Anda di halaman 1dari 13

Definisi dan Fungsi Boiler ( Ketel Uap )

Boiler atau ketel uap atau Steam Generator adalah suatu alat konversi energi yang
dapat mengubah energi kimia menjadi energi panas hasil pembakaran bahan bakar menjadi
energi potensial uap yang dapat digunakan untuk berbagi keperluan. Hal ini terjadi
dikarenakan adanya perpindahan panas dari bahan bakar dan air yang terjadi di dalam tabung
yang tertutup rapat.
Steam yang dihasilkan dari boiler ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai
berikut :
1. Untuk external combustion engine
Contoh : untuk mesin uap reciprocating dan turbin air
2. Untuk keperluan proses di dalam boiler
Contoh : untuk steam injeksi pada kolom fraksinasi
3. Untuk pemanas
Contoh : untuk pemanas produk minyak dalam penyimpanan

Bagian-Bagian Boiler
1. Bagian Utama Boiler
Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan
sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya:
a. Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari
furnace diantaranya: refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and
discharge door. Ruang bakar atau lorong api ini digunakan untuk memanaskan air.
Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan adalah hasil pengabutan dari bahan
bakar, udara dan bahan lain yaitu LPG serta dengan bantuan elektroda untuk penyalaan
awal. Api yang dihasilkan tersebut dihembuskan ke seluruh lorong api oleh motor blower
dan melewati pipa-pipa api sampai terjadi proses penguapan.
b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam). Tangki atau drum sering disebut juga badan
ketel uap yaitu tempat beroperasinya ketel uap di dalamnya terdapat instrument-instrumen
yang menjalankan proses pemindah panas seperti lorong api dan pipa api, dalam badan
ketel inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.
c. Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
d. Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan
udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke
dalam tungku pembakaran.
e. Pipa Api
Adalah pipa-pipa dengan diameter 55 mm yang jumlahnya mencapai 1062 buah yang
fungsinya untuk menguapkan air.
f. Burner
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi menyemprot bahan bakar ke dalam
ruang pembakaran sehingga pembakaran mudah terjadi.
g. Cerobong Asap
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi meneruskan atau membuang asap sisa
reaksi pembakaran yang terjadi di dalam boiler dengan tujuan menyalurkan gas asap bekas
supaya tidak mengotori atau mengganggu lingkungan sekitar. Di dalam cerobong asap ini
terdapat water spray yang fungsinya untuk menyemprotkan air di dalam cerobong supaya
abu dari sisa pembakaran jatuh ke bawah dan mengalir ke bak sedimen.
h. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air
dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru sebelum
masuk ke dalam ketel. Economizer terdiri dari pipa-pipa air yang ditempatkan pada
lintasan gas asap sebelum meninggalkan ketel. Gas asap yang akan melewati cerobong
temperaturnya masih cukup tinggi sehingga merupakan kerugian panas yang besar bila gas
asap tersebut langsung dibuang lewat cerobong. Gas asap yang masih panas ini yang akan
dimanfaatkan untuk memanaskan air isian ketel.
Adapun keuntungan menggunakan economizer antara lain:
- Menghemat bahan bakar sehingga biaya operasional lebih murah, karena air isian
masuk ke dalam ketel sudah dalam keadaan panas.
- Memperbesar efisiensi ketel karena memperkecil kerugian panas yang dialami ketel uap.
i. Alat Bantu Boiler
Appendages adalah alat-alat perlengkapan ketel uap/boiler yang dapat bekerja sendiri
dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agat ketel uap/boiler dapat bekerja dengan
aman. Adapun yang termasuk alat bantu ketel uap sebagai berikut:
j. Gelas Penduga
Gelas penduga adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian
permukaan air dalam pesawat ketel uap.Pemasangan gelas penduga pada pesawat ketel uap
sekurang-kurangnya 2 buah dan tentang pemasangannya dengan ketinggian maksimum
100 mm dibawah garis api.
k. Katup Pengaman (Safety Valve)
Katup pengaman mempunyai fungsi untuk menjaga tekanan kerja ketel uap agar tidak
melebihi tekanan maksimum. Katup pengaman ini akan bekerja dengan sendirinya apabila
terjadi kelebihan tekanan kerja yaitu uap akan dikeluarkan sehingga ketel bekerja sesuai
dengan tekanan yang diinginkan. Namun apabila melebihi tekanan maksimal dan katup ini
tidak berfungsi maka akan menyebabkan peledakan.
l. Katup Uap Induk
Katup ini berfungsi untuk mengalirkan uap hasil dari pesawat ketel uap. Katup ini
diletakkan tepat di atas tangki ketel. Pengaturan kapasitas uap yang disalurkan dapat
dilakukan dengan mengatur kran katup uap induk.
m. Manometer
Manometer ini digunakan sebagai alat untuk menunjukkan tekanan uap pada ketel
uap. Pemasangan manometer ini ditujukan agar besar kecilnya tekanan di dalam ketel uap
dapat diketahui sehingga memudahkan untuk mengontrolnya. Penempatan manometer
adalah pada bagian dimana uap hampir tidak mengalir, kebanyakan manometer yang
dipasang adalah manometer bourdon.
n. Katup Buang (Blow Down Valve)
Katup buang adalah katup untuk membuang segala kotoran-kotoran yang mengendap
pada dasar tangki, endapan ini apabila tidak dibersihkan atau dibuang maka akan
menyebabkan aliran buntu dan akhirmya membahayakan boiler tersebut. Katup ini juga
berfungsi untuk membuang sebagian air dari dalam ketel karena permukaan terlalu tinggi.
Permukaan air yang terlalu tinggi menyebabkan uap yang dihasilkan terlalu banyak
mengandung air
o. Garis Api
Garis api adalah garis horizontal pada plat logam yang ditempelkan pada permukaan
luar dinding ketel uap yang merupakan batas tertinggi bagian ketel uap yang mendapatkan
pemanasan gas asap. Permukaan air di dalam ketel tidak boleh turun sampai di bawah garis
api. Jika hal itu terjadi maka temperatur dinding ketel di atas pemukaan air akan turun
sehingga bagian ini akan pecah Karena tidak kuat menahan kerja ketel uap.
p. Lubang Laluan Orang (Man Hole) dan Lubang Tangan (Hand Hole)
Man hole adalah suatu lubang laluan orang dengan ukuran tubuh manusia berfungsi
untuk memeriksa bagian dalam ketel dengan cara masuk ke dalam ketel dan melihat bagian
dalam ketel. Man hole ini dibuka hanya pada saat boiler ini tidak beroperasi
atau overhaule. Sedangkan handhole berfungsi untuk memeriksa bagian dalam ketel
dengan cara meraba melalui luar ketel. Letak dari manhole biasanya di atas dari badan
ketel dan hand hole terletak pada bagian samping badan ketel.
q. Tanda Bahaya/Peluit Bahaya
Tanda bahaya ini berfungsi sebagai tanda bila ada peralatan-peralatan
elektronikkontrol dan pengaman-pengaman lainnya yang tidak bekerja sebagaimana
mestinya, kecuali itu alat ini juga berfungsi sebagai pemberi tandas apabila pesawat ketel
uap kekurangan air isian.
r. Perlengkapan Elektronik Boiler
Pada sebuah boiler kegunaan dari sistem elektronik sangatlah penting sekali karena
sebuah boiler tidak akan beroperasi bila tidak ada sistem elektroniknya. Instrument
elektronik yang ada pada boiler digunakan untuk sistem kontrol operasional boiler. Sistem
kontrol pada boiler dengan pola elektrik diantaranya:
Sensor
Sensor adalah instrument untuk member informasi bahwa kondisi yang kita inginkan
telah tercapai dan sekaligus menginstruksikan agar sistem itu bekerja. Macam-macam
sensor yang ada pada boiler diantaranya: Floater switch, elektrik floater switch, foto
elektrik floater switch, sensor temperatur dan thermostat,pressure controller, dan flame
detector.
Monitor
Monitor adalah alat pemantau kondisi suatu proses karena dengan indera manusia
tidak dapat mengetahui kondisi tersebut. Pada ketel uap, lingkup kerja monitor
diantaranya: memonitor tinggi permukaan air, monitor aliran, monitor tekanan, monitor
suhu, monitor fungsi instrument, monitor peringatan fungsi kerusakan sistem dan monitor
langkah kerja.
Actuator/Servo Motor
Adalah alat gerak yang berfungsi untuk mengerjakan instruksi dan sumber gerak untuk
alat lain. Jenis actuator ini diantaranya: actuator elektro magnetic, actuator motor listrik,
dan actuator tenaga angin.
Kontaktor
Adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu jaringan ke
jaringan yang lain.
Recorder
Adalah instrument yang digunakan untuk mengetahui debit yang mengalir pada suatu
saluran, hal ini sangat dibutuhkan guna mengetahui efisiensi dan biaya produksi. Macam
dari recorder ini diantaranya: flow rate recorder, flow recorderjarak jauh, temperatur jarak
jauh, dan recorder terpadu.
Vacum flame
Adalah alat yang berfungsi untuk mensensor rangkaian api yang ada di ruang bakar.
Timer/Program Relay
Yaitu komponen yang mengatur sequence operasi instrument lainnya sesuai dengan
rangsangan yang diterima.
Safety Relay
Safety relay ini berupa 2 buah kontak relay yang bekerja memutuskan atau
menghubungkan 2 buah terminal bila waktu kerja relay terlampaui yang dapat disebut
dengan pembatas waktu kerja.
Power Supply
Power supply ini berfungsi untuk menyesuaikan tegangan listrik untuk mengerjakan
peralatan lainnya.

