Anda di halaman 1dari 42

KUMPULAN SOAL MCQ

TEMA: STROKE DAN NEUROVASKULAR

1. Seorang laki laki umur 51 tahun mengeluh kelemahan tubuh sebelah kanan
tiba-tiba 1 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai dengan mulut mencong dan
bicara pelo. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100
mmHg. Kekuatan motorik lengan kanan adalah 3 3 3 dan kekuatan tungkai
kanan adalah 3 3 3. Tidak ada penyakit lain yang diderita oleh pasien ini.
Pada pemeriksaan carotid duplex didapatkan stenosis pada bulbus karotis
yang mencapai 80%. Penatalaksanaan definitif yang paling tepat pada
pasien ini adalah: (soal dari latihan XXIII UNAND)
a. Pemberian antiplatelet
b. Pemberian antikoagulan
c. Carotid endarterctomy
d. Carotid stenting
e. Pemberian neuroprotektan

2. Seorang perempuan dirawat di ruang intensif karena pengalami SAH grade


IV. Pada hari keempat pasien mengalami perburukan klinis dan dilakukan
intubasi. Pada pemeriksaan didapatakan pupil kesan midriaslis. Gambaran
TCD pada pasien sesuai dengan gambaran? (soal dari latihan XXIII
UNAND)


ner ~ bismillah

a. Multiple cranial stenosis
b. Multiple intracranial vasospasm
c. Multiple intracranial occlusion
d. Cerebral circullatory arrest
e. Multiple infarct cerebri
3. Seorang laki-laki umur 44 tahun mengalami penurunan kesadaran secara
tiba-tiba sejak 24 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik saat awal pasien
masuk rumah sakit didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg dengan GCS
E3 M5 V4. Setelah 24 jam kesadaran pasien menjadi GCS E2 M4 V3. Pada
pasien ini dilakukan pemeriksaan brain MRI dan MRA dan didapatkan
gambaran seperti di bawah ini. Penatalaksanaan yang paling tepat pada
pasien ini adalah: (soal dari latihan XXIII UNAND)


ner ~ bismillah

a. Pemberian double antiplatelet
b. Pemberian obat antikejang
c. Pemberian obat neuroprotektan
d. Carotid endarterectomy
e. Kraniotomi dekompresi
4. Laki-laki 43 tahun masuk ruang gawat darurat setelah mengalami gejala
nyeri kepala dan kelemahan tubuh sebelah kiri secara tiba-tiba. Pada
penilaian NIHSS didapatkan 12 poin. Pada pemeriksaan CT didapatkan
gambaran hipodens sesuai teruitori MCA D. Pada pemeriksaaan duplek
didapatkan gambaran seperti di bawah, diagnosis: (soal dari latihan XXIII
UNAND)

a. Moya2
b. Fibrumuscular displasia
c. AVM
d. Diseksi carotis
e. Tromer carrotid body

ner ~ bismillah

5. Pasien laki-laki 60 tahun, datang ke poli saraf dengan kelemahan separuh
tubuh kanan sejak 1 bulan yang lalu, sebelumnya dia dirawat selama satu
minggu dengan stroke penyumbatan. Saat ini lengan kanan pasien bengkak.
Apa penyebab yang mungkin terjadinya edema pada lengan kanan pada
pasien tersebut?
a. Neglect
b. Gangguan sensorik
c. Adhesiva capsulitis
d. Central pain stroke
e. Refleks simpatik distrofi
6. Wanita 65 tahun dirawar dengan stroke yang terjadi pada 6 hari yang lalu.
Awalnya pasien tidak mampu menggerakkan lengan dan tungkai kiri. Pada
hari ke 6 pasien sudah mampu menggerakkan tungkai kiri. Apa mekanisme
yang mendasari terjadinya pemulihan pada stroke? (sama dg OSCE XXII)
a. Pulihnya fase diaschisis
7. Proses pemulihan neurologis pada pasien stroke didasari adanya
reorganisasi otak dengan terbentuknya sinaptogenesis. Cara untuk
meningkatkan sinaptogenesis: (sama dg OSCE XXII)
a. Pasien dibantu secara penuh
b. Latihan gerak fungsional
c. Membuka sirkuit otak
d. Kontrol teratur ke poli saraf
e. Memenuhi segala kebutuhan pasien
8. Pasien post stroke, apabila kulit disentuh terasa nyeri. Sebelumnya pasien
mengalami hemiparese kanan. Mekanisme yang terjadi? (sama dg OSCE
XXII)
a. Allodinia
b. Hiperalgesia
c. Dejerine roussy
9. Pasien laki-laki 45 tahun dengan riwayat suka konsumsi alkohol. Merasakan
nyeri yang sangat hebat selama hidupnya. Pasien merasakan mual dan
pandangan kabur. Pada pemeriksaan didapatkan diplopia, ptosis pada mata
kanan dan pupil dilatasi. Penyebab terjadinya kasus di atas adalah? (sama
dg OSCE XXII)
a. Ruptur aneurisma acomA
b. Ruptur aneurisma pcomA
c. Ruptur aneurisma SCA
d. Ruptur aneurisma PCA
e. Vertebrobasilar


ner ~ bismillah

10. Pria dengan stroke infark. Dengan merokok 4 pak per hari. Mekanisme
merokok sehingga bisa menyebabkan stroke: (sama dg OSCE XXII)
a. Peningkatan hematokrit
b. Peningkatan deformabilitas eritrosit
c. Peningkatan kolesterol
d. Peningkatan trombosit
e. Keracunan karbon dioksida
11. Pasien laki-laki 61 th mengalami pusing dan sempoyongan sejak 2 hari yll.
Selama ini diketahui hipertensi. Keluhan pusing disertai dengan serak,
disfagia, tebal pada wajag kiri, kurang rasa sisi tubuh kanan. Lokasi lesi
penyebab kelainan disfagia: (sama dg OSCE XXII/ lat UNAND XXIII)
a. Nucleus solitarius
b. Nucleus ambiguus
c. Nucleus dan tractus desenden N. Trigeminal
d. Tractus spinothalamicus lateralis
e. Pedunculus cerebellaris inferior
12. Perempuan 45 tahun, datang ke UGD dengan kesadaran menurun sejak 72
jam yang lalu secara mendadak, Riwayat nyeri kepala hebat (+), TD :
200/120 RR: 24x/mnt, t : 37 ‘C. Selang 30 menit OS tampaklebih tenang tapi
tidak responsif dan kesadaran pasien menurun secara tajam. Pemeriksaan
kaku kuduk (+) dan refleks babinski (+). Untuk mengetahui prognosis maka
dapat digunakan :
a. Hunt and Hess
b. Fisher
c. World Federation of Neurosurgeons
d. Skor ICH
e. GCS
13. Seorang laki-laki mendadak kelemahan badan. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan multilacunar infarct pada daerah basal ganglia.
Pengobatan yang tepat
a. Aspilet
b. rTPA
14. Sinus cavernosus, post trauma refleks cahaya hilang
a. Sinus cavernosus
b. Atap orbita
c. Fissura orbitalis superior
15. Laki-laki 70 th, kelemahan anggota gerak mendadak, T 170/90, GDA 250,
dirujuk ke RS tipe A. Apa yang anda lakukan:
a. MRI kepala tanpa kontras


ner ~ bismillah

b. CT scan kepala tanpa kontras
c. Angiografi serebal
d. LP
16. Px stroke, nadi irreguler (Warfarin)
17. Px nyeri kepala hebat, CT scan normal (SAH), planning selanjutnya (LP)
18. Px 30 th, keluhan hemianestesi D, hemiparese D, hemianopsia D, arteri
apa?
a. A Cerebri Anterior
b. A. Cerebri Media
c. A. Cerebri posterior
d. A. choroidalis posterior
19. Laki-laki 67th, keluhan sulit ejakulasi, obat yang dikonsumsi adalah:
a. Hct
b. Verapamil
c. Lisinopril
d. Omeprazole
e. Fluoxetine
20. Laki-laki 65th, T 170/80, GCS 314, hemiparese D, datang ke puskesmas.
Penatalaksanaan paling tepat:
a. Diltiazem drip
b. Nikardipin drip
c. Nifedipin sublingual
d. Analgetik injeksi
e. Manitol
21. Px SAH, CT normal, LP sampai tabung ke 4 positif darah, selanjutnya:
a. Angiogram abdomen
b. Carotid Doppler
c. Angiogram 4 vessel cerebri
d. TCD
e. MRI Kepala
22. Seorang pria 78 tahun yang memiliki riwayat diabetes dan hipertensi datang
dalam keadaan syok septik dengan tekanan darah 60/40 mmHg. Dia dirawat
di ICU, di mana antibiotik dan vasopressor dimulai. Selama beberapa hari
berikutnya kondisinya membaik. Namun, dia tidak bisa menggerakkan
kakinya, dan memiliki gangguan tingkat sensorik sekitar level T6. MRI nya
tulang belakang menunjukkan midthoracic spinal cord T2 hyperintensity.
Mekanisme yang paling umum untuk kondisi ini pasien adalah:
a. Infark di wilayah arteri dari Adamkiewicz
b. infark Watershed


ner ~ bismillah

c. abses epidural
d. diseksi aorta
e. epidural hematoma
23. Seorang pria 69 tahun yang memiliki hipertensi, hiperlipidemia, diabetes,
penyakit koroner, dan penyakit pembuluh darah perifer mengalami intervensi
endovascular untuk aneurisma thoracoabdominal. Setelah prosedur ada
temuan neurologis baru dikaitkan dengan infark arteri spinalis anterior spinal
cord. Pada pemeriksaan Anda harapkan untuk menemukan:
a. Paraplegia dengan hilangnya sensasi nyeri dan suhu bilateral di bawah
lesi, dan sensasi untuk getaran dan proprioception normal.
b. Paraplegia dengan hilangnya sensasi getaran dan proprioception bilateral
di bawah lesi, dan sensasi untuk rasa sakit dan suhu normal.
c. Hilangnya sensasi getaran dan proprioception bilateral, dan sensasi rasa
sakit dan suhu normal, tanpa kelemahan.
d. Hilangnya sensasi nyeri dan suhu bilateral, dan sensasi getaran dan
proprioception normal, tanpa kelemahan.
e. Kelemahan pada satu sisi dengan hilangnya sensasi getaran dan
proprioception ipsilateral, dan hilangnya sensasi nyeri dan suhu pada sisi
kontralateral.
24. Wanita, 27 tahun, mengeluhkan rasa tebal yang bersifat naik dari kedua
kaki, kesemutan, dan kelemahan dari kedua kaki setelah diare 10 hari yang
lalu dan memberat hingga saat ini tidak bisa berdiri dan jalan. Pada
pemeriksaan didapatkan parese pada otot tangan dan kaki dengan reflek
fisiologis yang menghilang. Mana dari pernyataan berikut yang sesuai :
a. MRI dari spinal cord menunjukkan sesuai dengan demyelinisasi
b. Kelemahan wajah jarang terjadi
c. Diagnosis dapat dilakukan MRI kepala
d. Aritmia jantung dan tekanan darah yang fluktuatif merupakan
komplikasi
e. Studi konduksi saraf jarang bermanfaat
25. Wanita, 22 tahun, dengan kehamilan 12 minggu. Pada saat ini dia
merasakan nyeri kepala hebat dan penglihatan kabur. Dia memiliki riwayat
deep vein thrombosis. Pada pemeriksaan tajam penglihatan 6/9 kanan dan
6/12 kiri. Funduskopi terdapat batas kabur pada kedua discus. Diagnosis
pada penyakit tersebut adalah :
a. Migrain
b. Tension headache
c. Idiopathic Intracranial hypertension
d. Intracerebral venous sinus thrombosis


ner ~ bismillah

e. Subarachnoid haemorrhage
26. Perempuan, 35 tahun dengan keluhan nyeri pada mata kanan 5 hari yang
lalu disetai dengan gangguan gerakan bola mata sebelah kanan.
Sebelumnya 2 minggu lalu penderita mengalami trauma kepala akibat
kecelakaan sepeda motor tanpa memakai helm. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan paresis N. III,IV, VI dextra, disertai dengan hipestesi NV1,
kemosis OD, proptosis OD, Bruit (+) disertai peningkatan tekanan intraokular
OD. Pada kasus ini terjadi sindroma? (UNSRAT Juli 2016)
a. Sindroma Sinus Kavernosus
b. Sindroma Nervus Trigeminal
c. Sindroma Miller Fisher
d. Sindroma Tolosa-Hunt
e. Sindroma Argyl Robertson
27. Laki-laki 18 tahun dengan keluhan nyeri pada mata kanan 3 hari yang lalu
disetai dengan gangguan gerakan bola mata sebelah kanan. Sebelumnya 2
minggu lalu penderita mengalami trauma kepala akibat kecelakaan sepeda
motor tanpa memakai helm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan paresis N.
III,IV, VI dextra, disertai dengan hipestesi NV1, kemosis OD, proptosis OD,
Bruit (+) disertai peningkatan tekanan intraokular OD. Pada kasus
dimanakah lokasi lesi yang terjadi ? (UNSRAT Juli 2016)
a. Intracavernosus carotid artery aneurysm
b. Posterior Cerebral Artery Aneurysm
c. Carotid Cavernous Fistula
d. Dural Cavernous Fistula
e. Carotid Cavernosus Sinus Thrombosis
28. Manakah dari berikut ini pasangan neurotransmitter-reseptor dan fungsinya
yang tidak benar? (UB Maret 2016)
a. Norepinephrine bekerja pada α1 -receptors di otot pembuluh darah
menyebabkan vasokonstriksi
b. Norepinephrine bekerja pada β1 –receptors di sinus node untuk
meningkatkan denyut jantung
c. Norepinephrine bekerja pada β2 -receptors di bronchial smooth muscles
untuk menyebabkan bronchodilatasi
d. Acetylcholine bekerja pada nicotinic receptors di jantung untuk
menurunkan heart rate
e. Acetylcholine bekerja pada M3-receptors di kelenjar salivary untuk
meningkatkan secretions
Gambaran CT Scan early sign stroke iskemik: adanya perubahan
diferensiasi gray white matter


ner ~ bismillah

29. Seorang pria usia 58 tahun datang dengan sakit kepala di sebelah kiri dan
nyeri leher yang terjadi saat sedang olahraga angkat berat. Dia khawatir
karena dia merasakan mata kirinya “droopy”. Pada saat pemeriksaan, anda
mengkonfirmasi adanya ptosis pada mata kirinya. Apa penyebab dari
temuan ini? (UB Oktober 2015)
a. Aktivitas berlebih dari parasimpatis
b. Gangguan pada fungsi nervus oculomotor
c. Penurunan aktivitas dari saraf simpatis
d. Penurunan aktivitas dari saraf parasimpatis
e. Aktivitas berlebih dari saraf simpatis
30. Seorang pria usia 58 tahun datang dengan sakit kepala di sebelah kiri dan
nyeri leher yang terjadi saat sedang olahraga angkat berat. Dia khawatir
karena dia merasakan mata kirinya “droopy”. Pada saat pemeriksaan , anda
mengkonfirmasi adanya ptosis pada mata kirinya. Di bawah ini mana yang
tidak berkaitan dengan kelainan tersebut? (UB Oktober 2015)
a. Depresi dari kelopak mata kiri sebelah bawah.
b. Miosis pupil mata kiri
c. Depresi dari kelopak mata kiri bagian atas
d. Anhidrosis pada wajah sebelah kiri
e. Enopthalmus pada mata sebelah kiri
31. Seorang pria usia 58 tahun datang dengan sakit kepala di sebelah kiri dan
nyeri leher yang terjadi saat sedang olahraga angkat berat. Dia khawatir
karena dia merasakan mata kirinya “droopy”. Pada saat pemeriksaan, anda
mengkonfirmasi adanya ptosis pada mata kirinya. Kemudian anda mencoba
untuk melokalisir lesi dengan lebih baik. Di bawah ini mana yang merupakan
temuan yang menandakan bahwa lesi berada proksimal dari bifurcation dari
arteri carotid? (UB Oktober 2015)
a. Depresi dari kelopak mata kiri bagian atas
b. Anhidrosis pada wajah sebelah kiri
c. Miosis pupil mata kiri
d. Peningkatan dari kelopak mata kiri bagian bawah
e. Enopthalmus pada mata sebelah kiri
32. Mengenai supplai vaskular spinal cord, yang mana dari berikut ini tidak
benar? (UB Oktober 2015)
a. Ada satu arteri anterior spinal yang memberi aliran ke dua pertiga anterior
dari spinal cord
b. Ada satu arteri posterior tulang belakang yang memberi aliran ke
sepertiga posterior dari spinal cord


ner ~ bismillah

c. Arteri segmental yang berasal dari aorta dan arteri iliaka interna memberi
sirkulasi di tingkat toraks dan lumbar
d. Ada sistem pleksus vena epidural yang menghubungkan pleksus vena
panggul dan sistem vena intrakranial
e. Arteri spinalis anterior berasal dari arteri vertebralis
33. Pria, usia 68 tahun, datang dengan keluhan kesemutan pada kedua tangan
dan kaki, jalan geloyoran, gangguan memori dan impotensi. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda UMN pada seluruh ekstrimitas. Pasien juga
mengalami anemia dan iritasi pada lidah. Pasien diduga mengalami
defisiensi vitamin B12. Pada pemeriksaan didapatkan tanda Romberg
positif, akibat dari kerusakan pada: (UB Oktober 2015)
a. Vermis serebelum
b. Hemisfer serebelum
c. Kolumna lateral medulla spinalis
d. Ganglia basalis
e. Kolumna posterior medulla spinalis
34. Seorang anak laki-laki, berusia 12 tahun, dengan keluhan gangguan gerak
didiagnosa sebagai khorea, dan disertai kejang, serta kaku di otot. Bagian
dari otak berikut ini yang terlibat dalam gangguan gerak tersebut : (UB
Oktober 2015)
A. Korteks serebri
B. Serebellum
C. Talamus
D. Neostriatum, dengan atrofi pada nukleus kaudatus dan putamen
E. Mesensefalon
35. Seorang pria berusia 27 tahun dibawa ke IRD setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kelemahan pada
ekstremitas kiri, rasa tebal dan kesemutan serta hilangnya rasa nyeri pada
sisi kanan. Diagnosa klinis di atas sesuai dengan : (UB Oktober 2015)
A. Sindroma tengah medula spinalis
B. Sindroma depan medula spinalis
C. Sindroma hemiseksi medula spinalis kiri
D. Sindroma hemiseksi medula spinalis kanan
E. Sindroma arteri spinalis
36. Wanita usia, 67 tahun, datang ke IGD dengan keluhan lemah setengah
badan kanan dan bicara pelo, mendadak saat sedang sikat gigi 1 jam
sebelum MRS. Tidak ada keluhan nyeri kepala, tebal maupun kesemutan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 140/90, nadi 115 x/menit irregular


ner ~ bismillah

irregular. Didapatkan hemiplegi kanan tipe UMN.CBF dibawah 10 ml/100
gr/menit akan menyebabkan: (UB Oktober 2015)
a. Peningkatan Ca extracellular
b. Peningkatan Na extracellular
c. Peningkatan K intracellular
d. Peningkatan K extracellular
e. Alkalosis selular
37. Pria, usia 73 tahun dengan riwayat hipertensi datang dengan riwayat
keluhan lemah setengah badan kiri dan bicara pelo selama 10 menit yang
sudah berulang tiga kali dalam 1 bulan terakhir disertai gangguan
penglihatan mendadak pada mata kanan. Pemeriksaan saat ini dalam batas
normal. Keluhan gangguan penglihatan berulang pada pasien tersebut
berkaitan dengan: (UB Oktober 2015)
a. Trombosis vena retina
b. Iskemik arteri retina sentralis
c. Iskemik arteri cerebri posterior
d. Iskemik arteri cerebri media
e. Iskemik arteri cilliary posterior
38. Pria, usia 73 tahun dengan riwayat hipertensi datang dengan riwayat
keluhan lemah setengah badan kiri dan bicara pelo selama 10 menit yang
sudah berulang tiga kali dalam 1 bulan terakhir disertai gangguan
penglihatan mendadak pada mata kanan. Pemeriksaan saat ini dalam batas
normal.
39. Dari evaluasi lanjutan, pasien didapatkan mengalami stenosis 90% pada
bifurkasio arteri karotis interna kanan. Pilihan terapi yang terbaik untuk
mencegah stroke adalah: (UB Oktober 2015)
a. Warfarin
b. Carotid artery angioplasty
c. Carotid endarterectomy
d. Extracranial-intracranial bypass
e. Aspirin
40. Penyebab perdarahan setelah embolisasi AVM: ruptur nidus
41. Tatalaksana pasien stroke iskemik onset <2,5 jam, lesi hipodens di a.cerebri
media kanan, ASPECTS skor 8 àr-tpa 0,9 mg/kgBB
42. Bagaimana Dosis Manitol pada kasus ICH dengan BB 50 kg: 25-50mg
43. Terapi pada kasus carotid cavernous fistula: embolisasi dan balonisasi
44. Anda mendapat konsultasi dari pria usia 76 tahun yang dirujuk karena
adanya ptosis dan konstriksi dari pupil mata sebelah kanan. Dia juga
mengeluhkan bahwa saat dia berolahraga, dia merasakan bagian kanan dari


