1 Februari 2017
ABSTRAK
1
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Dalam penurunan AKI dan aktif suami, keluarga dan masyarakat
AKB pemerintah melakukan berbagai dengan persiapan menghadapi
program yang salah satunya adalah komplikasi bagi ibu hamildalam
program perencanaan Persalinan dan merencanakan persalinan yang aman.
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang Bidan merupakan suatu profesi
merupakan kegiatan yang difasilitasi kesehatan yang bekerja untuk
oleh bidan di desa dalam rangka peran pelayanan masyarakat dan berfokus
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
pada kesehatan reproduksi perempuan, tahunan MMR 1,3 % antara tahun 1990
keluarga berencana, kesehatan bayi dan dan 2000 dan mengalami penurunan
anak balita serta pelayanan kesehatan yang cepat sebesar 3,1 % antara tahun
masyarakat yang memiliki posisi 2000 dan 2015. Tetapi ini masih jauh
penting dan strategis terutama dalam dari penurunan tahunan 5,5% yang
penurunan Angka Kematian Ibu dan dibutuhkan untuk pencapaian
Angka Kematian Bayi. MDGs.(3)
Angka Kematian Ibu (AKI) Target AKI di Indonesia pada
merupakan salah satu indikator untuk tahun 2015 adalah 102 kematian per
melihat derajat kesehatan perempuan. 100.000 kelahiran hidup. Sementara
Angka kematian ibu juga merupakan itu , angka kematian ibu (AKI)
salah satu target yang telah ditentukan melonjak drastis 359 per 100.000
dalam tujuan pembangunan millenium kelahiran hidup berdasarkan Survei
tujuan ke-5 yaitu meningkatkan Demografi dan Kesehatan Indonesia
kesehatan ibu dimana target yang akan (SDKI) tahun 2012. Sebelumnya, AKI
dicapai sampai tahun 2015 adalah dapat ditekan dari 390 per 100.000
mengurangi sampai resiko jumlah kelahiran hidup (1991) menjadi 228 per
kematian ibu.(1) 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007).
Menurut World Health Dimana penyebab kematian ibu di
Organization (WHO), pada tahun 2015 Indonesia masih didominasi oleh
sekitar 830 perempuan meninggal perdarahan (32%), hipertensi dalam
setiap harinya akibat komplikasi kehamilan (25%), diikuti oleh infeksi
berhubungan dengan kehamilan dan (5%), partus lama (5%), dan abortus
persalinan yang seharusnya dapat (1%). Selain penyebab obstetrik,
dicegah. 99% (302.000) dari seluruh kematian ibu juga disebabkan oleh
jumlah kematian ibu terjadi di negara penyebab lain-lain (non obstetrik)
berkembang. Pemeriksaan yang sebesar 32%. (4)
optimal sebelum, selama dan setelah Menurut data Kementrian
melahirkan dapat menyelamatkan Kesehatan Republik Indonesia jumlah
nyawa ibu dan bayi yang baru lahir. (2) kematian ibu di Provinsi Sumatera
Perwujudan target penurunan Utara pada tahun 2015 ialah sebesar 31
AKI dalam Millenium Development orang. Dengan jumlah kematian
Goals (MDGs) kedepannya akan terbanyak terdapat di Jawa Tengah
dilanjutkan melalui rumusan sebesar 376 orang, Jawa Barat sebesar
Sustainable Development Goals 227 orang, Jawa Timur dan Banten
(SDGs). Yaitu untuk menurunkan masing-masing 100 orang, Kepulauan
angka kematian ibu dari 216 kematian Riau 92 orang dan Lampung 91
ibu per 100.000 kelahiran hidup pada orang.(5)
tahun 2015 (MDGs) menjadi < 70 Dalam proses persalinan, bidan
kematian ibu per 100.000 kelahiran harus memiliki kemampuan aplikasi
hidup pada tahun 2030 (SDGs). Di dalam menggunakan partograf.
