MAKALAH
oleh
Kelompok 5
Disusun oleh:
Emila Cahya Aisyah NIM. 152310101009
Devi Saputri NIM. 152310101016
‘Ami Allaili Wahidah NIM. 152310101025
Syahrul Abdul Yazid NIM. 152310101026
Rafika Nurul Aini NIM. 152310101028
Grace Agustin Pakilaran NIM. 152310101039
Diana Aprilia P. NIM. 152310101041
Regitasari Dwi Cahya NIM. 152310101180
Irfan Firmansyah NIM. 152310101205
Nindyah Mentari NIM. 152310101210
Veni Qurrota A’yun NIM. 152310101220
Moh. Ardi Arya S. NIM. 152310101226
ii
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah Swt., yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkan rasa puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Swt., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Dasar dan Penanganan Keracunan HC”. Makalah ini
telah kami susun dengan sedemikian rupa dan tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat saya selesaikan dengan tepat waktu. Maka dari itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan meluangkan waktu
dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari pembuatan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. semata. Oleh
karena itu dengan senang hati saya menerima segala kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk mendekati kata sempurna dari makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
BAB I. PENDAHULIAN
1.3 Tujuan
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Hidrokarbon(HC) adalah komponen yang berperan dalam produksi
oksidan fotokimia, dimana berdasarkan struktur molekulnya dibedakan menjadi
hidrokarbon alifatik, aromatik dan alisiklis. Dari ketiga jenis tersebut, hidrokarbon
aromatik lebih berbahaya dari yang lainnya.
Hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa
senyawa organic yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber
langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti
ladang minyak, gas bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana,
ethan dan turunan-turunan senyawa alifatik dan aromatic. Hidrokarbon dinyatakan
dengan hidrokarbon total (THC).
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi bisa berupa
benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX. BTEX
merupakan komponen utama dalam minyak bumi, yang bersifat mutagenik dan
karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, bisa diartikan sulit
mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat.
2.2. Penyebab
2.3. Klasifikasi
b. Karakteristik Hidrokarbon
Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan
sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC.
HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun
padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk
padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan
berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan
berbentuk cairan dan padatan.
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan
lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut
minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya
menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat
dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik
dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung cincin
atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau
bercabang.
2.4. Patofisiologi
2.6.Penatalaksanaan
1. SumberBergerak
a. Merawatmesinkendaraanbermotor agar tetapberfungsibaik
b. Melakukanpengujianemisidan KIR kendaraansecaraberkala
c. Memasang filter padaknalpot
2. SumberTidakBergerak
a. Memasangscruberpadacerobongasap.
b. Merawatmesinindustri agar tetapbaikdanlakukanpengujiansecaraberkala.
c. Menggunakanbahanbakarminyakataubatubaradengankadar Sulfur
rendah.
3. Bahan Baku
a. Pengelolaanbahanbaku HC sesuai dengan prosedur pengamanan.
b. Keracunanbahankorosifatau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll)
karena mempunyai risikoterjadigejalakeracunan yang lebihserius.
4. Manusia
ApabilakadarHCdalamudaraambientelahmelebihibakumutu (365mg/Nm3
udaradengan rata-rata waktupengukuran 24 jam)
makauntukmencegahdampakkesehatan, dilakukanupaya-upaya :
a. Menggunakanalatpelindungdiri (APD), seperti masker gas.
b. Mengurangiaktifitasdiluarrumah
c. Janganmerokok di lingkunganterbuka
d. Melindungi sistem pernafasan agar tidak terjadi penurunankesadaran
(bilajalannapastidakterlindungi).
e. Jika terjadi keracunan gas HC maka berikanarangaktif (activated
charcoal) jikatersedia, janganrangsangmuntah. Jika menggunakan pipa
nasogastrik, pastikan denganseksamapipanasogastrikberada di lambung.
9
4.1. Kesimpulan
4.2 Saran
Unimus. http://sasing.unimus.ac.id/files/disk1/129/jtptunimus-gdl-marzukic2a-
6419-3-babii.pdf. [Diakses pada tanggal 21 November 2016]
Yuliati. Keracunan. [serial online]Tersedia :
http://ipg326.weblog.esaunggul.ac.id. [di akses pada tanggal 19
November 2016]