pembuluh darah subarakhnoid
D. Vena-vena jembatan/bridging vein
E. Vena galen
(OSCE XX)

29. Laki-laki, 18 tahun, datang ke IGD dengan kesadaran menurun. Alloanamnese: OS mengeluhkan nyeri
kepala sejak 3 hari yang lalu dan diikuti kesadaran makin menurun hingga tidak sadar. Riwayat trauma
kepala karena KLL (+) 4 bulan lalu. Sens: Somnolens, TD: 120/80, HR: 90 x/i, RR: 24x/i; T: 37,0 0C.
Tampak bekas jahitan luka di frontal kiri. Pemeriksaan motorik dijumpai lateralisasi ke kanan. Babinski
(+) di kanan.
Apakah diagnosa yang mungkin dari kasus ini?
A. Hematoma epidural
B. Hematoma subdural subakut
C. Hematoma intraserebral
D. Perdarahan subarakhnoid traumatika
E. Diffuse axonal injury

(USU November 2014)

30. Laki-laki, 18 tahun, datang dengan luka robek di kepala belakang (oksipital) kanan setelah KLL. Pada
pemeriksaan fisik didapati hematoma kebiruan pada belakang telinga kanan. Tidak didapati defisit
neurologis fokal. Sens: Compos Mentis, TD: 110/80, HR: 90 x/i, RR: 24x/i; T: 37,0 0C.
Dimanakah letak lesi traumatik pada kasus ini?
A. Basis kranii anterior
B. Basis kranii media
C. Basis kranii posterior
D. Meningens
E. Ensefalon
(USU November 2014)

31. Perempuan, 20 tahun, dengan keluhan kesadaran menurun setelah trauma kepala. Pada Head CT Scan
yang dilakukan 6 jam setelah trauma didapati normal. Sens: Sopor, TD: 130/90, HR: 80 x/i, RR: 24x/i; T:
40,0 0C.
Pemeriksaan apa lagi yang perlu dilakukan?
A. CT Scan kepala ulangan setelah 24 jam
B. Foto schedule PA/L
C. Pemeriksaan Transcranial Doppler
D. Angiografi serebral

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 63


E. Elektroensefalografi

(USU November 2014)

32. Laki-laki, 23 tahun, datang ke IGD dengan keluhan kedua tungkai tidak dapat digerakkan setelah ia
terjatuh dari pohon kelapa 6 jam yang lalu. Sens: CM, TD: 120/80, HR: 80 x/i, RR: 20x/i; T: 36,5 0C.
Kekuatan motorik ekstrimitas inferior 2. Hasil MRI spine didapati:
Apakah diagnosa dari kasus ini?

Th 12 Th 12

A. Fraktur kompresi setentang vertebra torakal 12


B. Spondilitis tuberkulosa setentang vertebra torakal 12
C. Kontusio medulla spinalis setentang vertebra torakal 12
D. Mielitis transversalis setentang vertebra torakal 12
E. Meningioma setentang vertebra torakal 12

(USU November 2014)


33. Laki-laki, 28 tahun, dengan kesadaran menurun setelah trauma kepala. Pemeriksaan kesadaran didapati
saat diberi rangsangan nyeri pada sternum: OS tetap menutup mata; ekstensi kedua lengan, eksorotasi
pergelangan tangan dan ekstensi kedua tungkai; serta merintih kesakitan. TD: 200/130, HR: 100 x/i, RR:
28x/i; T: 37,0 0C. Pemeriksaan motorik didapati lateralisasi ke kanan.
Nilai Glasgow Coma Scale pada kasus ini?
A. E1M2V1 = 4
B. E1M2V2 = 5
C. E1M3V3 = 7
D. E2M3V2 = 7
E. E1M1V1 = 3
(USU November 2014)

20. Seorang laki-laki usia 25 tahun, karyawan swasta, dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan sepeda
motor. Ia tidak mampu menggerakkan kedua tungkainya sama sekali. Pada pemeriksaan foto vertebra
didapatkan fraktur corpus vertebra lumbalis.
Apakah mekanisme cedera yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Fleksi lumbal
B. Ekstensi lumbal
C. Torsi lumbal
D. Spondilolistesis lumbal
E. Subluksasi lumbal
(Univ. Andalas)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 64