Negara berkembang tingkat penurunan Kemampuan adalah kemampuan
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
Sampel
Jika jumlah populasi terbatas,
maka seluruh populasi di masukan
sebagai sampel (subjek yang diteliti),
sehingga tidak dilakukan penarikan
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
partograf pada mata kuliah Askeb II orang yang menyatakan ya kalau dosen
Persalinan di Akademi Kebidanan menyajikan materi partograf dengan
Langkat Tahun 2016. metode demonstrasi menggunakan
peragaan melalui media pengajaran dan
Pembahasan 8 orang mengatakan tidak. Sehingga
Analisa Univariat metode demonstrasi yang dilakukan
1. Metode Demonstrasi dosen mereka sudah cukup baik.
Hasil penelitian ini diketahui 2. Kemampuan Pengisian Partograf
bahwa distribusi frekuensi Metode Hasil penelitian ini
Demonstrasi Pada Mahasiswi Dalam menunjukkan bahwa distribusi
Pengisian Partograf Mata Kuliah Askeb frekuensi Kemampuan Mahasiswi
II Persalinan Di Akademi Kebidanan Dalam Pengisian Partograf Pada Mata
Helvetia Tahun 2017. Diperoleh 82 Kuliah Askeb II Persalinan Di
responden dengan mayoritas cukup Akademi Kebidanan Helovetia Tahun
memilih metode demonstrasi berjumlah 2017.Diperoleh dari 82 responden
32 orang (39%) dan minoritas kurang dengan mayoritas kurang mampu
memilih metode demonstrasi berjumlah mengisi partografberjumlah 54 orang
24orang (29,3%). (65,9%) dan minoritas mampu
Penelitian sejalan dengan berjumlah 28 orang (34,1%).
penelitian yang dilakukan oleh Devita Penelitian ini sejalan dengan
EkaPratama tentang hubungan metode penelitian yang dilakukan oleh Devita
demonstrasi dengan kemampuan Eka Pratama di Universitas Prima
aplikasi partograf pada mata kuliah Indonesia tahun 2014 yang
askeb II persalinan oleh mahasiswi mendapatkan hasil mayoritas
Kebidanan Universitas Prima Indonesia mahasiswi kurang mampu sebanyak 49
tahun 2014mendapatkan hasil bahwa orang (64,5%), dan minoritas mampu
mayoritas mahasiswi memilih metode 27 orang (35,5%) dalam kemampuan
demonstrasi dengan kategori cukup aplikasi partograf.(7)
berjumlah 33 orang (43,4%), dan Menurut asumsi penulis
minoritas dengan kategori kurang kurangnya kemampuan mahasiswi
berjumlah 20 orang (26,3%).(7) dalam pengisian partograf sebanyak 49
Menurut asumsi penulis yaitu orang (64,5%) di sebabkan kendala
metode demonstrasi berada dalam yang di alami mahasiswi yaitu bentuk
kategori cukup baik. Kekurangan dari kasus yang di berikan kepada
metode demonstrasi bisa menjadi mahasiswi. Soal kasus yang menurut
faktor yang mempengaruhi metode mahasiwi bingung yaitu soal nomor 2
demonstrasi masuk kedalam kategori dan 10. Untuk soal nomor 2, mahasiswi
cukup baik. Dapat dilihat dari yang benar hanya 29 orang dari 82
kekurangan metode demonstrasi yang orang mahasiswi. Mahasiswi kesulitan
ke 2 yaitu tentang failitas seperti bagaimana mengisi kolom untuk
peralatan, tempat dan biaya. Dari pembukaan dan kontraksi uterus pada
kueioner pernyataan ke 1 sebanyak 74 partograf yang benar. Sedangkan untuk
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
soal nomor 10, mahasiswi yang benar Askeb II Persalinan dengan Asymp.sig
hanya 26 orang dari 82 orang. Disini = 0,002 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
untuk pembukaan lengkap tidak ada diterima.(11)
mahasiswi yang mengisi dengan benar. Menurut asumsi penulis,
Kesimpulan dari soal kasus yang kemampuan mahasiswi dalam
diberikan kepada mahasiswi yaitu pengisian partograf dengan
ketika mahasiswi sudah salah dalam menggunakan soal kasus banyak yang
mengisi soal nomor 2, maka untuk soal kurang mampu. Mahasiswi banyak
selanjutnya akan salah. Sehingga yang kurang tepat mengisi partograf
kemampuan pengisian partograf pada kolom pembukaan, kontraksi
mahasiswi banyak yang kurang uterus, penyusupan kepala, ketuban dan
mampu. kolom pada kala IV. Kurangnya
kemampuan mahasiswi dalam
Analisa Bivariat pengisian partograf dapat disebabkan
1. Hubungan Metode Demonstrasi karena jumlah mahasiswi yang
Dengan Kemampuan Pengisian mengikuti mata pelajaran parograf.
