Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATA KULIAH KESMAVET

Sabtu, 16 September 2017

Dosen Pengajar : DR. drh. Nurliana, M.Si

Pendahuluan

Istilah dari Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET) atau Veterinary

Public Health (VPH) diperkenalkan pertama kali oleh Word Health Organization

(WHO) dan Food Agriculture Organization (FAO) pada laporannya pada tahun 1975

yaitu The Joint WHO/FAO Expert Group On Zoonoses.

Adapun profesi dokter hewan secara langsung terlibat dalam peningkatan

kesehatan masyarakat terkait dalam upaya mengurangi paparan bahay yang dapat

ditimbulkan dari hewan dan pangan asal hewan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mendefinisikan istilah kesehatan masyarakat veteriner sebagai suatu komponen dari

pelayanan kesehatan masyarakat yang melibatkan penerapan kemampuan, pengetahuan,

dan sumber daya kedokteran hewan dalam upaya melindungi dan meningkatkan

kesehatan manusia

Wewenang Kesmavet Dunia

Melihat dari peran kesmavet yang sangat luas, yaitu diantaranya :

1. Diagnosis, Pengawasan, Pengendalian, Pencegahan dan Penghapusan Zoonosis

2. Perlindungan Makanan
3. Pengelolaan aspek kesehatan hewan melalui :

a. Peningkatan fasilitas laboratorium dan laboratorium diagnostik

b. Penelitian biomedis

c. Pendidikan kesehatan dan penyuluhan

d. Pengendalian produk biologi dan alat kesehatan

4. Pengelolaan populasi hewan domestik dan satwa liar

5. Perlindungan air minum dan lingkungan serta

6. Managemen kesehatan darurat publik

Wewenang Kesmavet Indonesia

Meliputi beberapa bidang diantaranya bidang utama :

1. Pencegahan penyakit dan wabah penyakit hewan;

2. Perlindungan kesehatan manusia dari bahaya yang bersumber dari hewan;

3. Perlindungan manusia dari bahaya yang bersumber dari konsumsi pangan asal

hewan;

4. Perlindungan kesejahteraan hewan meliputi mencegah hewan dari penderitaan;

5. Menjaga dan meningkatkan higienitas dan keamanan produk pangan asal hewan;

6. Perlindungan kesehatan lingkungan dari dampak domestikasi hewan dan

dampak dari setiap rantai proses produksinya.


Kebijakan Kesmavet di Indonesia

Dalam UU no 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah

dinyatakan bahwa, Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang

berhubungan dengan Hewan dan Produk Hewan yang secara langsung atau tidak

langsung mempengaruhi kesehatan Masyarakat.

Bentuk penyelenggaraan kesmavet meliputi : (a) Pengendalian dan

penanggulangan zoonosis, (b) Penjaminan keamanan, kesehatan, keutuhan dan

kehalalan produk hewan, (c) Penjaminan higiene dan sanitasi, (d) Pengembangan

kedokteran perbandingan dan (e) Penanganan bencana.

Ruang Lingkup Kesmavet di Indonesia

Visi : Terwujudnya pelayanan Veteriner yang prima dalam menjamin kesehatan

dan ketentraman bathin masyarakat.

Misi :

a. Meningkatkan jaminan keamanan pangan asal hewan melalui pembinaan dan

pengawasan higiene-sanitasi dalam upaya penyediaan pangan asal hewan yang

aman, sehat, utuh, dan halal (asuh).

b. Meningkatkan jaminan keamanan pangan asal hewan melalui pengujian

keamanan dan mutu produk peternakan

c. meningkatkan perlindungan sumberdaya hewani dan ketentraman bathin

masyarakat dalam penyediaan pangan asal hewan melalui pembinaan analisa

risiko dan peredaran pangan asal hewan


d. Meningkatkan perlindungan sumberdaya hewani dan daya saing produk hewan

non pangan dalam penyediaan produk hewan non pangan melalui pembinaan

analisa risiko dan peredaran produk hewan non pangan

Ruang Lingkup Kesmavet Multisektor

Adapun ruang lingkup dari kesmavet tidak hanya melibatkan dokter hewan di

sektor pemerintahan, non pemerintah dan swasta, namun juga profesional lainnya

seperti dokter, perawat, ahli mikrobiologi, ahli lingkungan, sanitarians, teknologi

pangan, pertanian, staf dan paramedik kedokteran hewan yang berkontribusi pada

pengendalian, pengobatan dan pencegahan penyakit yang berasal dari hewan.

Tugas utama kesmavet adalah langsung berinteraksi dalam meningkatkan

kesehatan manusia dengan mengurangi paparan terhadap bahaya yang timbul dari

interaksi dengan hewan dan produk hewan. Berdasarkan PP no 95 tahun 2012,

kesmavet meliputi : (a) Penjaminan higiene dan sanitasi (menerapkan cara yang baik

pada rantai produksi produk hewan, (b) Penjaminan produk hewan dan (c) Pengendalian

dan penanggulangan zoonosis.

Cara yang baik pada rantai produksi produk hewan meliputi : (a) cara yang baik

diterapkan di tempat budidaya, (b) tempat produksi pangan asal hewan, (c) tempat

produksi hewan non pangan, (d) rumah potong hewan, (e) tempat pengumpulan dan

penjualan serata pengangkutan.

Penjaminan produk hewan yang diterapkan berdasarkan : (a) Pengaturan

peredaran produk hewan, (b) Pengawasan unit usaha produk hewan, (c) Pengawasan
produk hewan, (d) Pemeriksaan dan pengujian produk hewan, (e) Standarisasi produk

hewan, (f) Sertifikasi produk hewan dan (g) Registrasi produk hewan.

Pengendalian dan penanggulangan zoonosis berdasarkan : (a) Penetapan

zoonosis prioritas, (b) Managemen risiko, (c) Kesiagaan darurat, (d) Pemberantasan

zoonosis dan (e) Partisipasi masyarakat.

Adapun program dari kesmavet adalah : (a) Penerapan sistem jaminan kemanan

pangan pada mata rantai produksi pangan asal hewan, (b) Pengamanan produk hewan,

(c) Monitoring dan surveilans residu serta cemaran mikroba pada produk hewan, (d)

Pengendalian zoonosisi melalui monitoring, surveilans dan partisipasi masyarakat serta,

(e) Penerapan kesejahteraan hewan.

Anda mungkin juga menyukai