21. Seorang perempuan 55 tahun ditusuk oleh seorang perampok dan mengenai punggung sebelah kanan,
sehingga menimbulkan hemilesi kanan medulla spinalis setinggi dermatom Thoracal 10.Apakah gejala
neurologis yang muncul pada pasien ini?
A. Monoparesis kanan, disertai hilangnya sensasi nyeri, suhu, raba, getar dan rasa posisi pada tungka kanan,
mulai setinggi lesi ke bawah.
B. Monoparesis kanan, disertai hilangnya sensasi nyeri, suhu, raba setinggi lesi ke bawah pada sisi kiri dan
hilangnya rasa posisi dan getar pada tungkai kanan.
C. Monoparesis kanan, disertai hilangnya sensasi nyeri, suhu, raba setinggi lesi ke bawah pada sisi kanan dan
hilangnya rasa posisi dan getar pada tungkai kiri.
D. Monoparesis kanan, disertai hilangnya sensasi nyeri, suhu, raba, getar dan rasa posisi pada tungka kiri,
mulai setinggi lesi ke bawah
E. Monoparesis kiri, disertai hilangnya sensasi nyeri, suhu, raba setinggi lesi ke bawah pada sisi kiri dan
hilangnya rasa posisi dan getar pada tungkai kanan.
(Univ. Andalas)
1. Laki-laki, 28 tahun, KLL, pingsan 10 menit, lalu sadar kembali (GCS 15). TD 130/80. Setelah diobservasi
4 jam, GCS turun jadi 13 disertai muntah. Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
a. SDH
b. EDH
c. SAH
d. ICH
e. Perdarahan subgaleal
(Unair)
1. Anak laki-laki, 2 tahun, keluhan: benjolan di pelipis kiri setelah jatuh & terbentur meja. CT scan kepala:
fraktur diastasis temporal kiri. Defisit neuro (-), GCS baik. Beberapa hari kemudian timbul benjolan di
pelipis kiri sebesar kelereng, kenyal, imobile, tidak nyeri. Apakah diagnosisnya?
a. Perdarahan subgaleal
b. Kista leptomeningen
c. Kista arakhnoid
d. SDH
e. EDH
(Unair)
59. Laki-laki 32 tahundatangkepolisarafdengannyeripinggang yang timbul saat dirinya mengambil bolpoin
yang jatuh 2 hari sebelum periksa. Nyeri terus menerus, namun tidak menjalar ke tungkai dan tidak
disertai kesemutan. Pasien kemudian minum obat pereda nyeri tapi nyeri hanya hilang sedikit. Tindakan
awal yang perlu dilakukan adalah:
A. meminta pemeriksaan X foto vertebrae LS AP/Lat
B. memberi terapi analgesic dan muscle relaksan
C. memberi edukasi mengenai aktifitas yang tidak memperberat nyeri
D. meminta pemeriksaan darah rutin dan fungsi ginjal
E. memberi terapi analgesic danantidepresan
(B)
(OSCE (OSCE XX)I)

1. Di bawah ini adalah tanda dan gejala klinis pada sindroma Brown-Sequard, kecuali :
a. Gangguan sensorik kontralateral
b. Paresis ipsilateral
c. Disfungsi sfincter
d. Gangguan proprioseptif ipsilateral
e. Rasa raba normal
(undip)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 65


Seorang laki-laki 26 tahun datang ke IRD dengan keluhan tidak sadar, 10 jam sebelumnya penderita
mengalami benturan di kepala setelah kecelakaan lalu-lintas ditabrak kereta api. Pada heteroanamnesa
didapatkan lucid interval. Pada pemeriksaan didapatkan Tensi 110/50 mmHg, RR 24 x/m, HR 99x/m.
Pemeriksaan neurologis didapatkan GCS 225, pupil anisokoria, lateralisasi kanan, reflek Babinski kanan
positif.
Diagnosa untuk kasus di atas adalah?
A. EDH
B. SDH
C. ICH
D. SAH
E. IVH
(Unair)

Seorang laki-laki 26 tahun datang ke IRD dengan keluhan tidak sadar, 10 jam sebelumnya penderita
mengalami benturan di kepala setelah kecelakaan lalu-lintas ditabrak kereta api. Pada heteroanamnesa
didapatkan lucid interval. Pada pemeriksaan didapatkan Tensi 110/50 mmHg, RR 24 x/m, HR 99x/m.
Pemeriksaan neurologis didapatkan GCS 225, pupil anisokoria, lateralisasi kanan, reflek Babinski kanan
positif.
Pemeriksaan tambahan/penunjang yang paling tepat untuk kasus di atas adalah?
A. Skull AP/lat
B. Kranial doppler
C. CT scan kepala
D. MRI kepala
E. Boor hole
(Unair)

Seorang wanita 37 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit kepala ringan setelah trauma kepala.
Inspeksi kepala didapatkan bilateral hematom periorbita dan keluarnya cairan jernih dari hidung. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal, GCS 456, pupil isokor, tidak ada hemiparese.
Diagnosa yang paling tepat untuk kasus di atas adalah?
A. Diffuse axonal injury
B. SDH
C. Fraktur basis kranii
D. ICH
E. Fraktur os petrosus
(Unair)

Laki-laki, 28 tahun, mengalami kecelakaan lalulintas dengan cedera kepala. Pasien pingsan (+) 10 menit
lalu sadar kembali. Pasien di bawa ke IGD RS dilakukan pemeriksaan fisik : GCS 15, TD : 130/80 mmHg,
Terdapat luka lecet pada tungkai dan pelipis kiri. Setelah dilakukan observasi 4 jam pasien mengalami
muntah-muntah dan kesadaran menurun (GCS menjadi 13). Apakah diagnosis klinis yang paling mungkin
pada kasus ini?
A. Perdarahan Subdural
B. Perdarahan Epidural
C. Perdarahan subarakhnoid
D. Perdarahan Intraserebral
E. Perdarahan subgaleal
(Unair)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 66


NEURO-OPHTHALMOLOGY

34. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala secara tiba-tiba sekitar 2 jam
sebelumnya. Dijumpai tekanan darah 200/100 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi dijumpai gambaran
fundus hipertensif. Pemeriksaan motorik dan kranialis lainnya normal.

Gambaran apakah yang ditunjukkan oleh panah putih pada funduskopi ini ?
A. Penyempitan arteriol general
B. Penyempitan arteriol fokal
C. Arteriovenous nicking
D. Copper wiring
E. Silver wiring

(USU November 2014/ OSCE (OSCE XX)I)

35. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala secara tiba-tiba sekitar 2 jam
sebelumnya. Dijumpai tekanan darah 200/100 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi dijumpai gambaran
fundus hipertensif. Pemeriksaan motorik dan kranialis lainnya normal.

