Tokoh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Tokoh :

1. Ni Wayan Arikarsita sebagai Nenek dan Bu Sita


2. Kardi Rahayu sebagai Bu Kardi (Orang kaya baru)
3. Ni Putu Sinta Dewi sebagai Pilot
4. Ni Wayan Sujati sebagai Pramugari

ORANG KAYA BARU

Alkisah seorang petani yang bernama Bu Kardi sedang bekerja keras untuk mencangkul
sawahnya, sinar mentari yang begitu terik membuatnya kelelahan dan kehausan, ia pun
segera beristirahat sejenak sambil membuka bekalnya. Saat dia ingin menyantap nasinya,
tiba-tiba datanglah seorang nenek tua renta mendekatinya.
Nenek : Tolong kasihanilah aku, aku belum makan sejak 3 hari yang lalu, bagilah
sedikit makananmu kepadaku.
Bu Kardi : Hah? Sedikit? Ini ambilah semuanya,aku kasihan sekali melihatmu.
Nenek : Tidak tidak! Aku hanya meminta sebagian.
Bu Kardi : Tidak tidak! Aku lebih muda darimu, jadi aku lebih kuat dan bisa menahan
lapar.
Nenek : Apa? Kau bilang aku tua dan tidak kuat? Asal kau tau saja aku ini sebenarnya
pengusaha yang kaya raya.
Bu Kardi : Hahahaha Ternyata efek dari tidak makan selama 3 hari bisa membuat orang
menghayal terlalu tinggi
Nenek : Ya sudah kalau kau tidak percaya! Ini lihatlah!(sambil memperlihatkan isi
karungnya yang penuh dengan uang)
Bu Kardi : (terkejut) Apa? Darimana kau mendapatkan uang sebanyak ini? Dimana
kau mencurinya?
Nenek : Astaga, sekarang kau memfitnahku! Seperti yang aku katakan tadi aku adalah
pengusaha kaya. Aku pura-pura miskin karena aku sudah bosan menjadi orang
kaya.
Bu Kardi : HmmBaiklah aku percaya padamu. Tapi baru pertama kali aku mendengar
orang bosan menjadi orang kaya. Lantas maumu apa?
Nenek : Aku ingin memberikan uang ini kepadamu, karena kau pekerja keras dan kau
tadi mau memberikan bekalmu padaku.
Bu Kardi : Apakah aku sedang bermimpi?(lalu ia menampar wajahnya sendiri)
adduuhh sakit!
Nenek : Itu berarti kau tidak sedang bermimpi.
Bu Kardi : Ini benar-benar sulit dipercaya! tapi aku mengucapkan banyak terimakasih
kepadamu. Sudah lama aku ingin menjadi kaya.
Nenek : Baiklah sekarang aku pergi.
Tanpa berpikir panjang Bu Kardi langsung pulang ke rumahnya dengan riang gembira
sambil membayangkan menjadi orang kaya baru. Di perjalanan iapun bingung akan ia
pergunakan untuk apa uang sebanyak itu.
Bu Kardi : Akan aku apakan uang sebanyak ini? HhmmHah! aku punya ide! Kemarin
tetanggaku membeli mobil mewah dengan empat pintu. Sekarang aku ingin
membeli mobil tanpa pintu. Dia pasti heran karena aku bisa membeli mobil
lebih canggih darinya. HahahaAku tidak mau kalah saing!"
Singkat cerita, iapun membeli tiket dan tentu saja ini adalah pengalaman pertamanya naik
pesawat ke Jakarta, iapun duduk di kelas premium. Kebetulan, kursi yang diduduki
olehnya adalah kursi milik orang lain, alias tidak sesuai dengan tiketnya, orang yang
punya kursi itupun melapor ke Pramugari.
Pramugari : Permisi Buboleh lihat tiketnya?
Bu Kardi : Buat apa mbak? (sambil menyerahkan tiketnya)
Pramugari : Maaf Bu, tempat duduk ibu bukan disini tapi di belakang. Saya mohon
kesediaan ibu untuk pindah ke belakang.
Bu Kardi : (marah) Saya ini sudah membayar, emang kamu siapa suruh-suruh saya
pindah!!??
Pramugari : Saya pramugari Bu.
Bu Kardi : Apa? Ikan teri?
Pramugari : Bukan Bu, saya ini pramugari!
Bu Kardi : Oohh Pramugari itu apa ya?
Pramugari : Pramugari itu adalah pelayan di pesawat terbang.
Bu Kardi : Oalah, kamu itu pelayan, berani-beraninya ngatur-ngatur saya.
Si pramugari meminta bantuan sang pilot agar tidak terjadi kekacauan
Pilot : Maaf Bu, tiket yang ibu miliki adalah untuk kelas ekonomi yang ada
dibelakang. Saya mohon kesediaan ibu untuk pindah ke belakang.
Bu Kardi : Lha, kamu siapa kok juga nyuruh-nyuruh saya?
Pilot : Saya ini yang mengemudikan pesawat Bu."
Bu Kardi : Malah kurang ajar ya kamu, supir aja nyuruh orang pindah tempat duduk.
Bu Kardi ini tetap tidak mau pindah, sampai ada orang yang mengaku satu desa
dengannya. Ia bernama Bu Sita.
Bu Sita : Selamat siang Bu, ibu yang dari desa ya?
Bu Kardi : Benar Bu, anda kenal saya?
Bu Sita : Siapa sih yang tidak kenal ibu. Ngomong-ngomong ibu mau kemana?
Bu Kardi : Saya mau ke Jakarta.
Bu Sita : Lho, ibu mau ke Jakarta toh, kalau ke Jakarta duduk di belakang, Bu. Kalo
duduk disini untuk yang jurusan Medan.
Bu Kardi : Ooo, begitu ya, saya pindah ke belakang saja kalau begitu. Terima kasih ya,
untung ada kamu, kalo tidak saya bisa kesasar nih.
Si Pilot dan Pramugari tertawa melihat orang itu.

Anda mungkin juga menyukai