Anda di halaman 1dari 59

BAB II

GAMBARAN UMUM UPT BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI

A. KONSEP PUSKESMAS
1. Pengertian

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. (PermenkesRI,Nomor 75
tahun 2014).Penyelenggaraan Pusat Kesehatan
Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan
aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta mensukseskan program jaminan
kesehatannasional. Pembangunan kesehatan merupakan
bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional.
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat
ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu
penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab
kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007
juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif
seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial
ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-
lain).
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus
ditingkatkan upaya-upaya untuk memperluas jangkauan
dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama
keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan.
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh
upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten kota
adalah dinas kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan Kabupaten Kota sesuai dengan kemampuannya.
UPT BLUD Puskesmas Gunungsari merupakan salah
satu dari 17 Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok
Barat dengan luas wilayah mencapai 28,86 Km. Sebelah
utara berbatasan dengan kabupaten Lombok Utara,
Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Mataram,
sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Batu Layard
an sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Lingsar.
Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari Mencakup
7 Desa dan 58 dusun merupakan kombinasi antara daerah
daratan dan pegunungan (perbukitan) di wilayah utara,
berada pada ketinggian 0 256 m di atas permukaan
laut.
Secara demografis jumlah penduduk di wilayah
kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari Tahun 2016
mencapai 59.519 jiwa (BPS Lobar 2016). Sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari antara lain 3 Puskesmas Pembantu dan 8
unit Poskesdes serta dukungan partisipasi masyarakat
dalam bentuk posyandu sebanyak 61 posyandu. Sarana
pendidikan di wilayah UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
terdapat 33 TK/PAUD, 30 SD/MI, 12 SLTP/MTs, 11
SMU/MA/SMK dan 6 pondok pesantren.

2. Fungsi
Fungsi Puskesmas berdasarkan PermenkesRINomor 75
tahun 2014, sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
c. Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan

Wewenang Puskesmas dalam melaksanakan fungsi Usaha


Kesehatan Masyarakat sebagai berikut:

a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis


masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidintifikasi
dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap
tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sector terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan
kesehatan.
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat termasuk dukungan terhadap system
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

Wewenang Puskesmas dalam melaksanakan fungsi Usaha


Kesehatan Perseorangan sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar


secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
d. Penyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung.
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan
antar profesi.
f. Melaksanakan rekam medis.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan.
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan.
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
j. Melaksankaan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan system rujukan
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana
pendidikan pendidikan tenaga kesehatan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Selain menyediakan layanan kesehatan dasar
sebagai bagian dari Usaha Kesehatan Perseorangan
(UKP), Puskesmas diharapkan dapat secara efektif
mengkoordinasikan keluhan dari peserta BPJS Kesehatan
serta peserta dari perusahaan asuransi kesehatan
swasta.

Puskesmas harus memiliki prasarana yang


berfungsi paling sedikit terdiri atas :

a. System penghawaan (Ventilasi)


b. System pencahayaan
c. System sanitasi
d. System kelistrikan
e. System komunikasi
f. System gas medic
g. System proteksi petir
h. System proteksi kebakaran
i. System pengendalian kebisingan
j. System transportasi vertical untuk bangunan
lebih dari 1 (satu) lantai.
k. Kendaraan Puskesmas keliling
l. Kendaraan Ambulance.

3. Peran Puskesmas
Puskesmas memegang peran penting dalam sistem
kesehatan di Indonesia. Puskesmas diharapkan dapat
merespons kebutuhan masyarakat akan kesehatan secara
pre-emptive dan adaptif serta memberikan pelayanan
kesehatan yang terjangkau secara tepat waktu.
Peraturan Menteri Kesehatan no. 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas mendeskripsikan
peran puskesmas sebagai:
a. Pusat penggerak pembangunan di bidang kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan dasar

Dalam konteks otonomi daerah saat ini, Puskesmas


mempunyai peran yang sangat vital Sebagai institusi
pelaksana teknis Puskesmas dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditujukan dalam keikutsertaan
untuk menentukan kebijakan daerah melalui system
perencanaan yang matang, tatalaksana kegiatan-
kegiatan yang tersusun rapih serta system evaluasi
dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut
berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait peningkatan pelayanan kesehatan secara
komprehensif dan terpadu. (Efendi dan Makhfudi,
2010).
4. DATA GEOGRAFIS PUSKESMAS
Peta wilayah Puskesmas Gunungsari

UPT BLUD Puskesmas Gunungsari terletak di Kecamatan


Gunungsari KabupatenLombok Barat. UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari merupakan puskesmas perawatan dengan luas
wilayah 28,86 Km atau sekitar 1,72 % dari keseluruhan
wilayah Kabupaten Lombok Barat (1672 Km). Kecamatan
Gunungsari masuk dalam wilayah Kabupaten Lombok Barat
dengan batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Kecamatan pemenang Kab. Lombok Utara
Selatan : Kec. Selaparang Kota Mataram
Barat : Kec. Batu Layar
Timur : Kec. Lingsar
UPT BLUDPuskesmas Gunungsari menempati lokasi di
Dusun Balekuwu, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari,
Kabupaten Lombok Baratyang beralamat di Jalan Pariwisata
No 70 Gunung sari.
UPT BLUDPuskesmas Gunungsari adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di 7 Desa yaitu
1. Desa Jatisela
2. Desa Sesela
3. Desa Midang
4. Desa Gunung Sari
5. Desa Tamansari
6. Desa Kekait
7. Desa Guntur Macan
Sebagai unit pelaksana teknis, UPT BLUD Puskesmas
Gunung sari melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
kabupaten Lombok Barat.UPT BLUDPuskesmas Gunung sari
berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat
(Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004)
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem
kesehatan nasional dan sistem kesehatan kabupaten dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, UPT BLUDpuskesmas
gunungsari didukung oleh sarana dan prasarana yang terdiri
dari 3 unit puskesmas pembantu dan 7 unit poskesdes serta
didukung partisipasi masyarakat dalam bentuk 61 pusyandu.
5. DATA DEMOGRAFI PUSKESMAS

Secara demografis jumlah penduduk di wilayah kerja


UPT BLUDPuskesmas Gunungsari tahun 2015 mencapai 55.487
jiwa (BPS LOBAR 2015). Wilayah kerja UPT BLUDPuskesmas
Gunungsari meliputi 7 Desa dan 57 Dusun.

Data Demografi Wilayah Kerja UPT BLUDPuskesmas Gunungsari


2017

LUAS JUMLAH PENDUDUK


WILAYAH JUMLAH Laki Perempuan
NO DESA
Dusun
(km2)

1 2 3 4 7 8

1 JATI SELA 2,61 5 3.371 3.337

2 SESELA 1,69 11 7.210 6.934

3 MIDANG 2,00 6 3.839 4.119

4 TAMAN SARI 6,66 14 5.103 5.474

5 GUNUNGSARI 3,28 6 4.120 4.536

6 KEKAIT 9,96 7 4.354 4.171

7 GUNTUR MACAN 2,66 6 1.639 1.408

JUMLAH 28,86 55 29.636 29.979

Tabel 2.1 Data demografi wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas


Gunungsari 2017

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa pada


tahun 2017 Desa Kekait mempunyai wilayah terluas di
wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari dengan luas
wilayah9,96 km2sedangkan yang paling sempit berada di Desa
Sesela yang hanya memiliki luas wilayah 1.69 km2. Desa
Taman sari mempunyai dusun terbanyak sebanyak 14
dusunsedangkan Desa Jati Sela hanya memiliki 5 dusun.
Berdasarkan jumlah penduduk terbanyak berada di Desa
Sesela dengan jumlah penduduk sebanyak 14.144 jiwa terdiri
dari laki-laki 7.210 jiwa dan perempuan 6.934 jiwa
sedangkan dusun Guntur Macan hanya memiliki penduduk
sebanyak 3.047 jiwa terdiri dari laki-laki 1.639 jiwa dan
perempuan 1.408 jiwa.

6. Keadaan Sarana Kesehatan


Jika di proporsionalkan jumlah penduduk dengan
jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang ada maka
didapatkan hal-hal sebagai berikut :
a. Standar Depkes RI perbandingan jumlah Puskesmas
dengan jumlah penduduk adalah 1 : 30.000, saat
ini UPT BLUD Puskesmas Gunungsari melayani
59.619 jiwa. Berarti satu UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari masih memenuhi persyaratan ratio
ideal tersebut.
b. Perbandingan jumlah Puskemas Pembantu (pustu)
dengan jumlah penduduk bila mengaju pada Standar
Nasional dengan ratio 1 : 10.000, secara
kuantitatif kebutuhan jumlah Pustu di wilayah
kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari belum
memadai dengan 3 buah Pustu. Jumlah ini belum
memadai karena masih banyak wilayah-wilayah yang
masih dirasakan sulit dijangkau yang memerlukan
sarana kesehatan jika dibandingkan dengan ratio,
paling tidak jumlah Pustu yang ideal yaitu 5
buah Pustu (berarti kekurangan 2 buah Pustu
lagi) di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari dengan mempertimbangkan kepadatan
penduduk di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari.
c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dengan tenaga
bidan di masing-masing desa dan kader kesehatan
adalah bentuk partisipasi masyarakat secara
aktif dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan khususnya dibidang kesehatan ibu dan
anak didesa dan dapat mengambil alih peran dukun
secara bertahap dengan pola pendampingan
persalinan oleh dukun bayi sehingga Angka
Kematian Ibu (AKB) dapat ditekan seminimal
mungkin. Bila dibandingkan dengan jumlah desa
yang ada dengan asumsi poskesdes untuk 1 desa
maka kebutuhan telah tercapai tetapi tidak semua
bidan desa tinggal di Poskesdes karena saran
Poskesdes yang tidak layak huni.

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dibentuk


masyarakat juga merupakan sarana yang kerap kali
dimanfaatkan kesehatan untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat. Saat ini jumlah
posyandu di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari adalah
63 buah tersebar pada tiap-tiap dusun atau
lingkungan. Pengembangan posyandu didasarkan
atas jumlah sasaran yang dilayani bila sasaran
ada ditempat yang agak jauh dari posyandu induk
maka dapat dibentuk posyandu satelit dengan
dukungan dari masyarakat.
7. ORGANISASI
a. Struktur UPT BLUD Puskesmas Gunungsari

b. Ketenagaan UPT BLUD Puskesmas Gunungsari


Ketenagaan UPT BLUDPuskesmas Gunungsari
terbagi dalam pegawai negeri, pegawai kontrak
dan tenaga mengabdi, dengan rincian sebagai
berikut:
JUMLAH TENAGA
NO JENIS TENAGA TENAGA
PNS KONTRAK MENGABDI

1 Tenaga Medis
Dokter Umum 2 2
Dokter Gigi 1

2 Tenaga Keperawatan
S1 Keperawatan (Ners) 3 2 1

S1 Keperawatan (S.Kep) 3 1
DIV Keperawatan 1
DIII Keperawatan 4 15 1
SPK/SPR 5 1
Perawat Gigi 2

3 Tenaga Kebidanan
DIV Kebidanan 2
DIII Kebidanan 8 8
DI Kebidanan 6

4 Tenaga Farmasi
Apoteker 1
DIII Farmasi 1 1

Juru Resep

5 Tenaga Kesehatan Masyarakat


SKM 2
S1 Kesling 1

D1 Kesling 1

6 Tenaga Gizi
DIII Gizi/SKM 3
DIII Gizi 2

7 Tenaga Analis
SMAK/S1 Biologi 1
DIII Analis Kesehatan 2 1
SMAK

8 Tenaga Non Kesehatan


S1 Akuntansi 1
DIII Rekam Medik 1
SMA/D1 6 1 2

SMA (CL Service) 1


SMP/SD (CL Service) 6 1

Jumlah 54 42 7

Tabel 2.2Ketenagaan UPT BLUD Puskesmas Gunungsari

Berdasarkan tabel 2.2 dapat diketahui bahwa


tenaga kesehatan yang paling banyak di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari adalah perawat sebanyak 39 orang
terdiri dari PNS 18 orang, kontrak 19 orang, tenaga
mengabdi 2 orang sedangkan Farmasi hanya 3 orang
terdiri dari PNS 2, tenaga mengabdi 1 orang.

c. Visi MisiUPT BLUD Puskesmas Gunungsari


1) Visi
Terwujudnya pelayanan prima dan terpadu
menuju masyarakat gunungsari yang mandiri
untuk hidup sehat.
2) Misi

a) Menggerakkan dan meningkatkan peran


lintas lintas sektor untuk mendukung
pembangunan berwawasan kesehatan.

b) Mendorong peran serta dan kemandirian


masyarakat dibidang kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat

c) Memelihara dan meningkatkan derajat


kesehatan

d) Meningkatkan pelayanan yang


berkualitas, adil, merata dan
terjangkau

B. USAHA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN PERKESMAS


1. Program Kesehatan Ibu dan Anak atau Keluarga
Berencana
Program kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu
usaha dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak
secara teratur dan terus menerus. Tujuan program ini
adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian bayi, anak dan ibu bersalin serta menurunkan
tingkat kesuburan dan fertilitas. Tujuan khusus dari
program ini adalah untuk meningkatkan pelayanan
kepada ibu Antenatal Neonatus Care (ANC), imunisasi
bayi dan ibu hamil, kesejahteraan ibu dan anak (KIA),
pelayanan keluarga berencana (KB) serta meningkatkan
pelayanan bayi dan anak balita (deteksi dini tumbuh
kembang anak). Kegiatan yang dilakukan antara lain
pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi, balita, penyuluhan kelas ibu hamil, melakukan
kunjungan rumah bagi ibu nifas, melakukan otopsi
kasus kematian neonatal, bayi, balita dan maternal,
melakukan pelajaran melalui audit kasus maternal
perinatal, melakukan kegiatan bimbingan teknis bagi
bidan desa di poskesdes dan melakukan monitoring dan
evaluasi melalui survey KN dan KF, disamping itu
kegiatan yang dilakukan juga melakukan pemeriksaan
kesehatan anak panti asuhan, penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja.

a) Rekapitulasi Pasangan Usia Subur Ibu di UPT BLUD


Puskesmas Gunung Sari bulan Juni 2017
1) Akses pelayanan KIA K.1 (100)

AKSES PELAYANAN KIA K.1 (100)


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BUMIL
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 152 14 12 50 79 51,97
2 Sesela 320 27 28 50 169 52,81
3 Midang 180 15 11 50 86 47,78
4 Taman sari 239 24 23 50 128 53,56
5 Gunung sari 195 18 18 50 102 52,31
6 Kekait 193 21 10 50 98 50,78
7 Guntur macan 69 6 5 50 34 49,28
1.348 125 107 50 696 51,63
Tabel 2.3 Akses pelayanan KIA K.1 (100)

Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui


bahwa akses pelayanan KIA K.1 (100) di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran
ibu hamil 1.348 orang sedangkan capaian
sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 51,63%.

2) Pelayanan KIA K.4 (98)

PELAYANAN KIA K.4 (98)


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BUMIL
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 152 10 11 49 78 51.32
2 Sesela 320 24 26 49 130 40.63
3 Midang 180 18 21 49 80 44.44
4 Taman sari 239 25 25 49 122 51.05
5 Gunung sari 195 20 16 49 96 49.23
6 Kekait 193 19 17 49 85 44.04
7 Guntur macan 69 6 6 49 33 47.83
1.348 122 122 49 624 46.29
Tabel 2.4 Pelayanan KIA K.4 (98)

Berdasarkan tabel 2.4 dapat diketahui


bahwa pelayanan KIA K.4 (98) di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran ibu
hamil 1.348 orang sedangkan capaian sampai
dengan bulan juni 2017 sudah mencapai
46,29%.

3) Deteksi factor resiko dan kompilkasi oleh


masyarakat

DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN KOMPLIKASI


SASARAN
OLEH MASYARAKAT
NO DESA 20%
BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BUMIL
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 30 5 2 26 85.53
2 Sesela 64 5 5 30 46.88
3 Midang 36 2 1 6 16.67
4 Taman sari 48 1 2 16 33.47
5 Gunung sari 39 8 12 43 110.26
6 Kekait 39 1 0 1 2.59
7 Guntur macan 14 1 0 3 21.47
270 22 22 125 46.36
Table 2.5 Deteksi factor resiko dan kompilkasi
oleh masyarakat

Berdasarkan tabel 2.5 dapat diketahui


bahwa deteksi factor resiko dan kompilkasi
oleh masyarakat di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari memiliki sasaran 20% ibu hamil
270 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 46,36%

4) Pelayanan komplikasi maternal ditemukan

SASARAN PELAYANAN KOMPLIKASI MATERNAL DITEMUKAN


NO DESA 20% BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BUMIL LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 30 4 2 21 69.08
2 Sesela 64 2 1 21 32.81
3 Midang 36 3 2 15 41.67
4 Taman sari 48 4 5 20 41.84
5 Gunung sari 39 3 3 18 46.15
6 Kekait 39 3 3 17 44.04
7 Guntur macan 14 1 1 6 43.48
270 20 17 118 43.77
Tabel 2.6 Pelayanan komplikasi maternal
ditemukan

Berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui


bahwa Pelayanan kompilkasi maternal
ditemukan di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
memiliki sasaran 20% ibu hamil 270 orang
sedangkan capaian sampai dengan bulan juni
2017 sudah mencapai 43,77%.

5) Pelayanan komplikasi maternal tertangani

PELAYANAN KOMPLIKASI MATERNAL


SASARAN
TERTANGANI (90)
NO DESA 20%
BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BUMIL
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 30 4 2 42.50 21 69.08
2 Sesela 64 2 1 42.50 21 32.81
3 Midang 36 3 2 42.50 15 41.67
4 Taman sari 48 4 5 42.50 20 41.84
5 Gunung sari 39 3 3 42.50 18 46.15
6 Kekait 39 3 3 42.50 17 44.04
7 Guntur macan 14 1 1 42.50 6 43.48
270 20 17 42.50 118 43.77
Tabel 2.7 Pelayanan komplikasi maternal
tertangani
Berdasarkan tabel 2.7 dapat diketahui
bahwa Pelayanan komplikasi maternal
tertangani di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
memiliki sasaran 20% ibu hamil 270 orang
sedangkan capaian sampai dengan bulan juni
2017 sudah mencapai 43,77%.

6) Lintas tenaga kesehatan

LINTAS TENAGA KESEHATAN (90)


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 145 10 11 45.00 73 50.34
2 Sesela 305 27 20 45.00 117 38.36
3 Midang 171 17 19 45.00 73 42.69
4 Taman sari 228 20 19 45.00 107 46.93
5 Gunung sari 186 19 16 45.00 91 48.92
6 Kekait 184 19 8 45.00 71 38.59
7 Guntur macan 66 3 5 45.00 26 39.39
1.285 115 98 45.00 558 43.42
Tabel 2.8 Lintas tenaga kesehatan

Berdasarkan tabel 2.8 dapat diketahui


bahwa Lintas tenaga kesehatan di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran ibu
bersalin 1.285 orang sedangkan capaian
sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 43,42%.

7) Lintas non tenaga kesehatan

LINTAS NON TENAGA KESEHATAN


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 145 0 0 0 0
2 Sesela 305 0 0 0 0
3 Midang 171 0 0 0 0
4 Taman sari 228 0 0 0 0
5 Gunung sari 186 0 0 0 0
6 Kekait 184 0 0 0 0
7 Guntur macan 66 0 0 0 0
1.285 0 0 0 0
Tabel 2.9 Lintas non tenaga kesehatan
Berdasarkan tabel 2.9 dapat diketahui
bahwa Lintas non tenaga kesehatan di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran
ibu bersalin 1.285 orang, sampai dengan
bulan juni 2017 sudah tidak ditemukan ibu
bersalin di tenaga non kesehatan.

8) Lintas fasilitas kesehatan

LINTAS FASILITAS KESEHATAN (85)


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 145 10 11 42.50 73 50.34
2 Sesela 305 27 20 42.50 117 38.36
3 Midang 171 17 19 42.50 73 42.69
4 Taman sari 228 20 19 42.50 107 46.93
5 Gunung sari 186 19 16 42.50 91 48.92
6 Kekait 184 19 8 42.50 71 38.59
7 Guntur macan 66 3 5 42.50 26 39.39
1.285 115 98 42.50 558 43.42
Tabel 2.10 Lintas fasilitas kesehatan

Berdasarkan tabel 2.10 dapat diketahui


bahwa Lintas fasilitas kesehatan di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran
ibu bersalin 1.285 orang sedangkan capaian
sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 43,42%.