Gambaran apakah yang ditunjukkan oleh panah hitam pada funduskopi ini ?
A. Mikroaneurisma
B. Perdarahan retina
C. Cotton wool spots
D. Hard exudates
E. Macular star

(USU November 2014/OSCE (OSCE XX)I)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 67


36. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala secara tiba-tiba sekitar 2 jam
sebelumnya. Dijumpai tekanan darah 200/100 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi dijumpai gambaran
fundus hipertensif. Pemeriksaan motorik dan kranialis lainnya normal.

Gambaran apakah yang ditunjukkan oleh panah putih pada funduskopi ini ?
A. Mikroaneurisma
B. Perdarahan retina
C. Cotton wool spots
D. Hard exudates
E. Macular star

(USU November 2014/OSCE (OSCE XX)I)

37. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala secara tiba-tiba sekitar 2 jam
sebelumnya. Dijumpai tekanan darah 200/100 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi dijumpai gambaran
fundus hipertensif. Pemeriksaan motorik dan kranialis lainnya normal.

Gambaran apakah yang ditunjukkan pada funduskopi ini ?


A. Mikroaneurisma
B. Perdarahan retina
C. Cotton wool spots
D. Hard exudates
E. Macular star

(USU November 2014/OSCE (OSCE XX)I)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 68


38. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri kepala secara tiba-tiba sekitar 2 jam
sebelumnya. Dijumpai tekanan darah 200/100 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi dijumpai gambaran
fundus hipertensif. Pemeriksaan motorik dan kranialis lainnya normal.

Gambaran apakah yang ditunjukkan oleh panah putih pada funduskopi ini ?
A. Penyempitan arteriol general
B. Penyempitan arteriol fokal
C. Arteriovenous nicking
D. Copper wiring
E. Silver wiring
(USU November 2014)

22. Seorang wanita 64 tahun, telah mengalami serangan stroke iskemik berulang. Kekuatan motorik cukup
baik, masih bisa jalan tanpa bantuan alat. Ia mengeluh susah meraih suatu benda yang ingin diambilnya,
padahal benda tersebut bisa dilihat. Ia mengalami kesulitan melihat dua atau lebih benda secara
bersamaan. Visus ODS 6/10, lapangan penglihatan normal. Gangguan keseimbangan dan koordinasi tidak
ada.Dimanakah topik kelainan pada kasus ini?
A. Kedua Lobus Oksipital
B. Kedua Lobus Prefrontal
C. Kedua Lobus Supra Marginal
D. Kedua lobus Parietal
E. Kedua lobus Angularis
(Univ. Andalas)
1. Seorang laki-laki usia 67 tahun berobat ke poliklinik saraf untuk kontrol stroke dan hipertensi. Ia diketahui
menderita hipertensi sejak 30 tahun lalu. Tekanan darah saat ini adalah 180/100 mmHg. Apakah temuan
klinis dari pemeriksaan funduskopi pada kasus ini?
A. Robekan retina
B. Atrofi optik
C. Penyempitan arteriol segmental
D. Teleangiektasis
E. Papilledema
(Univ. Andalas)
23. Seorang wanita 64 tahun, telah mengalami serangan Stroke iskemik berulang. Kekuatan motorik cukup
baik, masih bisa jalan tanpa bantuan alat. Mempunyai keluhan susah meraih suatu benda yang ingin
diambilnya, padahal benda tersebut bisa dilihat. Mengalami kesulitan melihat dua atau lebih benda secara
bersamaan. Visus ODS 6/10, lapangan penglihatan normal. Gangguan keseimbangan dan koordinasi tidak
ada
Kemungkinan pada pasien ini ditemukan topik kelainan didaerah :
A. Kedua Lobus Oksipital
B. Kedua Lobus Prefrontal
C. Kedua Lobus Supra Marginal

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 69


D. Kedua lobus Parietal
E. Kedua lobus Angularis
(Univ. Andalas)

39. Laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan mata menonjol pandangan kabur post KLL, bruit (+) .
Pemeriksaan ditemukan exopthalmus dan diplopia. diagnosanya:
b. Hematoma subtemporal
c. Epidural hematoma
d. Fistula carotic cavernous
e. ICH
f. Aneurisma arteri basilaris
(C)
(OSCE (OSCE XX)I)
55. lakilaki 40 tahundatangdengankeluhanpandangandobeldankabursejak 1 minggu yang
laluterutamasaatmelirikkekanandankiri. Keluhantidakdirasakansaatmelihat jauh maupunmembaca buku,
padapemeriksaandidapatkangangguanadduksimatakiridannistagmusmatakanandanpadasaatmelirikkekiritid
akadakelainan.Dimanaletaklesinya?
A. Frontal eye field kiri
B. pons Kanan
C. FLM Kanan
D. FLM Kiri
E. PPRF dan FLM Kiri
(D)
(OSCE (OSCE XX)I)
63.
Pemeriksaanneurooftal OD OS
Visustanpa pin hole 4/60 6/9
Visusdengan pin hole 4/60 6/7
RC - +
RAPD + -
Kampus Skotomasentral N
Funduskopi Edema papil N
Berdasarkan hasil diatas arteri apa yang terganggu?
A. retinasentralis

