Anda di halaman 1dari 2

PENENTUAN DPJP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur Rumah Sakit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Hery Bertus,M.A.R.S
Pengertian Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan
rangkaian asuhan medis kepada pasien
Tujuan Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi
dan keahliannya
Kebijakan a. KEPMENKES No : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan minimal rumah sakit
b. SK DIR No: 04/SK-DIR/CSH/I/2012 tentang Standar Pelayanan
Medis
c. SK DIR No: 02/SK-DIR/CSH/II/2012 TENTANG Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis
d. SK DIR No: 03/SK-DIR/CSH/II/2012 tentang Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Prosedur 1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk
rumah sakit baik dari UGD maupun poliklinik dengan
mempergunakan cap stempel pada halaman tersendiri dalam
catatan medis yaitu:
a. Cap stempel DPJP bila pasien dirawat oleh seorang
dokter (terlampir)
b. Cap stempel RAWAT BERSAMA bila sejak awal sudah
diketahui bahwa pasien dirawat bersama oleh beberapa
dokter (terlampir)
c. Apabila dari UGD maupun poliklinik DPJP belum
ditentukan, maka petugas ruangan diwajibkan segera
melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut.
2. melakukan klarifikasi DPJP utama dan DPJP tambahan bila
pasien sejak awal telah dirawat bersama oleh beberapa dokter
sesuai dengan bidang terkait yang menangani pasien tersebut
3. Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing-masing
KSMF berdasarkan antara lain
a. Jadwal konsulen jaga
Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP pasien baru,
kecualikasus rujukan yang ditujukan langsung kepada
salah seorang konsulen
b. Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis
terkait
Dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien
yang dimaksud, kecuali bila dokter tersebut berhalangan
karena sesuatu hal, maka pelimpahan DPJP beralih
kepada konsulen jaga pada hari itu
c. Atas permintaan pasien/keluarga
Pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang
dokter sebagai DPJP apabila ada relefansinya dengan
bidang spesialisasi dokter yang bersangkutan. Bila
tidak ada relefansinya, hendaknya diberikan penjelasan
dan diberikan alternatif DPJP lain sesuai SPO yang
berlaku. Penjelasan sebaiknya dilakukan oleh dokter
tersebut dan dilimpahkan kepada dokter lain yang lebih
berkompeten dalam bidangnya
d. Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu
Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang, penentuan
DPJP / DPJP utama dapat ditentukan berdasarkan rapat
komite medik
Unit Terkait a. KSMF
b. Komite Medik
c. Keperawatan
d. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai