Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH

(HOME PHARMACY CARE)

DISUSUN OLEH

Ruliana Hida Safira (2012-156)

Fitri Ramadhani (2012-157)

DEPARTEMEN FARMASI KLINIS KOMUNITAS

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015-2016

BAB I
PENDAHULUAN

ii. Penyimpanan Obat

- Mahasiswa mengkonfirmasi kepada pasien bagaimana cara pasien dalam


menyimpan obat-obata yang sedang dikonsumsi.
- Kriteria penyimpanan antara obat satu dengan yang lain berbeda-beda.
1. Penyimpanan pada lemari es bukan berarti obat disimpan didalam freezer.
Pasien sering melakukan ini.
2. Obat tetes mata setelah dibuka maka tidak boleh digunakan lagi setelah
30 hari sejak tanggal pertama kali segel dibuka.
3. Sirup kering antibiotic (amoksisilin, cefadroksil) yang telah direkonstruksi
stabil 7 hari pada suhu kamar, dan 14 hari pada suhu lemari es (2-8oC)
- Kesalahan dalam penyimpanan obat akan mempengaruhi stabilitas bahan aktif
obat sehingga mempengaruhi efektifitas kerja obat.

iii. Mengidentifikasi DRP (Drug Related Problem

Mahasiswa belajar mengidentifikasi DRP pada obat yang sedang atau akan diminum
oleh pasien. DRP tersebut meliputi :

- Ada indikasi tidak ada obat


- Ada obat tidak ada indikasi
- Pemilihan obat yang kurang tepat
- Dosis obat terlalu tinggi (over dose)
- Dosis obat terlalu rendah (under dose)
- Ketidakpatuhan pasien
- Reaksi obat yang tidak diinginkan
1. Efek samping mengidentifikasi sekaligus memonitoring efek samping
obat
2. Interaksi obat

c. Menyusun rencana asuhan kefarmasian

Dalam membuat rencana pelayanan kefarmasian untuk menyelenggarakan pelayanan


kefarmasian dirumah, mahasiswa farmasi bekerjasama dengan pasien, keluarga dan
berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain. Rencana pelayanan kefarmasian ini
sebaiknya mencakup hal-hal sebagai berikut :

- Gambaran masalah actual dan masalah terkait obat dan cara mengatasinya
- Gambaran dari hasil terapi yang dilakukan
- Usulan pendidikan dan konseling untuk pasien
- Rencana khusus pelaksanaan monitoring dan frekuensi monitoring yang akan
dilakukan

Rencana pelayanan kefarmasian sebaiknya dibuat saat dimulainya terapi secara teratur
dikaji dan diperbaharui. Mahasiswa farmasi bertanggung jawab mengkomunikasikan
rencana pelayanan kefarmasian kepada pasien dan tenaga kesehatan lain yang terlibat
dalam perawatan pasien. Rencana pelayanan kefarmasian ini diperbaharui oleh tim
kesehatan dan harus dikomunikasikan ke semua tenaga kesehatan yang terlibat.
Rencana pelayanan kefarmasian dan perubahannya harus didokumentasikan dalam
catatan penggunaan obat pasien.

d. Pemantauan terapi obat

Mahasiswa farmasi secara terus menerus bertanggung jawab melakukan pemantauan


terapi obat dan evaluasi penggunaan obat pasien sesuai rencana pelayanan
kefarmasian dan disampaikan semua hasilnya kepada tenaga kesehatan yang terlibat
dalam pengobatan pasien. Hasil pemantauan ini didokumentasikan dalam catatan
penggunaan obat pasien. Mahasiswa farmasi dalam berkolaborasi dengan dokter dan
tenaga kesehatan lain sebaiknya membuat protokol pemantauan terapi obat untuk
berbagai pengobatan yang bersifat individual dan khusus didalam rencana pelayanan
kefarmasian. Mahasiswa kemudian menyiapkan suatu analisis interpretasi dari
informasi ini dan membuat rekomendasi untuk penyesuaian dosis dan keputusan
apakah terapi dilanjutkan atau dihentikan. Mahasiswa menjamin bahwa hasil uji coba
laboratorium sesuai dan dapat digunakan untuk pemantauan. Semua hasil pemantauan
ini didokumentasikan dalam catatan penggunaan obat pasien.

e. Monitoring efek samping obat

mahasiswa melakukan pemantauan dan melaporkan hasil monitoring efek samping


obat dan kesalahan pengobatan. Mahasiswa farmasi memastikan bahwa dokter telah
menginformasikan setiap kemungkinan munculnya efek samping obat. Efek samping
yang muncul dapat dijadikan indikator mutu pelayanan dan monitoring efek samping
obat harus menjadi bagian dari program pelayanan secara terus menerus. Reaksi efek
samping yang serius dan masalah terkait obat harus dilaporkan ke Badan BPOM RI.

f. Konseling kepada pasien


mahasiswa bertanggung jawab memastikan bahwa pasien menerima pendidikan dan
konseling tentang terapi pasien. Mahasiswa harus mudah dihubungi jika ada
pertannyaan atau munculnya permasalahan yang terkait obat. Mahasiswa juga
menyediakan informasi tambahan dalam bentuk tulisan untuk memperkuat informasi
yang diberikan secara lisan. Dalam menentukan informasi yang diberikan dalam
pendidikan dan konseling pasien, mahasiswa membutuhkan pendapat dari para
professional kesehatan, yang meliputi :