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 70


GANGGUAN TIDUR

Seorang laki-laki usia 45 tahun, guru SD, datang ke dokter umum dengan keluhan susah untuk tidur di
malam hari. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu. Ia mengalami kesulitan untuk memulai tidur,
dimana sekitar 1 jam kemudian baru tertidur. Selain itu ia juga mudah terbangun dari tidur akibat suara,
dan lama tidurnya kurang dari 8 jam. Keluhan ini sudah mengganggu aktivitas, dimana ia menjadi sangat
mengantuk di siang hari. Ia memiliki kebiasaan minum kopi pagi dan siang hari.
Apakah anjuran yang diberikan untuk pasien ini?
A. Buat suasana lingkungan tidur yang nyaman
B. Hindari minum kopi sebelum tidur
C. Hindari stress akibat kerja
D. Olahraga teratur
E. Diet teratur
(Univ. Andalas)

Seorang laki-laki usia 40 tahun BB 98 kg datang bersama istrinya dengan keluhan pasien suka
mendengkur, istrinya menyaksikan sering henti nafas saat tidur, rasa tercekik atau tersedak, bangun tidur
tidak menyegarkan. Hal ini menyebabkan pasien mengalami gangguan konsentrasi, gangguan daya ingat,
dan menurunnya libido. Pada pasien ini tidak ada riwayat stroke sebelumnya. Bagaimanakah
penatalaksanaan terbaik pada pasien ini :
a. Terapi menggunakan nasal CPAP
b. Pemeriksaan objektif dengan polisomnografi
c. Trakeostomi
d. Pembedahan
e. Tidak perlu diterapi
(Undip/OSCE (OSCE XX)I)

Seorang anak 10 tahun sering mengalami jeritan saat tidur, diikuti dengan ketakutan yang ekstrim,
menangis dan sangat mengacaukan, namun pasien tidak merasa bermimpi. Keadaan apakah yang mungkin
terjadi pada pasien tersebut :
a. Confusional arousal
b. Somnabolism
c. Sleep terrors
d. Varian parasomnia non REM
e. Sleep walking
(Undip/OSCE (OSCE XX)I)

Seorang laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada anggota gerak bawah yang
muncul ketika pasien duduk, berbaring/diam, memburuk pada malam hari. Pasien tersebut mengalami
gerakan periodik selama tidur. Gerakan pada tungkai dapat mengurangi rasa tidak nyaman sebagian atau
seluruhnya. Disebut apakah gangguan pada pasien tersebut :
a. Insomnia primer
b. Cataplexy
c. Sleep paralysis
d. Narkolepsi
e. Restless leg syndrome
(Undip)

Seorang laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada anggota gerak bawah yang
muncul ketika pasien duduk, berbaring/diam, memburuk pada malam hari. Pasien tersebut mengalami

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 71


gerakan periodik selama tidur. Gerakan pada tungkai dapat mengurangi rasa tidak nyaman sebagian atau
seluruhnya. Terapi yang sesuai dengan keluhan tersebut adalah :
a. Dopamin agonis
b. Levodopa
c. Modafinil 200 mg
d. Metilfenidat 5 mg
e. Amitriptilin 25 mg

Seorang laki-laki 43 tahun sering mengalami episode tidur yang tidak bisa ditahan pada semua kondisi.
Tidur malam hari sering mengalami fragmentasi. Selain itu pasien juga mengalami episode hilangnya
tonus otot sesaat yang distimulasi oleh emosi terutama tertawa. Kumpulan dari gejala-gejala pada pasien
ini dapat terjadi keadaan yang disebut sebagai berikut :
a. Jet lags
b. Narkolepsi
c. Insomnia
d. Halusinasi hipnagogik
e. Gangguan psikiatri
(Undip)

Seorang wanita 28 tahun mengalami sleep latency > 30 menit, waktu terjaga setelah onset tidu > 30 menit,
efisiensi tidur < 85%, total lama tidur < 6 6.5 jam. Keluhan tersebut sudah dirasakan 4 hari dalam 1
minggu terakhir. Pada pasien ini terjadi suatu keadaan yang disebut :
f. Narkolepsi
a. Insomnia
b. Sleep attack
c. Hipersomnia
d. Parasomnia
(Undip)

Seorang pasien mengeluh kesulitan untuk memulai tidur, atau mempertahankan tidur meskipun ada
kesempatan untuk tidur. Pasien tidak merasa segar saat bangun tidur, keluhan tersebut terjadi selama 3
bulan terakhir. Apakah diagnosis gangguan tidur pada pasien tersebut :
a. Insomnia kronis
b. Insomnia akut
c. Parasomnia
d. Hipersomnia
e. Narkolepsi
(Undip)

Seorang mahasiswa dari Belanda, mengeluh sering tertidur pada siang hari, malaise, nafsu makan
menurun, mood depresif, gampang marah setelah beberapa hari tiba di Indonesia. Pasien mengalami sulit
tidur dan sulit beradaptasi terhadap perbedaan waktu antara Indonesia dan negara tempat asalnya. Keadaan
apakah yang terjadi pada mahasiswa tersebut :
a. Insomnia primer
b. Gangguan tidur irama sirkadian tipe jet lag
c. Gangguan tidur irama sirkadian tipe shift work
d. Delayed sleep phase type
e. Irregular sleep-wake type
(Undip)
Gangguan tidur pada para pekerja pabrik yang terjadi terkait dengan jadwal kerja pada jam tidur normal
yang menyebabkan insomnia disebut :

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 72


a. Insomnia primer
b. Gangguan tidur irama sirkadian tipe jet lag
c. Gangguan tidur irama sirkadian tipe shift work
d. Delayed sleep phase type
e. Irregular sleep-wake type
(Undip)

Pada pasien jet lag dapat diberikan terapi :


a. Melatonin
b. Amitriptilin
c. Klorfeniramin
d. Kafein
e. Modafinil
(Undip)