ner ~ bismillah

wajahnya tidak berkeringat seperti bagian sebelah kiri. Dengan informasi ini,
penyebab manakah di bawah ini yang tidak sesuai dengan gejala tersebut:
(UB Juni 2015)
a. Tumor yang berada pada spinal setinggi C8-T2
b. Sebuah lesi antara hipotalamus dan pusat siliospinal Budge
c. Tumor pada apex paru kiri
d. Hematoma berukuran besar di bawah arteri subklavia karena percobaan
pemasangan sentral line.
e. Diseksi pada arteri carotid interna yang melibatkan regio tengah leher
45. Anda mendapat konsultasi dari pria usia 76 tahun yang dirujuk karena
adanya ptosis dan konstriksi dari pupil mata sebelah kanan. Dia juga
mengeluhkan bahwa saat dia berolahraga, dia merasakan bagian kanan dari
wajahnya tidak berkeringat seperti bagian sebelah kiri. Di bawah ini
manakah yang salah mengenai jalur simpatis ke bagian wajah dan mata?
(UB Juni 2015)
a. Jaringan okulosimpatetik yang berjalan dengan nervus optalmikus dari
nervus trigerminal menuju orbita
b. Jaringan simpatis yang muncul dari bagian posterior talamus.
c. Pusat siliospinal Budge terletak pada spinal pada tingkat C8 hingga T2
d. Vasomotor dan jaringan keringat yang berjalan menuju wajah bersama
dengan ECA
e. Superior ganglion pada cervical yang terletak setingkat dengan bifurkasio
arteri carotid
46. Anda mendapat konsultasi dari pria usia 76 tahun yang dirujuk karena
adanya ptosis dan konstriksi dari pupil mata sebelah kanan. Dia juga
mengeluhkan bahwa saat dia berolahraga, dia merasakan bagian kanan dari
wajahnya tidak berkeringat seperti bagian sebelah kiri. Anda diminta untuk
mencoba melokalisasi lesi lebih jauh lagi. Setelah meletakkan 4% tetes mata
cocaine di mata, anda menyadari bahwa mata kiri dilatasi, sedangkan mata
kanan tetap. Dibawah ini manakah yang bisa menjadi kesimpulan dari
temuan di atas? (UB Juni 2015)
a. Lesi berada di antara neuron simpatis ke-2 dan ke-3 dari mata kanan
b. Ada denervasi pada nervus simpatis mata kanan
c. Lesi berada di antara neuron simpatis ke-1 dan ke-2 dari mata kanan
d. Lesi berada di antara neuron simpatis ke-1, 2 dan 3 dari mata kanan
e. Temuan ini bukan konfirmasi dari Horner’s syndrome
47. Anda mendapat konsultasi dari pria usia 76 tahun yang dirujuk karena
adanya ptosis dan konstriksi dari pupil mata sebelah kanan. Dia juga
mengeluhkan bahwa saat dia berolahraga, dia merasakan bagian kanan dari


ner ~ bismillah

wajahnya tidak berkeringat seperti bagian sebelah kiri.
48. Berikutnya anda menggunakan tetes mata 1% hydroxyamphetamine untuk
membantu melokalisir lesi lebih jauh. Kemudian ke dua mata berdilatasi. Di
bawah ini manakah yang dapat menjadi kesimpulan pasti dari temuan ini?
(UB Juni 2015)
a. Lesi melibatkan neuron ke-3 dari syaraf simpatis pada mata kanan
b. Penemuan ini tidak membuktikan adanya Horner’s syndrome
c. Lesi berada di antara neuron simpatis ke-2 dan ke-3 dari mata kanan
d. Lesi berada di antara neuron simpatis ke-1 dan ke-3 dari mata kanan
e. Lesi berada di proksimal dan tidak melibatkan neuron simpatis ke-3
49. Pasien laki-laki umur 65 tahun, DM tipe II, rutin minum amlodipin, Ascardia,
metformin. Terdapat deficit neurologis dan kelemahan anggota gerak kanan.
Pasien datang ke IGD, onset 30 menit. Tatalaksana yang memungkinkan
(MCQ Solo)
a. Heparinisasi
b. Alteplase dengan heparinisasi 24 jam
c. Alteplase dengan trombektomi manual
d. Alteplase dengan sonotrombolisis
50. Laki-laki 65 tahun dengan DM tipe 2, hipertensi, atrial fibrilasi dengan
kelemahan anggota gerak kanan, tidak bisa menjawab dengan kata-
kata/tulisan, tidak bisa ditanya. Obatnya…
a. Warfarin 1x2 g
b. Heparin (PT-APTT 1,5-2,0)
c. CPG
d. Ascardia
51. 1.Pasien laki-laki 61 tahun yang telah dikenal menderita hipertensi, sejak 2
hari yang lalu mengeluhkan perasaan pusing semponyongan. Keluhan ini
disertai mual, muntah, disfagia, suara serak, ataksia, nyeri paada wajah kiri
dan hilangnya rasa pada sisi tubuh kanan. Keluhan kelemahan tidak ada.
Kadang ia mngeluhkan muntah bila kepala bergerak. Setelah dilakukan
pemeriksaan Magnetic resonance imaging (MRI), kelainan yang mungkin
ditemukan adalah? (MCQ UNDIP)
A. Aneurisma arteri basilaris
B. Infark medularis lateral kanan
C. Infark medularis lateral kiri
D. Infark medularis medial kiri
E. Infark medularis medial kanan
52. Wanita, 67 tahun datang ke IGD dengan keluhan lemah tubuh sebelah
kanan dan bicara pelo. Keluhan ini tderjadi tiba-tiba ketika pasien


ner ~ bismillah

menggosok gigi 1 jam yang lalu. Keluhan gangguan bahasa, gangguan rasa
raba dan nyeri kepala tidak ada. Pasien telah dikenal menderita DM dan
penyakit jantung gangguan irama. Saat di IGD diketahui TD 205/90, irama
jantung irregular, INR 1.8. Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu:
(MCQ UNDIP XXIII)
A. Memberikan rtpa
B. Konsul bedah vaskuler untuk endarterektomi
C. Melakukan brain ct scan
D. Melakukan angiografi cerebral
E. Memberikan heparin
53. Seorang wanita 64 tahun, telah mengalami serangan Stroke iskemik
berulang. Kekuatan motorik cukup baik, masih bisa jalan tanpa bantuan alat.
Mempunyai keluhan susah meraih suatu benda yang ingin diambilnya,
padahal benda tersebut bisa dilihat. Mengalami kesulitan melihat dua atau
lebih benda secara bersamaan. Visus ODS 6/10, lapangan penglihatan
normal. Gangguan keseimbangan dan koordinasi tidak ada. Kemungkinan
pada pasien ini ditemukan topik kelainan didaerah : (MCQ UNDIP XXIII)
a. Kedua Lobus Oksipital
b. Kedua Lobus Prefrontal
c. Kedua Lobus Supra Marginal
d. Kedua lobus Parietal
e. Kedua lobus Angularis
54. Seorang laki laki 45 tahun, 6 bulan yang lalu mengalami kecelakaan lalu
lintas yang cukup berat. Mengalami koma selama lebih kurang 2 minggu dan
secara bertahap mengalami perbaikan. Hasil Brain CT Scan saat masuk
rumah sakit, ditemukan kesan Diffus Axonal Injury. Saat ini pasien sudah
bisa jalan, tapi dari hasil pemeriksaan dokter spesialis saraf ditemukan
adanya Ataksia optic, Simultanogsia dan apraksia oculomotor. Kemungkina
diagnosis pasien ni adalah: (MCQ UNDIP XXIII)
a. Sindroma Walenberg
b. Sindroma Fovile, Millar Gubler
c. Sindroma Gerstmann
d. Sindroma Balint
e. Sindroma Otak Organik
55. Berikut ini adalah rekomendasi dalam pencegahan stroke PERDOSSI 2011,
kecuali ? (MCQ UNDIP XXIII)
a. Makanan biji-bijian membantu menurunkan kadar kolesterol
b. Merokok meningkatkan koagulabilitas, viskositas, hematokrit
c. Target TD pd pasien DM adalh 130/80


ner ~ bismillah

d. Anak dengan SCD direkomendasikan skrining dengan TCD
e. Terapi sulih hormon (estrogen dengan atau tanpa progestin)
merupakan pencegahan stroke primer pada pascamenopause
56. Salah satu terapi pada Perdarahan SubAraknoid (PSA) adalah
antifibrinolitik, untuk mencegah perdarahan ulang. Terdapat beberapa resiko
akibat pemberian obat ini, kecuali? (MCQ UNDIP XXIII)
a. Aritmia
b. Iskemik otak
c. Deep vein thrombosis
d. Emboli paru
e. Emboli jantung
57. Uji aspirin yang menunjukkan pemberian aspirin pada fase akut mencegah
stroke berulang dan menurunkan mortalitas adalah? (MCQ UNDIP XXIII)
a. IST
b. CAST
c. ESPRIT
d. MATCH
e. A dan B benar
58. Sebagai obat tambahan pada pasien stroke dengan gelisah adalah, kecuali
? (MCQ UNDIP XXIII)
a. CPZ oral
b. Haloperidol im
c. propofol
d. Petidine
e. midazolam
59. Pada SH, pemberian fr VIIa rekombinan dapat membatasi perluasan
hematoma pada pasien ICH tanpa koagulopati. Namun fr VIIa ini memiliki
resiko akan kejadian ? (MCQ UNDIP XXIII)
a. Perdarahan ulang
b. Tromboemboli
c. Demam
d. Kejang
e. Bukan salah satu diatas
60. Laki-laki 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan mulut mencong ke kanan
mendadak sejak 6 jam yang lalu. Pasien masih dapat menutup mata kirinya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 14, pupil bulat isokor 3mm/3mm,
refleks cahaya positif, kesan deviasi konjugee ke kiri, hemiparese sinistra,
gangguan proprioseptif sinistra dan dismetria pada sisi kanan. Mekanisme
apakah yang paling mungkin mendasari kelainan di atas : (MCQ UNDIP


ner ~ bismillah

XXIII)
a. Oklusi arteri serebeli anterior inferior (AICA) kanan
b. Oklusi arteri serebeli anterior inferior (AICA) kiri
c. Oklusi arteri serebeli posterior inferior (PICA) kiri
d. Oklusi arteri paramedian atas kanan
e. Oklusi arteri paramedian atas kiri
61. Perempuan 45 tahun, datang ke UGD dengan kesadaran menurun sejak 72
jam yang lalu secara mendadak, Riwayat nyeri kepala hebat (+), TD :
200/120 RR: 24x/mnt, t : 37 °C. Selang 30 menit OS tampaklebih tenang tapi
tidak responsif dan kesadaran pasien menurun secara tajam. Pemeriksaan
kaku kuduk (+) dan refleks babinski (+). Untuk mengetahui prognosis maka
dapat digunakan : (MCQ UNDIP XXIII)
a. Hunt and Hess
b. Fisher
c. World Federation of Neurosurgeons
d. Skor ICH
e. GCS
62. Laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik untuk komtrol penyakit stroke. Satu
bulan yang lalu pasien didiagnosis stroke iskemik dengan kelemahan
mendadak sisi kiri dan mulut mencong. Pasien telah mendapatkan aspirin 1x
80 mg PO, simvastatin dan captopril. Pasien menunjukkan hasil profil lipid
yakni profil lipid dalam batas normal. Berdasarkan studi manakah yang
merekomendasikan lipid-lowering agent untuk prevensi stroke sekunder ?
(MCQ UNDIP XXIII)
a. ESPRIT
b. ACTIVE
c. SPARCL
d. CHARISMA
e. ESPS
63. Dibawah ini yang perlu dilakukan pada kasus TIA,kecuali: (MCQ UNDIP
XXIII)
a. CT scan Kepala
b. TCD
c. Pemeriksaan foto cervical
d. Funduskopi
e. Pemeriksaan bruit arterial
64. Pasien Stroke iskemik yang memiliki riwayat stroke sebelumnya,
penggunaan antiplatelet lebih direkomendasikan dibanding antikoagulan.
Dibawah ini pernyataan yang benar adalah: (MCQ UNDIP XXIII)


ner ~ bismillah

a. Kombinasi aspilet dengan clopidogrel
b. Kombinasi clopidogrel dengan dipyridamole ER
c. Kombinasi cilostazole dengan dipyridamole ER
d. Kombinasi aspilet dengan dipyridamole ER
e. Aspilet saja
65. Di bawah ini rekomendasi terapi pada pasien stroke dengan kardiomiopati,
kecuali: (MCQ UNDIP XXIII)
a. Warfarin
b. Aspirin
c. Klopidogrel
d. Dipiridamole ER
e. Cilostazol
66. Seorang laki-laki menderita nyeri kepala mendadak dan paling berat
dirasakan sepanjang hidupnya. Hasil CT scan normal dan LP 4 tabung
didapatkan darah. Pemeriksaan penunjang terbaik selanjutnya adalah:
(MCQ UNDIP XXIII)
A. DSA.
B. MRI kepala dengan kontras.
C. MRI kepala tanpa kontras.
D. CT scan kepala dengan kontras.
E. MRA.
67. Pada pasien dengan sickle cell disease yang mengalami stroke, terapi yang
dapat diberikan adalah : (MCQ UNDIP XXIII)
a. Warfarin selama 3-6 bulan
b. Multivitamin
c. Pemberian anti platelet
d. Pemberian unfractioned heparom
e. Transfusi darah
68. Wanita 45 tahun datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan kelemahan
anggota gerak sebelah kanan. Pada pemeriksaan didapatkan anggota gerak
kanan hanya dapat begeser, ditemukan riwayat keguguran 3 kali dan
keluhan kaki sering terasa kram. Apa etiologi stroke pada pasien tersebut?
(MCQ UNDIP XXIII)
a. AVM
b. APS
c. Moya moya
d. Diseksi karotis
e. MELAS
69. Anak 12 tahun datang rujukan dari dokter anak dengan keluhan kelemahan


ner ~ bismillah

pada tangan dan kaki kiri. Pasien memiliki riwayat PFO. Pemeriksaan apa
yang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis? (MCQ UNDIP XXIII)
a. Auskultasi Jantung
b. Ekokardiogram
c. BGA
d. EKG
e. Transesophageal echocardiography
70. Gambar diatas merupakan gambaran dari
a. Moya moya
b. Binswanger disease
c. AVM
d. Cadasil
e. Whipple

71. Laki2 45 thn. Mengalami operasi pengangkatan peluru dari sisi kiri. Peluru
masuk dr sisi kiri, mengenai myelum C5 kiri. Maka yg paling sesuai pada
kasus diatas adalah (arahnya ke Brown sequard syndrome) (MCQ UNAIR)
a. Tetraparese spastik
b. Tetraparese flaccid
c. Kelumpuhan kaki dan tangan kanan spastik dimulai C5 ke bawah
d. Gangguan proprioseptik setinggi C5 ipsilateral
e. Gangguan nyeri dan suhu setinggi C6 ipsilateral
72. Seorang wanita 67 tahun dirawat di HCU dengan gangguan kesadaran.
Pasien masih sadar tetapi hanya bisa berkomunikasi walaupun hanya
dengan kedipan mata. Pasien tidak bisa bicara. Dari status neurologis
didapatkan tetraparesis spastic. Tanda vital dbn. Hasil CT Scan kepala
didapatkan lesi hipodens di pons. Diagnosis kasus diatas adalah: (USU
2016)
a. Sindrom Pons dorsal
b. Sindroma Locked-in
c. Vegetative state

ner ~ bismillah

d. Mutisme akinetik
e. Status katatonik
73. Tipe pernafasan yg sesuai untuk lesi di pons adalah: (USU 2016)
a. Apneustic breathing
b. Cheyne-Stokes breathing : hemisfer kiri dan kanan
c. Hiperventilasi Kussmaul: batang otak atau pons bagian atas
d. Pernafasan Kussmaul: batang otak atau pons bagian atas
e. Ataxic breathing
74. Seorang laki laki, usia 65 tahun. Pasca perawatan stroke penyumbatan 4
bulan yang lalu. Pasien mengalami gangguan bicara tetapi masih dapat
mengerti pembicaraan dan hemiparesis kanan. Pasien bedridden dan bila
lengan kanan digerakkan pasien menyeringai karena nyeri. Pasien diketahui
menderita hipertensi dan DM sejak 15 thn yang lalu tetapi control tidak
teratur, obat antihipertensi hanya diminum jika nyeri kepala saja. (USU
2016)
a. Fistula
b. Kontraktur
c. Fisura
d. Giant cell arteritis
e. Gangguan gerak
75. Seorang pria berusia 55 tahun, datang ke RS dengan keluhan gerakan
berliku liku dan irregular pada tangan dan jari kanan, seperti gerakan
bermain piano sejak 1 tahun ini dan semakin bertambah dalam beberapa
bulan belakangan ini. Gerakan gemetar dan perlambatan dalam berjalan
tidak dijumpai. Riwayat trauma kepala, hipertensi tidak dijumpai.
Berdasarkan scenario kasus ini, daerah anatomi manakah yang mengalami
gangguan pada pasien tersebut? (USU 2016)
a. Nukleus subthalamicus
b. Nukleus ventrolateral thalami
c. Korteks serebri
d. Putamen
e. Globus Pallidus
76. Perempuan, 45 tahun, datang ke IGD dengan gelisah sambil memegang
kepalanya. Dia mengeluh nyeri kepala hebat disertai muntah-muntah, yang
0
terjadi mendadak. TD: 200/120, HR: 120 x/i, RR: 24x/i; T: 37,0 C. Selang 30
menit OS tampak lebih tenang tapi tidak responsif dan kesadaran pasien
menurun secara tajam. Pemeriksaan kaku kuduk (+) dan refleks Babinski (+)
bilateral.


ner ~ bismillah

Obat apakah yang diberikan untuk mencegah komplikasi vasospasme dari
kasus ini? (USU 2016)
a. Nimodipin
b. Nikardipin
c. Diltiazem
d. Manitol 20%
e. Asam Traneksamat
77. Perempuan, 45 tahun, datang ke IGD dengan kesadaran menurun yang
dialami OS sejak 72 jam yang lalu secara mendadak saat OS sedang duduk
menonton televisi. Riwayat nyeri kepala (+), muntah (+) 1 kali. Riwayat sakit
jantung (+). Sensorium: Sopor; TD: 160/100, HR: 120 x/i irreguler, RR: 24x/i;
0
T: 37,0 C. Funduskopi: papil edema (+). Head CT Scan didapati:

Obat apakah yang diberikan untuk mengurangi peningkatan tekanan


intrakranial pada kasus ini? (USU 2016)
a. Manitol 20%
b. Deksametason
c. Metil Prednisolon
d. Ringer Solution
e. Warfarin
78. Perempuan, 40 tahun, dengan kesadaran menurun. Hasil Head CT Scan
didapati perdarahan pada batang otak. TD: 200/130, HR: 100 x/i, RR: 28x/i;
0
T: 37,0 C. Pada pengamatan didapati pernafasan yang hilang timbul,
bernafas kemudian henti nafas silih berganti. Pemeriksaan motorik didapati
lateralisasi ke kanan.
Apakah pola pernafasan pada kasus ini dan dimanakah kemungkinan lesi?
a. Sentral hiperventilasi neurogen- lesi di mesensefalon
b. Cheyne Stokes – lesi di hemisfer
c. Apneustik – lesi di pons
d. Kluster – lesi di pons
e. Ataksik – lesi di medula oblongata


ner ~ bismillah

79. Laki-laki 53 tahun datang ke IGD dengan keluhan pandangan dobel dan kelopak
mata kanan mendadak tertutup. Pasien juga merasa pusing berputar, bicara pelo dan
tersedak saat minum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 15, pupil 1mm/3mm,
refleks cahaya positif, ptosis mata kanan. Pasien
mengalami hipestesi wajah kanan dan ekstremitas kiri dan ataksia lengan dan tungkai
kanan. Sindroma klinis apakah yang terjadi pada pasien ini ? (UI Mei 2015)
A. Sindroma Horner
B. Sindroma Wallenberg
C. Sindroma Millard-Gubler
D. Sindroma Foville
E. Sindroma Benedikt

80. Pasien, perempuan 39 tahun, hamil 32 minggu, dikonsulkan dengan riwayat


kejang 2 jam yang lalu. Pascakejang pasien mengalami kuadrinopia superior dekstra.
Sebelum dan sesudah kejang, pasien mengalami sakit kepala hebat. Gambaran
pencitraan pasien sbb:
Pembuluh darah apakah yang mengalami thrombosis pada pasien ini sehingga
menimbulkan gejala tersebut di atas? (UI Mei 2015)

A. Sinus transversus
B. Sinus sigmoid
C. Vein of Labbe
D. Vein of Gallen
E. Sinus transverses dan sigmoid

81. Pasien laki-laki 40 tahun dikonsulkan oleh ICU dengan penurunan kesadaran
mendadak 1 jam pasca CABG. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
170/90 mmHg. Pemeriksaan neurologis didapatkan GCS E1M1VETT, pupil bulat
anisokor dan refleks cahaya negatif, doll’s eye movement negatif, refleks kornea
negatif dan hemiparese dekstra. Pada CT scan kepala tampak infark teritorial MCA

ner ~ bismillah

kiri. Pemeriksaan laboratorium GDS 150 g/dl, elektrolit N/K/Cl 120/3.0/1.2 meq/L, Hb
12 g/dl. Apakah prosedur selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini? (UI Mei
2015)
a. Memberikan manitol
b. Mendiagnosis mati batang otak (MBO)
c. Ekstubasi
d. Melakukan tes apneu
e. Melakukan tes kalori

82. Anak laki-laki, 10 tahun, dengan kelemahan anggota gerak sebelah kiri,
mendadak saat bangun tidur. Disertai bicara pelat, wajah merot ke kanan. nyeri
kepala (-), muntah (-), kejang (-), kesadaran menurun (-). Riwayat penyakit
sebelumnya trauma kepala (-), kejang (-), sakit kepala (-), gangguan berjalan (-). Riw.
Penyakit keluarga Ibu dengan stroke usia 40 tahun. Kondisi paling memungkinkan
yang berhubungan dengan proses patologi diatas adalah:
a. Malformasi vascular
b. Premature atherosclerosis
c. Fibromuscular dysplasia
d. MELAS
e. Binswanger disease
83. Seorang wanita 29 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama kesadaran
menurun mendadak, disertai kelemahan separuh badan kanan, sakit kepala dan
muntah. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan antiphospholipid antibodies positif.
Riwayat kebiasaan merokok, mengkonsumsi KB oral. Kemungkinan diagnosisnya
adalah:
a. Hipertensif hemorragic
b. Stroke dengan transformasi hemoragi
c. Amiloid angiopati
d. Venous infark dengan perdarahan
e. Stroke infark emboli.
84. Datang pasien laki-laki 45 tahun ke IGD dengan DOC 5 jam yang lalu. Selain itu
didapatkan nyeri kepala, muntah dan kelemahan anggota gerak sebelah kanan. Dari
pemeriksaan neurlogi didapatkan GCS E2V4M4, lateralisasi kanan, riwayat HT (+). Ct
scan kepala tanpa kontras potongan axial didapatkan area hiperdens di regio apsula
eksterna kiri sejauh 1 cm. Salah satu penetalaksanaan tekanan intrakranial
meningkat pada kasus diatas yang paling memungkinkan adalah:
a. Dikondisikan normoxia PaO2 90 mm Hg
b. Dijaga Cerebral Perfussion Pressure > 70mm Hg
c. Diberikan kortikostreroid


ner ~ bismillah

d. Diberikan loop diuretik
e. Dikondisikan normokarbia dengan PCO2 30-45 mmHg
85. Datang pasien laki-laki 45 tahun ke IGD dengan DOC 5 jam yang lalu.
Selain itu didapatkan nyeri kepala, muntah dan kelemahan anggota gerak
sebelah kanan. Dari pemeriksaan neurologi didapatkan GCS E2V4M4,
lateralisasi kanan, riwayat HT (+). Ct scan kepala tanpa kontras potongan
axial didapatkan area hiperdens di regio apsula eksterna kiri sejauh 1 cm.
Untuk menurunkan tekanan intrakranial diberikan manitol 20%. Efek
samping apa yang harus diperhatikan pada pemberian terapi tersebut:
a. Peningkatan tekanan darah yang sulit dikontrol
b. koagulopathy
c. Asidosis metabolik
d. hemolisis
e. myelinolisis
86. Datang seorang pasien laki-laki, 45 tahun ke IGD dengan kesadaran
menurun mendadak saat beraktivitas 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan CT
scan kepala tanpa kontras potongn axial didapatkan area hiperdens di regio
kapsula eksterna kiri dan midline shift ke kanan sejauh 1 cm. Salah satu
panduan pemberian hipertonik salin (HS) pada kondisi peningkatan
intrakranial seperti kasus diatas adalah:
a. Paling sering menggunakan HS 5%
b. Natrium serum adalah 155-165 mEq/L
c. Target osmolaritas serum adalah 320-330 mOsm/L
d. Pemeriksaan serial kadar serum sodium dilakukan tiap 4-6 jam
e. Dilakukan ECG secara rutin tiap hari untuk memonitor fungsi
jantung
87. Soal CVA ICH. Gambar CT Scan kepala tanpa kontras potongan axial:
ICH di regio kapsula eksterna sinistra. Riwayat HT. Pembuluh darah yang
terkena adalah:
a. A. lentikulostriata
b. A. serebelaris posterior
c. A. pons
d. ACM cabang kortikal
e. A. Basilaris
88. Laki-laki Usia 50 tahun datang ke IGD dengan DOC menddak saat
beraktivitas 10 jam yll. Dari pemeriksaan neurologi didapatkan GCS
E1V2M1, kaku kuduk (+), lateralisasi kanan. CT scan tanpa kontras
potongan axial didapatkan area hiperdens di capsula eksterna kiri vol 45


ner ~ bismillah

cc, IVH (+), dan midline shift ke kanan sejauh 1 cm. Bagaimana prognosis
pasien ini?
a. Diperkirakan 72% meninggal dalam waktu 1 bulan
b. Skala NIHSS akan turun 2 poin pada minggu ke-3
c. Skala NIHSS akan naik 2 poin pada minggu ke-2
d. Diperkirakan 100 % meninggal dalam 1 bulan..
e. Diperkirakan 97% meninggal dalam 1 bulan
89. Pasien laki-laki 45 tahun dengan riwayat suka konsumsi alkohol,
merasakan nyeri kepala yang sangat hebat selama hidpnya. Pasien juga
mengeluh mual dan pandangan kabur. Pada pemeriksaan didapatkan
diplopia, ptosis mata kanan, dan pupil dilatasi. Penyebab terjadinya kasus di
atas adalah:
a. Aneurisma a. comm anterior
b. Aneurisma a. comm posterior
c. Aneurisma ACP
d. Aneurisma a. serebeli superior
e. Aneurisma ACM
90. Pasien stroke akut, Klinis menunjukkan NIHSS =4. Terapi yang sesuai
pada pasien tersebut: (MCQ XXV Malang)
a. Aspirin
b. rTPA
c. clopidogrel

91. Pasien stroke akut, CT scan infark< 1/3 hemisfer. Klinis ~ NIHSS 12. Terapi yang
sesuai pada pasien tersebut: (MCQ XXV Malang)
a. Aspirin
b. rTPA
c. clopidogrel

92. Lesi N. VII kanan perifer, hemiparesis kiri. Diagnosis pasien tersebut: (MCQ XXV
Malang)
a. Millard gubler syndrome
b. Foville syndrome
c. Wallenberg syndr
93. Topis foville syndr: genu interna pons

94. Seorang laki-laki dengan stroke 2 bulan yang lalu. Saat ini pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Pasien dengan riwayat hipertensi (saat ini tekanan darah


ner ~ bismillah

140/100) dan diabetes. Pasien tidak rutin minum obat. Permasalahan pada pasien ini:
Kepatuhan dan disabilitas (MCQ XXV Malang)

95. Pasien stroke akut sudah dilakukan rTPA, terapi selanjutnya yang dapat diberikan
pada pasien ini: (MCQ XXV Malang)
a. Pemberian loading aspirin 300mg dapat dilakukan pada 24 jam
setelah rTPA
b. Pemberian aspirin 100mg dapat dilakukan pada 24 jam setelah
rTPA
c. Pemberian loading aspirin 300mg dapatdilakukan pada 48 jam
setelah rTPA
d. Pemberian aspirin 100mg dapat dilakukanpada 48 jam setelah
rTPA
e. Tidak diberikan terapi lanjutan

96. Nyeri kepala hebat, CT scan infark frontotemporal parietal , lesi MCA`kiri, terapi:
(MCQ XXV Malang)
a. coiling
b. clipping
c. CEA
d. rTPA