Gambaran pengobatan, mencakup obat, dosis, cara pemberian, interval dosis,


dan lama pengobatan
Tujuan pengobatan dan indicator tujuan pengobatan
Teknik penilaian untuk monitoring efektivitas terapi
Pentingnya mengikuti rencana perawatan
Teknik aseptis
Perawatan peralatan untuk pembluh darah jika ada
Petunjuk cara pemberian obat
Pemeriksaan obat dan peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dan cara perawatannya
Manajemen investarisasi di rumah dan prosedur penyelamatan peralatan
Potensi munculnya efek samping obat, interaksi oba, interaksi obat-makanan,
kontra indikasi, reaksi yang tidak diharapkan dan cara megatasinya
Petunjuk penyiapan, penanganan dan pembuangan obat, peralatan dan
pembuangan biomedis
Informasi cara mengubungi tenaga kesehatan yang terlibat dalam pengobatan
pasien
Melihat peran diatas maka diperlukan kompetensi khusus dan komitmen bagi calon
apoteker yang akan berperan di pelayanan kefarmasian di rumah. Sebagai tim
kesehatan, apoteker juga mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas. Dengan menjamin kualitas aktivitas drug regimen review (telaah
rejimen obat), apoteker dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup pasien
secara bermakna.
Telaah rejimen obat adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh apoteker. Sasarannya
adalah menjamin hasil optimal dari terapi obat. Termasuk didalamnya konsiderasi,
indikasi, efektifitas, keamanan dari setiap obat dan ketaatan pasien dalam terapi obat.
Peran apoteker adalah mengidentifikasi, memecahkan dan mencegah terjadinya
masalah terkait obat atau Drug Related Problem (DRP). Untuk dapat berperan dalam
tim, diperlukan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan tim kesehatan
lain, pasien dan keluarganya.
PHARMACEUTICAL CARE KESEHATAN KELUARGA
I. INFORMASI PASIEN

1. Nama Ny. Vonny


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Alamat Lengkap Jl. Kemuning Indah II No. 3A RT.1 RW.8 Mulyoagung Dau Kab
Malang
4. No. Telefon
5. Umur 52 tahun
6. Berat Badan
7. Agama Islam
8. Pekerjaan Financial Consultant (FC) Bumiputera
9. Status Perkawinan Kawin
10. Jumlah Anak 5 (laki-laki)
11. Pendidikan Terakhir Sarjana Hukum (S.H)
12. Golongan Darah

II. INFORMASI LAIN YANG TERKAIT

1. Pasien sedang hamil : Ya Tidak


2. Pasien sedang menyusui: Ya Tidak

3. Menggunakan kontrasepsi: Ya Tidak

Nama Kontrasepsi : KB permanen (Sterilisasi)

Digunakan mulai : Setelah kelahiran anak ke 5 (2011)

III. INFORMASI HEALTH CARE

1. Nama Dokter : dr. Syifa Mustika . Sp. PD

Telp. :-

2. Nama Apoteker :-

Telp :-

IV. RIWAYAT PENYAKIT PASIEN

Asma Kanker Diabetes

Penyakit Jantung Hipertensi Sakit ginjal


Lainnya : Wasir

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga (Ayah, Ibu, ..........) Riwayat Penyakit


Ibu Diabetes Mellitus

VI. RIWAYAT ALERGI

Alergi Gejala, Efek yang terjadi, Reaksi


Antibiotik -
Obat Lain -

Makanan -
Cuaca (dingin,........) -
Debu (lainnya.) -

VII. LIFE STYLE PASIEN

Life Style Keterangan


Kebiasaan Makan (Makanan berlemak, fast Makanan sehat ( 4 sehat 5 sempurna )
food, minuman bersoda, dll)
Kebiasaan Merokok -
Kebiasaan Tidur Teratur ( 8 jam )
Pola Kebersihan Pasien Baik ( kebersihan badan terjaga, mandi 2x
sehari)
Lainnya
VIII. DATA SWAMEDIKASI

Tersedia Kotak Obat di Rumah : Ya Tidak

Jumlah Satuan
(.....
Golongan Tanggal Tempat
Nama Obat tablet/kapsul
Obat Kadaluarsa Penyimpanan
/strip
/box/botol/tube)
Antibiotik 1. Amoxicillin 1 strip Jan 2017
2. Clindamicyn 8 kapsul Juli 2015
3. Primadex 19 tablet Maret 2018
4.
Analgesik, 1. Obat sakit gigi 1 tube Maret 2012
Antipiretik, cap burung
Antiinflamasi kakak tua
2. Allopurinol 5 tab Mei 2016
300mg
3. Allopurinol 4 tab Jan 2018
100mg
4. Parasetamol 9 tab Nov 2018
5. Renadinac 13 tab Juni 2018
Antihistamin 1. Alleron 7 tab Nov 2016
Obat Sistem 1. Antasida doen 10 tab Jan 2017
Pencernaan
(Diare, Laxatif,
dll)
Obat Sistem 1. Flucadex 8 tab April 2016
Pernafasan 2. Tramadol 5 tab Sept 2017
(Batuk, Pilek,
Asma)
Vitamin 1. Geria care 6 tab April 2019
(kombinasi
vit+mineral)
Obat Herbal/ 1. Kuldon 4 tab Jul 2017
Suplemen
Lainnya
IX. RIWAYAT PENGOBATAN

Saat ini sedang menggunakan obat tertentu : Ya Tidak

Data Penggunaan Obat


Nama Bentuk Tgl Tgl Resep Instruksi Catatan
Rute Dosis Indikasi
Obat Sediaan Mulai Berhenti Dokter Khusus Kefarmasian

X. ANALISIS MASALAH TERKAIT OBAT

Problem Medik S/O Terkait Terapi Analisis Masalah Terkait


Obat

Anda mungkin juga menyukai