Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2014
A. Latar Belakang Masalah
Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peran
penting tersebut terlihat dari tingkat kebutuhan manusia dalam penggunaan air di
kehidupan sehari-hari. Tingginya tingkat kebutuhan manusia terhadap air tidaklah
sebanding dengan ketersediaan air di bumi, khususnya air yang sering kita
pergunakan, yaitu air tawar. Hingga saat ini tingkat kebutuhan air semakin tinggi
seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Mengingat hal
tersebut, penghematan dalam penggunaan air menjadi sesuatu yang penting.
Selain untuk konsumsi minum dan untuk mandi, kegiatan yang juga banyak
membutuhkan air terutama bagi seorang muslim adalah berwudhu. Wudhu dilakukan
minimal 5 kali dalam sehari dengan rata-rata penggunaan setiap kali berwudhu
menghabiskan 5 liter air tiap orangnya. Penggunaan air dalam jumlah tersebut
tidaklah sesuai dengan ketersediaan air. Maka untuk menghindari terbuangnya air
dengan sia-sia saat berwudhu, perlu dicarikan solusi untuk menanganinya. Solusi
untuk menangani permasalahan tersebut dapat berupa pembuatan sistem otomasi
keran yang dapat mengalirkan air hanya saat digunakan untuk berwudhu, dan akan
berhenti saat tidak digunakan.
3. Sensor PIR
Passive Infrared (PIR) merupakan jenis radiasi pirometer untuk detektor foton.
Radiasi yang datang akan menyebabkan detektor melepaskan sejumlah elektron
dan menghasilkan sinyal listrik untuk digunakan dalam pengukuran. PIR
mendeteksi radiasi infra merah dari tubuh manusia yang sering digunakan dalam
teknologi deteksi gerak atau suhu. Di bawah ini adalah diagram internal PIR.
4. Power Supply
Power supply merupakan rangkaian catu daya yang menghasilkan tegangan stabil
yang digunakan untuk suplai tegangan sistem microcontroller Arduino Uno dan
relay.
5. Driver Relay
Driver relay berfungsi sebagai sakelar/switch tegangan 220V pada keran solenoid.
6. Pompa Air
Pompa air di gunakan sebagai pembantu memberi tekanan air pada keran
solenoid.
Perancangan umum sistem keran air wudhu otomatis dapat dijelaskan pada
diagram blok sistem berikut.
Dalam simulasi keran air wudhu ini, sensor PIR akan mendeteksi gerak/suhu,
dan kemudian hasil dari sensor akan di kirim ke microcontroller berupa perintah.
Selanjutnya pada mikrokontroler akan diproses logika pemrograman antara lain
ketentuan jarak anggota tubuh kita terhadap sensor. Misal ketika anggota tubuh kita
berada tepat pada sensor maksimal 15 cm maka air kran akan mengalir. Sebaliknya,
ketika anggota tubuh kita berada pada jarak melebihi 15 cm maka sensor tidak bisa
mendeteksi sehingga keran tidak mengalirkan air wudhu. Jika posisi tangan kita
berada tepat pada sensor secara terus menurus maka air akan mengalir selama tangan
kita berada pada sensor tersebut.
Dengan adanya perancangan sistem otomasi keran air wudhu tersebut,
diharapkan dapat menghemat penggunaan air . . . (ga tau terusan kesimpulannya,hehe)