KASUS 2
PAROTITIS
Oleh :
Aria Jaya, S.Ked
FAB 116 018
Pembimbing :
dr. Martwinny R. Benung, M. Biomed
1
LAPORAN KASUS MEDICAL AUDIT
1. Identitas Pasien
Nama : An. R
Umur : 8 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Raden Saleh 2
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Waktu Pemeriksaan : 11 Desember 2017
2. Anamnesis
Keluhan Utama : Bengkak pada pipi kanan dekat telinga yang terasa
nyeri sejak 2 hari sebelum ke PKM.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang dengan keluhan bengkak pada pipi kanan di daerah dekat
telinga yang disertai nyeri sejak 2 hari sebelum ke PKM. Awalnya
bengkak tersebut hanya kecil dan bertambah besar pada keesokan harinya
dan terasa nyeri. Keluhan tersebut juga disertai dengan demam pada
malam hari, berkeringat (-), menggigil (-). Keluhan mulut sedikit sulit
dibuka (+), nyeri menelan (-), batuk (-), pilek (-), nafsu makan menurun
(+). Tidak ada gigi yang goyang atau terasa nyeri. Keluhan seperti telinga
terasa nyeri (-), keluar cairan dari telinga (-), telinga terasa penuh (-),
pendengaran berkurang (-), bengkak pada buah zakar (-), nyeri berkemih
(-).
Riwayat kontak dengan penderita dengan keluhan serupa 2 minggu
sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan serupa sebelumnya
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat keluarga serumah yang menderita
keluhan serupa disangkal.
2
Riwayat Imunisasi : Riwayat imunisasi tambahan (MMR) pada
umur 15 bulan (-).
3. Pemeriksaan Fisik
BB : 19 kg
TB : 116 cm
Status gizi : Baik (Klasifiksi Waterlow 90,47%)
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Tanda vital : HR : 92 x/menit
RR : 16x/menit
t : 38,80
Status Generalis
Kepala : Mesocephal
Mata : CA-/-, SI -/-
Hidung : NCH -/- , sekret -/-
Mulut : Bibir pucat (-)
Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB regio colli dextra (+), nyeri (+)
Thoraks : Simetris +/+, retraksi -/-, ketertinggalan gerak -/-
Paru : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, timpani, BU(+) normal, nyeri tekan (-),
hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2’’, pitting edema -/-
Status Lokalis Regio Buccal Dextra
Oedema pada regio buccal dextra (+) sampai ke periauricular dextra,
teraba massa padat mobile pada 1/3 belakang buccal dextra, nyeri palpasi
(+), undulasi (-).
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
5. Diagnosa Kerja : Parotitis epidemika dextra
3
6. Tatalaksana :
Non-farmakologis
o Istirahat di rumah sampai bengkak mereda
o Makan dengan bubur jika os kesulitan menelan, diberi sayur dan
ikan/daging, 3x sehari atau lebih sering, hindari makanan yang asam
o Stop jajan diluar dan minum es
o Jika pipi terasa nyeri dan semakin bengkak, kompres dengan air
hangat untuk mengurangi nyeri dan bengkak
o Minum obat yang diberikan secara teratur
Farmakologis
o Amoxcillin 500mg 3x ½ tab
o Paracetamol 3x ½ tab
o Vitamin B complex 1x1 tab
7. Prognosis : Bonam
4
DISKUSI MEDICAL AUDIT
5
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya parotitis merupakan infeksi pada
kelenjar liur (glandula parotidea). Kelenjar air liur terdiri atas glandula parotidea,
glandula submandibularis dan glandula sublingualis. Glandula parotidea
merupakan glandula terbesar antara ketiga pasang kelenjar air liur. Kelenjar ini
terbungkus dalam selubung parotis (parotis sheath). Glandula parotidea dapat
terinfeksi melalui aliran darah, seperti pada kasus parotitis.. infeksi glandula
parotidea menyebabkan peradangan atau parotitis dan pembengkakan glandula
parotidea, dapat timbul rasa sakit karena selubung parotis membatasi
pembengkakan.1
Parotitis cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-14 tahun.
Peningkatan kasus yang besar biasanya didahului pada penularan di tempat
sekolah/ pada orang dewasa infeksi ini bisa menerang testis, sistem saraf pusat,
pancreas, prostat, payudara dan organ lainnya. Hampir sebagian besar kasus yang
fatal terjadi pada usia di atas 19 tahun. Parotitis sangat jarang ditemukan pada
anak kurang dari 2 tahun, hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki
atau dilindungi oleh antibodi yang baik.1,2
Pengobatan pada parotitis sendiri bersifat simtomatik, karena pada dasarnya
parotitis merupakan “self limiting disease”. Secara garis besar terapi yang
diberikan meliputi istirahat, terapi simtomatik untuk demam dan nyeri atau
keluhan penyerta lain, makanan cair/lunak, dan imunomodulator dapat pula
diberikan.1,2
Pada kasus ini os mendapatkan terapi sebagai berikut : Amoxcillin 500mg
3x ½ tab, Paracetamol 3x ½ tab, Vitamin B Complex 1x1tab. Pemberian
paracetamol pada kasus ini ialah sebagai antipiretik dan juga analgetik, dengan
BB 19 kg, maka dosis untuk os ialah 190-285 mg, maka sebaiknya os diberikan
dosis ½ tab. Vitamin B pada kasus ini ialah untuk meningkatkan sistem imun os,
dimana pada infeksi virus sistem imun mengalami supresi, serta
untukmeningkatkan nafsumakan os yang dikatakan menurun. Sedangkan
pemberian antibiotik amoxicillin pada kasus ini sebenarnya tidak diperlukan,
sebab parotitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dan bersifat “self
6
limiting disesase” sehingga pemberian antibiotik tidak lah diperlukan, terkecuali
telah timbul infeksi sekunder oleh bakteri.
Parotitis juga dapat menimbulkan komplikasi, diantaranya yang sering yakni
epididimo-orkitis dan meningoensefalitis, sedangkan komplikasi yang jarang
diantaranya ooporitis, nefritis, pancreatitis, arthritis, mastitis, miokarditis,
dakriodenitis dan tiroditis. Adanya komplikasi-komplikasi tersebut dapat
memperburuk prognosis. Namun, secara umum prognosis parotitis tanpa
komplikasi ialah baik dan pada 80% kasus dapat sembuh sempurna.1
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Dari Grafi CDC di atas diperoleh bahwa BB Ideal sesuai umur dan BB anak ini
adalah 21 kg. Dimasukan ke rumus waterlow:
Status Gizi = BB sekarang/BB idealx100%
= (19/21)x100% = 90,47% (Gizi baik)