s. Perlengkapan Boiler Lainnya


Blower
Adalah instrument yang berbentuk kipas yang digunakan untuk menghasilkan udara yang
bertekanan dari motor listrik juga berfungsi sebagai penghisap udara luar sebagai udara
pembakaran yang diteruskan ke dalam ruang bakar boiler sebagai penekan bahan bakar
yang telah membara sehingga pembakaran berlangsung dengan cepat.
Header
Adalah sebuah tabung atau pipa yang digunakan untuk terminal uap hasil dari ketel uap
yang kemudian dari header ini uap akan dibagi ke bagian-bagian yang memerlukan dengan
melakukan pengaturan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Thermometer
Thermometer ini digunakan untuk mengetahui temperatur pada air pengisi ketel uap yang
dihasilkan, temperatur asap keluar cerobong, temperatur ruang bakar dan lain sebagainya.
Pompa Air
Pompa air ini digunakan untuk menaikkan air pengisi dari tangki cadangan yang berada di
sisi yang airnya berasal dari tangki induk bila terjadi keterlambatan pengisian air umpan
dari tangki induk.
Safety Test
Adalah suatu bejana/tabung yang akan dipanaskan pada boiler yang sesuai dengan tekanan
pada ketel uap yang baru di overhaule. Masih normalkah dan masih amankah safety
valve itu digunakan untuk operasi lagi.
Klasifikasi Boiler
1. Menurut Isi Pipa atau Tabung
Menurut isi pipa, pada dasarnya ketel uap dibagi menjadi:
a. Ketel Pipa Api
Pada boiler pipa api, api dan gas panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar
mengalir melalui pipa-pipa yang dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai penyerap
panas. Panas dihantarkan melalui dinding-dinding pipa dari gas-gas panas ke air
disekelilingnya. Boiler pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas, dan bahan
bakar padat.

Gambar 1. Boiler Pipa Api


Untuk sebuah ketel satu pass yang mempunyai kapasitas dan kondisi uap yang
sama dengan ketel dua atau tiga pass, maka untuk ketel satu pass mempunyai panjang yang
lebih besar dibanding dengan kedua atau tiga pass. Namun ketel satu pass mempunyai
diameter silinder yang lebih kecil.
Contoh ketel pipa api :
a. Ketel Sederhana Vertikal
b. Ketel Cochran
c. Ketel Lancashire
d. Ketel Cornish
e. Ketel Lokomotif
f. Ketel Kapal
g. Ketel Velcon
Kebaikan dari ketel pipa api adalah :
a. Pemisahan air didalam ketel dilakukan dengan cara memanaskan air oleh pipa air yang
ada didalam lorong yang aa didalam ketel, sehingga panas yang dipindahkan akan lebih
besar.
b. Drum ketel berfungsi sebagai tempat penampungan air atau uap tempat bidang
pemanas,sehingga pembentukan uap lebih efisien.
c. Permukaan pemisah antara air dan uap lebih luas atau terbawa kemungkinan bintik-
bintik air dalam aliran uap akan kecil.

