Anda di halaman 1dari 4

Etiologi Gangguan Kognitif

1. Konfusio Akut
Tiga kelompok penyebab bisa dikatakan sebagai penyebab utama konfusio akut, yaitu
keadaan patologik intraserebral, keadaan patologik ekstraserebral dan penyebab
iatrogenik. Kehilangan/gangguan sensorik dan depresi juga dapat memicu terjadinya
konfusio akut.
A. Dari penyebab serebral, diantaranya adalah :
a. Penyebab intra serebral terdiri atas :
1. Ensefalopati hipertensi
2. Oedema serebral
3. Serangan iskemik otas sepintas
4. Lesi desak ruang (SOL) yang cepat membesar
5. Hidrosefalus
6. Defisiensi vitamin B12
7. Ensefalopati Wernicke
8. Psikosis Korsakoff
9. Meningitis / ensefalitis
10. Penggnaan sedatif/ transquilizer/ hipnotik berlebihan
b. Akibat penurunan pasokan nutrisi serebral :
A. Penyebab kardiovaskular
1. Infark miokard
2. Iskemik koroner akut
3. Berbagai aritmia
4. Gagal jantung
5. Lain – lain : endokarditis, miokard
B. Penyebab respiratorik
1. Infeksi paru
2. Emboli paru
3. Penyakit obstruktif paru
4. Lain-lain : bronkiektasis, abses paru, efusi paru, pneumotoraks
C. Iatrogenik dan sebab lain :
1. Obat hipotensif poten
2. Perdarahan dan anemia
3. Hipoglisemia
4. Keracunan

B. Penyebab ekstra serebral dapat dibagi menjadi :


a. Penyebab toksik :
1. Infeksi, misalnya infeksi paru, ISK, endokarditis bakteralis subakut, dan
lain – lain
2. Septikemia dan toksemia
3. Alkoholisme
b. Kegagalan mekanisme homeostatik :
1. Diabetes mellitus ( keto-asidosis, asidosis laktat, dan hipoglisemia )
2. Gagal hati
3. Gangguan elektrolit ( hiponatremia, hipokalemia, dan hiperkalemia )
4. Hipotermia
5. Dehidrasi
6. Hipertiroidisme, miksedema
7. Pireksia
c. Lain – lain :
1. Retensi urin
2. Nyeri hebat
3. Hilang/ gangguan sensorik mendadak ( misalnya kebutaan )
4. Perubahan lingkungan mendadak
5. Ileus paralitik
6. Depresi
7. Karsinomatosois
8. Impaksi fekal
9. Insomnia
10. Obat – obatan
C. Penyebab iatrogenik
1. Amantadin
2. Obat anti kolinergik
3. Anti-konvulsan
4. Anti-depresan
5. Anti-histamin
6. Digoksin
7. Hipoglikemik
8. Isoniazid
9. Anti-hipertensif
10. Anti-parkinsonisme
11. Atropin
12. Analgesik kerja sentral
13. Kortikosteroid
14. Opiat
15. Sedatif
16. Penenang ( transquilizer )
2. Demensia
A. Demensia reversibel
Penyebab demensia yang reversibel sangat penting untuk diketahui, karena dengan
pengobatan yang baik penderita dapat kembali menjalankan hidup sehari- hari yang
normal. Penyebab demensia reversibel adalah sebagai berikut
1. Drugs ( obat-obatan)
2. Emotional ( gangguan emosi, misalnya depresi, dan lain-lain )
3. Metabolik atau endokrin
4. Eye and ear ( disfungsi mata dan telinga )
5. Nutritional
6. Tumor dan trauma
7. Infeksi
8. Arterisclerotic ( komplikasi penyakit aterosklerosis, misal infark miokard, gagal
jantung, dan lain-lain ) dan alkohol
B. Demensia non-reversibel
1. Penyakit degeneratif :
a. Penyakit Alzheimer
b. Demensia yang berhubungan dengan Badan Lewy
c. Penyakit Pick
d. Penyakit Huntington
e. Kelumpuhan supranuklear progresif
f. Penyakit Parkinson
g. Lain-lain
2. Demensia vaskuler :
a. Penyakit serebrovaskuler oklusif (demensia multi infark)
b. Penyakit Binswanger
c. Embolisme serebral
d. Arteritis
e. Anoksia sekunder akibat henti jantung, gagal jantung akibat intoksikasi
karbon monoksida
3. Demensia traumatik :
a. Perlukaan kranio-serebral
b. Demensia pugilistika
4. Infeksi :
a. Sindroma defisiensi imun dapatan (AIDS)
b. Infeksi oportunistik
c. Penyakit Creutzfeld-Jacob
d. Lekoensefalopati multifokal progresif
e. Demensia pasca ensefalitis

(Martono, 2011)

Dapus :

Martono H, Hadi. 2011. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi 4.


Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai