SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Nama : Rahmawati Yuli Astuti
Nim : 012214011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
( Edgar A. Guest)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
kepada :
♥ Allah SWT
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
ini.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan serta
bimbingan yang sangat berguna bagi penulis, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Ibu M.T. Ernawati, SE, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak / Ibu Mandar Utomo, selaku pimpinan Kajeng Handicraft yang telah
6. Mbak Anik, Budi beserta semua karyawan, yang telah membantu dalam
skripsi ini.
pertimbangan N ‘be your self’. Buat Fitri, moga tercapai cita-citamu jadi bu
8. Untuk Lisa dan Tanti, terima kasih untuk kebersamaan, bantuan dan motivasi
9. Untuk Berta, Reni, Patrick dan Andi terima kasih dukungan semangatnya.
skripsi ini, karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan
saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 3
C. Batasan Masalah ………………………………………………… 3
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 3
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 4
F. Sistematika penulisan ………………………………………….....5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan manusia yang beraneka ragam. Kemajuan ini tampak dari semakin
tepat untuk dapat mencapai kualitas hasil produksi sesuai yang diharapkan, tepat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peralatan atau mesin produksi, jumlah produksi, dan jenis produksi yang
dapat menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk yang diharapkan.
Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk perencanaan produksi adalah
metode jalur kritis (Critical Path Methods atau CPM). Perencanaan produksi
dengan metode jalur kritis ini mempertimbangkan waktu penyelesaian suatu produk
mengenai waktu dan biaya pembuatan suatu produk yang efisien tersebut diperoleh
produk yang paling efisien serta mempunyai patokan yang tepat untuk
menyelesaikan suatu produk. Sehingga jika ada pesanan yang menginginkan waktu
penyelesaian lebih cepat dari waktu yang ditentukan dan dengan kualitas produk
produk menjadi hal yang sangat penting untuk memperoleh kepercayaan dari
pelanggan.
B. Rumusan Masalah
3. Berapakah besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan puzzle jika waktu
C. Batasan Masalah
penelitian ini dibatasi pada produk yang paling banyak dan sering dipesan oleh
pelanggan dan proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama dan harus
selesai tepat dengan waktu yang diinginkan pelanggan. Penentuan waktu dalam
masing-masing kegiatan.
D. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan puzzle jika
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
3. Bagi penulis
memperluas wawasan, serta sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
penelitian.
Bab ini berisi tentang teori-teori dari hasil studi pustaka yang menjadi
acuan dalam penulisan ini. Uraian dalam bab ini diharapkan dapat
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
BAB VI : Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Produksi
1. Pengertian Manajemen
a. Proses perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan, dan
2. Pengertian Produksi
langsung atau tidak langsung, menghasilkan barang dan jasa supaya (lebih)
(utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
produksi yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills
Secara umum fungsi produksi bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku
dan penolong menjadi barang jadi atau jasa yang akan memberikan hasil
Agar sistem tersebut dapat berjalan atau beroperasi secara efektif maka
atau hasil sesuai dengan jumlah, kualitas, waktu dan biaya yang telah ditetapkan.
3. Manajemen Produksi
peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah
dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa (Handoko, 1996 : 3).
Dalam hal ini akan diingat prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan tertentu
sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dengan efektif dan efisien. Efisien
berarti bahwa sumber daya yang dipakai dapat memberikan hasil (output) yang
berjalan dengan biaya rendah dan kualitas tertentu serta dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
B. Manajemen Proyek
spesifik untuk mendapatkan efektivitas dan efisiensi suatu proyek. Proyek merupakan
suatu kegiatan yang diawali dengan kegiatan tertentu dan diakhiri dengan suatu
kegiatan tertentu pula. Kegiatan tersebut terdiri dari sekumpulan kegiatan yang saling
terkait antara yang satu dengan yang lain dan dibatasi dengan waktu serta anggaran
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah
yang ada. Suatu perusahaan perlu membuat perencanaan agar proses produksi dapat
berjalan lancar.
pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat dari fungsi perencanaan. Adapun sifat
yang lain dari fungsi perencanaan adalah sumbangannya terhadap tujuan serta
Untuk dapat membuat perencanaan yang baik perlu diperhatikan kondisi intern
dan ekstern perusahaan. Kondisi intern ini dapat berupa mesin, tenaga kerja, bahan
baku, dan sebagainya. Sedangkan kondisi ekstern berasal dari luar perusahaan, yaitu
lingkungan intern dan ekstern, diharapkan rencana yang disusun perusahaan dapat
lingkungan.
kontribusi nyata.
10
berinovasi.
individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.
bahan baku, peralatan, mesin-mesin serta modal yang diperlukan untuk memproduksi
barang-barang atau jasa pada periode atau suatu waktu tertentu di masa yang akan
produksi ini merupakan dasar penentuan produksi dan kebijakan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
kebutuhan fisik (barang), sehingga dari perencanaan produksi ini dapat dihitung
jumlah yang harus diproduksi dengan mudah. Perencanaan produksi juga tidak dapat
lepas dari perhitungan peramalan penjualan dalam menghitung produk yang dapat
dipasarkan sebagai pedoman jumlah barang yang paling mungkin untuk diproduksi
Rencana penjualan = xx
(ditambah)Persediaan akhir = xx
(dikurangi)Persediaan awal = xx
Rencana produksi = xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Factory planning yaitu perencanaan yang berhubungan dengan pabrik, terdiri dari
beberapa macam perencanaan, antara lain : letak pabrik, layout pabrik, luas
pabrik, bentuk pabrik, jenis mesin yang dipakai dan lingkungan kerja.
penciptaan kegunaan bentuk (form utility). Perencanaan ini terdiri dari beberapa
macam bidang, yaitu rute aliran proses produksi, metode kerja, alat pembantu
yang dipakai, waktu yang dipakai, jenis dan jumlah bahan yang dibutuhkan,
dalam aspek software, sedangkan pada jenis perencanaan lainnya (factory dan
fisik. Production planning ini terdiri dari beberapa macam bidang antara lain :
desain baru, metode penyediaan bahan, metode penyediaan barang jadi, pola
12
a) Menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan tersebut harus memiliki tiga syarat
dicapai. Hal ini juga dapat berarti menentukan tujuan-tujuan antara atau sub
tujuan perusahaan.
dapat dihindari. Dalam hal ini banyak diantara kita yang sangat enggan untuk
merumuskan secara terperinci tujuan maupun tujuan antara yang harus dicapai
oleh suatu organisasi atau suatu departemen tertentu dalam organisasi itu. Padahal
dengan dapat dirumuskannya secara jelas dan tegas apa yang menjadi tujuan yang
hendak dicapainya, maka semua pihak akan memperoleh kejelasan atas sasaran
yang dikehendaki.
D. Metode Jaringan
13
aktivitas konstan/tetap.
2. Metode acak atau Random Time Methods atau metode Penelitian kembali atau
metode PERT
Metode PERT digunakan untuk penjadwalan proyek jika waktu aktivitas random
atau acak dan menunjukkan arah yang tidak pasti seperti pada proyek R & D,
3. Metode keseimbangan Waktu dan Biaya atau Time-Cost Trade offs methods atau
Metode CPM adalah metode penjadwalan proyek jika waktu aktivitas mendekati
tetap dan dapat dikurangi dengan penambahan biaya, seperti pada proyek
pembangunan.
dan dapat menjelaskan hubungan aktivitas sekarang dengan aktivitas yang telah
lalu atau sebelumnya sehingga penjadwalan dengan metode ini dapat mudah
CPM atau “Critical Path Method” adalah sebuah metode penjadwalan jaringan
14
aktivitas dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan yaitu dengan
1. Menurut T. Hani Handoko (1997 : 407), jalur kritis adalah jalur terpanjang pada
2. Menurut Lalu Sumayang (2003 : 157), jalur kritis adalah aktivitas yang
mempunyai waktu penyelesaian terlama. Aktivitas pada jalur kritis ini berarti
mempunyai waktu longgar atau slack sebesar Nol. Aktivitas ini harus selesai pada
Jalur kritis memiliki sifat atau ciri-ciri sebagai berikut (Gitosudarmo, 1985 : 123):
a. Jalur kritis merupakan jalur yang mempunyai waktu terpanjang dalam proses
produksi.
b. Jalur kritis tidak memiliki tenggang waktu antara waktu selesainya suatu tahap
kegiatan dengan waktu mulainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam proses
produksi.