9) Kunjungan nifas

KUNJUNGAN NIFAS (95)


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 145 10 11 47.50 73 50.34
2 Sesela 305 27 20 47.50 117 38.36
3 Midang 171 17 19 47.50 73 42.69
4 Taman sari 228 20 19 47.50 106 46.49
5 Gunung sari 186 19 16 47.50 90 48.39
6 Kekait 184 19 8 47.50 71 38.59
7 Guntur macan 66 3 5 47.50 26 39.39
1.285 115 98 47.50 556 43.27
Tabel 2.11 Kunjungan nifas
Berdasarkan tabel 2.11 dapat diketahui
bahwa Kunjungan nifas di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari memiliki sasaran ibu bersalin
1.285 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 43,27%.

10) Ibu hamil anemia

IBU HAMIL ANEMIA


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 152 0 1 5 3.29
2 Sesela 320 1 3 11 3.44
3 Midang 180 0 0 0 0.00
4 Taman sari 239 2 1 7 2.93
5 Gunung sari 195 3 2 13 6.67
6 Kekait 193 1 0 4 2.07
7 Guntur macan 69 0 0 0 0.00
1.348 7 7 40 2.97
Tabel 2.12 Ibu hamil anemia

Berdasarkan tabel 2.12 dapat diketahui


bahwa Ibu hamil anemia di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran ibu
bersalin 1.348 orang sedangkan capaian
sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 2.97%.

11) Ibu hamil kekurangan energikronis

IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS


SASARAN
NO DESA BULAN BULAN TARGET S/D KUMULATIF
BULIN
LALU INI BLN INI ABS %
1 Jatisela 152 0 2 10 6.58
2 Sesela 320 2 5 25 7.81
3 Midang 180 1 1 4 2.22
4 Taman sari 239 2 6 23 9.62
5 Gunung sari 195 1 2 15 7.69
6 Kekait 193 3 1 8 4.15
7 Guntur macan 69 0 0 4 5.80
1.348 9 17 89 6.60
Tabel 2.13 Ibu hamil kekurangan energi
kronis
Berdasarkan tabel 2.12 dapat diketahui
bahwa Ibu hamil kekurangan energi kronis di
UPT BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki
sasaran ibu bersalin 1.348 orang sedangkan
capaian sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 6.60%.

b) Rekapitulasi Pasangan Usia Subur Anak di UPT


BLUD Puskesmas Gunung Sari bulan Juni 2017
1) Kunjungan neonatal I

KUNJUNGAN NEONATAL I (96)


BLN TARGET
SASAR BLN INI ABSOLUT
N LALU S/D
DESA AN
O BLN
BAYI L P L P L P L+P %
INI
1 Jatisela 137 3 7 5 6 36 36 72 52.55 48.00
2 Sesela 290 12 15 11 9 62 55 117 40.34 48.00
3 Midang 164 9 8 12 7 48 25 73 44.51 48.00
4 Taman sari 217 10 10 7 11 52 53 105 48.39 48.00
5 Gunung sari 178 4 15 5 11 35 56 91 51.12 48.00
6 Kekait 175 8 11 3 5 32 39 71 40.57 48.00
7 Guntur macan 63 3 0 3 2 15 11 26 41.27 48.00
PUSKESMAS 1.224 49 66 66 51 280 275 555 45.34 48.00
Tabel 2.14 Kunjungan neonatal I

Berdasarkan tabel 2.12 dapat diketahui


bahwa Kunjungan neonatal I di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
1.224 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 45,34%.

2) Kunjungan neonatal III

KUNJUNGAN NEONATAL III (96)


BLN TARGET
SASAR BLN INI ABSOLUT
N LALU S/D
DESA AN
O BLN
BAYI L P L P L P L+P %
INI
1 Jatisela 137 3 7 3 7 34 37 71 51.82 48.00
2 Sesela 290 12 14 14 11 66 55 121 41.72 48.00
3 Midang 164 8 8 12 6 47 24 71 43.29 48.00
4 Taman sari 217 10 10 7 11 49 56 105 48.39 48.00
5 Gunung sari 178 4 13 5 11 38 51 89 50.00 48.00
6 Kekait 175 8 11 3 5 33 38 71 40.57 48.00
7 Guntur macan 63 3 0 3 2 15 11 26 41.27 48.00
PUSKESMAS 1.224 48 63 47 53 282 272 554 45.26 48.00
Tabel 2.15 Kunjungan neonatal III

Berdasarkan tabel 2.15 dapat diketahui


bahwa Kunjungan neonatal III di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
1.224 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 45,26%.

3) Komplikasi neonatal ditemukan

KOMPLIKASI NEONATAL DITEMUKAN (84)


15% BLN TARGET
BLN INI ABSOLUT
N SASAR LALU S/D
DESA
O AN BLN
L P L P L P L+P %
BAYI INI
1 Jatisela 21 0 2 0 0 3 3 6 29.20 42.00
2 Sesela 44 0 2 1 0 6 5 11 25.29 42.00
3 Midang 25 1 0 0 0 5 1 6 24.39 42.00
4 Taman sari 33 0 1 2 0 4 3 7 21.51 42.00
5 Gunung sari 27 0 2 1 0 5 7 12 44.94 42.00
6 Kekait 26 0 3 1 0 2 8 10 38.10 42.00
7 Guntur macan 9 0 2 1 0 1 2 3 31.75 42.00
PUSKESMAS 184 1 12 6 0 26 29 55 29.96 42.00
Tabel 2.16 Komplikasi neonatal ditemukan

Berdasarkan tabel 2.16 dapat diketahui


bahwa Komplikasi neonatal ditemukan di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran
15% bayi 184 orang sedangkan capaian sampai
dengan bulan juni 2017 sudah mencapai
29,96%.

4) Komplikasi neonatal tertangani

KOMPLIKASI NEONATAL TERTANGANI (84)


15% BLN TARGET
BLN INI ABSOLUT
N SASAR LALU S/D
DESA
O AN BLN
L P L P L P L+P %
BAYI INI
1 Jatisela 21 0 2 0 0 3 3 6 29.20 42.00
2 Sesela 44 0 2 1 0 6 5 11 25.29 42.00
3 Midang 25 1 0 0 0 5 1 6 24.39 42.00
4 Taman sari 33 0 1 2 0 4 3 7 21.51 42.00
5 Gunung sari 27 0 2 1 0 5 7 12 44.94 42.00
6 Kekait 26 0 3 1 0 2 8 10 38.10 42.00
7 Guntur macan 9 0 2 1 0 1 2 3 31.75 42.00
PUSKESMAS 184 1 12 6 0 26 29 55 29.96 42.00
Tabel 2.17 Komplikasi neonatal tertangani

Berdasarkan tabel 2.17 dapat diketahui


bahwa Komplikasi neonatal tertangani di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran
15% bayi 184 orang sedangkan capaian sampai
dengan bulan juni 2017 sudah mencapai
29,96%.

5) Kunjungan bayi I

KUJUNGAN BAYI I (96)


BLN TARGET
SASAR BLN INI ABSOLUT
N LALU S/D
DESA AN
O BLN
BAYI L P L P L P L+P %
INI
1 Jatisela 137 6 7 9 5 44 30 74 54.01 48.00
2 Sesela 290 12 14 10 11 80 77 157 54.14 48.00
3 Midang 164 5 1 8 6 31 33 64 39.02 48.00
4 Taman sari 217 5 12 8 12 55 55 110 50.69 48.00
5 Gunung sari 178 6 3 7 5 34 46 80 44.94 48.00
6 Kekait 175 13 9 7 6 32 39 71 40.57 48.00
7 Guntur macan 63 5 2 2 2 21 14 35 55.56 48.00
PUSKESMAS 1.224 52 58 51 47 297 294 591 48.28 48.00
Tabel 2.18 Kunjungan bayi I

Berdasarkan tabel 2.18 dapat diketahui


bahwa Kunjungan bayi I di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
1.224 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 48,28%.

6) Kunjungan bayi IV

KUJUNGAN BAYI IV (96)


BLN TARGET
SASAR BLN INI ABSOLUT
N LALU S/D
DESA AN
O BLN
BAYI L P L P L P L+P %
INI
1 Jatisela 137 7 9 5 7 35 41 76 55.27 48.00
2 Sesela 290 16 14 12 10 68 73 141 48.62 48.00
3 Midang 164 9 8 3 3 23 27 50 30.49 48.00
4 Taman sari 217 12 15 12 14 56 56 112 51.61 48.00
5 Gunung sari 178 12 12 4 8 41 46 87 48.88 48.00
6 Kekait 175 11 10 9 6 38 32 70 40.00 48.00
7 Guntur macan 63 4 2 2 2 14 12 26 41.27 48.00
PUSKESMAS 1.224 71 70 47 50 275 287 562 45.92 48.00
Tabel 2.19 Kunjungan bayi IV

Berdasarkan tabel 2.19 dapat diketahui


bahwa Kunjungan bayi IV di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
1.224 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 45,92%.

7) Kunjungan balita I

KUJUNGAN BALITA I (85)


BLN LALU BLN INI ABSOLUT TARGET
N SASARAN S/D
DESA
O BALITA L P L P L P L+P % BLN
INI
1 Jatisela 658 38 37 35 36 173 178 351 53.34 42.50
2 Sesela 1.389 49 50 35 36 315 315 630 45.36 42.50
3 Midang 779 76 61 45 45 259 259 484 62.13 42.50
4 Taman sari 1.036 37 36 29 30 203 203 400 38.61 42.50
5 Gunung sari 847 22 34 26 36 176 176 339 40.02 42.50
6 Kekait 837 68 54 54 38 245 245 420 50.18 42.50
7 Guntur macan 300 17 17 7 6 47 47 94 31.33 42.50
PUSKESMAS 5.846 307 289 231 227 1.418 1.300 2.718 46.49 42.50
Table 2.20 Kunjungan balita I

Berdasarkan tabel 2.20 dapat diketahui


bahwa Kunjungan balita I di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
5.846 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 46,49%.