Kelemahan dari ketel pipa api adalah :


a. Kapasitas uap yang digunakan ketel ini lebih kecil.
b. Kemungkinan terjadinya kerak dalam drum dan permukaan luar pipa lebih besar.
c. Pembersihan pipa dan drum karena pembentukan kerak lebih sulit.

b. Ketel Pipa Air


Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa-pipa yang dikelilingi oleh api dan gas-
gas panas yang berada di luar pipa, sehingga pembentukan uap terjadi di dalam pipa-pipa.
Pada dinding dapur boiler pipa air, hampir semuanya tertutup oleh pipa-pipa air. Pipa-pipa
air ini berfungsi sebagai permukaan perpindahan panas, dan sebagai pendingin dinding
dapur boiler sehingga akan memperpanjang usia pakainya.

Gambar 2. Boiler Pipa Air

Susunan diantara kedua header mempunyai kecondongan tertentu, hal ini dimaksudkan
agar dapat mengatur sirkulasi uap di dalam ketel.
Contoh ketel pipa air :
a. Ketel Babcock dan Wilcock
b. Ketel Lamont
c. Ketel Benson
d. Ketel Loeffler
Kebaikan ketel pipa air adalah :
a. Kapasitas uap yang lebih besar
b. Penggantian pipa pemanas lebih mudah dilakukan.
c. Ketinggian ketel dapat dibuat tidak terlampau besar.
d. Peralatan didalam ketel dapat didekati walaupun ketel sedang beroperasi.

Kelemahan ketel pipa air adalah :


a. Pada umumnya, penguapan terjadi didalam pipa, sehingga permukaan pemisah antara air
dan uap pipa kecil karena terjadi binti-bintik air di dalam aliran uap besar.
b. Tingkat penguapan akan cepat turun pada tingkat sirkulasi yang rendah.
c. Air pengisian sangat berpengaruh terhadap kapasitas ketel.
d. Biaya perawatan ketel ini lebih tinggi.

2. Menurut Posisi Dapur (Furnance)


Menurut posisi dapur, ketel digolongkan :
a. Pembakaran di Dalam (Internal Fired)
Pada ketel ini pembakarannya ditempatkan di dalam shell ketel. Ketel pipa api termasuk
jenis pembakaran di dalam, dimana pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam shell
itu sendiri dan langsung pembakarannya diterima oleh shell.
b. Pembakaran di Luar (External Fired)
Pada ketel pembakaran di luar, dapur ditempatkan dibawah ketel di dalam ruangan yang
dikelilingi dinding bata api. Ketel pipa air adalah termasuk pembakaran di luar. Dapur
dapat dikatakan terpisah dari ketel ini mempunyai ruang pembakaran yang cukup besar,
sehingga kemampuan untuk memancarkan panas lebih besar.

3. Menurut Jumlah Pipa


Menurut jumlah pipa, ketel digolongkan :
a. Pipa Tunggal (Single Pipe)
Ketel pipa tunggal, hanya terdapat satu pipa air atau pipa api. Yang termasuk ketel jenis
ini adalah ketel vertikal sederhana dan ketel Cornish.
b. Pipa Majemuk (Multi Pipe)
Pada ketel ini terdapat dua atau lebih pipa api atau pipa air. Yang termasuk ketel jenis
ini adalah ketel Lamont, ketel Lokomotif, dan lain sebagainya.
4. Menurut Metode Sirkulasi Air dan Uap
Menurut sirkulasi air dan uap, ketel ini digolongkan :
a. Sirkulasi Alam
Sirkulasi air dan uapnya dilakukan dengan oleh gerakan gelembung-gelembung air di
dalam pipa akibat transfer panas dari cairan panas ke cairan dingin yang dilakukan
sepanjang pamanasan. Kebanyakan ketel ini menggunakan sirkulasi alam.
b. Sirkulasi paksa
Sirkulasi air dan uapnya dilakukan dengan menggunakan pmpa sirkulasi yang
digerakkan oleh tenaga dari luar. Penggunaan etode sirkulasi paksa ini kebanyakan
digunakan pada ketel yang tekanannya tinggi seperti ketel Lamont, ketel Benon, ketel
Loeffler, dan ketel Velcon.

5. Menurut Penggunaannya
Menurut penggunaannya ketel digolongkan :
a. Stasioner
Ketel stasioner atau ketel tetap yang banyak digunakan untuk power plant dan dalam
proses industri. Ketel ini disebut stasioner karena tidak bergerak dari satu tempat ke
tempat lain.
b. Mobile
Ketel mobile atau ketel bergerak adalah ketel yang dalam penggunaanya dapat bergerak
dari satu tempat ke tempat lain. Jenis ketel ini adalah Ketel Lokomotif dan ketel Kapal
laut.

6. Menurut Sumber Panas


Ketel ini juga dapat digolongkan menurut sumber panas yang digunakan untuk
menghasilkan uap. Sumber panas ini berupa hasil pembakaran terdiri dari :
a. Bahan bakar padat
b. Bahan bakar cair
c. Bahan bakar gas
d. Gas buang
e. Bahan bakar nuklir
Prinsip Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu peralatan penghasil uap meliputi untuk
pemanasan/pembentukan uap dari fluida cair, pemanasan lanjut (superheating), dan
pemanasan ulang (reheating) terhadap uap tersebut sehingga disebut juga Steam
Generator.
Fluida kerja boiler secara umum adalah air (H2O) karena harganya yang murah. Air
dalam ketel memperoleh energi panas dari hasil pembakaran suatu bahan bakar dengan
oksigen (udara) melalui proses heat transfer.
Dalam boiler air diubah menjadi uap. Panas diserap air di dalam boiler dan uap yang
dihasilkan secara kontiniu. Air umpan boiler untuk menggantikan kehilangan air di dalam
boiler yang berubah menjadi uap.
Ketika uap meninggalkan air yang mendidih, padatan terlarut yang berasal dari umpan
boiler tertinggal di air boiler. Padatan-padatan yang tertinggal menjadi bertambah
kepekatannya, dan bahkan dapat mencapai ke suatu tingkat dimana pemekatan lebih lanjut
bisa menyebabkan terbentuknya kerak atau diposit di dalam boiler.

Gambar 3.. Instalasi Ketel Uap

Komponen Utama :
1. Pompa air umpan ketel
2. Economiser
3. Boiler
4. Superheater
5. Alat Pemanas Udara ( APL)
6. Ruang Bakar
7. Cerobong Asap
8. Blower
Cara kerja:
Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal sebelum
masuk ketel uap. Dari economizer air yang sudah hangat dialirkan ke ketel, selanjutnya
dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated steam). Uap jenuh dari ketel
dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater) dan menghasilkan uap panas lanjut
(superheated steam) yang siap untuk digunakan, seperti :
1. Menggerakkan turbin uap (steam turbine)
2. Untuk keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan, dll.) Steam generation juga
dilengkapi dengan peralatan peralatan keselamatan, seperti :
a. Pengukur level air di ketel
b. Pengukur tekanan di ketel
c. dll

Perpindahan Panas pada Ketel Uap


Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara yang berupa api (yang
menyala) dan gas asap (yang tidak menyala) dipindahkan kepada air, uap ataupun udara,
melalui bidang yang dipanaskan atau Heating Surface pada suatu instalasi ketel uap dengan
tiga cara, yaitu :
1. Perpindahan Panas dengan Cara Pancaran
Pemindahan panas secara pancaran atau radiasi adalah pemindahan panas antara suatu
benda ke benda lain melalui gelombang-gelombang elektromagnetik tanpa tergantung kepada
ada atau tidak adanya media atau zat diantara benda yang menerima pancaran tersebut.
Pemindahan panas secara pancaran dapat dibayangkan berlangsung melalui Aether yaitu
berupa jenis materi bayangan tanpa bobot, yang mengisi seluruh sela-sela ruangan diantara
molekul-molekul dari suatu zat tertentu ataupun di dalam ruang hampa sekalipun.
Molekul-molekul api yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan
menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan elektro magnetis terhadap Aether tersebut.
Sebagian dari panas atau energy yang timbul dari hasil pembakaran tersebut diserahkan
kepada Aether dan yang akan menyerahkan lebih lanjut melalui gelombang-gelombang
elektromagnetik kepada benda-benda atau bidang yang akan dipanasi (dinding ketel,dinding
tungku, lorong api,pipa-pipa, dan sebagainya).
Penyerahan panas dari api atau gas melalui Aether kepada bidang yang akan dipanasi
tersebut melalui gelombang-gelombang elektromagnetis yang lintasannya lurus seperti halnya
lintasan sinar.
Apabila lintasan penyerahan panas melalui gelombang-gelombang elektromagnetis
dari Aether tersebut tertutup atau terhalang oleh benda lain, maka bidang yang akan menerima
panas secara pancaran atau terhalang penyerahan panas secara pancarannya.
Dengan demikian bidang yang aka dipanasi hanya dapat menerima perpindahan panas
secara pancaran bila bidang/benda tersebut dapat melihat api tersebut. Bila sesuatu
benda/bidang terhalang penglihatannya pada api, maka bidang tersebut tidak akan
memperoleh panas secara pancaran.
Semua zat-zat yang memancarkan panasnya (molekul-molekul atau gas asap),
intensitas radiasi thermisnya atau kuat pancaran panasnya tergantung dari temperature zat
yang memancarkan panas tersebut.
Bila pancaran menimpa sesuatu benda atau bidang, sebagian dari panas pancarannya yang
diterima benda tersebut akan dipancarkan kembali (re-radiated), dipantulkan (reflected) dan
sekaligus yang lain dari panas pancaran tersebut akan diserapnya.

