Wawasan Nusantara, Wawasan Nasional, Ketahanan Nasional
Wawasan Nusantara, Wawasan Nasional, Ketahanan Nasional
RESUME
oleh
Auliya Hidayati
NIM 132310101001
2. Teori-teori Kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk atau dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan
teori geopolitik tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Paham – paham kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan. Karena itu, dibutuhkan landasan teori yang dapat
mendukung rumusan wawasan nasional. Teori-teori yang dapat mendukung
rumusan tersebut antara lain:
a. Paham Machiavelli (abad XVII)
Gerakan pembaharuan (renaissance) yang dipicu oleh masuknya ajaran
islam di Eropa Barat sekitar abad VII telah membuka dan mengembangkan
cara pandang bangsa-bangsa Eropa Barat sehingga menghasilkan peradaban
barat modern seperti sekarang.
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang,
selain penganut yang baik dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa
perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan
segala daya upaya dan kekuatan nasional.
c. Paham Jenderal Clausewitz (Aba XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara
Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya gabung dan
menjadi penasihat militer staf umum tentara kekaisaran ke Rusia. Disana dia
menulis sebuah buku tentang perang berjudul Vom Kriege ( Tentara perang).
d. Paham Feuerbach an Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis hegel menimbulkan dua
aliran besar Barat yang berkembang di dunia, yaitu kapitalisme di satu pihak
dan komunisme di pihak lain.
e. Paham Lenin (Abad XIX)
Lenin telah memodifikasi paham clausewitz. Menurutnya, perang adalah
kelanjutan politi dengan cara kekerasan.
f. Paham Lucian W.
Dalam buku political culture and political Development (Princeton
University Press,1972), mereka mengatakan: “The political culture of
society consist of the system of empirical believe expressive symbol and
values which devidens the situation In political action take place, it provides
the subjective orientation to politics.. the political culture of society is
highly significant aspec of the political system”
2. Teori-teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti
kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan – pertimbangan dasar dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:
a. Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Pokok –
pokok ajaran F. Ratzel adalah sebagai berikut:
1) Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup , melalui proses
lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati
2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan.
3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari suatu hukum alam, hanya bangsa yang unggul saja yang
dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
b. Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen
menegaskan bahwa Negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai
“prinsip dasar” esensi ajaran kjellen sebagai berikut:
1) Negara merupakan suatu biologis,, suatu organisme, yang memiliki
intelektual.
2) Negara merupakan suatu system politik/ pemerintahan yang meliputi
bidang – bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik,social politik.
3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar.
c. Ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas
(rimland), yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan
darat, laut dan udara.
KETAHANAN NASIONAL
1. Definisi Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan
dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia
tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman
tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan
yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi bangsa Indonesia selalu berubah-ubah tidak statik.
Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena
itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi
serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika
pada ketahanan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung
akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai
kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang
dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling
menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
DAFTAR PUSTAKA