15
3) Waktu kegiatan
Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam network planning adalah penentuan
Ada empat kondisi kegiatan dalam metode jalur kritis, yaitu (Sumayang, 2003 :
162) :
1. Waktu normal atau normal time yaitu waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian
2. Biaya normal atau normal cost adalah biaya yang terjadi pada waktu normal.
3. Waktu percepatan atau crash time yaitu waktu minimum yang dibutuhkan untuk
4. Biaya percepatan atau crash cost adalah biaya yang berhubungan dengan crash
time.
Jadwal proyek pertama kali disusun dengan menggunakan normal time dan
normal cost untuk semua kegiatan. Kalau waktu penyelesaian dan biaya proyek
memuaskan maka semua kegiatan akan dijadwalkan pada waktu normal. Jika waktu
sehingga akan diperoleh jaringan atau penjadwalan dengan kemungkinan yang sangat
banyak. Kegiatan yang mengalami perubahan biaya dan waktu penyelesaian ini
16
pekerjaan atau proyek tidak memuaskan maka kegiatan tertentu dapat di “crash”kan
Penulis menentukan metode jalur kritis (CPM) sebagai metode dalam penelitian
ini berdasarkan waktu yang dipakai dalam proses produksi. Waktu yang dipakai
dalam proses produksi ini adalah waktu standar, bukan waktu kemungkinan (waktu
optimistik, waktu realistik dan waktu pesimistik) yang dipakai dalam PERT
Metode jalur kritis merupakan bagian dari metode jaringan kerja yang terutama
terutama tipe produksi yang intermiten, produksi berdasarkan pesanan. Menurut Agus
17
5. Dapat segera mengambil keputusan apabila jangka waktu kontrak (jangka waktu
penyelesaian proyek yang diminta oleh konsumen) tidak sama dengan jangka
permintaan konsumen.
H. Metode Algorithma
sederhana, dapat diperhitungkan waktu untuk masing-masing jalur secara satu per
satu, akan tetapi untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar serta kompleks, maka
pekerjaan tersebut kurang menguntungkan lagi. Hal ini disebabkan karena metode
tersebut memerlukan waktu yang cukup banyak untuk membuat perhitungan dan
kemudian membandingkan setiap jalur pekerjaan. Oleh karena itu disusunlah metode
tersebut terutama untuk mencari jalur kritis untuk setiap pekerjaan atau proyek secara
keseluruhan.
penyelesaian pekerjaan, maka untuk mengadakan perhitungan satu per satu adalah
kurang efisien. Hal ini disebabkan disamping perhitungan dengan cara tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
memakan waktu yang lama, maka perhitungan yang harus dikerjakan akan lebih
banyak pula. Dengan demikian tentu saja akan mempertinggi probabilitas terjadinya
menganalisis network maka akan dapat diadakan perhitungan yang lebih cepat,
terutama dalam hal menentukan jalur kritis tidak perlu mengadakan perhitungan
waktu yang dipergunakan untuk penyelesaian setiap jalur secara satu per satu
465) adalah :
1. ES : Earliest Start
lain. Dengan kata lain dapat pula disebutkan sebagai waktu yang paling
2. EF : Earliest Finish
3. LS : Latest Start
Latest start adalah waktu yang paling akhir untuk memulai suatu pekerjaan,
19
keseluruhan. Dengan kata lain, latest start dapat diartikan sebagai batas
4. LF : Latest Finish
Latest finish adalah waktu yang paling akhir untuk selesainya suatu
I. Analisis Waktu
diharapkan bisa ditetapkan skala prioritas pada tiap tahap. Bila terjadi perubahan
proyek atau pekerjaan yang direncanakan dengan cara yang rasional, sepanjang masih
lamanya sesuai dengan tingkat probabilitas yang dikehendaki. Tujuan analisis waktu
dalam penyelenggaraan proyek atau pekerjaan ini adalah untuk menekan tingkat
proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dalam menghitung waktu tercepat digunakan dua cara yaitu (Sumayang, 2003 :
155) :
menghitung mulai dari event terakhir menuju ke depan atau event dengan kegiatan
yang dilakukan terdahulu. Perhitungan dengan cara ini dapat diketahui waktu
yang paling lama dimana kegiatan dapat dilakukan tanpa mengakibatkan proyek
tertunda.
Dengan forward dan backward pass ini maka manajemen akan dapat mengetahui
Dalam diagram network yang telah disusun apabila ditemukan pada beberapa
pekerjaan ES sama dengan LS dan EF sama dengan LF, hal ini berarti pekerjaan
tersebut dikatakan pekerjaan kritis yaitu pekerjaan yang tidak mempunyai tenggang
sama dengan LS atau pun EF sama dengan LF, harus dilaksanakan sesuai dengan
21
dengan LF ada juga pekerjaan-pekerjaan yang antara ES dan LS serta EF dengan LF-
nya tidak sama yang berarti ada selisih waktu. Selisih waktu tersebut merupakan
kelonggaran waktu atau sering disebut Total Slack. Kelonggaran waktu yang
ditunjukkan oleh selisih ES dan LS ataupun EF dan LF adalah maksimum waktu yang
dapat ditunda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (pekerjaan yang mempunyai total
keseluruhan.
1. Free Slack
Free slack yaitu kelonggaran waktu yang terdapat dalam suatu pekerjaan, apabila
2. Slack
Slack merupakan kelonggaran waktu yang terdapat dalam suatu pekerjaan, apabila
3. Total Slack
Total slack adalah total dari slack atau free slack untuk suatu pekerjaan. Total
Slack ini ditunjukkan pula oleh selisih antara ES dan LS atau EF dan LF pada
masing-masing pekerjaan.
kegiatan yang bersangkutan, yaitu mulai dari saat awal pada saat kegiatan mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dikerjakan sampai dengan saat akhir pada saat kegiatan selesai dikerjakan. Satuan
untuk mengukur lama kegiatan tergantung dari macam kegiatannya, bisa dalam detik,
Ada dua faktor penentu lama kegiatan, yaitu (Haedar Ali, 1986 : 48) :
1. Faktor teknis
Yang termasuk faktor teknis adalah volume penjualan, sumber daya, ruangan, jam
Yang termasuk faktor non teknis adalah kondisi kesehatan tenaga kerja,
menyelenggarakan pekerjaan.
sama, dengan menggunakan sumber daya yang relatif banyak akan lebih cepat selesai
akan diproses dengan tingkat kesulitan dan waktu tertentu sehingga tujuan pekerjaan
atau proyek yang berupa produk akhir tercapai. Masukan yang diperlukan adalah
berapa sumber daya yang meliputi biaya, tenaga kerja, peralatan, dan bahan harus
selalu siap pada saat jumlah dan mutu yang diminta (Baroto, 2002 : 224).
Analisis biaya dan sumber daya bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui
jumlah biaya, tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang diperlukan setiap saat selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pekerjaan atau proyek diselenggarakan. Dari analisis waktu dapat dibuat jadwal yang
berupa kumpulan jadwal semua kegiatan. Analisis biaya dan sumber daya masing-
sumber daya dengan rencana kerja dan sasaran yang akan dicapai tanpa ada gangguan
Untuk mengadakan analisis jaringan kerja pada suatu proyek diperlukan data
keseluruhan.
Taksiran waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan tidak dapat ditentukan
dengan mutlak, maka taksiran yang digunakan adalah dengan pengalaman masa
Urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pekerjaan apa yang harus
diselesaikan sebelum suatu pekerjaan bisa dimulai, dan pekerjaan apa yang
kemudian mengikutinya.
ongkos yang diperlukan karena dipercepatnya suatu pekerjaan dari taksiran waktu
24
Berdasarkan data diatas, dapatlah disusun suatu diagram dari urutan pekerjaan
untuk penyelesaian proyek secara keseluruhan. Diagram inilah yang disebut diagram
penyelesaian proyek tersebut dapat digambarkan secara visual, yang mana hal
pelaksanaan proyeknya.
Adapun cara pembuatan diagram kerja untuk menyelesaikan suatu proyek secara
1.
2.
kegiatan.
3.
Kegiatan semu bukan suatu kegiatan senyatanya dan tidak memerlukan alokasi
25
secara keseluruhan.
dalam produksi.
penggunaan simbol tergantung pada model yang dipakai dalam pembuatan diagram
jaringan kerja.
Ada dua macam model jaringan kerja untuk pembuatan jaringan kerja, yaitu
AOA adalah model jaringan kerja yang menekankan titik hubungan kegiatan
kejadian atau peristiwa (event). Sebuah event adalah titik dimana ada satu atau
lebih kegiatan yang diselesaikan dan satu atau lebih kegiatan dimulai. Sebuah
kegiatan memerlukan waktu serta sumber daya. Model ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Technique (PERT).
mendahuluinya selesai (kejadian 4 tidak dapat terjadi sebelum aktivitas A,B dan C
selesai).
