MINI PROJECT
Disusun oleh:
Pembimbing:
PUSKESMAS TANJUNGANOM
KABUPATEN NGANJUK
PROVINSI JAWA TIMUR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai merupakan suatu
upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup kearah yang lebih
baik. Upaya tersebut telah dilakukan oleh pemerintah dengan menyediakan
pelayanan publik seperti pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memperhatikan
kesehatan masyarakat haruslah terselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) tahun
2005-2025 yang tercantum dalam rencana pembangunan nasional menyatakan
bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dan berdaya saing, maka program kesehatan merupakan upaya
pembangunan kesehatan yang akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara bermakna.
Puskesmas adalah salah satu instansi perintah yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dituntut untuk
meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Pelayanan yang diberikan mampu memenuhi, kebutuhan,
keinginan dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan.
Kepuasan masyarakat dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur
pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit
penyelanggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.3
Di bidang pelayanan kesehatan selain rumah sakit, puskesmas
khususnya merupakan sebuah institusi pemerintah yang bergerak di bidang
penyedian jasa layanan kesehatan rawat jalan kepada masyarakat di lini
terdepan dengan memberikan jasa layanan medis, keperawatan, dan layanan
penunjang medis. Untuk memberikan sebuah layanan yang baik kepada
masyarakat khususnya masyarakat yang ingin mendapatkan jasa pelayanan
kesehatan dasar dan konsultasi di bidang kesehatan khususnya di layanan
puskesmas rawat jalan, maka semua elemen pendukung di puskesmas harus
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jika puskesmas tidak ingin
ditinggalkan oleh masyarakat karena pada hakekatnya kepuasan terkait
dengan peningkatan pelayanan, makin sempurna pelayanan yang diberikan
kepada pasien maka makin tinggi pula tingkat kepuasan pasien.3
Namun dengan melihat semakin tingginya tuntutan lingkungan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah, telah memunculkan
paradigma baru terhadap pelayanan yang bersifat publik. Dimana masyarakat
sebagai pengguna jasa dan pemerintah berada pada posisi yang sederajat.
Sebagai pihak yang melayani, pemerintah harus memantau dan
memperhatikan kepuasan serta pendapat masyarakat yang dilayaninya sebagai
ukuran keberhasilan. Kepuasaan penerima pelayanan dapat dicapai apabila
penerima pelayanan memperoleh kesesuaian dengan yang dibutuhkan dan
diharapkan (Ratminto dkk., 2008).
Pemerintah didalam menyelenggarakan pelayanan publik masih
banyak dijumpai kekurangan sehingga jika dilihat dari segi kualitas masih
jauh dari yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan masih
munculnya berbagai keluhan masyarakat melalui media massa. Jika kondisi
ini tidak direspon oleh pemerintah maka akan dapat menimbulkan citra yang
kurang baik terhadap pemerintah sendiri. Mengingat fungsi utama pemerintah
adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan publik (Men PAN, 2004 : 5). Kualitas
pelayanan kesehatan itu sendiri sangat berhubungan erat dengan kepuasan,
dimana kepuasan mampu memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang
dan terciptanya kunjungan ulang pelanggan, serta membentuk satu
rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan (Tjiptono, 1999).
Akan tetapi, pada umumnya pelayanan puskesmas saat ini tidak sesuai
dengan fungsinya yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas pada
pasiennya, apa yang diharapkan oleh pasien, atau dapat dikatakan kurang
memuaskan hati pasiennya. Padahal kesehatan merupakan kebutuhan utama
setiap manusia. Dikaitkan dengan berbagai bidang, banyak masyarakat tidak
mau berobat ke puskesmas dengan berbagai alasan baik dari segi ekonomi,
finansial maupun lokasi. Untuk itu penulis tertarik untuk membahas tentang
tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kesehatan di
Pukesmas Tanjunganom, Karena hal ini sangat penting di bahas untuk
mendapatkan faktor apa yang mempengaruhi hal tersebut.5 Untuk melihat
perkembangan kinerja unit pelayanan kesehatan, analisis kepuasan
masyarakat terhadap unsur pelayanan itu sendiri merupakan optimalisasi
kualitas pelayanan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Publik di Puskesmas
Tanjunganom Kabupaten Nganjuk yang dapat dijadikan sebagai tolok
ukur terhadap optimalisasi pelayanan rawat jalan di Puskesmas Tanjunganom
dalam rangka meningkatkan pelayanan. Kemudian diharapkan dapat
terciptanya pelayanan rawat jalan yang semakin berkualitas dan memuaskan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas ,maka yang menjadi pusat
perhatian ialah Bagaimana tingkat kepuasan pasien poli rawat jalan terhadap
pelayanan kesehatan di Pukesmas Tanjunganom Kabupaten Nganjuk?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan mini project ini
adalah :
a. Menambah pengetahuan tentang tingkat kepuasan pasien rawat jalan
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanjunganom.
b. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan puskesmas
terhadap tingkat kepuasaan pasien.
c. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.
d. Mengetahui pelayanan seperti apa yang diharapkan pasien di
puskesmas.
e. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
di puskesmas
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan mini project ini adalah:
1. Bagi dokter insternsip
Mini project ini diharapkan menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan
bagi dokter insternsip dan untuk memenuhi sebagian syarat program
dokter internsip.
2. Bagi klinisi dan puskesmas
Mini project ini diharapkan menjadi bahan edukasi dan evaluasi tentang
dalam hal kepuasan dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien
khususnya unit rawat jalan di Puskesmas Tanjunganom, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dalam
menangani pasien.
3. Bagi pasien
Mini project ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenahi
masalah yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan di puskesmas Tanjunganom.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif
yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-
angka untuk mencandarkan karakteristik individu atau kelompok serta menilai
sifat dari kondisi-kondisi yang tampak (Syamsudin & Damiyanti: 2011). Jenis
survey yang dipergunakan adalah metode cross sectional yaitu data yang
dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh saat ini juga (Suyanto, 2008).
Penelitian ini akan mencari tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan poli
rawat jalan di Puskesmas Tanjunganom.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah unsur 14
2) Pengolahan Data
LAMPIRAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan selama penelitian, didapatkan
bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Puskesmas
Tanjunganom cukup tinggi, dimana didapatkan hasil nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) sebesar 71,00 yang berarti bahwa Mutu pelayanan di
Puskesmas Tanjunganom termasuk kategori B, dengan Kinerja unit pelayanan
Baik. Hasil tersebut cukup memuaskan, meskipun terdapat 5 unsur pelayanan
yang memperoleh nilai terendah, terutama dalam hal informasi jadwal pelayanan
dan pembiayaan. Dengan hasil tersebut, maka kualitas pekerjaan dari segi
Responsiveness (Daya Tanggap) & Assurance (Jaminan) cenderung rendah dan
perlu pembenaan lebih lanjut. Karena, semakin tinggi kualitas pekerjaan, maka
semakin baik pula kualitas pelayanan yang diberikan. Dan jika semakin baik
kualitas pelayanan, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan public di Puskesmas Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka, peneliti menyarankan
kepada Puskesmas Tanjunganom untuk