Berikut ini adalah yang sesuai dengan Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) adalah:
a. Gangguan gerak yang berupa hentakan tungkai berulang selama tidur
b. 80-90% penderita Restless Leg Syndrome (RLS) mengalami PLMD
c. Penderita PLMD juga mengalami masalah tingkah laku dan perubahan kepribadian
d. PLMD primer dapat menjadi kronik dan permanen
e. Semua di atas benar
(Undip)

25. Tx OSA? CPAP

36. pasiendengankeluhansulittidur, neurotrasmiter yang terganggukecuali? Histamine

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 73


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 74
INFEKSI

1. Wanita, 40 tahun, nyeri kepala seluruh bagian kepala. Pada pemeriksaan PITC, HIV (+), CD4 13, tanpa
defisit neurologis fokal & global. Pemeriksaan selanjutnya yang paling tepat adalah:
a. CT scan kepala + kontras
b. Kultur darah
c. IgG toxoplasma
d. Tinta India
e. IgM toxoplasma
(Unair)

2. Laki-laki, 37 tahun, nyeri kepala tambah berat sejak 1 bln yg lalu, BB menurun, riwayat narkoba 10 tahun,
defisit neurologis hemiparesis kiri. MRI kepala: lesi di watershed area (ada gambarnya). Diagnosisnya
adalah:
a. Meningitis
b. Abses
c. Tuberculoma cerebri
d. Toxoplasmosis cerebri
e. Cerebritis
(Unair)

9. Laki-laki, 40 tahun, nyeri kepala, disertai demam sejak 15 hari yg lalu. Pemeriksaan fisik contralateral leg
sign (+). Foto thorax: efusi pleura unilateral. Lab: leuko 3000, HIV (+). Diagnosis klinis pasien tersebut
adalah:
a. Meningitis TB
b. Meningitis HIV
c. Meningitis HIV dg infeksi oportunistik TB
d. Meningitis HIV dg infeksi oportunistik kriptokokus
e. Meningitis HIV dg infeksi oportunistik CMV
(Unair)

2. Seorang laki-laki, kinan, berusia 29 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan keluhan utama nyeri
kepala hebat sejak 2 hari SMRS. Bicara kadang-kadang meracau, muntah. Demam sejak 1 minggu yang
lalu. Kejang, kelemahan sesisi disangkal. Didapatkan rangsang meningeal berupa kaku kuduk.
Pemeriksaan funduskopi menunjukkan papil batas tegas. Dilakukan tindakan pungsi lumbal. Untuk
menghindari nyeri kepala pasca LP dilakukan dengan cara, kecuali:
a. Memasang kembali mandrein sebelum mencabut jarum spinal
b. Menggunakan jarum spinal berukuran kecil
c. Meninggikan posisi kepala 300
d. Memberikan analgetik
(Undip)

Laki - laki 30 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala disertai panas tinggi yang diderita sejak seminggu
yang lalu. Pada saat pemeriksaan didapatkan tensi 140/80 mmHg, temperatur 40.5o C. Meningeal sign
(kaku kuduk positif).Pada saat pemeriksaan penderita kejang seluruh tubuh selama 2 menit. Setelah
kejang berhenti 10 menit kemudian penderita kejang lagi.
Jika pada pemeriksaan selanjutnya kesadaran menurun (GCS 2.2.5), maka diagnosa adalah?
A. Perdarahan subarakhnoid
B. Abses serebri
C. Ensefalitis
D. Meningoencephalitis
E. Tumor otak

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 75


(Unair)

Laki laki 30 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala disertai panas tinggi yang diderita sejak
seminggu yang lalu. Pada saat pemeriksaan didapatkan tensi 140/80 mmHg, temperatur 40.5o C.
Meningeal sign (kaku kuduk positif).Pada saat pemeriksaan penderita kejang seluruh tubuh selama 2
menit. Setelah kejang berhenti 10 menit kemudian penderita kejang lagi.
Apakah pemeriksaan untuk menegakkan diagnose pasti kasus di atas?
A. EEG
B. Lumbal punksi
C. CT scan + kontras
D. Foto kepala
E. MRA
(Unair)

Laki-laki 30 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala disertai panas tinggi yang diderita sejak seminggu
yang lalu. Pada saat pemeriksaan didapatkan tensi 140/80 mmHg, temperatur 41 o C. Meningeal sign (kaku
kuduk positif). Pada saat pemeriksaan penderita kejang seluruh tubuh selama 2 menit . Setelah kejang
berhenti 10 menit kemudian penderita kejang lagi.
Jika pada pemeriksaan selanjutnya kesadaran menurun (GCS 234), maka diagnosa adalah?
A. Perdarahan subarakhnoid
B. Abses serebri
C. Ensefalitis
D. Meningoencephalitis
E. Tumor otak
(Unair)

Laki-laki 30 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala disertai panas tinggi yang diderita sejak seminggu
yang lalu. Pada saat pemeriksaan didapatkan tensi 140/80 mmHg, temperatur 41 o C. Meningeal sign (kaku
kuduk positif). Pada saat pemeriksaan penderita kejang seluruh tubuh selama 2 menit . Setelah kejang
berhenti 10 menit kemudian penderita kejang lagi.
Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa pasti adalah?
A. EEG
B. Lumbal punksi
C. CT scan + kontras
D. Foto kepala
E. Laboratorium Darah
(Unair)