8) Kunjungan balita II

KUJUNGAN BALITA II (85)


BLN LALU BLN INI ABSOLUT TARGET
N SASARAN S/D
DESA
O BALITA L P L P L P L+P % BLN
INI
1 Jatisela 658 35 40 22 23 155 158 313 47.57 42.50
2 Sesela 1.389 43 44 26 25 274 286 560 40.32 42.50
3 Midang 779 72 91 30 43 226 235 461 59.18 42.50
4 Taman sari 1.036 55 46 23 29 195 180 375 36.20 42.50
5 Gunung sari 847 96 99 25 38 230 198 428 50.53 42.50
6 Kekait 837 65 36 55 41 207 167 374 44.68 42.50
7 Guntur macan 300 16 5 7 7 43 36 79 26.33 42.50
PUSKESMAS 5.846 382 361 188 206 1.330 1.260 2.590 44.30 42.50
Table 2.21 Kunjungan balita II

Berdasarkan tabel 2.21 dapat diketahui


bahwa Kunjungan balita II di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari memiliki sasaran bayi
5.846 orang sedangkan capaian sampai dengan
bulan juni 2017 sudah mencapai 44,30%.

9) Pelayanan balita sakit

KUNJUNGAN BALITA SAKIT


N
DESA BLN INI ABSOLUT
O
L P L+P L P L+P
1 Jatisela 0 0 0 1 0 1
2 Sesela 1 2 3 16 21 37
3 Midang 0 0 0 5 4 9
4 Taman sari 1 1 2 9 4 13
5 Gunung sari 0 0 0 4 9 13
6 Kekait 0 0 0 0 0 0
7 Guntur macan 0 1 1 7 4 11
PUSKESMAS 2 4 6 42 42 84
Table 2.22 Pelayanan balita sakit

Berdasarkan tabel 2.22 dapat diketahui


bahwa pelayanan balita sakit di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari capaian sampai dengan
bulan juni 2017 mencapai 84 orang.

10) Balita sakit dilayani MTBS

BALITA SAKIT DILAYANI MTBS


N
DESA BLN INI ABSOLUT
O %
L P L+P L P L+P
1 Jatisela 0 0 0 1 0 1 100
2 Sesela 1 2 3 14 19 33 89
3 Midang 0 0 0 6 3 9 100
4 Taman sari 1 1 2 4 8 12 92
5 Gunung sari 0 0 0 4 9 13 100
6 Kekait 0 0 0 3 3 6 100
7 Guntur macan 0 1 1 7 5 12 100
PUSKESMAS 2 4 6 39 47 86 100
Table 2.23 Balita sakit dilayani MTBS
Berdasarkan tabel 2.23 dapat diketahui
bahwa pelayanan balita sakit dilayani MTBS
di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari capaian
sampai dengan bulan juni 2017 sudah
mencapai 100%.

2. Program Gizi
Tujuan program gizi adalah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui upaya perbaikan
gizi serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya melalui penyuluhan
gizi. Pokok-pokok program gizi yang dilaksanakan di
UPT BLUD Puskesmas Gunungsari adalah :
a. UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga)
Usaha perbaikan gizi keluarga adalah
kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya
peningkatan gizi dalam tiap kelaurga di
Indonesia. Usaha ini bersifat lintas sektoral
yang dilaksanakan oleh kesehatan, pertanian,
BKKBN, toga/toma dan tim pengerak PKK.
Tujuan UPGK adalah agar terbina keadaan
gizi seluruh anggota masyarakat, timbulnya
partisipasi dan pemerataan kegiatan, terwujudnya
perilaku yang mendukung perbaikan gizi seluruh
anggota keluarga terutama gizi balita. Positive
deviance dan Pos gizi (PD dan PG) merupakan
pendekatan yang sukses dalam menggurangi angka
kekurangan gizi. Pendekatan PD dan PG
memungkinkan ratusan anggota kelompok masyarakat
diintervensi untuk menggurangi jumlah anak
kurang gizi untuk saat ini dan mencegah
terjadinya tahun-tahun kekurangan gizi setelah
program tersebut selesai dilaksanakan. Pos gizi
yang dilaksanakan di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari adalah dengan mengumpulkan
9 orang anak yang BGM dan satu balita yang
status gizi baik dari keluarga yang tidak mampu
untuk diberikan makan bersama selam 6 hari maka
secara bersama-sama atau dengan system Brayen.
Tujuan diadakan Pos Gizi tersebut mendorong
terjadinya perubahan perilaku dan memberdayakan
para ibu balita untuk bertanggungjawab terhadap
rehabilitasi gizi anak-anak mereka yang
menggunakan pengetahuan dan sumber daya local.
Setelah diberikan makanan tambahan berkalori
tinggi selama 6 hari anak-anak akan menjadi
lebih bertenaga dan nafsu makan merekapun
bertambah.
Disamping program pos gizi UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari juga mengadakan kelas ibu
hamil yang diadakan selama 4 hari pertemuan.
Tujuanny adalah untuk membantu memperoleh
manfaat dari pengalaman belajar mandiri dalam
aspek pengetahuan, ketrampilan dan perilaku ibu
hamil.
Adapun kegiatan pokok UPGK yaitu penyuluhan
gizi dan kesehatan, pelayanan gizi di posyandu,
pemberian PMT pemulihan bagi balita gizi buruk
atau gizi kurang serta pemamfaatan pekarangan.
Idikator-indikator yang dipergunakan untuk
pemantuan wilayah setempat (PWS) gizi adalah
sebagai berikut :

1) D/S (Partisipasi masyarakat)


NO JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT TARGET

1 97,70% 99,58% 98,31% 98,06% 97,67% 97,24% 97,04% 99,40% 85,00%

Tabel 2.24 D/S Riil di wilayah kerja UPT


BLUD Puskesmas Gunungsari.
Berdasarkan tabel 2.24 dapat diketahui
bahwa partisipasi masyarakat paling tinggi
di bulan agustus 2017 sebesar 99,40% dan
terendah pada bulan juli 2017 sekisar
97,04%.

2) N/D (Cakupan program)

NO JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT TARGET

1 63,97% 65,86% 63,18% 61,84% 61,49% 64,38% 65,98% 63,29% 85,00%

Tabel 2.25 N/D di wilayah kerja UPT


BLUD Puskesmas gunungsari.

Berdasarkan tabel 2.25 dapat diketahui


bahwa cakupan program paling tinggi di
bulan juli 2017 sebesar 65,98% sedangkan
terendah di bulan mei 2017 berkisar 61,49%.

3) Capaian program

Rekapitulasi pelayanan gizi

SASARAN SASARAN NIFAS BUMIL BUMIL BUMIL BUMIL


NO NAMA DESA BBLR
BUMIL BUFAS VIT A FE 30 FE 90 ANEMIA KEK
1 Jatisela 152 145 12 14 10 2 1 0

2 Sesela 320 305 29 24 25 3 3 0

3 Midang 180 171 12 18 8 0 3 0

4 Gunungsari 239 228 13 25 12 4 7 1

5 Tamansari 195 186 18 21 18 2 1 0

6 Kekait 193 184 21 16 28 5 2 2

7 Guntur Macan 69 66 6 5 6 0 1 0
Puskesmas 1.348 1.285 111 123 107 16 18 3

Table 2.26 Rekapitulasi pelayanan gizi (Vit


A Bufas, FE-1 dan FE-3 bumil, Anemia bumil,
bumil KEK, BBLR) pada bulan September 2017

Berdasarkan table 2.26 dapat diketahui


bahwa di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari didapatkan sasaran ibu hamil
sebesar 1.348 jiwa sedangkan sasaran untuk
ibu nifas sebesar 1.285 jiwa. Desa
terbanyak mendapatkan Vit A untuk bayi
yaitu desa sesela sebanyak 29 orang
sedangkan yang terendah di desa Guntur
macan. Desa terbanyak mendapatkan FE 30 dan
90 yaitu desa sesela sebesar 49 orang dan
terendah desa Guntur macan 11 orang. Ibu
hamil yang mengalami anemia terbesar di
desa kekait sebanyak 5 orang sedangkan di
desa Guntur macan dan desa midang tidak
ditemukan kasus anemia pada ibu hamil. Desa
terbesar yang ibu hamil mengalami KEK yaitu
desa gunungsari sebanyak 7 orang sedangkan
desa jatisela, desa Guntur macan dan desa
taman sari masing-masing memiliki ibu hamil
dengan KEK 1 orang. Desa gunungsari satu-
satunya desa yang mempunyai bayi BBLR di
wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari.

b. UPGI (Usaha Perbaikan Gizi Institusi)


Di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari memberikan pelayanan gizi diruang
rawat inap antara lain pemberian diet pada
pasien diare, Hipertensi, DM, Ispa, Ibu nifas
dan pelayanan gizi buruk yang dilayanai terutama
dirawat baik rawat inap maupun rawat jalan. Bagi
pasien gizi buruk non klinis dalam arti pasien
masih bisa dirawat jalan dengan pemberian
konseling gizi.
1) Pemantauan status gizi anak sekolah (PSG-
AS)
2) System kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
3) Pencegahan dan penanggulangan gondok
endemic
Tujuan program adalah untuk menurunkan
prevalensi dan mencegah timbulnya gondok
akan tetapi di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tidak memberikan
kapsul yodium pada masyarakat karena
kecamatan Gunungsari bukan merupakan
wilayah endemic gondok.
4) Pencegahan dan penanggulangan akibat
kekurangan Vitamin A
Sasaran dari pemberian Vitamin A dosis
tinggi yaitu bayi umur 6 11 bulan
(Vitamin 100.000 UIwarna biru), balita umur
12 60 bulan warna merah 200.000 UI dan
ibu nifas 2 x 200.000 UI.
5) Penanggulangan anemia gisi besi (Tablet FE)
Tujuan dari pemberian tablet Fe adalah
untuk meningkatkan status gizi masyarakat
dan menurunnya prevalensi anemia gizi pada
ibu hamil dan ibu nifas.
6) Pemantauan status gizi buruk
Gizi buruk merupakan keadaan gizi atau
kurang energy protein (KEP) yang dialami
oleh balita. Pemantuan gizi buruk yang
dilakukan adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan balita. Langkah-langkah
penjaringan status gizi buruk yang
dilakukan di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
yaitu ada di dalam gedung dan di luar
gedung. Penjaringan di luar gedung yaitu
anak yang dating ke posyandu ditimbang
berat badannya kemudian hasilnya dicatat di
KMS. Kalau hasil penimbangan balita
tersebut berada dibawah garis merah (BGM)
maka anak tersebut wajib diukur tinggi
badannya kemudian ditapis lagi dengan
BB/TB.

BGM DI WILAYAH KERJA UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARI BULAN JANUARI S/D AGUSTUS 2017
NO JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT TARGET

1 60% 52% 49% 43% 45% 48% 47% 36% 0

Table 2.27 BGM di wilayah kerja UPT BLUD


Puskesmas Gunungsari

Berdasarkan table 2.27 dapat diketahui


bahwa BGM tertinggi terjadi di bulan
januari 2017 yaitu 60% sedangkan terendah
pada bulan agustus yaitu 36%.

3. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)


dan Imunisasi
a. Program TB
Suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit TB Paru dan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat TB Paru. Sasaran
ditujukan kepada anggota masyarakat umum
terutama yang memiliki BTA positif dengan
kegiatan antara lain penemuan penderita,
pemeriksaan sputum, pengobatan penderita dan
kunjungan rumah sehingga dapat menurunkan angka
kematian dan penularan penyakit TB Paru dengan
cara memutus rantai penularan sehingga penyakit
TB Paru tidak lagi merupakan masalah kesehatan
di Indonesia khususnya di Kabupaten Lombok
Barat.
Program kerja TB yaitu pertemuan CBA atau
penyuluhan di masyarakat, setelah CBA dilakaukan
pengambilan dahak pada tersangka penderita TB,
kunjungan rumah dan pemeriksaan kontak,
pelacakan TB mangkir dan pelayanan atau
pemberian obat pada penderita TB.

CAPAIAN PROGRAM TUBERCULOSIS di UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARITAHUN 2017

TB BTA BTA + BTA NEG TB PARU


NO DESA + RO + SEMUA TYPE
KAMBUH
1 Jatisela 1 8 3 11
2 Sesela 0 12 1 13
3 Midang 0 10 1 11
4 Gunungsari 1 8 1 9
5 Tamansari 0 11 2 13
6 Kekait 0 5 1 6
7 Guturmacan 0 0 0 0
8 Puskesmas 2 57 9 66
Tabel 2.28 Capaian program Tuberculosis di UPT
BLUD Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.28 dapat diketahui


bahwa capaian program TB di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari tahun 2017terdapat 2 orang yang
mengalami TB BTA positif kambuh di desa Jatisela
1 orang dan desa gunungsari 1 orang, sedangkan
BTA positif terbanyak di desa Sesela sebanyak 12
orang sedangkan di desa gunturmacan tidak ada
yang mengalami BTA positif, sedangkan hasil
pemeriksaan BTA negative dan rontgen positif
tertinggi di desa jatisela 3 orang dan di desa
Gunturmacan tidak ditemukan kasus BTA positif
rontgen positif, sedangkan untuk kasus TB Paru
semua type tertinggi di desa sesela dan
tamansari sebanyak 13 orang dan di desa Guntur
macan tidak ditemukan kasus TB Paru semua type.

b. Program P2 Malaria
Suatu usaha untuk mencagah timbulnya
penyakit malaria dan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat malaria. Sasaran
ditujukan kepada masyarakat umum dengan kegiatan
antara lain penemuan penderita, pengobatan, ACD
dan PCD (aktif dan pasif case deteksion) serta
kunjungan rumah. Untuk pengobatan malaria klinis
harus dilaksanakan pemeriksaan laboratorium.
Melakukan pemeriksaan pada pasien yang
terindikasi malaria klinis dengan menggunakan
RDT (Rapid diagnose test) dan melaporkan apabila
setiap minggu bila ada kasus positif malaria.

CAPAIAN PROGRAM MALARIA DI UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARI TAHUN 2017

TARGET PENCAPAIAN
NO KEGIATAN SASARAN SASARAN
SATUAN %
% ABS
1 Pemeriksaan 59615 Orang 1.3% 775 1.12
sediaah darah
(SD)pada
penderita
malaria
klinis)
2 Penderita 669 Orang 100% 669 100
malaria
klinis yang
di obati
3 Penderita 24 Orang 100% 24 100
+(positif)mal
aria yang
diobati
sesuai
standar
4 Penderita 0 Orang 100% 0 0
yang terdeksi
malaria Berat
di puskesmas
yg dirujuk ke
RS*)
Tabel 2.29 Capaian program Malaria di UPT BLUD
Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.29 dapat diketahui


bahwa capaian program malaria di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017 sasaran 59.615
orang yang melakukan pemeriksaan sediaan darah
pada penderita malaria klinis sedangkan
capaiaannya 1,12% sedangkan penderita malaria
klinis yang di obati sebanyak 669 orang,
penderita positif malaria yang di obati sesuai
standar 24 orang.
c. Program P2 Diare
Suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit diare dan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat diare dengan
sasaran penduduk dengan angka kematian tinggi,
balita dengan usia produktif dan penduduk
pedesaan yang berpenghasilan rendah.
Kegiatan yang dilakukan ditujukan kepada
masyarakat umum dengan kegaiatan antara lain
penemuan penderita, pengobatan penderita serta
kunjungan rumah serta pembentukan kader diare.

CAPAIAN PROGRAM DIARE DI UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARI TAHUN 2017

SASA TARGET PENCAPA


NO KEGIATAN SATUAN SASARAN
RAN % ABS IAN
%

1 Penemuan kasus diare 2552 Orang 10% 255 1.92


oleh kader
2 Penemuan kasus diare 2552 Orang 90% 2297 35.23
oleh tenaga
kesehatan
3 Kasus diare di 899 Orang 100% 899 100.00
tangani dengan oral
rehidrasi
4 Kasus diare di 899 Orang 1% 9 8.45
tangani dengan
rehadrasi intra vena
Tabel 2.30 Capaian program Diare di UPT BLUD
Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.30 dapat diketahui


bahwa capaian program diare di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, sasaran
penemuan kasus diare 25.552 orang dengan capaian
37,15% sedangkan kasus diare yang ditangani
dengan oral rehidrasi 899 orang capaian 100%,
kasus diare ditangani dengan rehidrasi intra
vena 899 orang capaiannya 8,45%.

d. Program P2 Kusta
Suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit kusta dan untuk menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian akibat kusta.
Kegiatan yang dilakukan ditujukan kepada
masyarakat umum dengan kegiatan antara lain
penemuan penderita, pengobatan penderita serta
kunjungan rumah dan pelacakan penderita kusta
mangkir.

CAPAIAN PROGRAM KUSTA DI UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARI TAHUN 2017

SASA TARGET PENCAPAIAN


NO KEGIATAN SASARAN
RAN SATUAN %
% ABS
1 Penemuan tersangka 0 Orang 0% 0 0
penderita kusta
2 Pengobatan 0 Orang 0% 0 0
penderita
kusta
3 Pemeriksaan kontak 0 Orang 0% 0 0
penderita
Tabel 2.31 Capaian program Kusta di UPT BLUD
Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.31 dapat diketahui


bahwa capaian program kusta di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, tidak ditemukan
adanya tersangka penderita kusta.

e. Program P2 Demam Berdarah (DBD)


Suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit demam berdarah dan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat demam
berdarah. Kegaiatan dilakukan dengan cara
penyuluhan penyakit demam berdarah,
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi,
survey jentik, pelacakan kasus demam berdarah,
fogging (Penyemprotan) nyamuk demam berdarah.

CAPAIAN PROGRAM DEMAM BERDARAH DENGUE DI UPT


BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2017
UMUR (TAHUN)
JENIS 0-7 8- <1 1- 5- 10- 15- 20- 45- 55- 60- >70 TOTAL
NO
PENYAKIT HR 28 4 9 14 19 44 54 59 69 KUNJUNGAN
HR
1 DEMAM
BERDARAH 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3
DENGGUE
Tabel 2.32 Capaian program Demam Berdarah Dengue
di UPT BLUD Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.32 dapat diketahui


bahwa capaian program Demam Berdarah Dengue di
UPT BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017,
terdapat 3 orang yang mengalami ataumenderita
Demam Berdarah Dengue.

f. Program P2 ISPA
Suatu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat ISPA. Sasaran
ditujukan kepada masyarakat umum dengan kegiatan
antara lain penemuan penderita melalui BP anak
(MTBS) khusus balita, pengobatan penderita serta
kunjungan rumah dan pembentukan kader ISPA.

CAPAIAN PROGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS


DI UPT BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2017

TARGET PENCAPA
SASA SASARAN
NO KEGIATAN IAN
RAN SATUAN % ABS %

1 Penemuan penderita 585 Orang 10 59 33.50


ISPA oleh kader
2 Penemuan penderita 585 Orang 90 59 14.19
pneumonia oleh sarkes
3 Jumlah kasus 83 KS 10 83 100.00
pneumonia dan Pneu
pneumonia berat di
tangani
4 Jumlah kasus 0 Orang 0 7 100.00
pneumonia berat /
dengan tanda bahaya
di tangani / dirujuk
Tabel 2.33 Capaian program Infeksi saluran
pernapasan atas di UPT BLUD Gunungsari tahun
2017

Berdasarkan tabel 2.33 dapat diketahui


bahwa capaian program Infeksi saluran pernapasan
atas di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari tahun
2017, sasaran 585 orang yang ditemuakan oleh
kader sedangkan capaiannya 33,50%, untuk kasus
yang ditemukan oleh sarana kesehatan sebanyak
14,19% sedangkan yang tertangani 83 kasus
pneumonia capaiannya 100%.
g. Program Imunisasi
Suatu usaha pemberian kekebalan kepada
seseorang agar orang tersebut kebal terhadap
suatu penyakit. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap
penyakit secara individu, menurunkan angka
kesakitan dan kematian serta mencegah penyakit
TBC, Polio, Dipteri, Pertusis, Campak dan
Hepatitis. Kegiatan ditujukan pada bayi, balita,
anak usia sekolah ibu hamil, ibu nifas dan
pasangan usia subur. Hasil kegiatan yang dapat
dicegah dengan imunisasi untuk tahun 2017 di
wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
adalah nihil atau tidak ditemuakan kasus.