Partograf Mereka terdiri dari 2 kelas, sehingga
Dari hasil uji statistik dalam satu kelas terdiri dari 41
menggunakan Uji Chi Square dengan mahasiswi yang mengikuti pelajaran.
tingkat kepercayaan 95 % dengan = Dengan 41 orang mahasiswi yang
0,05. Di dapatkan Pvalue 0,002 (p<0,05). mengikuti pelajaran, maka keefektifan
Karena 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dosen yang memperagakan materi
dan Ha diterima, artinya dapat partograf dan mahasiswi yang
disimpulkan bahwa ada hubungan yang menerima pelajaran tersebut kurang
bermakna antara metode demonstrasi efektif. Dapat dilihat juga dari waktu
dengan kemampuan pengisian untuk melakukan metode demonstrasi.
partograf pada mata kuliah Askeb II Dengan 41 orang mahasiswi yang
Persalinan di Akademi Kebidanan mengikuti pelajaran partograf, maka
Langkat Tahun 2016. metode demonstrasi yang dilakukan
Penelitian ini sejalan dengan dosen akan kurang efektif juga karena
penelitianyang dilakukan Nurhafni untuk memberikan kesempatan semua
dengan judul Hubungan Metode mahasiswi mendemonstrasikan
Demonstrasi dengan Kemampuan kedepan kelas akan banyak memakan
Aplikasi Partograf pada Mata Kuliah waktu. Sehingga hasilnya, untuk
Askeb II Persalinan Oleh Mahasiswa mahasiswi yang mendapatkan
Tingkat III Di Akbid Bustanul Ulum kesempatan mendemonstrasikan
Langsa Tahun 2012, analisis data partograf akan berbeda dengan
menggunakan uji statistik chi-square mahasiswi yang tidak mendapatkan
pada kemaknaan 95%. Hasil penelitian kesempatan untuk mendemonstrasikan
di peroleh ada hubungan metode cara pengisian partograf. Sehingga
demonstrasi dengan kemampuan kesimpulan asumsi penulis yaitu
aplikasi partograf pada mata kuliah semakin baik metode demonstrasi yang
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017
di berikan dosen maka akan semakin Karena 0,002 < 0,05 maka H0
banyak mahasiswi yang mampu ditolak dan Ha diterima.
mengisi partograf secara benar.
SARAN
KESIMPULAN 1. Bagi Mahasiswi Akademi
Berdasarkan hasil penelitian Kebidanan Helvetia
yang telah dilakukan dan pembahasan Diharapkan bagi mahasiswi dapat
yang telah di uraikan sebelumnya meningkatkan pengetahuan dan
mengenai hubungan metode kemampuan pengisian
demonstrasi dengan kemampuan partografdengan cara mengulang
mahasiswi dalam pengisian partograf kembali materi partograf setelah
pada mata kuliah Askeb II Persalinan pembelajaran selesai, sehingga
di Akademi Kebidanan Helvetia Tahun dapat meningkatkan kemampuan
2017, maka diperoleh suatu kesimpulan pengisian partograf menjadi lebih
sebagai berikut : baik.
1. Berdasarkan analisis univariat, 2. Bagi Tempat Penelitian
diketahui bahwa frekuensi metode Diharapkan bagi tenaga pengajar
demonstrasi pada mahasiswi dalam agar dapat memilih metode
pengisian partograf mata kuliah pembelajaran yang bervariasi
Askeb II Persalinan,mayoritas sesuai dengan tujuan pembelajaran
cukup memilih metode demonstrasi agar dapat meningkatkan cara
berjumlah 32 orang (39%) dan belajar mahasiswi sehingga materi
minoritas kurang memilih metode yang diajarkan dapat diterima
demonstrasi berjumlah 24 orang dengan baik oleh mahasiswi.
(29,3%). 3. Bagi institusi Stikes Helvetia
2. Berdasarkan analisis univariat, Diharapkan bagi tenaga pengajar di
diketahui bahwa frekuensi STIKes Helvetia Medan agar
kemampuan mahasiswi dalam memperhatikan pemilihan metode
pengisian partograf pada mata dalam mengajar dan harus sesuai
kuliah Askeb II Persalinan, dengan tujuan pembelajaran.
mayoritas kurang mampu mengisi 4. Bagi peneliti selanjutnya
partograf berjumlah 54 orang Sebagai bahan masukan dan
(65,9%) dan minoritas mampu sumber referensi serta
berjumlah 28 orang (34,1%). perbandingan dengan peneliti yang
3. Berdasarkan analisis bivariat, akan dilakukan selanjutnya.
diketahui bahwa ada hubungan
yang bermakna antara metode
demonstrasi dengan kemampuan
pengisian partograf pada mata
kuliah Askeb II Persalinan. Di
dapatkan Pvalue 0,002 (p<0,05).
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 3. NO. 1 Februari 2017