Laki-laki 30 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala disertai panas tinggi yang diderita sejak seminggu
yang lalu. Pada saat pemeriksaan didapatkan tensi 140/80 mmHg, temperatur 41 o C. Meningeal sign (kaku
kuduk positif). Pada saat pemeriksaan penderita kejang seluruh tubuh selama 2 menit . Setelah kejang
berhenti 10 menit kemudian penderita kejang lagi.
Hasil pemeriksaan lumbal punksi cairan serebreospinalis pada kasus di atas adalah?
A. Glukosa , sel (MN), protein , warna jernih
B. Glukosa , sel (MN), protein , warna keruh
C. Glukosa , sel (PMN), protein, warna keruh
D. Glukosa , sel (PMN), protein warna keruh

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 76


E. Glukosa , sel (MN), protein warna jernih
(Unair)

Seorang perempuan umur 27 tahun mengeluh panas sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan ditemukan
kaku kuduk, hemiparese kanan, kesadaran menurun. Penderita sedang dalam perawatan dokter THT
dengan diagnosa sinusitis maksilaris.
Terjadinya kasus tersebut melalui apa?
A. Perkontinuitatum
B. Hematogen
C. Limphogen
D. Jaringan otak
E. Kulit
(Unair)

Seorang anak laki-laki umur 6 tahun, mengeluh panas badan sejak 6 hari yang lalu, batuk, sesak, kepala
pusing, pandangan kabur, mual, muntah dan kejang. Pada pemeriksaan panas badan 39,5C. Pada
pemeriksaan paru-paru ada ronkhi di kedua lapang paru. Papil edema (+) meningeal sign (+). Pemeriksaan
LP: warna keruh, None Pandy positive, PMN: 500/mm3, glukosa 10 mg/ml, protein 100 mg/ml. Diagnosis
penderita tersebut adalah?
A. Ensefalitis virus
B. Meningitis purulenta
C. Meningitis tuberkulosa
D. Kejang demam komplek
E. Kejang demam sederhana
(Unair)

Seorang anak laki-laki umur 10 tahun. Keluhan sering batuk pilek, panas badan, kepala pusing, mata
kabur, kejang dan kesadaran menurun. Pada pemeriksaan, panas badan 38C, meningeal sign (+), papil
edema (+), thorax foto: kalsifikasi (+), pupil mata: anisokor. Pemeriksaan LP: warna jernih, None Pandy
(+) sel MN: 200/mm3. Glucosa 10 mg/ml. Protein 100 mg/ml. Diagnosis penyakit tersebut :
A. Meningitis purulenta
B. Meningitis tuberkulosa stadium I
C. Meningitis tuberkulosa stadium II
D. Meningitis tuberkulosa stadium III
E. Ensefalitis
(Unair)

Seorang laki-laki umur 30 tahun. Keluhan sering batuk, panas badan tidak terlalu tinggi, kepala pusing,
mata kabur, kejang dan kesadaran menurun. Pada pemeriksaan, panas badan 38C, meningeal sign (+),
papil edema (+), thorax foto : kalsifikasi (+), pupil mata: anisokor. Pemeriksaan LP : warna kekuningan,
None Pandy (+) sel MN : 200/mm3. Glucosa 10 mg/ml, Protein 1000 mg/ml.
Apakah diagnosis penyakit tersebut?
A. Meningitis purulenta
B. Meningitis tuberkulosa stadium I
C. Meningitis tuberkulosa stadium II
D. Meningitis tuberkulosa stadium III
E. Ensefalitis
(Unair)

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 77


Seorang perempuan umur 20 tahun diantar oleh orang tuanya dengan keluhan kejang. Kejang berlangsung
selama 30 menit, seluruh tubuh. Setelah kejang penderita tidak sadar. Panas badan 40C sejak 3 hari yang
lalu. Pada pemeriksaan CT scan tampak ada kelainan pada lobus temporalis. Kemungkinan diagnosis
penderita tersebutadalah?
A. Abses otak
B. Meningitis tuberkulosa
C. Ensefalitis HSV
D. Kriptokokus cerebri
E. Toxoplasmosis cerebri
(Unair)

Pria 30 tahun datang ke spesialis saraf dengan bicara melantur, disertai keluhan sakit kepala, kadang
merasa mual. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah, T 110/70 mmHg, tampak gambar tatto
di dada dan bekas suntikan narkoba di lengan, dari pemeriksaan motorik wajah merot ke kiri dan kesan
kelemahan separuh badan sebelah kanan. Pemeriksaan CD4 25. Terapi farmakologis yang paling tepat
digunakan pada kasus diatas?
A. Ceftriazone
B. Folinic acid
C. Asam folat
D. Streptomicin
E. Ganciclovir
(Unair)
Laki-laki, 41 tahun, mengeluh nyeri kepala terasa berat. Keluhan disertai demam sebelumnya sejak 15 hari
yang lalu. Pemeriksaan Fisik neurologis didapatkan kaku kuduk dan contralateral leg sign positif.
Pemeriksaan Rontgen Thorak didapatkan efusi pleura unilateral, Laboratorium : Leukosit 3.000, dan HIV
reaktif. Apakah diagnosis klinis pada kasus ini?
A. Meningitis tuberculosa
B. Meningitis HIV
C. Meningitis HIV dengan infeksi oportunistik tuberculosa
D. Meningitis HIV dengan infeksi oportunistik cryptococcus
E. Meningitis HIV dengan infeksi oportunistik CMV
(Unair)