CAPAIAN PROGRAM IMUNISASI DI UPT BLUD PUSKESMAS


GUNUNGSARI TAHUN 2017

SASA TARGET PENCAPAIAN


NO KEGIATAN SASARAN
RAN SATUAN %
% ABS
1 Imunisasi HB- 1224 Bayi 979 43.46
1<7 hari 80%
2 Imunisasi BCG 1224 Bayi 95% 1163 33.42
3 Imunisasi DPT 1191 Bayi 95% 1131 42.83
1 pada bayi
4 Imunisasi 1191 Bayi 90% 1072 41.39
polio 4 pada
bayi
5 Imunisasi 1191 Bumil 90% 1072 53.99
campak pada
bayi
6 Imunisasi 1348 Bumil 80% 1078 4.97
status T1
7 Imunisasi 1348 Bumil 80% 1078 5.79
status T2
8 Imunisasi 1348 Bumil 80% 1078 15.95
status T3
9 Imunisasi 1348 Bumil 80% 1078 8.23
status T4
10 Imunisasi 1348 Bumil 80% 1078 3.64
status T5
11 Imunisasi Anak 100% 0 0
status DT pada 100%
anak sekolah
12 Imunisasi DT Anak 100% 0 0
Pada anak
sekolah kelas
2
13 Imunisasi TT Anak 100% 0 0
pada anak
sekolah kelas
3
14 Imunisasi Anak 100% 0 0
campak anak
sekolah
Tabel 2.34 Capaian program Imunisasi di UPT BLUD
Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.34 dapat diketahui


bahwa capaian program Imunisasi di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, sasaran 1.224
bayi Imunisasi HB-1 < 7 hari capaiannya 43,46%,
imunisasi BCG capaiannya 33.42%. Sasaran 1.191
bayi Imunisasi DPT 1 capaiannya 42,83%,
imunisasi polio 4 capaiannya 41,39 %, imunisasi
campak pada ibu hamil capaiannya 53,99%. Sasaran
1.348 ibu hamil yang melakukan imunisasi status
T1 capaiannya 4,97%, imunisasi status T2
capaiannya 5,79%, imunisasi status T3 capaiannya
15,95%, imunisasi status T4 capaiannya 8,23%
imunisasi status T5 capaiannya 3,64%.

h. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS


Program penanggulan HIV AIDS di puskesmas,
secara komprehensif melalui program Layanan
Komprehensif Berkesinambungan(LKB) HIV dan IMS
ini meliputi upaya promotif,proventif,kuratifdan
rehabilitative secara paripurna,mencakup semua
bentuk layanan HIV dan IMS,seperti kegiatan KIE
pengetahuan komprehensif,promosi penggunaan
kondom,pengendalian factor resiko,layanan
konseling dan Tes HIV (KTS dan
KTIP),perawatan,dukungandan pengobatan
(PDP),pencegahan penularan dari ibu ke anak
(PPIA), pengurangan dampak buruk NAPZA
(LASS,PTRM,PTRB),layanan IMS,pencegahan
penularan melalui darah donor dan produk darah
lainnyaserta kegiatan monitoring dan evaluasi
serta surveilan epidemiologi di puskesmas
rujukan dan Non-Rujukan termasuk fasilitas
kesehatan lainnya dan Rumah Sakit Rujukan
Kabupaten/Kota.LKB ini juga memberikan dukungan
baik aspek manajerial,medis, psikologis maupun
sosial ODHA selama perawatan dan pengobatan
untuk mengurangi atau menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya.Dalam program LKB terdapat 5
komponen utama dalam pengendalian HIV yaitu
pencegahan,perawatan,pengobatan,dukungan dan
konseling.Sesuai dengan sistem Kesehatan
Nasional jenjang layanan kesehatan terdiri atas
layanan kesehatan primer,sekunder dan
tersier.Layanan terkait HIV-IMS tersebut melalui
tingkat puskesmas sebagai pelayanan kesehatan
primer, rumah sakit kabupaten/kota sebagai
layanan sekunder dan rumah sakit propinsi
sebagai layanan tersier.Layanan kesehatan
sekunder sebagai pusat LKB berfungsi sebagai
pusat rujukan bagi fasilitas pelayanan kesehatan
satelit. Dalam implementasinya LKB ini harus
melibatkan seluruh pihak baik pemerintah,
swasta,maupun masyarakat (kader, LSM, Kelompok
dampingan sebaya, tokoh masyarakat dan tokoh
lainnya).Dari konsep-konsep tentang LKB di atas,
dapat dipahami sebenarnya program LKB ini
merupakan suatu bentuk integrasi upaya
penanggulangan HIV AIDS dalam kerangka Sistem
Kesehatan Nasional.

CAPAIAN PROGRAM HUMAN IMUNO VIRUS ACQUIRED IMUNO


DEFISIENSI SINDROM DI UPT BLUD PUSKESMAS
GUNUNGSARI TAHUN 2017

NO TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TOTAL


I II III IV
1 18 13 31
Tabel 2.35 Capaian program Human Imuno Virus
Acquired Imuno Defisiensi Sindrom di UPT BLUD
Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.35 dapat diketahui


bahwa capaian program Human Imuno Virus Acquired
Imuno Defisiensi Sindrom di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari tahun 2017, pada triwulan pertama
didata sebanyak 18 kasus sedangkan pada triwulan
kedua didapat 13 kasus.

4. Program Kesehatan Lingkungan


Usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan
pada lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari,dengan tujuan untuk
mewujudkan lingkungan pemukiman sehat menuju
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain: penyehatan air,
penyehatan pembuangan kotoran (jamban dan air
limbah), penyehatan perumahan dan lingkungan,
penyehatan air buangan, pengawasan tempat-tempat
umum,penyehatan makanan dan minuman,pengamanan
peredaran pestisida serta pengawasan dan pengendalian
dampak sampah.

CAKUPAN SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI UPT BLUD


PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2017

NO DESA KEPALA SPAL CAKUPAN


KELUARGA
1 Jatisela 2025 1950 96.30
3080
2 Sesela 3629 84.87
3 Midang 2460 2130 86.59
4 Gunungsari 3043 2547 83.70
5 Tamansari 828 615 74.28
1935
6 Kekait 2345 82.52
7 Guturmacan 2503 2089 83.46
8 Puskesmas 16833 14346 85.23
Tabel 2.36Cakupan sarana pembuangan air limbah
di UPT BLUD Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.36 dapat diketahui


bahwa cakupan sarana pembuangan air limbah di
UPT BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017, dimana
desa Sesela memiliki Kepala keluarga terbanyak
3.629 kk dengan sarana pembuangan air limbah
3.080 buah dengan cakupan 84.87% sedangkan
kepala keluarga terendah di desa tamansari 828
kk dengan sarana pembuangan air limbah 615 buah
dengan cakupan 74,28%

CAKUPAN SARANA PEMAMFAATAN JAMBAN DI UPT BLUD


PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2017

NO DESA JIWA PEMAMFAATAN CAKUPAN


1 Jatisela 7,086 7,086 100.00
2 Sesela 13,394 13,394 100.00
3 Midang 8,934 8,934 100.00
4 Gunungsari 9,680 9,680 100.00
5 Tamansari 2,753 2,753 100.00
6 Kekait 8,835 8,835 100.00
7 Guturmacan 7,501 7,501 100.00
8 Puskesmas 58,183 58,183 100.00

Tabel 2.37 Cakupan sarana pemamfaatan jamban di


UPT BLUD Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.37 dapat diketahui


bahwa cakupan sarana pemamfaatan jamban di UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017, dimana
desa Sesela memiliki jiwa terbanyak 13.394 jiwa
dengan sarana pemamfaatan jamban 13.3394 buah
dengan cakupan 100% sedangkan terendah di desa
tamansari 2.753 jiwa dengan sarana pemamfaatan
jamban 2.753 buah dengan cakupan 100%.

CAKUPAN SARANA TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH DI UPT


BLUD PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2017

NO DESA KEPALA SAMPAH CAKUPAN


KELUARGA
1 Jatisela 2025 1900 93.83
2 Sesela 3629 3205 88.32
3 Midang 2460 2100 85.37
4 Gunungsari 3043 2500 82.16
5 Tamansari 828 600 72.46
6 Kekait 2345 1905 81.24
7 Guturmacan 2503 2080 83.10
8 Puskesmas 16833 14290 84.89
Tabel 2.38 Cakupan sarana pembuangan sampah di
UPT BLUD Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.38dapat diketahui bahwa


cakupan sarana pembuangan sampah di UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, dimana desa
Sesela memiliki Kepala keluarga terbanyak 3.629
kk dengan sarana pembuangan sampah 3.205 buah
dengan cakupan 88.32% sedangkan kepala keluarga
terendah di desa tamansari 828 kk dengan sarana
pembuangan sampah 600 buah dengan cakupan
72,46%.

5. Promosi Kesehatan (Promkes) dan UKBM


Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi program/kelompok dan
masyarakat untuk menerapkan cara hidup sehat.
Bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan,kesadaran,kemauan,dan kemampuan
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk dunia
usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Program promosi kesehatan
meliputi:survey 5 tatanan PHBS (Institusi Rumah Tangga, Instutusi pendidikan,Institusi
tempat kerja,Institusi kesehatan, Institusi tempat-tempat umum), pemberdayaan kesehatan
(Desa Siaga), penjaringan kesehatan anak sekolah dari semua tingkat pendidikan
(SD,SMP/MTS, SMA/MA), penyuluhan dan pembinaan di sekolah ponpes, penyuluhan kelompok
masyarakat (PHBS), pembinaan UKBM (Posyandu dll), penyuluhan dengan pemutaran film dan
melakukan penyuluhan dan demo CTPS di sekolah dasar.

TABEL CAKUPAN SURVEY 10 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA WILAYAH UPT BLUD PUSKESMAS
GUNUNGSARI TAHUN 2017

No Desa Kk Yg Balita Bayi Persalinan Asi Nimbang SAB Jamban Cuci Brantas Makan Aktivitas Tdk
Di Nakes Ekslusif Balita Tangan Jentik Sayur Fisik Merokok
Survey Buah dalam
rumah
1 Jatisela 35 13 5 100 100 100 100 100 85,71 77,14 100 100 77,14
2 Sesela 70 32 10 100 100 93,75 100 87,14 77,14 78,57 100 98,57 77,14
3 Midang 56 28 9 100 100 100 100 98,29 83,93 80,36 100 98,21 78,57
4 Tamansari 98 33 13 100 100 93,94 100 93,88 78,57 79,59 100 98,98 76,53
5 Gunungsari 42 19 12 100 100 94,74 100 85,61 78,57 76,19 100 97,62 76,19
6 Kekait 49 21 9 100 100 95,24 100 83,63 77,55 79,59 100 97,96 77,55
7 Guntur Macan 49 17 7 100 100 94,12 100 85.71 79,59 77,55 100 97,96 77,55
Puskesmas 399 163 65 100 100 95,71 100 89,47 79,50 78,70 100 98,50 77,19
Tabel 2.39 Cakupan survey 10 indikator PHBS rumah tangga di wilayah UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari

Berdasarkan table 2.39 dapat diketahui bahwa di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari terdapat 163 balita, 65 bayi dimana persalinan dilakukan ditenaga kesehatan
dan semuanya mendapatkan ASI Ekslusif melakukan penimbangan bayi hamper 100%, kepatuhan
cuci tangan paling rendah di desa sesela 77,14%, pemilikan jamban paling sedikit di
desa kekait sebesar 83,63%, pemberantasan jentik
terendah di desa jatisela 77,14%, rata-rata memiliki
kebiasaan akan sayur dan buah, aktivitas fisik
terendah di desa gunungsari 97,62%, sedang yang tidak
merokok di dalam rumah terendah di desa jatisela dan
sesela 77,14%.