A
1
C
3 4
2
B
= kejadian
= kegiatan
AON adalah model diagram jaringan kerja yang berorientasi pada kegiatan
ini digunakan untuk menggambarkan jaringan kerja dengan metode jalur kritis
(CPM).
27
= kegiatan
= kejadian
Untuk lebih jelasnya berikut ini diberikan suatu contoh jenis-jenis pekerjaan guna
penyelesaian produk barang X dalam bentuk tabel 2.1 (Ahyari, 2000 : 8):
Berdasarkan data dalam tabel tersebut, maka dapat disusun diagram jaringan kerja
= kegiatan
= kejadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B C
D E
G F
Setelah kita menyusun diagram jaringan kerja, maka kita dapat melakukan
perhitungan terhadap jalur kritis dan waktu kritisnya. Jalur kritis merupakan jalur
yang mempunyai waktu paling lama yang terdapat pada diagram jaringan kerja
(Ahyari, 2000 : 14). Sedangkan waktu kritis adalah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan jalur kritis (Ahyari, 2000 : 15). Dari gambar diatas, empat jalur
yaitu :
1. A – B – E – F – G – H = 0 + 10 + 20 + 40 + 20 + 0 = 90 hari
2. A – B – D – G – H = 0 + 10 + 30 + 20 + 0 = 60 hari
3. A – C – D – G – H = 0 + 20 + 30 + 20 + 0 = 70 hari
4. A – C – E – F – G – H = 0 + 20 + 20 + 40 + 20 + 0 = 100 hari
Dari gambar diatas yang merupakan jalur kritis adalah jalur keempat yaitu A – C
– E – F – G – H. Jalur ini merupakan jalur kritis dengan waktu 100 hari. Seandainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penyelesaian proyek ini tidak menggunakan analisis jaringan kerja, maka waktu yang
Dengan menyusun diagram network dari produksi yang akan dilaksanakan, serta
mencari jalur kritis dari diagram network tersebut maka dapat segera diketahui waktu
masing-masing pekerjaan dan mungkin juga merubah urutan dari proses pembuatan
pembuatan produk yang dikehendaki, akan segera diadakan perhitungan waktu yang
diperlukan untuk penyelesaian pembuatan produk tersebut. Hal ini disebabkan karena
apabila manajemen perusahaan menjanjikan waktu yang cepat maka dia sendiri
belum yakin apakah pesanan tersebut dapat diselesaikan sesuai yang dijanjikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sebaliknya apabila menjanjikan waktu yang lama karena ia ingin agar pada waktu
yang dijanjikan itu barang betul-betul siap, maka ada kekuatiran juga apakah
langganan tidak lari kepada perusahaan lain yang dapat melayani pesanan lebih cepat.
pesanan dengan tepat yaitu pada waktu penyelesaian yang ditunjukkan oleh jalur
kritis.
Dengan diketahuinya jalur kritis dari setiap proyek atau pekerjaan, maka
manajemen dapat menentukan sikap dengan cepat dan tepat, terutama dalam
perkiraan penyelesaian proyek atau pesanan suatu produk. Namun manajemen tidak
cukup hanya berbekal jalur kritis saja, sebab walaupun manajemen sudah
memperhitungkan dengan baik tetapi pelanggan atau konsumen meminta agar waktu
penyelesaian lebih cepat, maka akan ditemukan jalan buntu. Manajemen tidak berani
mengurangi waktu penyelesaian dari waktu yang diperlukan jalur kritis, sedangkan
pelanggan tetap meminta waktu lebih cepat dari kesanggupan manajemen perusahaan.
Tentu saja agar dapat melayani konsumen dengan sebaik-baiknya dan menjaga agar
Hal ini menuntut konsekuensi lebih lanjut bahwa perusahaan harus mengadakan
kerja lembur atau sub kontrak dan lain sebagainya agar pesanan pelanggan dapat
selesai lebih cepat dari penyelesaian normal. Sampai disini justru timbul persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
baru, yaitu pekerjaan-pekerjaan mana yang akan dikerjakan lembur serta berapa
Dari teori diatas, maka pekerjaan-pekerjaan proyek atau produksi suatu barang
dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada jangka waktu
normal. Hal ini sangat berguna terutama untuk melayani pesanan-pesanan yang
masuk, yang meminta diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih cepat dengan
membayar ongkos yang lebih tinggi. Adapun perbedaan biaya untuk penyelesaian
pesanan (proyek) antara waktu normal dengan waktu penyelesaian yang lebih
cepat ini dapat dimengerti, karena untuk mempercepat pekerjaan proyek secara
b. Apabila pekerjaan tersebut dipercepat maka jalur kritis masih tetap melalui
kritis, walaupun ada kemungkinan akan timbul jalur kritis baru (lebih dari satu
jalur kritis).
tersebut tidak lagi dilalui jalur kritis (tidak menjadi pekerjaan kritis), maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memiliki pekerjaan pada jalur kritis yang mempunyai biaya percepatan yang
paling kecil, baru kemudian kalau masih diperlukan percepatan lagi, maka dipilih
lagi pada pekerjaan pada jalur kritis yang belum dipercepat yang mempunyai
biaya percepatan paling kecil, dan seterusnya. Atau dengan kata lain, pekerjaan-
di dalam jalur kritis serta mempunyai urutan prioritas pemilihan dari pekerjaan
33
Pengelolaan proyek
PERT CPM
(berdasar kegiatan) (berdasar peristiwa)
Perencanaan Produksi
Gambar II.4 : Kerangka pemikiran teoritis
Proyek merupakan suatu kegiatan yang diawali dengan kegiatan tertentu dan
diakhiri dengan suatu kegiatan tertentu pula. Agar proyek dapat diselesaikan dengan
baik maka proyek tersebut harus dikelola dengan baik juga. Masalah utama dalam
Terdapat dua metode penjadwalan khusus dalam analisis jaringan kerja, yaitu
PERT dan CPM. Pada dasarnya PERT dan CPM adalah sama. Metode PERT
Sedangkan metode CPM digunakan bila jaringan kerja yang digunakan disusun
berdasar peristiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode CPM karena waktu kegiatan
pada Kajeng Handicraft adalah tetap. Penggunaan metode jalur kritis atau CPM harus
Berdasarkan data tersebut, perusahaan dapat menyusun diagram jaringan kerja dan
melakukan perhitungan untuk mencari jalur kritisnya. Dengan perhitungan itu maka
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan pada satu
objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai kasus, dan kesimpulan yang diperoleh
B. Lokasi Penelitian
C. Waktu Penelitian
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah jaringan kerja serta perencanaan pembuatan produk
puzzle.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Definisi Operasional
1. Jaringan kerja
diperlihatkan.
2. Optimalisasi
3. Perencanaan produksi
4. Jalur Kritis
Jalur kritis merupakan jalur dari urut-urutan kegiatan yang digunakan untuk
terpanjang.
a. Sejarah perusahaan
c. Bagian personalia
d. Bagian pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
e. Bagian produksi
f. Permodalan perusahaan
2. Data khusus
1. Wawancara
2. Dokumentasi
dokumen historis. Data yang dikumpulkan berupa data tentang gambaran umum
3. Observasi
Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang dikumpulkan dengan teknik
kegiatan produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dengan melihat hubungan antara masalah pertama dengan masalah kedua dan
masing-masing kegiatan.
a. Menentukan sampel
(Simamora, 2004 : 36). Sampel dalam penelitian ini adalah produk yang
dihasilkan oleh Kajeng Handicraft yaitu puzzle. Dalam studi waktu penentuan
39
Setelah dilakukan penelitian dengan sampel yang kecil kemudian diuji untuk
data ini dilakukan dengan menghitung koefisien variasi dari hasil penelitian
waktu yang dapat dilihat pada lampiran. Dengan demikian jumlah sampel
dihentikan dan jika sampel yang diambil belum mencukupi maka dapat
representatif.
40
tenaga kerja yang ada pada masing-masing pekerjaan. Rating factor diperoleh
kerja.
Setelah bagan jaringan kerja terbentuk maka dapat dicari jalur kritisnya
Untuk menjawab masalah yang kedua dan masalah ketiga digunakan alat analisis
percepatan ini harus terlebih dahulu diketahui waktu normal siklus produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Membuat diagram kerja yang lengkap, sehingga diketahui jalur kritisnya dan
5) Membandingkan waktu serta biaya antara penyelesaian produk secara normal dan
dengan percepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
oleh Bapak Mandar Utomo,SH dan mulai beroperasi pada tanggal 15 januari 1994.