Seorang laki-laki usia 27 tahun mengalami nyeri kepala yang semakin lama semakin memberat sejak 1
bulan lalu. Demam dan berat badan menurun. Riwayat memakai narkoba suntik 10 tahun lalu.Pada
pemeriksaan fisik didapatkan bercak putih di dalam mulut. Defisit neurologi fokal berupa hemiparesis kiri.
Hasil MRI terlampir. Apakah diagnosis kerja paling tepat pada kasus ini?
A. Meningitis
B. Abses Serebri
C. Tuberkuloma serebri
D. Toxoplasma serebri
E. Ensefalitis
(Unair)

17. Padapx ME TB, steroid yang diberikan? Inj prednisone 2-3 mg/kgbb/hari

24. gambaran ring enhancement padact scan, Dx? Toxoplasmosis cerebri

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 78


50. padaneurosistiserkosis, bentukaktif yang menginfeksi? Onkosper
52. anak-anakdatangdengantidaksadar post vaksincampak. Berapahari yang
laluperkiraanpasientersebutdivaksin? 4-6 hari

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 79


PEDIATRI

1. Anak, 2 tahun, belum dapat berjalan, dapat duduk & berpindah tempat dengan ngesot. Jika berdiri posisi
kaki menyilang. Riwayat kelahiran spontan, BBL 2500 g, tidak langsung menangis. Pemeriksaan: kedua
lengan sama kuat, refleks achilles meningkat, refl.Babinski (+) bilateral. Tipe CP apakah pasien tersebut?
a. CP hemiparesis
b. CP tetraparesis
c. CP diparesis
d. CP athetoid
e. CP ataxic
(Unair)

1. Anak laki-laki, 2 tahun, baru dapat berjalan jika dituntun. Riwayat kehamilan 8 bulan dengan BBL 1800 g.
Saat ini anak dapat meraih & memegang mainan yg diberikan padanya. Pemeriksaan: paraparesis inferior,
refleks fisiologis meningkat, Babinski (+). Diagnosis yg paling tepat adalah:
a. Myelitis spinal
b. Distrofi muskular progresif
c. CP tipe diparesis
d. Spinal muscular atrophy
e. Poliomyelitis
(Unair)

Seorang anak laki-laki, usia 2 tahun, datang dengan keluhan belum dapat berjalan, sudah dapat duduk dan
berpindah dengan mengesot. Saat diberdirikan kedua tungkai menyilang. Kedua tangan dapat bergerak
sama kuat. Riwayat kehamilan normal, lahir spontan, berat lahir 2500 gr, tidak langsung menangis. Saat
ini sudah dapat bicara dengan merangkai dua kata dan mengerti pembicaraan. Pada pemeriksaan
neurologis : tanda gunting positif, refleks bicep-tricep normal, reflek patella dan reflek achilles meningkat,
refleks babinski (+) bilateral. Apakah diagnosa yang paling mungkin untuk kasus diatas?
A. Cerebral palsy hemiparese
B. Cerebral palsy tetraparese
C. Cerebral palsy diparese
D. Cerebral palsy athetoid
E. Cerebral palsy ataxic
(UNAIR)

Anak laki-laki, 2 tahun, dibawa ke poliklinik dengan keluhan baru dapat berjalan bila dituntun. Riwayat
kehamilan 8 bulan dengan BB lahir 1800 g. Saat ini anak dapat meraih dan memegang mainan yang
diberikan padanya. Pada pemeriksaan didapat paraparesis inferior dengan refleks fisiologis meningkat dan
Babinsky (+) bilateral. Diagnosis yang paling tepat pada anak ini adalah?
A. Mielitis spinal.
B. Distrofi muskular progresif.
C. Cerebral palsy tipe diparesis.
D. Spinal muscular atrophy.
E. Poliomielitis.
(UNAIR)
1. Anak perempuan, 4 tahun, keluhan gangguan tumbuh kembang. Baru bisa duduk umur 1,5 tahun, bisa
jalan umur 3 tahun. Saat ini belum bisa bicara. Penghubung kedua mata datar, lipatan telapak tangan
tunggal. Diagnosis px tsb:
a. Down syndrome akibat agenesis kromosom 21
b. Down syndrome akibat trisomi kromosom 21

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 80


c. Down syndrome akibat translokasi kromosom 21
d. West syndrome akibat agenesis kromosom 21
e. Rett syndrome akibat trisomi kromosom 21
2. Anak laki2, 2 tahun, diagnosis CP spastik diplegi. Px dirujuk ke RS & dilakukan MRI. Gambaran MRI yg
diharapkan:
a. Multifocal encephalomalacia
b. Periventricular leukomalacia
c. Anatomi normal
d. Abnormal basal ganglia
e. Agenesis corpus callosum

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 81


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 82
NEURO-INTENSIVE

Wanita 17 tahun rujukan dari RSJ datang dengan demam tinggi, gelisah, bicara tidak nyambung dan
seluruh badan kaku. Dari tanda vital TD 130/80 mmHg, nadi 92 kali/menit, RR 22 kali/menit, dan suhu
tubuh 38.9 C (aksial). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan CPK meningkat. Pasien kemudian
dirawat dan mendapat terapi Parasetamol dan Diazepam, serta penghentian obat dari RSJ. Setelah
dipasang kateter, didapatkan urin berwarna gelap. Komplikasi utama yang paling sering pada kasus di atas
adalah :
a. Gagal ginjal akut
b. Sepsis
c. Dehidrasi
d. Gagal jantung
e. Kegagalan respirasi
(undip)

Keadaan berikut ini menjadi pertimbangan emergensi pada miasthenia gravis :


a. Gangguan bulbar dengan respon pupil abnormal
b. Kelemahan distal lebih berat dari proksimal
c. Aktifitas yang terus-menerus dan tidak meperberat gejala
d. Gejala unilateral disertai refleks dan sensibilitas abnormal
e. Kelemahan yang fluktuatif, ptosis, atau diplopia
(undip)