Cakupan strata posyandu di wilayah UPT BLUD Puskesmas


Gunungsari tahun 2017

NO DESA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1 Jatisela 0 0 100 0

2 Sesela 0 0 100 0

3 Midang 0 0 87,5 12,5

4 Tamansari 0 18,18 63,64 0

5 Gunungsari 0 16,16 84,61 16,67

6 Kekait 0 0 100 0

7 Guntur Macan 0 0 100 0

Puskesmas 0 6,56 88,52 4,92

Table 2.40 cakupan strata posyandu di wilayah


UPT BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan table 2.40 dapat diketahui bahwa di


wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
posyandu madya di desa tamansari sebesar 18,18
dan didesa gunungsari sebasar 16,16 sedangkan
strata purnama tertinggi didesa jatisela,
sesela, kekait dan Guntur macan 100 dan terendah
didesa tamansari 63,64 sedangkan untuk strata
mandiri di desa gunungsari 16,67 sedangkan di
desa midang 12,5.
Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
Kategori Kebugaran Jasmani Wilayah UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari tahun 2017

No KATEGORI SD/MI SMP/MTS SMA/MA

1 Segar 83,12% 87,16% 87,01%

2 Tidak Segar 16,88% 12,84% 12,99%

Tabel 2.41 cakupan penjaringan kesehatan anak


sekolah kategori kebugaran jasmani wilayah UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017

Berdasarkan table 2.41 dapat diketahui bahwa di


wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Gunungsari kategori
kebugaran jasmani tingkat SD/MI segar 83,12%
sedangkan tidak segar 16,88%, ditingkat SMP/MTS segar
87,16% sedangkan tidak segar 12,84%, ditingkat SMA/MA
segar 87,01% sedangkan tidak segar 12,99%.

6. PHN (Perkesmas)
Tujuan dari program ini adalah menjadikan
keluarga mandiri untuk hidup sehat, dan keluarga yang
dikunjungi adalah keluarga yang rawan akan kesehatan
(keluarga resiko tinggi) seperti penyakit menular
(TBC,DBD,Malaria, dll), keluarga mempunyai bayi dan
balita, keluarga lansia, ibu hamil dan lain-lain.
Kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan rumah dan
melakukan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan
masalah kesehatan.

Rekapitulasi pembinaan keluarga rawan per desa


berdasarkan tingkat kemandirian Puskesmas bulan Juli
2017

NO DESA SASARAN KM II KUNJUNGAN

1 Jatisela 53 3 9

2 Sesela 94 3 9

3 Midang 64 2 6

4 Tamansari 79 3 9
5 Gunungsari 61 1 3

6 Kekait 65 2 6

7 Guntur Macan 22 2 6

Puskesmas 438 16 48

Tabel 2.42 Rekapitulasi pembinaan keluarga rawan


per desa berdasarkan tingkat kemandirian
Puskesmas bulan Juli 2017

Berdasarkan tebel 2.42 dapat diketahui bahwa


capaian pembinaan keluarga rawan per desa berdasarkan
tingkat kemandirian puskesmas dengan sasaran 438
jiwa, triwulan II sebanyak 16 orang dengan jumlah
kunjungan sebanyak 48 kali.

C. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN


1. Program Usaha Kesehatan Sekolah
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat yang dijalankan disekolah dengan
melibatkan anak didik beserta lingkungannya.
Bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat
dan meningkatnya derajat kesehatan peserta didik,
menurunkan angka kesakitan anak sekolah, meningkatkan
kesehatan baik fisik maupun mental serta social.
Peserta didik mempunyai pengertian sikap dan
ketrampilan dalam melaksanakan prinsip-prinsip hidup
sehat serta ikut berpartisipasi dalam Usaha Kesehatan
Sekolah. Meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
anak sekolah serta meningkatkan daya tangkal dan daya
hidup terhadap pengaruh buruk narkotika, alkohol,
rokok, obat berbahaya lainnya.
Sasaran ditujukan kepada seluruh sekolah Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar/MI, Sekolah Menengah,
Pendidikan Agama, pendidikan Khusus (SLB), anak didik
serta guru-guru olahraga dan kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan pada program Usaha
Kesehatan Sekolah adalah penjaringan (pemeriksaan
kesehatan kulit, mata, hidung, telinga, rambut, kuku,
gigi dan mulut, status gizi, TB, BB, kebersihan
lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana),
pendidikan kesehatan (praktek mencuci tangan, gosok
gigi), pemberian obat seperti obat cacing yang
difokuskan pada anak SD, pelatihan dokter kecil.
REKAPITULASI HASIL PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SELURUH WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGSARI

Jmlh Peserta Didik Kesegaran


Yang DiJaring Tajam Gigi jasmani
Jmlh Jmlh Stts Tajam
No Pendidikan Kls.1 % % penglih % % & %
sekolah Siswa Gizi dengar Tidak
L P Jml atan Mulut segar
segar
1 SD/MI 30 6.135 1.099 545 545 1090 99,18 966 88,62 1085 99,54 817 74,95 826 75,78 905 178

2 SMP 12 3.412 1.175 98 268 366 31,15 217 59,29 361 98,63 354 96,72 166 45,36 319 47

3 SMA 11 2.935 1.037 73 297 354 34,14 183 51,69 331 93,50 309 87,29 124 35,03 308 46

Tabel 2.43 Rekapitulasi Hasil Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Puskesmas Gunungsari

Berdasarkan tabel 2.43 dapat diketahui bahwa capaian hasil penjaringan kesehatan peserta
didik Puskesmas Gunungsari yang tertinggi yaitu dari tingkat pendidikan SD/MI sebanyak 30 sekolah
dengan jumlah sasaran 6.135 siswa, jumlah peserta didik yang dijaring dari kelas 1 sebanyak 1.099
siswa, siswa laki-laki dan perempuan sebanyak 1.090 siswa (99,18%) degan status gizi sebanyak
966(88,62%), tajam penglihatan sebanyak 1085 siswa (99,54), tajam dengar sebanyak 817 (74,95%),
gigi dan mulut sebanyak 826 siswa (75,78%).
2. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya kesehatan gigi dasar yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja
UTP BLUD Puskesmas Gunungsari terutama kelompok
masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan
mulut dengan sasaran anak sekolah, kelompok ibu hamil
dan masyarakat umum. Kegiatan dilakukan dengan cara
pembinaan atau pengembangan pelayanan pada kelompok
rawan, pelayanan medic gigi dasar serta pencatatan
dan pelaporan.
Status kunjungan kasus baru dan lama poli gigi UPT
BLUD Gunungsari bulan januari s/d September 2017
NO KATEGORI JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEP

1 LAMA 39 61 68 61 59 44 48 79 53

2 BARU 214 294 274 298 309 201 241 312 314

Tabel 2.44 status kunjungan kasus baru dan lama poli


gigi UPT BLUD Gunungsari bulan januari s/d September
2017

Berdasarkan table 2.44 dapat diketahui bahwa di poli


gigi UPT BLUD Gunungsari kasus lama tertinggi di
bulan agustus sebesar 79 kasus sedangkan terendah di
bulan januari sebesar 39 kasus. Untuk kasus baru
tertinggi di bulan September sebesar 314 kasus
sedangkan terendah 201 kasus.

Table status kunjungan kasus baru dan lama poli gigi


UPT BLUD Gunungsari bulan januari s/d September 2017

NO PENYAKIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP
1 Caries 38 55 56 58 79 48 42 69 62
2 Penyakit Pulpa 143 187 188 156 177 129 153 208 206
3 Gingivitis & 7 10 13 15 13 11 15 14 16
periodontal
4 Gangguan 46 72 57 115 90 49 69 82 69
pertumbuhan
gigi
5 Lain-lain 19 31 28 15 9 8 10 18 14
Table 2.45 status kunjungan kasus baru dan lama poli
gigi UPT BLUD Gunungsari bulan januari s/d September
2017
Berdasarkan table 2.45 dapat diketahui bahwa di poli
gigi UPT BLUD Gunungsari bulan januari s/d September
2017 kasus caries terbesar di bulan mei sebesar 79
kasus dan terendah di bulan januari sebesar 38 kasus.
Kasus penyakit pulva terbesar di bulan agustus
sebesar 208 kasus sedangkan terendah di bulan juni
sebesar 129 kasus. Kasus gingivitis periodontal
terbesar di bulan September sebesar 16 kasus dan
terendah di bulan januari sebesar 7 kasus. Kasus
gangguan pertumbuhan gigi terbesar di bulan april
sebesar 115 kasus dan terendah di bulan januari
sebesar 46 kasus. Kasus lain-lain terbesar di bulan
maret sebesar 28 kasus sedangkan terendah di bulan
juni sebesar 8 kasus.

Table jenis therapy poli gigi di UPT BLUD Gunungsari


bulan januari s/d September 2017
NO PENYAKIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP
1 Pengobatan 83 99 190 79 199 78 133 206 126
pulpa
2 Tumpatan 88 115 33 119 35 89 19 37 122
3 Pencabutan 60 101 83 136 122 58 98 118 92
4 Pengobatan 2 9 9 10 3 10 11 8 10
period &
Ginggivitis
5 Pengobatan 0 0 0 0 0 0 2 5 1
Abses
6 Lain-lain 20 31 27 15 9 10 33 17 16
Table 2.46 jenis therapy poli gigi di UPT BLUD
Gunungsari bulan januari s/d September 2017

Berdasarkan table 2.46 dapat diketahui bahwa di poli


gigi UPT BLUD Gunungsari bulan januari s/d September
2017,therapy pengobatan pulpa terbesar di bulan
agustus sebesar 206 kasus dan terendah di bulan juni
sebesar 78 kasus. Therapy tumpatan terbesar di bulan
september sebesar 122 kasus sedangkan terendah di
bulan juli sebesar 19 kasus. pencabutan terbanyak di
bulan april sebesar 136 kasus dan terendah di bulan
juni sebesar 58 kasus. Pengobatan period dan
Ginggivitis terbesar di bulan juli sebesar 11 kasus
dan terendah di bulan januari sebesar 2 kasus.
Pengobatan abses terbanyak di agustus sebanyak 5
kasus sedang terendah tidak ada kasus bulan januari
sampai dengan juni. Pengobatan lain-lain terbanyak di
bulan juli sebesar 33 kasus sedangkan terendah di
bulan mei sebesar 9 kasus.

3. Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


Upaya kesehatan dasar yang ditujukan kepada
kelompok usia lanjut (Usila) umur > 45 tahun.
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara pembinaan
kelompok Usila, pelayanan kesehatan di UTP BLUD
Puskesmas Gunungsari dan di posyandu khusus Usila,
disamping diadakan posyandu, para lansia juga
mendapatkan pemberian makanan tambahan.

4. Kesehatan Haji
Kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan
kesehatan haji sebelum berangkat dan pelacakan K3JH
setelah pulang haji, pembinaan dan pengelolaan haji
di KBIH.

5. Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu PTM)


Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan
kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk
usia lanjut. Posbindu kependekan dari pos pembinaan
terpadu, program ini berbeda dengan posyandu karena
posbindu dikhususkan untuk pembinaan para orang tua
baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah
memasuki lansia (Depkes, 2007). Kegiatan yang
dilaksanakan dalam posbindu antara lain penjaringan
kasus PTM, pemeriksaan kesehatan fisik maupun status
mental lansia, pemeriksaan status gizi, pengukuran
tekanan darah, pemeriksaan Hb, pemeriksaan gulah
darah, pelaksanaan rujukan ke UTP BLUD Puskesmas
Gunungsari bila ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan, penyuluhan, kunjungan rumah untuk
individuyang tidak bisa dating ke posbindu atau yang
sedang menderita penyakit.

6. Upaya Kesehatan Reproduksi


Upaya kesehatan reproduksi mempunyai tujuan
meningkatkan kemampuan hidup remaja guna membina
kesehatan diri dan lingkungan dalam rangka
meningkatkan ketahanan diri, prestasi dan peran
aktifnya dalam pembangunan nasional. Kegiatan
kesehatan reproduksi antara lain penyuluhan,
pelatihan dan pelayanan kesehatan. Pos kesehatan
remaja atau sebagai wadah yang memfasilitasi remaja
dalam memahami seluk beluk remaja selama puber dan
ditujukan kepada siswa dan remaja pada umumnya.
Kegiatan dalam posyandu remaja antara lain :
pelayanan kesehatan dasar seperti penimbangan dan
pengukuran tekanan darah. Penyuluhan tentang masalah
kespro remaja dan permasalahan yang dialami remaja
pada umumnya seperti Napza, seksualitas, HIV/AIDS
dll.

7. Upaya Kesehatan Kerja


Menurut UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
pada pasal 164 disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja
ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya kesehatan
kerja mencakup kegiatan dan pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan
melalui upaya kesehatan, pencegahan penyakit termasuk
pemulihan kapasitas kerja. Kegiatan UKK di UTP BLUD
Puskesmas Gunungsari meliputi pembinaan dan
penyuluhan pada pekerja yang ada di pos UKK.
Capaian Keselamatan Kerja di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari
Pekerja sakit Jml.kasus Jml.kasus Jml. Kasus Jml. Kasus
yg dilayani penyakit penyakit diduga keselamatan
pada akibat penyakit pada pekerja
pekerja kerja akibat
kerja
12.030 11.863 0 - 167
Tabel 2.51 Capaian Keselamatan Kerja di UPT BLUD
Puskesamas Gunungsari

Berdasarkan table 2.51 dapat diketahui bahwa


capaian keselamatan kerja di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari tahun 2017 dengan sasaran pekerja sakit
yang dilayani sebanyak 12.030 pekerja, dengan kasus
penyakit pada pekerja sebanyak 11.863 pekerja dan
jumlah kasus keselamatan pada pekerja sebanyak 167
pekerja.

8. Upaya Kesehatan Olah Raga


Upaya kesehatan yang mengutamakan aktifitas
fisik atau olah raga untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Tujuan untuk meningkatkan pemahaman
petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga
ditingkat pelayanan kesehatan dasar, sehingga
masyarakat terhindar dari penyakit tidak menular dan
dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta
produktifitas kerja.

9. Kesehatan Pengobatan Tradisional


Upaya kesehatan tradisional adalah cara atau
menanggulangi masalah atau gangguan individu,
keluarga dan masyarakat dengan peraatan dan
pengobatan tradisional yang diselenggarakan secara
komprehensif, mencakup upaya promotif (peningkatan
kesehatan), upaya preventif (pencegahan), kuratif
(pengobatan) penyakit, dan upaya rehabilitative
(pemulihan). Kegiatan kesehatan pengobatan
tradisional yang dilaksanakan di UTP BLUD Puskesmas
Gunungsari antara lain : pembentukan dan pembinaan
kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional.

10. Upaya Kesehatan Jiwa


Upaya kesehatan jiwa adalah setiap kegiatan
untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal
bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan oleh
pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat,
tujuannya untuk menjamin setiap orang dapat mencapai
kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan
kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan
dan gangguan lain yang dapat menggangu kesehatan
jiwa. Kegiatan yang dilakukan di UTP BLUD Puskesmas
Gunungsari antara lain : pendataan penderita ODGJ
berat oleh kader, pemantuan ODGJ di masyarakat dan
pengobatan pasien jiwa.

Capaian penderita orang dengan gangguan jiwa berat di


UPT BLUD Puskesmas Gunungsari

NO Dusun Capaian Sasaran Target %

1 58 36 125 100

Tabel 2.54 capaian penderita orang dengan


gangguan jiwa berat di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari
Berdasarkan table 2.54 dapat dikatahui bahwa
penderita gangguan jiwa berat di UPT BLUD Puskesmas
Gunungsari tahun 2017 dengan sasaran 125 orang telah
mencapai target 100 %.

11. Posyandu Remaja


Pos kesehatan remaja atau sebagai wadah yang
memfasilitasi remaja dalam memahami seluk beluk
remaja selama puber dan ditujukan kepada siswa dan
remaja pada umumnya. Kegaiatan dalam posyandu remaja
antara lain : pelayanan kesehatan dasar seperti
penimbangan dan pengukuran tekanan darah. Penyuluhan
tentang masalah kespro remaja dan permasalahan yang
dialami remaja pada umumnya seperti : Napza,
seksualitas, HIV/AIDS dll.

D. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


1. Pelayanan Kesehatan / Pengobatan
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
tindakan pengobatan/pelayanan kesehatan dibalai
pengobatan UTP BLUD Puskesmas Gunungsari, rawat inap,
puskesmas pembantu, poskesdes, posyandu maupun
pengobatan keliling (puskel) yang diutamakan
didaerah-daerah yang jauh dari sarana kesehatan serta
dilakukan upaya rujukan diagnostic, rujukan
pengobatan rehabilitative dan rujukan lain-lain
dengan sasaran masyarakat baik didalam maupun didalam
wilayah kerja UTP BLUD Puskesmas Gunungsari.

2. Laboratorium
Laboratorium UTP BLUD Puskesmas Gunungsari
berfungsi sebagai penunjang diagnostic dan penentuan
terapi dari penyakit-penyakit yang masuk melalui UGD,
poli umum, serta VCT dan IMS. Adapun pemeriksaan yang
tersedia adalah Darah lengkap, golongan darah, urine
lengkap, test darah malaria, test widal, Hb sahli,
gula darah, asam urat, pemeriksaan dahak, test HIV,
pemeriksaan lab IMS (Infeksi Menular Seksual).

Data pemeriksaan darah bulan juli s/d september 2017

NO PEMERIKSAAN JULI AGT SEP

1 Hb BUMIL 135 147 122

2 DL 231 217 226

3 WIDAL 105 118 145

4 DDR 127 124 112

5 GOL DARAH 210 132 137

6 GULA DARAH 198 179 192

7 KOLESTEROL 124 97 110

8 ASAM URAT 94 70 77

9 HBsAg 36 31 51

10 HIV 295 220 168

Tabel 2.57 data pemeriksaan darah bulan juni s/d


September 2017

Berdasarkan table 2.57 dapat diketahui bahwa


pemeriksaan darah di laboratorium UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, untuk
pemeriksaan Hb Bumil tertinggi di bulan agustus
147 orang, pemeriksaan darah lengkap tertinggi
di bulan September 226 orang. Pemeriksaan widal
tertinggi di bulan September 145 orang.
Pemeriksaan DDR tertinggi di bulan juli sebesar
124 orang. Pemeriksaan golongan darah tertinggi
di bulan juli 210 orang. Pemeriksaan gula darah
tertinggi di bulan juli sebesar 178 orang.
Pemeriksaan kolesterol tertinggi di bulan juli
124 orang. Pemeriksaan asam urat tertinggi di
bulan juli 94 orang. Pemeriksaan HBsAg tertinggi
di bulan September 51 orang. Pemeriksaan HIV
tertinggi di bulan juli 295 orang.

Data pemeriksaan sputum BTA bulan juli s/d


agustus 2017

NO PEMERIKSAAN JULI AGT SEP

1 Suspek 38 74 54

2 Ulang 21 7 10

3 Positif 5 8 6

Tabel 2.58 data pemeriksaan sputum BTA


bulan juni s/d September 2017

Berdasarkan table 2.58 dapat diketahui bahwa


pemeriksaan sputum BTA di laboratorium UPT BLUD
Puskesmas Gunungsari tahun 2017, untuk
pemeriksaan pasien suspek tertinggi di bulan
agustus 74 orang, pemeriksaan ulang tertinggi di
bulan juli 21 orang. Pemeriksaan hasil positif
tertinggi di bulan agustus 8 orang.

Data pemeriksaan urine dan feses bulan juli s/d


agustus 2017

NO PEMERIKSAAN JULI AGT SEP

1 UL 177 132 148

2 PP Test 36 29 32

3 FL 0 0 2

Tabel 2.59 data pemeriksaan urine dan feses


bulan juni s/d September 2017

Berdasarkan table 2.59 dapat diketahui bahwa


pemeriksaan urine dan feses di laboratorium UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari tahun 2017, untuk
pemeriksaan urine lengkap tertinggi di bulan
juli 177 orang, pemeriksaan PP test tertinggi di
bulan juli 36 orang. Pemeriksaan feses lengkap
tertinggi di bulan September 2 orang.

Anda mungkin juga menyukai