Sejak awal perusahaan ini beroperasi di Ring Road selatan 360 Senggotan Bantul
Yogyakarta. Sampai saat ini perusahaan telah membuka 4 unit workshop yaitu di
Pada awal berdirinya, perusahaan ini memproduksi patung dan puzzle dari limbah
kayu jati. Pada tahun 1995 perusahaan melakukan spesialisasi untuk produk yang
dihasilkan, yaitu puzzle. Spesialisasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa para
B. Personalia
1. Karyawan
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi membutuhkan adanya tenaga
kerja untuk mengolah produknya. Hingga saat ini jumlah karyawan di Kajeng
Handicraft ada 108 orang. Karyawan tetap untuk staff di Kajeng Handicraft
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
orang kepala bagian unit produksi di mana setiap kepala unit produksi mengepalai
umumnya datang dan berasal dari kerabat maupun dari warga di sekitar
karyawan.
karyawan dalam mengolah bahan baku akan membawa dampak pada kualitas
2. Jam Kerja
atas dasar pesanan, maka jam kerja di perusahaan ini tidak tetap. Secara umum
karyawan di perusahaan ini bekerja mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.00.
Jam istirahat karyawan pada pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00. Akan tetapi
jika ada pesanan yang sekiranya harus segera diselesaikan, karyawan biasanya
44
menjadi dua macam, yaitu upah dan gaji. Upah diberikan pada karyawan bagian
produksi. Upah ini diberikan pada karyawan setiap seminggu sekali yaitu hari
Sabtu. Cara penghitungan upah adalah jumlah hari masuk kerja dikalikan upah
per hari. Sedangkan gaji diberikan pada karyawan non produksi atau staff, yang
karyawannya. Hal ini berdasarkan anggapan dari pimpinan bahwa tanpa adanya
kerjasama yang baik antara pimpinan dan seluruh karyawan, tidak akan terjamin
a. Biaya kesehatan
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Makan
c. Pemberian THR
Pada perusahaan Kajeng Handicraft, tidak ada istilah THR tetapi fitrah.
e. Bonus
bekerja memenuhi target, yaitu karyawan masuk dalam satu bulan penuh. Jika
dalam satu bulan tiga kali tidak masuk, maka bonus tersebut hilang.
5. Struktur Organisasi
Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang baik dan jelas, karena dengan
struktur organisasi yang baik dan jelas akan dapat diketahui secara jelas tugas dan
46
Direktur
Wakil
Direktur
Bagian Umum
Karyawan
Sumber Data : Kajeng Handicraft
Keterangan :
karyawan.
b. Bagian umum
47
c. Bagian administrasi
keuangan, pembayaran gaji dan upah, mencatat hasil kerja karyawan untuk
d. Bagian produksi
e. Bagian gudang
f. Bagian pemasaran
pameran-pameran.
g. Unit produksi
secara langsung.
C. Produksi
1. Jenis Produk
macam puzzle. Yang membedakan masing-masing produk ini adalah bentuk dan
cara pembuatan produknya, serta cara bermainnya. Semakin rumit bentuk dan
48
2. Bahan Baku
jenis, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penolong. Bahan baku utama yang
dipergunakan adalah limbah kayu jati. Sedangkan bahan baku penolong yang
a. Mesin sirkel
b. Jekso
c. Mesin amplas
d. Benzo
e. Mesin bor
f. Alat pewarna
g. Mesin sikat
4. Proses Produksi
Proses produksi adalah proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi yaitu
Penyemiran Penyikatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan :
a. Persiapan : limbah kayu jati atau bahan baku dipilih yang bagus.
mesin jekso.
dikepras agar menjadi halus dengan menggunakan mesin amplas ukuran 60.
80.
agar menjadi lebih bersih dari serabut dengan menggunakan amplas ukuran
180.
50
D. Pemasaran
1. Promosi
banyak pelanggan yang pada umumnya ikut andil dalam mempromosikan produk
perusahaan ini dari mulut ke mulut. Ini terbukti dari konsumen baru yang datang
ke perusahaan tidak hanya dari Yogyakarta tetapi juga dari kota-kota lain, seperti
Bali, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan konsumen dari luar negri
Australia.
mengambil kebijakan penentuan harga yang tepat serta usaha promosi untuk
merebut hati konsumen atau calon pembeli untuk dapat mempertahankan serta
elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
www.geocities.com/Kajeng_Craft
c. Menyediakan art shop yang terletak di Jalan Bantul 19A Kweni Panggung
2. Saluran Distribusi
penjualan produk dimana konsumen memesan sendiri tanpa perantara baik datang
langsung maupun melalui telephone atau faximile. Untuk pesanan di luar kota,
untuk pesanan dari konsumen luar negri, perusahaan menggunakan jasa kargo.
bahwa pesanan siap untuk dikerjakan, dan dilunasi pada waktu pengambilan
barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
harga.
E. Permodalan
53
BAB V
A. Analisis Data
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai penentuan waktu setiap
waktu (time study). Berikut ini adalah penentuan waktu kegiatan berdasarkan
studi waktu :
Pada studi waktu ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
sampel awal yang akan diteliti. Setelah penelitian sampel awal dilaksanakan
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dan dilakukan uji kecukupan data maka dapat ditentukan apakah masih perlu
Pada penelitian ini, penulis menentukan jumlah sampel awal yang akan
diteliti sebesar 2,5 % dari jumlah target produksi per harinya. Pada setiap
harinya, target produksi Kajeng Handicraft adalah 400 unit puzzle, sehingga
pengukur waktu yaitu Stop Watch. Waktu hasil pengukuran dicatat dan
Tabel V.2
Pengamatan Waktu Kegiatan Pembuatan Puzzle
pada Kajeng Handicraft
Pengamatan (Detik)
Kegiatan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemotongan 39,24 43,08 44,74 44,20 35,49 41,08 45,08 42,36 35,64 42,04 412,95
Pengemalan 34,20 30,06 30,84 30,24 25,02 32,16 30,54 29,64 27,12 24,90 294,72
Jekso 121,02 126,50 127,08 124,24 125,04 129,16 125,72 125,80 124,24 120,90 1249,7
Penyetelan 10,51 11,20 10,13 8,41 9,53 8,77 9,40 8,76 9,60 7,38 93,69
Pengeprasan 26,36 27,43 25,30 26,89 30,12 27,46 32,11 33,78 29,20 29,95 288,6
Pengamplasan
216,26 213,27 211,85 214,39 218,55 213,44 215,48 215,03 206,43 211,07 2136,37
Kasar
Pembusaan 113,28 96,06 101,78 111,54 112,50 112,39 96,30 116,39 97,46 98,20 1055,9
Pengamplasan
25,17 27,36 30,43 29,11 27,52 26,38 28,62 27,89 25,63 30,04 278,15
Halus
Pengamplasan
80,64 83,10 80,73 81,18 84,30 85,54 81,65 87,90 86,16 83,66 834,86
Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Penyemiran 69,60 68,70 70,92 70,62 67,50 72,66 68,52 66,12 69,51 68,58 692,73
Penyikatan 29,54 32,69 29,77 27,78 28,95 31,52 31,46 32,24 25,31 24,65 295,8
Sumber Data : Kajeng Handicraft
X =
∑X
n
n = Jumlah sampel
¾ Bagian pemotongan
= 39,24 + 43,08 + 44,74 + 44,20 + 35,49 + 41,08 + 45,08 + 42,36 + 35,64 + 42,04
10
= 412 , 95 = 41,295 detik
10
¾ Bagian pengemalan
= 34,20 + 30,06 + 30,84 + 30,24 + 25,02 + 32,16 + 30,54 + 29,64 + 27,12 + 24,90
10
¾ Bagian jekso
= 121,02 + 126,50 + 127,08 + 124,24 + 125,04 + 129,16 + 125,72 + 125,80 + 124,24 + 120,90
10
56
¾ Bagian penyetelan
= 10,51 + 11,20 + 10,13 + 8,41 + 9,53 + 8,77 + 9,40 + 8,76 + 9,60 + 7,38
10
= 93,69 = 9,369 detik
10
¾ Bagian pengeprasan
= 26,36 + 27,43 + 25,30 + 26,89 + 30,12 + 27,46 + 32,11 + 33,78 + 29,20 + 29,95
10
= 288,6 = 28,86 detik
10
= 113,28 + 96,06 + 101,78 + 111,54 + 112,50 + 112,39 + 96,30 + 116,39 + 97,46 + 98,20
10
= 1.055,9 = 105,59 detik
10
834,86
= = 83,486 detik
10
¾ Bagian penyemiran
= 69,60 + 68,70 + 70,92 + 70,62 + 67,50 + 72,66 + 68,52 + 66,12 + 69,51 + 68,58
10
57
¾ Bagian penyikatan
=
29,54 + 32,69 + 29,77 + 27,78 + 28,95 + 31,52 + 31,46 + 32,24 + 25,31 + 26,54
10
= 295,8 = 29,58 detik
10
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan waktu rata-rata setiap kegiatan
Tabel V.3
Waktu rata-rata setiap kegiatan pembuatan puzzle
pada Kajeng Handicraft
Waktu kegiatan
No. Kegiatan
rata-rata (Detik)
1 Pemotongan 41,295
2 Pengemalan 29,472
3 Jekso 124,97
4 Penyetelan 9,369
5 Pengeprasan 28,86
6 Pengamplasan Kasar 213,637
7 Pembusaan 105,59
8 Pengamplasan Halus 27,815
9 Pengamplasan Tangan 83,486
19 Penyemiran 69,273
11 Penyikatan 29,58
Sumber Data : Data Yang Diolah
populasi yang ada tergantung apakah waktu rata-rata setiap kegiatan adalah
representative untuk waktu yang nyata. Hal ini dilakukan karena waktu siklus
58
studi waktu penentuan jumlah sampel yang mencukupi merupakan syarat agar
yang diamati.