97. Soal cerita laki-laki tua, tanda2 NPH (+), CT scan NPH, apa yang mendasari
terjadinya mudah lupa pada px tersebut? (MCQ XXV Malang)

98. Soal = no 35. apa yang mendasari terjadinya gangguan keseimbangan pada px
tersebut? (MCQ XXV Malang)

99. usia tua, MRI pecahnya aneurysma di a. Com. Anterior, dimana letak SAH ?
(MCQ XXV Malang)
a. Fissure silvian
b. Ambien cistern
c. Fisura interhemisfer

100. Obat yang menghambat phospodiesterase Inhib: (MCQ XXV Malang)


a. Cilostazol & dipiridamol
b. Ticlopidin & CPG


ner ~ bismillah

101. Laki-laki usia 54 tahun dibawa ke RS yang tidak memiliki fasilitas CT scan
dengan keluhan muntah dan nyeri kepala yang diikuti penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan dijumpai kesadaran koma, TD 180/100 mmHg, denyut jantung
88x/menit. Pria ini sudah menderita hipertensi dan diabetes mellitus sejak 5 tahun
yang lalu. Untuk membantu menegakkan diagnose, dokter menghitung Siriraj Stroke
Score. Berapakah skor pada kasus tersebut? 2,5x2+2x1+2X1+0,1x100-3x1-12 (sadar
0 stupor 1 koma 2) (MCQ UNSRI)
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

102. Seorang laki-laki, usia 65 tahun, pasca perawatan stroke penyumbatan 4 bulan
yang lalu. Pasien mengalami gangguan bicara tetapi masih dapat mengerti
pembicaraan dan hemiparesis kanan. Pasien bedridden dan bila lengan kanan
digerakkan pasien menyeringai karena nyeri. Pasien diketahui menderita hipertensi
dan diabetes mellitus sejak 15 tahn yang lalu tetapi kontrol tidak teratur, obat
antihipertensi hanya diminum jika nyeri kepala saja. Apakah komplikasi yang terjadi
pada pasien ini? (MCQ UNSRI)
A. Fistula
B. Kontraktur
C. Fisura
D. Giant cell arteritis
E. Gangguan gerak

103. Seorang wanita usia 50 tahun dengan riwayat menderita stroke kardioemboli 6
bulan sebelumnya datang ke seorang spesialis saraf karenakuatir akan mengalami
serangan stroke berikutnya. Setelah memeriksa, dokter tersebut menyimpulkan
CHADS2 score pasien ini = 2. Obat apakah yang terbaik diberikan untuk mencegah
emboli ulang pada pasien ini? (MCQ UNSRI)
A. Aspirin
B. Clopidogrel
C. Dipiridamol
D. Antagonis vitamin K
E. LMWH

104. Laki-laki 54 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan utama mata kiri gelap
mendadak sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini pernah dialami 1 hari yang lalu disertai


ner ~ bismillah

rasa baal pada tubuh sisi kanan yang membaik setelah 30 menit. CT scan kepala
menunjukkan gambaran lesi hipodens multiple kecil di area deep watershed. Apakah
pemeriksaan penunjang baku emas untuk kasus tersebut? (MCQ UNSRI)
A. Transcranial doppler
B. USG carotid duplex
C. CT angiography
D. Digital subtraction angiography
E. Magnetic resonance angiography

105. Laki-laki 70 tahun, dengan kelemahan sisi kiri mendadak sejak 2 jam yang lalu.
Riwayat keluar dari ICCU 2 minggu yang lalu karena infark miokard. Pasien pernah
operasi ORIF 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik : tensi 175/100 mmHg, GCS
E3M6V5 dan lateralisasi sinistra. Pemeriksaan CT scan kepala terdapat infark di
basal ganglia dekstra. Hasil laboratorium gula darah sewaktu 150 g/dl. Pasien akan
direncanakan pemberian rTPA tetapi tidak memenuhi syarat. Manakah faktor yang
menyebabkan pasien batal mendapatkan rTPA? (MCQ UNSRI)
A. Usia pasien
B. Tekanan darah pasien
C. Riwayat operasi mayor 2 bulan yang lalu
D. Infark miokard 2 minggu yang lalu
E. Gula darah lebih dari 120 g/dl

106. Perempuan, 30 tahun, datang ke IGD karena sakit kepala hebat, mendadak
pada sisi depan, dirasakan berdenyut terus menerus sejak 1 hari yang lalu. Pasien
sering mengalami nyeri kepala sejak 1 tahun yang lalu dan didiagnosis dokter
sebagai migren. Pemeriksaan neurologis : kaku kuduk (+) Apakah pemeriksaan yang
harus segera dilakukan pada kasus di atas? (MCQ UNSRI)
• A. Angiografi serebral
• B. MRI kepala tanpa kontras
• C. MRI kepala dengan kontras
• D. CT scan kepala tanpa kontras
• E. CT scan kepala dengan kontras

107. Laki-laki usia 42 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan mata kanan
bengkak, kemerahan disertai nyeri setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada
pemeriksaan dijumpai proptosis, chemosis, bruit orbital dan opthalmoplegia Apakah
kemungkinan diagnosis pasien tersebut? (MCQ UNSRI)
• A. Cerebral sinus venous thrombosis
• B. Carotit cavernous fistula


ner ~ bismillah

• C. Dural arteri venous fistula
• D. Aneurisma intrakranial
• E. Wyburn-Mason Syndrome

108. Perempuan usia 79 tahun dirujuk dengan diagnosis SAH grade II, hari ke 3,
akibat ruptur aneurisma AcomA. Pasien memiliki riwayat hipertensi lama.
Apakah terapi pilihan yang paling tepat? (MCQ UNSRI)
A. Clipping aneurisma segera
B. Konservarif 2 minggu kemudian endovascular coiling
C. Clipping aneurisma setelah 2 minggu: MCA, bifurcatio, >50CC
D. Konservatif
E. Endovascular coiling segera: usia >70 tahun, Acom, grd IV-V
NB: Acom syndrome: gangguan kognitif & perilaku karena clipping

109. Laki-laki, 68 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan mendadak


pendengaran hilang kedua telinga, sejak beberapa jam yang lalu. Didapatkan riwayat
stroke iskemik 3 tahun sebelumnya. Namun tidak pernah mengalami keluhan hilang
pendengaran sebelumnya. Pemeriksaan otology oleh dokter THT menunjukkan
dalam batas normal. Pemeriksaan auditory brainstream respons juga normal.
Lesi pada daerah mana yang sesuai untuk pasien tersebut? (MCQ UNSRI)
a. Lobus Parietal Bilateral
b. Lobus Temporal Superior Kanan
c. Lobus Temporal Superior Kiri
d. Lobus Temporal Superior Bilateral Kiri
e. Lobus Frontal

110. Perempuan 56 tahun datang ke IGD dengan kelemahan mendadak sisi kanan
sejak 6 jam yang lalu. Tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit
regular. Riwayat hipertensi (+), riwayat penyakit jantung disangkal. Status neurologis
didapatkan GCS 15, hemiparese dekstra dan parese N.VII dekstra sentral. CT scan
kepala menunjukkan adanya infark akut di basal ganglia kiri. Pasien selanjutnya
memperoleh clopidogrel.
Bagaimanakah mekanisme kerja clopidogrel untuk prevensi stroke sekunder? (MCQ
UNSRI)
A. Inhibisi reseptor platelet GP IIa/IIb : fibrinogen
B. Inhibisi enzim platelet cyclooxygenase : aspirin
C. Inhibisi tromboksan A2 secara langsung : aspirin
D. Inhibisi reseptor ADP platelet
E. Inhibisi enzim fosfodiesterase platelet : cilostazol


ner ~ bismillah

111. Seorang laki-laki usia 59 tahun datang dengan keluhan jika berjalan cenderung
jatuh. Kelemahan dan kesemutan tidak ada. Keluhan ini telah dialami oleh pasien
sejak 1 tahun yang lalu. Ketika dilakukan pemeriksaan dengan kaca mata frenzel
didapatkan : ketika melirik ke kiri terdapat nistagmus dengan komponen cepat ke kiri.
Ketika melirik ke kanan terdapat nistagmus dengan komponen cepat ke kanan.
Amplitudo kasar ke kanan.
Dimanakah topis yang menyebabkan kelainan di atas? (MCQ UNSRI)
A. Pons
B. Serebelum kanan
C. Temporal kanan
D. Serebelum kiri
E. Temporal kiri

112. Penderita datang dengan keluhan waktu bagun tidur pagi hari tadi, dirasakan
anggota gerak kiri lemah, yang makin lama makin berat, CT scan kepala tidak
menunjukkan adanya perdarahan.
Apakah bahaya pemberian anti hipertensi yang terlalu agresif pada penderita ini?
(MCQ UNSRI)
A. Memicu terjadiya infark hemoragik
B. Memicu progresi penumbra menjadi infark
C. Mempercepat terjadinya edema serebri
D. Memicu terjadinya kejang
E. Mempercepat terjadinya kenaikan tekanan intra kranial

113. Laki-laki, 65 tahun, datang dengan keluhan anggota gerak kiri tiba-tiba tidak
dapat digerakkan sejak 3 hari. Pada CT scan tampak gambaran infark yang luas di
hemisfer kanan, dan menunjukkan adanya gambaran edema.
Apakah yang menyebabkan terjadinya edema serebri pada pasien ini? (MCQ UNSRI)
A. Karena permeabilitas vaskuler meningkat
B. Ada akumulasi cairan dan sodium terutama di intraseluler
C. Meningkatnya cairan terutama di substansia alba
D. Berespon baik terhadap kortikosteroid
E. Merupakan edema vasogenik

114. Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan sulit menelan mendadak, disertai
pelo. Pemeriksaan fisik = ipsilateral gangguan cerebellar, Horner’s syndrome,
gangguan nyeri menyilang antara wajah dan badan (face-body dissociation).
Arteri manakah yang mengalami gangguan pada pasien tersebut? (MCQ UNSRI)


ner ~ bismillah

a. Arteri cerebellar anterior inferior
b. Arteri cerebellar superior
c. Arteri pons paramedian
d. Arteri cerebellar posterior inferior: wallenberg
e. Arteri vertebro-basiler