2. Perpindahan Panas Secara Aliran atau Konveksi


Perpindahan panas secara aliran atau konveksi adalah perpindahan panas yang
dilakukan oleh molekul-molekul fluida tersebut dalam gerakannya melayang-layang kesana
kemari membawa sejumlah panas masing-masing q joule. Pada saat molekul fluida tersebut
menyentuh dinding ketel, selebihnya yaitu Q2 = Q- Q1 joule dibawanya pergi.
Bila gerakan dari molekul-molekul yang melayang-layang kesana kemari tersebut
disebabkan karena perbedaan temperatur di dalam fluida itu sendiri maka perpindahan
panasnya disebut konveksi bebas (free convection) atau konveksi alamiah (natural
convection). Bila gerakan molekul-molekul tersebut sebagai akibat dari kekuatan mekanis
(karena dipompa atau karena dihembus dengan fan) maka perpindahan panasnya tersebut
disebut konveksi paksa (force convection). Dalam gerakannya, molekul-molekul api tersebut
tidak perlu melalui lintasan yang lurus untuk mencapai dinding ketel atau bidang yang
dipanasi.

3. Perpindahan Panas Secara Perambatan atau Konduksi


Perpindahan panas secara perambatan atau konduksi adalah perpindahan panas dari
suatu bagian benda padat ke bagian lain dari benda padat yang sama atau dari benda padat
yang satu ke benda padat yang lain karena terjadinya perpindahan fisik (kontak fisik atau
menempel) tanpa terjadinya perpindahan molekul-molekul dari benda padat itu sendiri.
g ketel tersebut, panas akan dirambatkan oleh molekul-molekul dinding ketel sebelah
luar yang berbatasan dengan api, menuju molekul-molekul dinding ketel sebelah dalam yang
berbatasan dengan air, uap ataupun udara. Panas yang dibawa merambat oleh dinding ketel
tersebut akan diterima oleh molekul-molekul air, uap ataupun udara dengan cara konveksi
pula yaitu penyerahan sebagian panas dari molekul-molekul dinding ketel kepada molekul-
molekul air, uap ataupun udara tersebut dala keadaan mengalir/ bergerak, bukan dalam
kondisi diam.
Dengan demikian penyerahan panas secara konveksi atau konduksi bersama-sama melalui
proses-proses sebagai berikut :
a. Panas dialihkan dari fluida (api atau gas asap) kepada benda padat (dinding ketel).
b. Panas dirambatkan di dalam benda padat (dinding ketel) atau di dalam benda padat
berlapis-lapis (jelaga-dindin ketel-kerak ketel).
c. Panas dialihkan dari benda padat (dindin ketel atau kerak ketel) kepada fluida (air, uap,
ataupun udara).

Bahan Bakar Boiler


a. Bahan Bakar padat ( batu bara, Kokas , kayu dll)
Batu bara terbagi menjadi beberapa macam menurut umurnya, yang paling tua dinamakan
antrasit ditandai dengan nyala api yang kebiru-biruan bial ia dibakar. Batau bara semakin
tua semakin banyak mengandung energi/ kg nya dan semakin muda semakin banyak
mengandung gas. Batu bara yang muda nyala api ke merah-merahan.
b. Bahan bakar cair.
Misalnya Premium/Petrolium, minyak tanah , solar dll.
c. Bahan bakar Gas.
Misalnya, LPG, LNG.

Anda mungkin juga menyukai