s =
∑ (X − X) 2
n −1
s
CV =
X
¾ Bagian pemotongan
(39,24− 41,295)2 + (43,08− 41,295)2 + (44,74− 41,295)2 + (44,20− 41,295)2 + 35,49− 41,295)2 +
s= (41,08 − 41,295) 2 + (45,08 − 41,295) 2 + (42,36 − 41,295) 2 + (35,64 − 41,295) 2 +(42,04 − 41,295) 2
10 − 1
59
¾ Bagian Pengemalan
(34,20− 29,472)2 + (30,06− 29,472)2 + (30,84− 29,472)2 + (30,24− 29,472)2 + (25,02− 29,472)2 +
s= (32,16 − 29,472) 2 + (30,54 − 29,472) 2 + (29,64 − 29,472) 2 + (27,12 − 29,472) 2 + (24,90 − 29,472) 2
10 − 1
¾ Bagian jekso
= (−3,95)2 + (1,53)2 + (2,11)2 + (−0,73)2 + (0,07)2 + (4,19)2 + (0,75)2 + (0,83)2 + (−0,73)2 + (−4,07)2
9
¾ Bagian penyetelan
(10,51 − 9,369) 2 + (11,20 − 9,369) 2 + (10,13 − 9,369) 2 + (8,41 − 9,369) 2 + (9,53 − 9,369) 2 +
s= (8,77 − 9,369 ) 2 + (9,40 − 9,369 ) 2 + (8,76 − 9,369 ) 2 + (9,60 − 9,369 ) 2 + (7,38 − 9,369 ) 2
10 − 1
60
¾ Bagian pengeprasan
(26,36 − 28,86)2 + (27,43 − 28,86)2 + (25,30 − 28,86)2 + (26,89 − 28,86)2 + (30,12 − 28,86)2 +
s = (27,46 − 28,86) + (32,11 − 28,86) + (33,78 − 28,86) + (29,20 − 28,86) + (29,95 − 28,86)
2 2 2 2 2
10 − 1
= (−2,5)2 + (−1,43) 2 + (−3,56) 2 + (−1,97)2 + 1,26) 2 + (−1,4)2 + (3,25) 2 + (4,92)2 + (0,34) 2 + (1,09) 2
9
61
¾ Bagian pembusaan
(113 , 28 − 105 ,59 ) 2 + (96 ,06 − 105 ,59 ) 2 + (101 ,78 − 105 ,59 ) 2 + (111 ,54 − 105 ,59 ) 2 +
(112 ,50 − 105 ,59 ) 2 + (112 ,39 − 105 ,59 ) 2 + (96 ,30 − 105 ,59 ) 2 + (116 ,39 − 105 ,59 ) 2 +
s= (97 , 46 − 105 ,59 ) 2 + (98 , 20 − 105 ,59 ) 2
10 − 1
( 7 , 69 ) 2 + ( − 9 , 53 ) 2 + ( − 3 , 81 ) 2 + ( 5 , 95 ) 2 + ( 6 , 91 ) 2 + ( 6 ,8 ) 2 + ( − 9 , 29 ) 2 +
= (10 , 8 ) 2 + ( − 8 ,13 ) 2 + ( − 7 , 39 ) 2
9
62
2,496180193
CV = = 0,029899386 = 0,03
83,486
¾ Bagian penyemiran
1,844583964
CV = = 0,026627747 = 0,03
69,273
¾ Bagian penyikatan
(29,54 − 29,58)2 + (32,69 − 29,58)2 + (29,77 − 29,58)2 + (27,78 − 29,58)2 + (28,95 − 29,58)2 +
s= (31,52 − 29,58)2 + (31,46 − 29,58)2 + (32,24 − 29,58)2 + (25,31− 29,58)2 + (26,54 − 29,58)2
10 − 1
= (−0,04) + (3,11) + (0,19) + (−1,8) + (−0,63) + (1,94) + (1,88) + (2,66) + (−4,27) + (−3,04)
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9
0 , 0016 + 9 , 6721 + 0 , 0361 + 3 , 24 + 0 , 3969 + 3 , 7636 + 3 , 5344 +
= 7 , 0756 + 18 , 2329 + 9 , 2416
9
63
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan koefisien variasi setiap kegiatan
Tabel V.4
Penghitungan Koefisien Variasi Untuk Setiap Kegiatan Pembuatan Puzzle
Pada Kajeng Handicraft
Koefisien Besar
Rata-rata Variasi sampel
No. Kegiatan Stdv (Detik)
(Detik) (Stdv/Rata- yang
rata) dibutuhkan
1 Pemotongan 41,295 3,487358918 0,09 12
2 Pengemalan 29,472 2,977891872 0,10 15
3 Jekso 124,97 2,556877436 0,02 1
4 Penyetelan 9,369 1,1014783 0,12 17
5 Pengeprasan 28,86 2,676432119 0,09 12
6 Pengamplasan Kasar 213,637 3,313591707 0,02 1
7 Pembusaan 105,59 8,283295104 0,08 9
8 Pengamplasan Halus 27,815 1,771473022 0,06 5
9 Pengamplasan Tangan 83,486 2,496180193 0,03 1
10 Penyemiran 69,273 1,844583964 0,03 1
11 Penyikatan 29,58 2,476440097 0,08 9
Sumber Data : Data Yang Diolah
koefisien variasi dengan Bagan Ukuran Sampel (dapat dilihat pada lampiran)
yang disusun oleh T. Hani Handoko. Dengan koefisien variasi seperti di atas
maka masih perlu untuk diadakan penambahan jumlah sampel pada beberapa
dapat dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
waktu setiap kegiatan dengan tingkat kecakapan (Rating Factor : RF) yang
tidak wajar, baik karena terlalu cepat maupun terlalu lambat. Penilaian
penentu dalam menentukan kelas mereka dan dapat menentukan skor faktor-
Berikut ini adalah tabel penilaian rata-rata performance tenaga kerja dalam
Tabel V.5
Penilaian Rata-rata Performance Tenaga Kerja Pembuatan Puzzle
No. Kegiatan skill Usaha Kondisi kerja Konsistensi Jumlah
1 Pemotongan 0,06 0,075 0,02 0,01 0,165
2 Pengemalan 0,05 0,04 0,02 0,01 0,12
3 Jekso 0,07 0,05 0,02 0,01 0,15
4 Penyetelan 0,057 0,02 0,02 0,01 0,107
5 Pengeprasan 0,11 0,05 0,02 0,01 0,19
6 Pengamplasan Kasar 0,08 0,08 0,02 0,01 0,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
masing kegiatan, maka dapat diketahui jumlah penyesuaian yang akan dipakai
¾ Bagian pemotongan
¾ Bagian pengemalan
¾ Bagian jekso
¾ Bagian penyetelan
¾ Bagian pengeprasan
66
¾ Bagian pembusaan
¾ Bagian Penyemiran
¾ Bagian penyikatan
Dan berikut ini adalah tabel penghitungan waktu normal kegiatan dalam
pembuatan puzzle :
Tabel V.6
penghitungan waktu normal kegiatan-kegiatan pembuatan puzzle
jumlah rata-rata waktu
waktu normal
No. Kegiatan penilaian pengamatan Rating Factor
(Detik)
performance (Detik)
1 Pemotongan 0,165 41,295 1,165 48,108675
2 Pengemalan 0,12 29,472 1,12 33,00864
3 Jekso 0,15 124,97 1,15 143,7155
4 Penyetelan 0,107 9,369 1,107 10,371483
5 Pengeprasan 0,19 28,86 1,19 34,3434
6 Pengamplasan Kasar 0,19 213,637 1,19 254,22803
7 Pembusaan 0,19 105,59 1,19 125,6521
8 Pengamplasan Halus 0,106 27,815 1,106 30,76339
9 Pengamplasan Tangan 0,12 83,486 1,12 93,50432
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
melakukan penilaian.
