PRESEPTOR :
S. Farm., Apt
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era modern ini yeri dinyatakan sebagai salah satu tanda vital.
Nyeri merupakan hal yang sering ditemui pada pasien akibat trauma,
pasien saat ke dokter. Rasa nyeri dirasakan oleh setiap orang selama
suatu nyeri. Nyeri merupakan hal yang umumnya dianggap oleh dokter
ringan dan nyeri hebat. Faktor yang dapat menyebabkan nyeri tidak hanya
fisiologis saja, tetapi juga psikis misalnya pada emosi bisa menyebakan
Pilihan obat yang tepat dan urutan terapi yang optimal untuk nyeri
merupaka ahal yang penting. Adanya bukti keefektifan suatu obat untuk
obat yang paling efektif dalam mengurangi nyeri dan mempunyai efek
langsung satu obat dengan lainnya, baik mengenai efikasi dan efek
Kartini Jepara.
B. Tujuan
C. Manfaat
DASAR TEORI
A. Nyeri
1. Definisi
2. Mekanisme nyeri
inflamasi.
3. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut
karena perlakukan atau proses penyakit atau fungsi abnormal dari otot atau
visera. Biasanya nyeri ini mudah dideteksi, lokasinya jelas, dan sebatas
kerusakan jaringan. Sensasi nyeri akut akan segera hilang atau berkurang
tertentu (operasi dan trauma) nyeri yang tidak diobati atau pengobatan
yang tidak adekuat dapat menyebabkan takikardi, takipnea, peningkatan
penderita.
b. Nyeri kronis
Nyeri kronik adalah nyeri yang menetap lebih dari satu bulan atau
termasuk nyeri kronik adalah nyeri persisten yaitu nyeri yang menetap
untuk waktu yang lama atau nyeri kambuhan yaitu nyeri yang kambuh
bebas dari rasa sakitnya dan mungkin terus terjadi hingga meninggal
B. Analgetik
1. Definisi
2. Pengolongan analgetik
a. Analgetik narkotik
sekali dengan titik kerja di susunan saraf pusat. Analgetik jenis ini
panas pada kondisi demam. Sebagian besar efek samping dan efek
benorilat.
2002)
dan jenis nalgetik yang digunakan dari tanggal 4 Desember sampai 7 Desember
2017 dimana tempat pengambilan data dilakukan di klinik syaraf dan bedah rawat
jalan RSUD RA Kartini Jepara. Dari data yang telah dikumpulkan selama 4 hari
didapat resep sebanyak 208 resep di klinik syaraf dan sebanyak 93 resep dari
klinik bedah.
Jumlah 93 100
sebanyak 60 (65%).
bawah ini :
Patral 20 22
Analtram 4 4
Asam mefenamat 6 6
MST 10mg 1 1
Jumlah 93 100
MST 10mg sebanyak 1 pasien saja (1%). Berikut adalah data dalam
bentuk grafiknya:
Penggunaan Analgetik di klinik syaraf
rawat Jalan
25% 22%
20%
15%
10% persentase
6%
4%
5% 2% 1%
0%
PATRAL ANALTRAM ASMEF NADIC MST 10mg
pada terapi di klinik syaraf dan klinik bedah (kuantitatif) saja, diimana analisa
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., dan Ernst, M.E., 2012. Koda-Kimble and
Youngs Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. Lippincott
Williams & Wilkins.
Ikawati, Z.. 2011, Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat, Bursa Ilmu,
Yogyakarta