10. Seorang laki-laki 23 tahun, penderita miasthenia gravis datang ke UGD karena terlalu banyak
mengkonsumsi Mestinon. Oleh dokter jaga pasien didiagnosis mengalami krisis kolinergik dan disarankan
rawat di ICU. Keadaan-keadaan berikut sesuai dengan gejala krisis kolinergik :
a. Hilangnya refleks batuk, diplopia, nausea dan muntah
b. Hipotensi, takikardi, hilangnya refleks batuk
c. Diare, bradikardi, hipertensi
d. Bradikardi, diplopia, hipotensi
e. Takikardi, nausea dan muntah, abdominal cramp
(undip)

11. Seorang wanita 66 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran dengan riwayat muntah dan nyeri
kepala. GCS E3M5V4, TD 210/100 mmHg, sedangkan tanda vital lainnya normal. Dari CT scan kepala
didapatkan ICH 23 cc. Hasil lab darah didapatkan Ureum 200 mg/dL, Kreatinin 4.7 mg/dL, GDS 312
mg/dL, elektrolit dan analisa gas darah normal. Dari hasil konsul mata didapatkan papil edema, retinopati
hipertensi, dan retinopati diabetika. Tindakan yang paling tepat untuk menurunkan tekanan intrakranial
pada pasien di atas adalah :
a. Loading manitol sesuai dosis
b. Head up 30
c. Deksametason 10 mg/6 jam
d. Hiperventilasi
e. Evakuasi perdarahan dengan operasi
(undip)

12. Seorang wanita 35 tahun dengan meningioma dirawat di bangsal saraf dan menunggu program operasi dari
bagian Bedah Saraf. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat. Pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik walaupun sudah tidak dapat melihat sama sekali. Namun saat dibangunkan
oleh suaminya pada pagi hari, pasien tidak berespon dengan panggilan tetapi membuka mata saat dicubit.
Karena kebingungan, suami pasien meminta penjelasan dokter jaga. Tindakan awal dokter jaga yang
paling tepat adalah :

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 83


a. Meminta CT scan kepala ulang cito
b. Meminta pemeriksaan GDS cito
c. Memberikan injeksi Deksametason 10 mg IV
d. Meminta pemeriksaan BGA cito
e. Memberikan edukasi tentang prognosis pasien tersebut
(undip)

13. Seorang laki-laki 56 tahun paska RJP akibat henti jantung dirawat di bangsal saraf. Pasien masih
mengalami siklus bangun-tidur, pasien tidak bicara, dan tidak ada kontak mata. Tanda vital dalam batas
normal. Untuk menegakkan diagnosis pasti pada kasus di atas, dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang. Hasil pemeriksaan penunjang berikut yang tidak sesuai dengan kasus di atas adalah :
a. EEG menunjukkan gelombang teta dan delta dengan amplitudo rendah
b. EEG kadang menunjukkan gambaran burst suppression
c. Hasil BERA batang otak normal
d. Hasil somatosensory evoked response abnormal
e. Hasil CT scan kepala menunjukkan adanya lesi di pons
(undip)
14. Sejawat dari bagian Penyakit Dalam meminta konfirmasi mati batang otak untuk pasien CKD usia 50
tahun yang dirawat di ICU. Menurut bagian Penyakit Dalam, pasien tersebut belum mengalami mati
batang otak. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter neurologi didapatkan mati batang otak (+). Hal
yang paling tepat untuk disarankan ke bagian Penyakit Dalam adalah :
a. Langsung menyatakan bahwa pasien tersebut sudah MBO
b. Meminta tes SA dan pemeriksaan EEG untuk konfirmasi MBO
c. Meminta konsul ulang 6 jam kemudian untuk dilakukan tes MBO lagi
d. Meminta konfirmasi dari bagian anestesi sebagai penentu MBO atau tidak
e. Menyerahkan keputusan MBO atau tidak ke bagian Penyakit Dalam
(Undip)
15. Seorang wanita 67 tahun dirawat di HCU dengan gangguan kesadaran. Pasien masih sadar tetapi hanya
bisa berkomunikasi walaupun hanya dengan kedipan mata. Pasien tidak bisa bicara. Dari status neurologis
didapatkan tetraparesis spastik. Tanda vital dalam batas normal. Hasil CT scan kepala didapatkan lesi
hipodens di pons. Diagnosis kasus di atas adalah :
a. Sindroma pons dorsal
b. Sindroma locked-in
c. Vegetative state
d. Mutisme akinetik
e. Status katatonik
(undip)
16. Tipe pernafasan yang sesuai untuk lesi di pons adalah :
a. Apneutic breathing
b. Cheyne-Stokes breathing
c. Hiperventilasi neurogenik
d. Pernafasan Kussmaul
e. Ataxic breathing
(undip)
1. Wanita, 74 tahun, post stroke batang otak. Barthel index 70, terpasang NGT. Pemeriksaan: arkus faring kiri
lebih tertinggal. FEES: terdapat sisa residu makanan padat (+), minum (-), refleks batuk (+). Risiko
aspirasi pd px tersebut disebabkan oleh:
a. Asimetri palatum
b. Kemampuan membersihkan residu makanan
c. Barthel index >60
d. Jenis kelamin wanita
e. Usia >70 tahun

Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 84


Kompilasi OSCE Nasional I-XX Page 85

Anda mungkin juga menyukai