Tabel V.7
Persentase Penilaian Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kelonggaran
dalam pembuatan puzzle
No Kegiatan TYD SK GK KM KTTK KA Kepri Jumlah
1 Pemotongan 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
2 Pengemalan 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
3 Jekso 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
4 Penyetelan 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
5 Pengeprasan 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
Pengamplasan
6 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
Kasar
7 Pembusaan 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
Pengamplasan
8 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,05 0,05 0,295
Halus
Pengamplasan
9 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,02 0,05 0,265
Tangan
10 Penyemiran 0,060 0,010 0 0,075 0,05 0,02 0,05 0,265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan :
SK : Sikap Kerja
GK : Gerakan Kerja
KM : Kelelahan Mata
KA : Keadaan Atmosfir
¾ Bagian pemotongan
= 14,19205913 detik
= 62,30073413 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
¾ Bagian pengemalan
waktu cadangan = 33,00864 x 0,295
= 9,7375488 detik
waktu standar = 33,00864 + 9,7375488
= 42,7461888 detik
¾ Bagian jekso
= 42,3960725 detik
= 186,1115725 detik
¾ Bagian penyetelan
= 3,059587485 detik
= 13,43107049 detik
¾ Bagian pengeprasan
= 10,131303 detik
= 44,474703 detik
= 74,99726885 detik
70
= 329,2252989 detik
¾ Bagian pembusaan
= 37,0673695 detik
= 162,7194695 detik
= 9,07520005 detik
= 39,83859005 detik
= 24,7786448 detik
= 118,2829648 detik
¾ Bagian penyemiran
= 20,96408799 detik
= 100,073854 detik
¾ Bagian penyikatan
71
= 8,5049895 detik
= 40,5992895 detik
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan waktu standar setiap kegiatan
Tabel V.8
Penghitungan waktu standar setiap kegiatan pembuatan puzzle
Pada Kajeng Handicraft
Waktu Waktu
Jumlah Waktu cadangan
No. Kegiatan normal standar
kelonggaran (Detik)
(Detik) (Detik)
1 Pemotongan 48,108675 0,295 14,19205913 62,30073413
2 Pengemalan 33,00864 0,295 9,7375488 42,7461888
3 Jekso 143,7155 0,295 42,3960725 186,1115725
4 Penyetelan 10,371483 0,295 3,059587485 13,43107049
5 Pengeprasan 34,3434 0,295 10,131303 44,474703
6 Pengamplasan Kasar 254,22803 0,295 74,99726885 329,2252989
7 Pembusaan 125,6521 0,295 37,0673695 162,7194695
8 Pengamplasan Halus 30,76339 0,295 9,07520005 39,83859005
9 Pengamplasan Tangan 93,50432 0,265 24,7786448 118,2829648
10 Penyemiran 79,109766 0,265 20,96408799 100,073854
11 Penyikatan 32,0943 0,265 8,5049895 40,5992895
Sumber Data : Data Yang Diolah
72
sebuah jaringan kerja adalah suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan apabila
kegiatan lain yang mendahuluinya sudah selesai dilaksanakan. Dengan kata lain,
saat akhir suatu kegiatan merupakan awal pelaksanaan dari kegiatan lainnya dan
Langkah selanjutnya untuk mencari jalur kritis dan waktu kritis dapat
jaringan kerja ini berfungsi untuk mengetahui efisiensi dari perencanaan waktu
73
waktu masing-masing kegiatan. Pada tabel berikut ini disusun rekapitulasi dari
kerja (network). Waktu yang dipakai disini adalah pembulatan dari waktu
Tabel V.10
Rekapitulasi seluruh kegiatan, urut-urutan dan waktu setiap kegiatan
pembuatan puzzle pada Kajeng Handicraft
Kegiatan Waktu standar
No. Kegiatan Kode
sebelumnya (Detik)
1 Pemotongan A - 62
2 Pengemalan B A 43
3 Jekso C B 186
4 Penyetelan D C 13
5 Pengeprasan E D 45
6 Pengamplasan Kasar F E 329
7 Pembusaan G F 163
8 Pengamplasan Halus H G 40
9 Pengamplasan Tangan I H 118
10 Penyemiran J I 100
11 Penyikatan K J 41
Sumber Data : Data Yang Diolah
Dengan menggunakan data dari tabel V.10 tersebut maka dapat disusun
74
62 43 186 13 45 329
A B C D E F
K J I H G
41 100 118 40 163
Tabel V.11
Waktu
Kegiatan ES EF LS LF Slack
Kegiatan
A 62 0 62 0 62 0
B 43 62 105 62 105 0
C 186 105 291 105 291 0
D 13 291 304 291 304 0
E 45 304 349 304 349 0
F 329 349 678 349 678 0
Jalur kritis dan waktu kritis dapat ditentukan dengan mencari jalur
terpanjang pada diagram jaringan kerja atau dapat ditentukan dari kegiatan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
penghitungan waktu pada jalur-jalur yang ada pada diagram jaringan kerja :
A – B –C – D –E – F – G – H – I – J – K
Waktu kegiatan yang dibutuhkan untuk pembuatan satu unit puzzle adalah
4. Analisis biaya
Biaya yang dianalisis dalam analisis biaya pembuatan puzzle adalah biaya
diadakannya analisis network, oleh karena itu tidak disertakan dalam analisis
biaya.
tenaga kerja yang memiliki tingkat upah, target output per hari serta sistem
tenaga kerja langsung kegiatan-kegiatan ini ke dalam biaya per unit produksi.
Berikut ini adalah tabel rekapitulasi biaya tenaga kerja langsung menurut
76
Tabel V.12
Biaya tenaga kerja langsung per unit dalam pembuatan puzzle
pada Kajeng Handicraft
Tenaga kerja
jumlah produksi
upah per biaya
No. Kegiatan jumlah jumlah X upah per hari
hari per unit
(orang) upah total per (unit)
(Rp)
hari(Rp)
1 Pemotongan 1 25.000 25.000 52.000 400 130
1 27.000 27.000
2 Pengemalan 1 18.000 18.000 58.000 400 145
2 20.000 40.000
3 Jekso 1 21.000 21.000 46.000 400 115
1 25.000 25.000
4 Penyetelan 1 25.000 25.000 90.000 400 225
1 30.000 30.000
1 35.000 35.000
5 Pengeprasan 1 20.000 20.000 20.000 400 50
Pengamplasan
6 1 20.000 20.000 20.000 400 50
Kasar
7 Pembusaan 1 26.000 26.000 26.000 400 65
Pengamplasan
8 1 14.000 14.000 88.000 400 220
Halus
1 15.000 15.000
1 17.500 17.500
2 20.000 40.000
Pengamplasan
9 2 12.500 25.000 70.000 400 175
Tangan
3 15.000 45.000
10 Penyemiran 2 12.500 25.000 70.000 400 175
3 15.000 45.000
11 Penyikatan 1 13.000 13.000 28.000 400 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1 15.000 15.000
TOTAL 1.420
Sumber Data : Data Yang Diolah
satu unit puzzle adalah 30 menit, sedangkan menurut analisis network waktu
yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit puzzle adalah 19 menit , maka
biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dihitung melalui
Agar dapat menghitung biaya menurut analisis network maka biaya tenaga
dari satuan menit menjadi satuan detik. Berikut ini adalah tabel proses
78
Tabel V.13
Analisis
Perusahaan
Network
No. Kegiatan Waktu Waktu Waktu
Biaya per unit
standar standar standar
(Rp)
(menit) (detik) (detik)
1 Pemotongan 130 2 120 62
2 Pengemalan 145 2 120 43
3 Jekso 115 5 300 186
4 Penyetelan 225 2 120 13
5 Pengeprasan 50 2 120 45
Pengamplasan
6 50 7 420 329
Kasar
7 Pembusaan 65 3 180 163
Pengamplasan
8 220 2 120 40
Halus
Pengamplasan
9 175 2 120 118
Tangan
10 Penyemiran 175 2 120 100
11 Penyikatan 70 1 60 41
1.420 30 1.800 1.140
Sumber Data : Data Yang Diolah
Setelah biaya tenaga kerja langsung per unit tiap kegiatan menurut
perusahaan dan waktu standar tiap kegiatan menurut analisis perusahaan dan
analisis network diketahui, maka biaya tenaga kerja langsung per unit menurut
79
Biaya per unit = waktu standar analisis network x biaya per unit perusahaan
waktu standar perusahaan
Perhitungan biaya per unit untu setiap kegiatan pembuatan puzzle pada
¾ Bagian pemotongan
⎛ 62 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.130,00 = Rp.67,17
⎝ 120 ⎠
¾ Bagian pengemalan
⎛ 43 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.145,00 = Rp.51,96
⎝ 120 ⎠
¾ Bagian jekso
⎛ 186 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.115,00 = Rp.71,30
⎝ 300 ⎠
¾ Bagian penyetelan
⎛ 13 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.225,00 = Rp.24,38
⎝ 120 ⎠
¾ Bagian pengeprasan
⎛ 45 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.50,00 = Rp.18,75
⎝ 120 ⎠
⎛ 329 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.50,00 = Rp.39,17
⎝ 420 ⎠
¾ Bagian pembusaan
⎛ 163 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.65 = Rp.58,86
⎝ 180 ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
⎛ 40 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.220,00 = Rp.73,33
⎝ 120 ⎠
⎛ 118 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.175,00 = Rp.145,83
⎝ 120 ⎠
¾ Bagian penyemiran
⎛ 100 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.175,00 = Rp.145,83
⎝ 120 ⎠
¾ Bagian penyikatan
⎛ 41 ⎞
Biaya per unit = ⎜ ⎟ x Rp.70,00 = Rp.47,83
⎝ 60 ⎠
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan biaya tenaga kerja langsung
Tabel V.14
81
Pengamplasan
220 120 40 73,33
Halus
Pengamplasan
175 120 118 172,08
Tangan
Penyemiran 175 120 100 145,83
Penyikatan 70 60 41 47,83
JUMLAH 1.420 1.800 1.140 770,66
Sumber Data : Data Yang Diolah
network
memproduksi puzzle sudah efisien atau belum. Untuk tujuan tersebut maka
diberikan tabel perbandingan waktu dan biaya produksi menurut perusahaan dan
analisis network.
Tabel V.15
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa proses produksi puzzle di Kajeng
Handicraft kurang efisien karena waktu yang digunakan oleh perusahaan lebih
besar daripada waktu produksi yang diperoleh dari metode analisis jaringan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dan biaya yang harus dikeluarkan juga lebih besar jika dibandingkan dengan
waktu produksi. Memperpendek waktu produksi dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan menambah tenaga kerja maupun dengan menambah jam kerja
itu departemen produksi harus merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan jika
tenaga kerja yang ada sudah tidak dapat memenuhi target produksi maka dapat
merekrut tenaga kerja baru untuk ditambahkan dalam bagian pekerjaan agar
panjang tidak dapat dilakukan dengan penambahan jam kerja (lembur) karena
mempunyai waktu kegiatan yang berbeda-beda. Selain itu penambahan jam kerja
tidak dapat dilakukan setiap hari kerja karena karyawan akan merasakan
kelelahan dan pekerjaan lembur tidak dapat dipaksakan kepada karyawan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hal-hal yang diperhatikan dalam menambah tenaga kerja baru adalah bahwa
untuk memperoleh tambahan tenaga kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan
penyesuaian untuk keharmonisan kerja dalam setiap bagian. Satu pekerjaan hanya
dapat ditangani oleh bagian tertentu, karena apabila ditangani oleh bagian lain
akan timbul permasalahan yaitu mengenai tanggung jawab kualitas hasil kerja
umur produksi dalam jangka pendek. Hal ini dilakukan berdasarkan permintaan
waktu yang lebih singkat dari pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
kebijakan bahwa jam lembur dilaksanakan setelah jan kerja normal yaitu dari jam
16.00 sampai dengan jam 21.00. Upah kerja yang mereka terima adalah sebesar
((gaji / 8) dikalikan 2)) per jam. Untuk bekerja lembur harus dilaksanakan oleh
dalam menentukan kebijakan yang akan diambil untuk dapat mempercepat umur
produksi yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja yang akan dipakai dan
jumlah jam kerja yang harus dilakukan penambahan melalui lembur. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menambah tenaga kerja baru pada bagian kerja serta menambah jam kerja
(lembur).
disajikan tabel hasil analisa jaringan kerja yang menunjukkan ES, LS, EF,
Tabel V.16
85
Halus
Pengamplasan
9 881 999 881 999 0
Tangan
10 Penyemiran 999 1099 999 1099 0
11 Penyikatan 1099 1140 1099 1140 0
Sumber Data : Data Yang Diolah
a) Pemotongan
sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 62
menjadi 500 unit per hari maka waktu pengerjaan tiap unit harus
86
500 unit
X 2 orang = 2,5 orang (dibulatkan menjadi 3 orang)
400 unit
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.25.000,00 = Rp.27.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 2 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
b) Pengemalan
400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 43 detik. Jika
500 unit per hari maka maka tenaga kerja yang diperlukan adalah :
500 unit
X 3 orang = 3,75 orang (dibulatkan menjadi 4 orang)
400 unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.20.000,00 = Rp.20.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 3 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
c) Jekso
unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 186 detik. Jika
500 unit per hari maka waktu pengerjaan tiap unit harus dipercepat.
diperlukan adalah :
500 unit
X 2 orang = 2,5 orang (dibulatkan menjadi 3 orang)
400 unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.25.000,00 = Rp.25.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 2 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
d) Penyetelan
400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 13 detik. Jika
500 unit per hari maka maka tenaga kerja yang diperlukan adalah :
500 unit
X 3 orang = 3,75 orang (dibulatkan menjadi 4 orang)
400 unit
89
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.35.000,00 = Rp.35.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 3 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
e) Pengeprasan
sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 45
menjadi 500 unit per hari maka maka tenaga kerja yang diperlukan
adalah :
500 unit
X 1 orang = 1,25 orang (dibulatkan menjadi 1 orang)
400 unit
Maka untuk dapat memproduksi 500 unit per hari belum diperlukan
90
f) Pengamplasan kasar
produksi sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan
menaikkan produksi menjadi 500 unit per hari maka maka tenaga kerja
500 unit
X 1 orang = 1,25 orang (dibulatkan menjadi 1 orang)
400 unit
Maka untuk dapat memproduksi 500 unit per hari belum diperlukan
g) Pembusaan
400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan selama 163 detik. Jika
500 unit per hari maka maka tenaga kerja yang diperlukan adalah :
500 unit
X 1 orang = 1,25 orang (dibulatkan menjadi 1 orang)
400 unit
Maka untuk dapat memproduksi 500 unit per hari belum diperlukan
h) Pengamplasan halus
produksi sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan
91
menaikkan produksi menjadi 500 unit per hari maka maka tenaga kerja
500 unit
X 5 orang = 6,25 orang (dibulatkan menjadi 6 orang)
400 unit
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.20.000,00 = Rp.20.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 5 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
= (1xRp.14.000)+(1xRp.15.000)+(1xRp.17.500)+(3xRp.20.000)
500
= Rp.213,00 per unit
Jadi besarnya biaya tambahan sesungguhnya adalah :
i) Pengamplasan tangan
produksi sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan
menaikkan produksi menjadi 500 unit per hari maka waktu pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
500 unit
X 5 orang = 6,25 orang (dibulatkan menjadi 6 orang)
400 unit
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.15.000,00 = Rp.15.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 5 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
j) Penyemiran
produksi sebesar 400 unit per hari dan dengan waktu pengerjaan
menaikkan produksi menjadi 500 unit per hari maka waktu pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
500 unit
X 5 orang = 6,25 orang (dibulatkan menjadi 6 orang)
400 unit
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.15.000,00 = Rp.15.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 5 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
k) Penyikatan
500 unit per hari maka maka tenaga kerja yang diperlukan adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
500 unit
X 2 orang = 2,5 orang (dibulatkan menjadi 3 orang)
400 unit
25.200detik
= 50,4 detik
500unit
1 X Rp.15.000,00 = Rp.15.000,00
Biaya tenaga kerja normal untuk pekerjaan ini dengan 2 orang tenaga
percepatan pada pekerjaan ini maka besarnya biaya tenaga kerja per
unit adalah :
= (1 x Rp.13.000,00) + (2 x Rp.15.000,00)
500
= Rp.86,00 per unit
Jadi besarnya biaya tambahan sesungguhnya adalah :
95
Tabel V.17
adalah 199,8 detik atau 3 menit 19,8 detik lebih cepat dari waktu
waktu 940,2 detik atau 15 menit 40,2 detik. Angka tersebut diperoleh
96
detik dengan tambahan biaya tenaga kerja sebesar Rp.90 ,00. Jadi total
Tabel V.18
Kegiatan
No. Kegiatan Kode Waktu (detik)
sebelumnya
1 Pemotongan A - 50,4
2 Pengemalan B A 50,4
3 Jekso C B 50,4
4 Penyetelan D C 50,4
5 Pengeprasan E D 45
Pengamplasan
6 F E 329
Kasar
7 Pembusaan G F 163
Pengamplasan
8 H G 50,4
Halus
Pengamplasan
9 I H 50,4
Tangan
10 Penyemiran J I 50,4
11 Penyikatan K J 50,4
Sumber Data : Data Yang Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
A B C D E F
K J I H G
50,4 50,4 50,4 50,4 163
Tabel V.19
98
Rp.90,00.
