Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN NUSANTARA, WAWASAN NASIONAL

DAN KETAHANAN NASIONAL

RESUME

oleh
Auliya Hidayati
NIM 132310101001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014
WAWASAN NUSANTARA

1. Definisi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

2. Konsepsi Wawasan Nusantara

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat


luas dibandingkan dengan Negara–Negara lain, yang terbentang mulai dari sabang
sampai marauke. Diapit oleh dua benua dan dua samudera yang memiliki dua
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau ini memang Negara yang
akan kekayaan daerahnya, lebih dari 300 suku tinggal di Indonesia mulai dari
pelosok daerah hingga perkotaan yang sekarang mulai tertinggal oleh zaman dan
digantikan dengan budaya barat. Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa
Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang Multikultural, mempunyai
bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan
yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir
yang berbeda-beda. Pada zaman dahulu Negara Indonesia untuk menjadi sebuah
negara yang merdeka dari semua penjajahan yang terjadi, Indonesia harus
mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintah. Karena cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan yang
berdasarkan Pancasila maka semua aspek kehidupan yang beragam mulai dari
cara pandang, bahasa dan berpikir yang berbeda-beda.
Hakikat wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian
cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantara demi
kepentingan Nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan
aparatur negara harus berpiki, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh
demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang
dihasilkan oleh lembaga negera harus dalam lingkup dan demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti
kepentingan daerah, golongan dan individu.
Wawasan Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan
nasional menuju tujuan nasional, sedangkan ketahanan nasional merupakan
kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut
dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi
ketahanan Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat
dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua
konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.
Berikut aspek-aspek wawasan Nusantara, yakni:
a. Aspek kewilayahan nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan,
karena geografis dari Indonesia, Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya
Alam (SDA) seperti tumbuh-tumbuhan topris, ikan-ikan, dan sebagainya.
b. Aspek sosial budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki
adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda – beda,
sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai
macam ragam budaya.

3. Dasar Ajaran Wawasan Nusantara


Dasar-dasar ajaran wawasan Nusantara yakni sebagai berikut:
1. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional Indonesia
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam
membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya,
baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya maupun hankamnya, selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
2. Landasan Idiil: Pancasila
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar Negara yang terumuskan
dalam pembukaann UUD 1945. Pada hakikatnya, pancasila mencerminkan
nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan,
kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan nasional.
3. Landasan Konstitusional: UUD 1945
UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara . Bangsa Indonesia
bersepakat bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk
republic dan berkedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

4. Fungsi Wawasan Nusantara


Fungsi dari wawasan Nusantara, antara lain:
1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi
dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga
WAWASAN NASIONAL

1. Definisi Wawasan Nasional


Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya
melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau
cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan
strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa
dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam
mengejar kejayaanya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu
memperhatikan tiga faktor utama yaitu:
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.
2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya.
3. Lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa
yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang
serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di
lingkungan nasional termasuk lokal dan proposional, regional, serta global.
Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat tahun 1983 dan 1998 tentang GBHN adalah Wawasan
nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada pancasila dan
berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkupnya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2. Teori-teori Kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk atau dijiwai oleh paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan
teori geopolitik tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Paham – paham kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan. Karena itu, dibutuhkan landasan teori yang dapat
mendukung rumusan wawasan nasional. Teori-teori yang dapat mendukung
rumusan tersebut antara lain:
a. Paham Machiavelli (abad XVII)
Gerakan pembaharuan (renaissance) yang dipicu oleh masuknya ajaran
islam di Eropa Barat sekitar abad VII telah membuka dan mengembangkan
cara pandang bangsa-bangsa Eropa Barat sehingga menghasilkan peradaban
barat modern seperti sekarang.
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVII)
Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang,
selain penganut yang baik dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa
perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan
segala daya upaya dan kekuatan nasional.
c. Paham Jenderal Clausewitz (Aba XVIII)
Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara
Napoleon dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya gabung dan
menjadi penasihat militer staf umum tentara kekaisaran ke Rusia. Disana dia
menulis sebuah buku tentang perang berjudul Vom Kriege ( Tentara perang).
d. Paham Feuerbach an Hegel
Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis hegel menimbulkan dua
aliran besar Barat yang berkembang di dunia, yaitu kapitalisme di satu pihak
dan komunisme di pihak lain.
e. Paham Lenin (Abad XIX)
Lenin telah memodifikasi paham clausewitz. Menurutnya, perang adalah
kelanjutan politi dengan cara kekerasan.

f. Paham Lucian W.
Dalam buku political culture and political Development (Princeton
University Press,1972), mereka mengatakan: “The political culture of
society consist of the system of empirical believe expressive symbol and
values which devidens the situation In political action take place, it provides
the subjective orientation to politics.. the political culture of society is
highly significant aspec of the political system”
2. Teori-teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti
kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan – pertimbangan dasar dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:
a. Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Pokok –
pokok ajaran F. Ratzel adalah sebagai berikut:
1) Dalam hal – hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup , melalui proses
lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati
2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan.
3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari suatu hukum alam, hanya bangsa yang unggul saja yang
dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
b. Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen
menegaskan bahwa Negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai
“prinsip dasar” esensi ajaran kjellen sebagai berikut:
1) Negara merupakan suatu biologis,, suatu organisme, yang memiliki
intelektual.
2) Negara merupakan suatu system politik/ pemerintahan yang meliputi
bidang – bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik,social politik.
3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar.
c. Ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas
(rimland), yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan
darat, laut dan udara.

3. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia


Wawasan Nasional Indonesia merupakan wawasan yang dikembangkan
berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk
dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia.
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang befalsafah dan berideologi pancasila menganut
paham tentang perang dan damai: “Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan”.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di
Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai
serta disesuaikan dengan kondisi dan konseltasi geografi Indonesia.
3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Dalam menentukan, membina dan mengembangkan wawasan nasionalnya,
bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang
terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan nasional Indonesia
dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang
berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.

KETAHANAN NASIONAL
1. Definisi Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan
dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia
tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman
tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan
yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi bangsa Indonesia selalu berubah-ubah tidak statik.
Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena
itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi
serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika
pada ketahanan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung
akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan
negara.

2. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia


Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang. Konsepsi Ketahanan Nasional berdasarkan Hakikat
Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia. Hakikat tannas adalah keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa sedangkan hakikat
konsepsi tannas adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspek kehidupan
nasional. Aspek-aspek tersebut antara lain:
1. Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang egara dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan egara
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
3. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan
mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan
politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD
1945.
5. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pengertian ideologi secara umur dapat
dikatakan sebagai kumpulan gagasangagasan, ide-ide, keyakinan-keyalanan,
kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut:
1. Bidang politik
2. Bidang sosial
3. Bidang kebudayaan
4. Bidang keagamaan

3. Asas – asas Tannas Indonesia


Asas-asas ketahanan nasional Indonesia diantaranya :
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
2. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
3. Asas mawas ke dalam dan ke luar

4. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia


Sifat-sifat dari Ketahan Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau
menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
kondisi lingkungan strategisnya.

3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai
kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang
dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan
fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling
menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Srijanti dkk. 2007. Etika Berwarga Negara Ed 2. Jakarta: Salemba Empat

Yusgiantoro, Purnomo. 2010. Multidimensi Ketahanan Nasional. Jakarta: Pustaka


Alvabet

Anda mungkin juga menyukai