115. Pasien laki-laki 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan rasa tebal wajah kiri,
terjadi mendadak saat bangun tidur, selain itu disertai juga dengan hipestesi nyeri
wajah kiri, hipestesi lengan dan tungkai kanan, paralisis parsial palatum mole dengan
faring sisi kiri, ataksia kiri serta hiccups. Pasien mempunyai riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, dan dislipidemia. Setelah dilakukan CT Scan kepala didapatkan
area hipodense. Dari temuan klinis yang didapatkan kira-kira terjadi penyumbatan
pembuluh darah dimana? (MCQ UNSRI)
• A. Arteri Basiler
• B. PICA kanan
• C. PICA kiri
• D. SCA kanan
• E. SCA kiri

116. Pasien laki-laki 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan rasa tebal wajah kiri,
terjadi mendadak saat bangun tidur, selain itu disertai juga dengan hipestesi nyeri
wajah kiri, hipestesi lengan dan tungkai kanan, paralisis parsial palatum mole dengan
faring sisi kiri, ataksia kiri serta hiccups. Pasien mempunyai riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, dan dislipidemia. Setelah dilakukan CT Scan kepala didapatkan
area hipodense. Dari temuan klinis yang didapatkan disebut sindroma apakah klinis
diatas (MCQ UNSRI)
• A. Foville syndrome
• B. Milard gubler syndrome
• C. Benedict syndrome
• D. Wallenberg syndrome
• E. De jerine syndrome
117. Datang seorang pasien laki-laki 50 tahun ke UGD dengan kesadaran menurun
mendadak saat beraktivitas 10 jam yang lalu. Dari pemeriksaan neurologi didapatkan
GCS E1V2M1, Kaku kuduk (+), lateralisasi kanan. Setelah dilakukan CT Scan kepala
tanpa kontras potongan aksial didapatkan area hiperdens di regio kapsula eksterna
kiri volume 45 ml, IVH dan modline shift ke kanan sejauh 1 cm. Bagaimana prognosis
pasien tersebut diatas? (MCQ UNSRI)
• A. 72 % meninggal dalam waktu 1 bulan
• B. Skala NIHSS akan turun 2 poin pada minggu ke 3


ner ~ bismillah

• C. Skala NIHSS akan naik 2 poin pada minggu ke dua
• D. Diperkirakan 100% meninggal dalam waktu 1 bulan
• E. Diperkirakan 97% meninggal dalam waktu 1 bulan


ner ~ bismillah

118. Laki2, 50 tahun, keluhan: rasa tebal wajah kiri mendadak, hipestesi & nyeri
wajah kiri, hipestesi lengan & tungkai kanan, paralisis parsial palatum mole & faring
sisi kiri, ataksia kiri & hiccups. Pembuluh darah mana yg terkena: (MCQ XXI Solo)
a. Basiler
b. PICA kanan
c. PICA kiri
d. SCA kanan
e. SCA kiri
(C)

119. Kolateral dari ekstrakranial untuk stenosis arteri basilaris : (MCQ XXI Solo)
A. Arteri ophthalmika
B. Arteri facialis
C. Arteri maksilaris interna
D. Arteri ascending pharyngeal
E. Arteri oksipitalis
(E)

120. Gambar cerebral DSA : AVM. Tindakan neurointervensi untuk AVM tersebut :
(MCQ XXI Solo)
A. Coiling
B. Stenting
C. Embolisasi
D. Trombolisis
E. Trombektomi
(C)

121. Gambar CT scan kepala tanpa kontras potongan aksial : ICH di region kapsula
eksterna sinistra. Pembuluh darah yang terkena adalah: (MCQ XXI Solo)
A. Arteri lentikulostriata
B. Arteri serebelaris posterior
C. Arteri pons
D. Arteri cerebri media cabang kortikal
E. Arteri basilaris
(A)

122. Pasien kontrol stroke. Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium : Ur = 76; Cr =


2,5. Modalitas yang aman adalah : (MCQ XXI Solo)


ner ~ bismillah

A. Duplex carotid
B. CT scan dengan kontras
C. CTA
D. MRA
E. DSA
(A)

123. Laki- laki datang dengan untuk kontrol penyakit stroke, satu bulan lalu
pasien di diagnosis stroke iskemik dengan kelemahan mendadak sisi kiri,
mulut mencong. Pasien telah mendapat aspilet 1x80 mg, simvastatin dan
clopidogrel, hasil carotid dopler diperoleh stenosis arteri interna kiri 60 %,
langkah selanjutnya adalah? (MCQ XXI Solo)
A. CEA
B. CAS
C. tetap konsumsi aspilet, simvastatin
D. tetap konsumsi aspilet
E. konsumsi aspilet, simvastatin dan clopidogrel
(C)

124. laki-laki 38 tahun datang dengan marah-marah dan akhir2 ini bicara jorok, dan
tidak bisa dikontrol, emosi berubah-ubah, Dx? Sindroma lobus frontal (MCQ XXI
Solo)

125. dosis pemberian r-tpa? 0,9 mg/kgbb, 10%bolus dalam 1 menit (MCQ XXI Solo)

126. Lokasi aneurisma tersering pada SAH? A. komunikans anterior (MCQ XXI Solo)

127. pada pasien SAH, mencegah rebleeding dapat diberikan tx apa? Inj tranexamid
acid (MCQ XXI Solo)

128. Soal CVA ICH. Gambar CT Scan kepala tanpa kontras potongan axial: ICH di
regio kapsula eksterna sinistra. Riwayat HT. Pembuluh darah yang terkena adalah:
(Lat MCQ Juni 2016)
a. A. lentikulostriata
b. A. serebelaris posterior
c. A. pons
d. ACM cabang kortikal
e. A. basilaris


ner ~ bismillah

129. Laki-laki Usia 50 tahun datang ke IGD dengan DOC menddak saat beraktivitas
10 jam yll. Dari pemeriksaan neurologi didapatkan GCS E1V2M1, kaku kuduk (+),
lateralisasi kanan. CT scan tanpa kontras potongan axial didapatkan area hiperdens
di capsula eksterna kiri vol 45 cc, IVH (+), dan midline shift ke kanan sejauh 1 cm.
Bagaimana prognosis pasien ini? (Lat MCQ Juni 2016)
a. Diperkirakan 72% meninggal dalam waktu 1 bulan
b. Skala NIHSS akan turun 2 poin pada minggu ke-3
c. Skala NIHSS akan naik 2 poin pada minggu ke-2
d. Diperkirakan 100 % meninggal dalam 1 bulan..
e. Diperkirakan 97% meninggal dalam 1 bulan

130. Pasien laki-laki 45 tahun dengan riwayat suka konsumsi alkohol, merasakan
nyeri kepala yang sangat hebat selama hidpnya. Pasien juga mengeluh mual dan
pandangan kabur. Pada pemeriksaan didapatkan diplopia, ptosis mata kanan, dan
pupil dilatasi. Penyebab terjadinya kasus di atas adalah: (Lat MCQ Juni 2016)
a. Aneurisma a. comm anterior
b. Aneurisma a. comm posterior
c. Aneurisma ACP
d. Aneurisma a. serebeli superior
e. Aneurisma ACM

131. Seorang laki-laki, kinan, berusia 56 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan tidak dapat bicara sejak bangun tidur pagi hari. Pasien dapat memahami
pembicaraan orang lain, tetapi tidak dapat menjawab. Tidak disertai muntah, nyeri
kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD
170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri, tidak dapat mengulang kata-kata.
Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan terdapat pada area: (UNDIP)
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis

132. Seorang laki-laki, kinan, berusia 56 tahun dibawa keluarganya ke UGD


dengan keluhan tidak dapat bicara sejak bangun tidur pagi hari. Pasien
dapat memahami pembicaraan orang lain, tetapi tidak dapat menjawab.
Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20
x/menit. Anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri, tidak dapat mengulang


ner ~ bismillah

kata-kata,tidak dapat menyebutkan nama benda yang ditunjukkan. Pasien
ini kemungkinan menderita oklusi pada : (UNDIP)
a. arteri serebri anterior sinistra
b. arteri serebri posterior sinistra
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior

133. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih
baik, tidak dapat mengulang kata-kata. Gangguan fungsi luhur pada pasien ini
kemungkinan terdapat pada area: (UNDIP)
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis

134. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit. Bicara fasih, pengertian masih baik, tidak dapat mengulang kata-
kata. Pasien ini kemungkinan menderita oklusi pada: (UNDIP)
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior

135. Seorang laki-laki, kinan, berusia 63 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf
dengan keluhan tidak dapat menulis sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih
baik, dapat mengulang kata-kata, tidak dapat membedakan kanan dan kiri.


ner ~ bismillah

Pasien juga disertai kesulitan menghitung dan tidak mengenali jari-jari.
Gangguan fungsi luhur pada pasien ini kemungkinan terdapat pada area:
(UNDIP)
a. Lobus frontal inferolateral
b. Fasikulus arkuatus
c. Girus singuli
d. Girus angularis

136. Seorang laki-laki, kinan, berusia 63 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf
dengan keluhan tidak dapat menulis sejak 2 hari yang lalu saat bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, dapat berkomunikasi dan memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bicara fasih, pengertian masih
baik, dapat mengulang kata-kata, dapat menulis dengan baik, tidak dapat
membedakan kanan dan kiri. Pasien juga disertai kesulitan menghitung dan
tidak mengenali jari-jari. Pasien ini kemungkinan menderita oklusi pada:
(UNDIP)
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior

137. Seorang laki-laki, kinan, berusia 61 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf
dengan keluhan sulit membaca sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh tidak
dapat membaca koran dan tulisan lain saat bangun tidur pagi hari. Pasien
sadar, dapat berkomunikasi, dan memahami pembicaraan orang lain. Tidak
disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara
fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat membedakan
kanan dan kiri, dapat menghitung, namun sulit untuk menulis. Pasien ini
kemungkinan menderita oklusi pada: (UNDIP)
a. arteri serebri media divisi superior dan inferior
b. arteri serebri media cabang posterior
c. arteri serebri media divisi superior
d. arteri serebri media divisi inferior

138. Seorang laki-laki, kinan, berusia 65 tahun dibawa keluarganya ke poli saraf
dengan keluhan sulit membaca sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh tidak


ner ~ bismillah

dapat membaca koran dan tulisan lain saat bangun tidur pagi hari. Pasien
sadar, dapat berkomunikasi, dan memahami pembicaraan orang lain. Tidak
disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat trauma. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR 20 x/menit. Bicara
fasih, pengertian masih baik, dapat mengulang kata-kata, dapat membedakan
kanan dan kiri, dapat menghitung, namun sulit untuk menulis. Gangguan fungsi
luhur pada pasien ini kemungkinan adalah: (UNDIP)
a. Korteks oksipital kiri
b. Korpus kalosum anterior
c. Girus singuli
d. Girus angularis

139. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, tidak dapat berbicara, masih memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit. Bicara tidak fasih, pengertian masih baik, tidak dapat mengulang
kata-kata, hemianopia homonim. Menurut gangguan klinis pasien ini masuk
dalam klasifikasi: (UNDIP)
a. Total anterior circulation infarct
b. Partial anterior circulation infarct
c. Lacunar infarct
d. Posterior circulation infarct

140. Seorang laki-laki, kinan, berusia 59 tahun dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan anggota gerak kanan lebih lemah dari kiri mendadak sejak bangun tidur
pagi hari. Pasien sadar, tidak dapat berbicara, masih memahami pembicaraan
orang lain. Tidak disertai muntah, nyeri kepala, demam. Tidak ada riwayat
trauma. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 170/90 mmHg, N 80 x/menit, RR
20 x/menit, skor NIHSS 8. Menurut gangguan klinis pasien ini masuk dalam
klasifikasi: (UNDIP)
a. Stroke ringan
b. Stroke sedang
c. Stroke berat
d. Stroke sangat berat

141. Laki-laki, 38 tahun, mendadak lemah tubuh sisi kanan saat memimpin
rapat. Beberapa tahun ini pasien rutin berobat ke dokter jantung.


ner ~ bismillah

Pemeriksaan fisik: TD 120/80, N 80/mnt ireguler, hemiplegi kanan, afasia.
Terapi yang paling tepat untuk pasien ini adalah: (Lat MCQ Unair)
a. Dipiridamol
b. ASA
c. Clopidogrel
d. Warfarin
e. Cilostazol

142. Wanita, 74 tahun, post stroke batang otak. Barthel index 70, terpasang NGT.
Pemeriksaan: arkus faring kiri lebih tertinggal. FEES: terdapat sisa residu makanan
padat (+), minum (-), refleks batuk (+). Risiko aspirasi pd px tersebut disebabkan
oleh:
a. Asimetri palatum
b. Kemampuan membersihkan residu makanan
c. Barthel index >60
d. Jenis kelamin wanita
e. Usia >70 tahun

143. Wanita, 60 tahun, keluhan kaku lengan & tungkai kiri, setelah terkena stroke 6
bulan yg lalu. Obat yang tepat untuk keluhan tersebut adalah:
a. Asetosal
b. Citicholin
c. Asam folat
d. Tizanidin
e. Steroid

144. Wanita, 60 tahun, kontrol ke poli saraf setelah 1 minggu dirawat karena stroke.
Kolesterol total 230, SK 2,5, ureum 76, GDS 175. Dokter akan melakukan
pemeriksaan vaskuler. Pemeriksaannya adalah:
a. Dupplex carotid
b. CT angiografi
c. MRA
d. DSA
e. CT scan kepala dengan kontras

145. Wanita, 45 tahun, nyeri kepala hebat, disertai nyeri tengkuk & muntah. TD
160/90. Pemeriksaan untuk menilai vasospasme adalah:
a. Carotid doppler
b. TCD


ner ~ bismillah

c. EEG
d. CT scan
e. Brain MRI
146. Pasien laki-laki 50 tahun, vertigo, hemianestesia, ataksia, nistagmus, sindrom
horner, facial hemianestesia. Riwayat DM (+). Ataksia karena : Tractus
Spinocerebellar

147. Pasien laki-laki 50 tahun menderita stroke dan afasia. Terdapat lesi di ACM kiri
divisi inferior. Pasien tersebut tidak tuli padahal lesi infark di lobus temporal karena :
Cochlea mendapat perarafan dari lobus temporal bilateral

148. Gambar CT scan kepala tanpa kontras potongan aksial : ICH di region
kapsula eksterna sinistra. Pembuluh darah yang terkena adalah :
A. Arteri lentikulostriata
B. Arteri serebelaris
C. Arteri pons
D. Arteri cerebri media cabang kortikal

149. Perbedaan gejala thrombosis sinus cavernosus dengan fistula carotid cavernous
adalah :
A. Bruit orbita
B. Nyeri supraorbita
C. Oftalmoplegi
D. Proptosis
E. Nyeri pipi

150. Pasien kontrol stroke. Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium : Ur = 76; Cr =


2,5. Modalitas yang aman adalah :
A. Duplex carotid
B. CT scan dengan kontras
C. CTA
D. MRA
E. DSA

151. Gambar TCD. Ditunjuk anah panah pada bagian yang landai setelah peak
systolic. Tanda yang ditunjuk anak panah tersebut adalah :
A. Early systolic
B. Peak systolic
C. Early diastolic


ner ~ bismillah

D. Diastolic notch
E. Systolic notch

152. Gambar TCD. Depth : 50 mm. Identifikasi arteri (Ingat MCA M1 terdeteksi
pada depth 60 mm)
A. PCA P1
B. PCA P2
C. MCA M1
D. MCA M2

153. Pasien tensi lengan kanan rendah. Tensi lengan kiri tinggi. Arteri vertebralis
dextra terdeteksi alirannya reverse flow. Artinya adalah : (Kasus subclavian stealth
syndrome. Karena ada oklusi di arteri subclavia dextra maka untuk memvaskularisasi
lengan kanan, dia menarik aliran darah dari arteri vertebralis dextra)
A. Oklusi arteri vertebralis dextra
B. Oklusi arteri vertebralis sinistra
C. Oklusi arteri subclavia dextra
D. Oklusi arteri subclavia sinistra
E. Oklusi arteri brachiocephalica

154. Kasus SAH yang dimonitor TCD setiap hari dan mendapat terapi nimodipin.
Indikasi monitor TCD dilakukan setiap hari pada pasien SAH tersebut adalah :
Mengetahui keberhasilan terapi SAH

155. Kasus SAH grade IV, GCS E1V1M1, vital sign drop. Gambar TCD. Kesimpulan
dari gambar TCD tersebut adalah :
A. Vasospasme fokal
B. Vasospasme difus
C. Brain death

156. Window transforaminal untuk melihat arteri :


A. ACA, MCA, dan PCA (window temporal)
B. Arteri ophthalmica dan arteri siphon (window ophthalmica)
C. ICA (window submandibular)
D. Arteri vertebralis dan arteri basilaris

157. Kasus seorang pasien hemiparesis tipika e/c stroke yang akan menjalani rTPA.
Kontraindikasi rTPA :
A. Tekanan darah 200 / 100 mm Hg


ner ~ bismillah

→ Tekanan darah sistolik >185 mmHg, diastolik >110 mmHg
B. NIHSS 12
→ Defisit neurologis yang ringan dan cepat membaik atau perburukan
defisit neurologis yang berat
C. Cedera kepala berat 2 bulan yang lalu
→ Riwayat trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan terakhir
→ Riwayat pembedahan mayor atau trauma berat dalam 2 minggu
sebelumnya
D. Hasil CT scan kepala tanpa kontras terdapat perdarahan di kapsula
interna
E. Trombosit 120.000

158. Kolateral dari ekstrakranial untuk stenosis arteri basilaris :


A. Arteri ophthalmika
B. Arteri facialis
C. Arteri maksilaris interna
D. Arteri ascending pharyngeal
E. Arteri oksipitalis

159. Gambar cerebral DSA : AVM. Tindakan neurointervensi untuk AVM tersebut :
A. Coiling
B. Stenting
C. Embolisasi
D. Trombolisis
E. Trombektomi

160. Seorang wanita berusia 31 tahun datang ke dokter spesialis saraf dengan di
diagnosa kemungkinan antara defisiensi vitamin B-12 dan Multiple Sclerosis (MS).
Pernyataan berikut ini mengenai hasil pemeriksaan yang membantu membedakan
antara defisiensi vitamin B-12 dan MS (Lat MCQ UB)
A. Hilangnya sensasi getar dan posisi pada kaki
B. Tanda babinski positif
C. Penurunan kecepatan hantar saraf
D. Peningkatan intensitas sinyal T2 pada imaging medulla spinalis

161. Laki-laki 35 tahun, kelemahan separuh badan kanan, riw HT (+). Hasil
Gambaran DSA à AVM?moya-moya? (MCQ Bandung XXIV)

162. Terapi untuk kondisi DSA di atas? (MCQ Bandung XXIV)


ner ~ bismillah

a. Clipping
b. Coiling
c. Embolisasi
d. Tx radiofrekuensi

163. Stroke < 4jam + infark multiple, NIHSS < 5. Tx: (MCQ Bandung XXIV)
a. Aspirin 325 mg
b. Clopidogrel 300 mg
c. Iv rtPA
d. warfarin

164. Stroke 2 jam + infark multi lobar. Tx: (MCQ Bandung XXIV)
a. Aspirin
b. Clopidorel
c. rtpa

165. Laki-laki 27 tahun, HT +, suka makanan berlemak, ayahnya riw Gout.


Pemeriksaan untuk mengetehaui risiko Stroke berikutnya? : (MCQ Bandung XXIV)
a. TCD bubble contrast
b. Echocardiography
c. EKG

166. Anak2, hemiparese, riw sakit cacar air 1 bulan yg lalu. Dx: (MCQ Bandung XXIV)
a. Stroke e.c autoimun
b. Stroke e.c infeksi
c. Stroke e.c perdarahan

167. Px stroke kelemahan separo badan kanan, AF +, 3 hari kemudian penurunan


kesadaran. Ada CT scan. Dx? (MCQ Bandung XXIV)
a. Stroke emboli tranformasi perdarahan


ner ~ bismillah

Anda mungkin juga menyukai