lembur ini perusahaan menargetkan 100 unit output untuk tiap-tiap pekerjaan
lembur. Waktu yang lebih cepat ini oleh perusahaan diperhitungkan dari hari
penyelesaian produk dan bukan dari jumlah siklus penyelesaian produk yang
dalam kasus ini dipakai satuan detik. Pada proses produksi pembuatan puzzle
ini jika dilakukan lembur harus pada semua kegiatan, karena kegiatan satu
Berikut ini adalah tabel kegiatan, jumlah tenaga kerja dan upah karyawan
99
Tabel V.20
Tenaga kerja
Jumlah Produksi
Biaya
Upah per upah per
No. Kegiatan Jumlah Jumlah per unit
lembur total per lembur
(orang) X Upah (Rp)
(Rp) lembur (unit)
(Rp)
1 Pemotongan 1 25.000 25.000 52.000 100 520
1 27.000 27.000
2 20.000 40.000
1 25.000 25.000
1 30.000 30.000
1 35.000 35.000
1 18.000 18.000
2 20.000 40.000
Pengamplasan
9 2 12.500 25.000 70.000 100 700
Tangan
3 15.000 45.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3 15.000 45.000
1 15.000 15.000
TOTAL 5.680
Sumber Data : Data Yang Diolah
Pada Produksi puzzle ini diawasi oleh satu orang pengawas yang diupah
adalah 100 unit, dengan demikian biaya per unit yang harus dikeluarkan
Rp.37.500,00
Rp.5.680,00 + = Rp.6.055,00 per unit
100
Jadi tambahan biaya tenaga kerja per unit sesungguhnya pada produksi puzzle
Angka tersebut diperoleh dari jumlah biaya tenaga kerja per unit pada
produksi puzzle dengan lembur dikurangi dengan jumlah biaya tenaga kerja
101
Tabel V.21
Perbandingan Biaya antara Penyelesaian Produksi
Normal dan Percepatan dengan Lembur
Biaya tenaga kerja per unit
Analisis
(Rp)
Network 770,66
lembur 5.680
Selisih 4.909,34
Sumber Data : Data Yang Diolah
B. Pembahasan
a. Waktu produksi
penyelesaian pembuatan puzzle adalah 1.800 detik atau 30 menit per unit.
Biaya tenaga kerja untuk 1 unit puzzle adalah Rp.1.420,00. Jika digunakan
analisis jaringan kerja biaya tersebut sebesar Rp.770,66. Hal ini menunjukkan
102
diperoleh waktu produksi yang lebih efisien dan juga biaya produksi lebih
murah.
1) Waktu percepatan
selama 940,2 detik atau 15 menit 40,2 detik, sehingga waktu penyelesaian
103
penambahan tenaga kerja pada kegiatan kerja. Analisis ini akan sangat
perkembangan perusahaan.
dengan kerja lembur. Biaya tenaga kerja lembur per unit puzzle menurut
analisis network normal adalah Rp.770,66 dan biaya tenaga kerja per unit jika
menggunakan analisis jaringan kerja untuk melihat berapa waktu yang dapat
104
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian pada Kajeng Handicraft yang
berikut :
bahan baku limbah kayu jati. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa proses
waktu penyelesaian selama 1.800 detik dengan biaya tenaga kerja langsung
produksi 1 unit puzzle memerlukan waktu penyelesaian selama 1.140 detik atau
660 detik lebih cepat dari perusahaan dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp.770,66 per unit atau lebih rendah Rp.649,34 per unit dari perusahaan.
cara yaitu menambah tenaga kerja dan memberlakukan lembur. Tambahan biaya
tenaga kerja langsung jika perusahaan menambah tenaga kerja langsung sebanyak
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
8 orang sebesar Rp.90,00 per unit. Tambahan biaya tenaga kerja langsung jika
B. Keterbatasan Penelitian
penelitian.
sendiri (subyektif).
C. Saran
jaringan kerja agar urut-urutan pekerjaan dalam proses pembuatan puzzle dapat
diatur dengan baik sehingga dapat memperkecil tertundanya pekerjaan dan dari
sangat penting. Perusahaan dapat menerapkan metode jalur kritis sebagai alat
106
107
Daftar Pustaka
G. Schroeder, Roger (alih bahasa oleh Team penerjemah Penerbit Erlangga). (1989).
Manajemen Operasi : Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi Operasi.
Jakarta : Erlangga
Handoko, T.H. (1997). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi (edisi 1).
Yogyakarta : BPFE
Martadi, Alif. (1991). Perencanaan Proyek dengan Metode Jaringan Kerja, seri Teknik-
teknik Manajemen. Jakarta : Golden Terayon Pers
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Swastha, Basu & Ibnu Sukotjo. (1982). Pengantar Ekonomi Perusahaan edisi II.
Yogyakarta : Liberty
109
Daftar Pertanyaan
Pedoman wawancara
Sejarah perusahaan
a. Apakah nama perusahaan tempat penelitian ?
b. Siapa pendiri perusahaan ?
c. Dimana lokasi perusahaan ?
d. Faktor-faktor apa saja yang melandasi pemilihan lokasi perusahaan ?
e. Apa bentuk perusahaan ?
f. Kapan perusahaan mulai berproduksi ?
g. Kapan ijin resmi dari pemerintah keluar ?
h. Bagaimana permodalan perusahaan ?
i. Siapa yang bertanggung jawab terhadap perusahaan ?
j. Apa latar belakang pendirian perusahaan ?
Produksi
a. Bahan baku dan bahan pembantu apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk ?
b. Peralatan apa yang digunakan untuk menyelesaikan produk ?
c. Produk apa saja yang bisa dihasilkan di perusahaan ?
d. Bagaimana alur produksi pembuatan produk ?
e. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menghasilkan produk ?
f. Bagaimana urut-urutan kegiatan dalam produksi ?
g. Berapa waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan dalam
memproduksi 1 unit produk ?
h. Apa usaha yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk meningkatkan hasil produksi ?
i. Bagaimana usaha pengembangan produktivitas perusahaan yang telah dilakukan ?
Pemasaran
a. Bagaimana sistem pemasaran hasil produksi yang digunakan oleh perusahaan ?
b. Di daerah mana saja produk perusahaan dipasarkan ?
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Personalia
a. Berapa jumlah tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap ?
b. Bagaimanakah perekrutan tenaga kerja dalam perusahaan ?
c. Apa syarat menjadi tenaga kerja tetap ?
d. Bagaimanakah struktur penempatan tenaga kerja ?
e. Berapakah jumlah jam kerja per hari ?
f. Bagaimanakah sistem pengupahan pekerja,apakah ada kerja lembur atau kerja
borongan ?
g. Tunjangan apa yang diberikan perusahaan pada karyawannya ?
Pedoman observasi
Proses produksi yang menyangkut :
a. Bagaimana tahap-tahap penyelesaian suatu produk ?
b. Berapa waktu penyelesaian suatu produk ?
Pedoman dokumentasi
a. Bagaimana struktur organisasi perusahaan ?
b. Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam perusahaan
c. Data-data biaya yang terjadi selama penyelesaian produk
d. Modal perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk usaha atau effort cara Westinghouse membagi juga atas kelas-kelas dengan cirri
masing-masing. Yang dimaksud usaha disini adalah kesungguhan yang ditujukan atau
diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya. Berikut ini adalah enam kelas usaha
beserta cirri-cirinya :
5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan-
bahan.
6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi.
7. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai.
8. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang sudah diatur.
9. Set up kerjanya terlihat tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI