Zeolit
Zeolit
KIMIA XVII
JUDUL KARYA
Disusun oleh:
(
Siti Hardiyanti Pradana 5213414008 / 2014 )
i
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Karya :
a)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat terselesaikan karya tulis
yang berjudul ” Automatic Watering System (Awas) Berbasis Mikrokontroler
Sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Pangan Di Perkotaan” dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini tidak akan dapat
berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. -Ing. Dhidik Prastiyanto S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Yohanes Primadiyono, M.T. selaku dosen pendamping.
3. Rekan-rekan mahasiwa.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dari awal sampai terselesaikannya karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
iii
membangun dari para pembaca. Penulis juga berharap agar tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca juga bagi pihak lain yang memerlukannya.
Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
iv
2.4. Water Level Sensor ............................................................................... 5
2.5. LCD dan Modul I2C............................................................................. 6
2.6. Motor AC ............................................................................................. 6
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Analisis Metode Penelitian ................................................................... 7
3.2. Metode Penelitian ................................................................................. 7
3.3. Jenis Data ............................................................................................. 7
3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 7
3.5. Tahap Analisis Data ............................................................................. 7
3.6. Tahap Hasil Analisis Data .................................................................... 7
3.7. Langkah – langkah Penelitian .............................................................. 8
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Rangkaian Prototype Penyiram Tanaman Otomatis ............................ 9
4.2. Analisis Pengkondisian ....................................................................... 10
4.3. Hasil Prototype Automatic Watering System (Awas)............................. 11
4.4. Pembahasan .......................................................................................... 11
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan............................................................................................... 13
5.2. Saran ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
Lampiran 1. Langkah Pembuatan Prototype .................................................... 15
Lampiran 2. Source Code Automatic Watering System .................................. 18
Lampiran 3. Biodata Peserta ............................................................................ 23
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 5. Rangkaian prototype “AWAS” automatic watering system .......... 9
vi
AUTOMATIC WATERING SYSTEM (AWAS) BERBASIS
MIKROKONTROLER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PANGAN DI PERKOTAAN
RINGKASAN
bahan non- volatil berupa abu batu bara yang dikenal dengan abu dasar
(bottom ash) dan abu layang (fly ash). Setiap perusahaan akan
menghasilkan 5% limbah abu layang dari sisa pembakarannya. Abu layang
apabila dibiarkan begitu saja diprediksi pada 2024 sedikitnya 17 juta ton
per tahun (Koran sindo.com, 2017). Berdasarkan PP Nomor 101/2014,
bahan yang terdiri atas abu terbang (flu ash) dan abu dasar (bottom ash)
dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3).
PT. Sido Muncul merupakan salah satu industri jamu yang ada di
semarang yang limbah air buangannya mengandung zat-zat organic (
organic sludge ) selebihnya komponen komponen non organic yang tidak
berbahaya, namun demikian air limbah tersebut mempunyai harga zat padat
terlarut, zat padat tersuspensi, COD dan BOD yang melebihi baku mutu
yang dikeluarkan pemerintah yaitu perda no 10 tahun 2004 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri Jamu dan Farmasi di Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Tengah.
vii
Penelitian ini memberikan solusi untuk mengatasi pencemaran
limbah air buangan PT. Sido Muncul dengan menggunakan limbah abu
layang batu bara sehingga dua jenis pencemaran lingkungan dapat diatasi
sekaligus yaitu pencemaran air oleh limbah air buangan pabrik jamu
dan pencemaran udara oleh limbah abu layang batu bara, karena Limbah
abu layang batu bara tersebut memiliki kandungan oksida-oksida logam
dengan komponen utama SiO2 dan Al2O3yang sangat berpotensi apabila
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh
manusia, hewan dan tumbuhan. Limbah cair merupakan unsur pencemaran yang
sangat potensial bagi lingkungan air. Unsur tersebut dapat membahayakan baik
terhadap manusia maupun kehidupan biota air. Oleh karena itu, pengolahan
limbah cair menjadi semakin penting artinya sebagai bagian dari upaya manusia
untuk mengamankan sumber-sumber air yang sangat dibutuhkan mengingat air
tersebut sangat terbatas. Industri jamu merupakan salah satu industri yang banyak
menghasilkan limbah cair. Limbah cair industri jamu mengandung bahan organik
dan bahan berbahaya seperti fenol dan turunannya yang berasal dari bahan baku
tanaman obat yang dipakai. Kehadiran fenol dan turunannya pada badan air
memiliki efek serius terhadap kehidupan mikroorganisme meskipun pada
konsentrasi yang relative rendah (Kibret et. al., 2000; Chung et. al., 2003; Kumar
et. al., 2005).
Industri jamu X di Semarang menghasilkan limbah cair jamu dengan
data-data sebagai berikut: pH 4,94; kadar COD 3610 mg/l; BOD 990 mg/l; fenol
9,8; dan TSS 549. Hal ini masih sangat jauh dari ambang batas yang ditentukan
pemerintah menurut Perda Provinsi Jawa Tengah No.10 Tahun 2004 yaitu pH 6-9;
kadar COD 150 mg/l; BOD 75 mg/l; fenol 0,2; dan TSS 75 sehingga dalam upaya
mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah cair, maka proses
pengolahan limbah wajib dilakukan sebelum limbah tersebut dibuang ke badan
perairan. Hingga saat ini pengolahan limbah industri jamu dilakukan dengan
proses kimia-fisika yaitu dengan penambahan koagulan, aerasi dan sedimentasi.
Meskipun dapat mengurangi kandungan COD pada limbah, kadar COD limbah
yang keluar dari unit pengolahan limbah tersebut masih cukup tinggi.
Saat ini pemakaian abu layang masih sangat terbatas. EPA, 1988,
menyebutkan bahwa produksi abu layang di Amerika Serikat mencapai 70 juta ton
pada tahun 1983. Dari jumlah ini 12,8 juta ton digunakan untuk berbagai
keperluan, sedangkan sisanya dibuang di atas permukaan tanah baik secara
1
langsung atau melalui pembentukan lumpur. Di Belanda recycling abu layang
merupakan salah satu kajian riset yang sedang dikembangkan (Anonim, 1997).
Produksi abu layang dunia mencapai hampir 500 juta metrik ton setiap harinya,
dengan laju daur-ulang global hanya 15 % (Belardi dkk, 1998). India
menghasilkan 90 juta ton abu layang setiap tahunnya (Keka, 2004), sedangkan
Jepang menghasilkan abu layang lebih dari 10 juta ton dalam tahun 2000,dan kira-
kira baru 50% yang sudah digunakan (Fukui, 2006). Akumulasi limbah ini bila
tidak dimanfaatkan maka akan memerlukan tempat yang luas untuk
menampungnya dan dapat menimbulkan masalah lingkungan. Sesuai dengan
konstituen batu bara, abu layang tersusun terutama dari senyawa silikat (SiO2),
alumina (Al2O3), oksida besi dan kalsium serta senyawa Mg, Na, Ti, K dalam
jumlah yang lebih kecil. Sebagai ilustrasi, komposisi beberapa oksida yang
terdapat pada abu layang batu bara adalah sebagai berikut: SiO2 54,59 %; Al2O3
31,69 %; MgO 4,38 %; CaO 4,27 % dan Fe2O3 3,19 % (Jumaeri, 1995).
Berdasarkan komposisi tersebut, abu layang merupakan sumber (SiO2 dan Al2O3)
yang dapat digunakan dalam pembuatan zeolit melalui proses alkali hidrotermal.
Sehingga dibutuhkan solusi kreatif untuk menyelesaikan permasalahan
konkrit tersebut. Berdasarkan kedudukan kita sebagai mahasiswa agent of change
yang berada dalam lingkup universitas konservasi maka perlu mencari solusi
untuk menyelesaikan dua permasalahan lingkungan yang ada yaitu dengan cara
(,,,,,,,,,,,,,,,,). Sesuai dengan renstra penelitian universitas negeri semarang tahun
2015 – 2019 pada gambar dibawah ini.
Pemanfaatan zeolit
Gambar 1. Renstra unnes 2015- 2016
2
Berdasarkan gambar tersebut maka peneitian ini harus dilakukan
mengingat daerah semarang terdapat industri jamu sehingga apabila penelitian
ini tidak dilakukan, maka lama kelamaan badan air yang berada di daerah
semarang akan mengalami pencemaran akibat kandungan fenol yang terdapat
pada limbah air buangan industri jamu tersebut. Sehingga penelitian ini juga
dapat mendukung renstra unnes tersebut sebagai universitas yang berbasis
konservasi yang mengandung pilar-pilar konservasi salah satunya yaitu
pengelolaan pencemaran.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebagai solusi untuk
melindungi menangani limbah buangan industri jamu maka permasalahan
yang akan dibahas adalah :
1.2.1. Bagaimana cara mengurangi kadar fenol yang terdapat limbah industri
jamu yang ada disemarang ?
1.2.2. Bagaimana metode pembuatan zeolite berbahan dasar abu layang batu
bara?
1.3.Tujuan
Program ini bertujuan memberikan solusi cerdas atas permasalahan-
permasalahan masyarakat. Dengan adanya zeolite berbahan dasar abu layang
batu bara maka diharapkan penelitian ini dapat bertujuan :
1.3.1. Memberikan solusi dalam masalah pencemaran badan air yang ada di
Kota Semarang.
1.3.2. Mendukung renstra unnes tahun 2015-2019 dalam hal pengelolaan limbah
serta pengendalian pencemaran.
1.3.3. Mengetahui teknologi pengolahan limbah batu bara sebagai solusi untuk
mengatasi pencemaran air akibat limbah industri jamu.
3
1.4.Kontribusi Penelitian
mendukung kreativitas
mahasiswa dalam rangka
mendukung renstra unnes
2015-2019
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
kimia antara abu layang dengan zeolit. Adanya kemiripan tersebut telah
mendorong para peneliti untuk memanfaatkan abu layang sebagai bahan dasar
sintesis zeolit. Sesuai dengan konstituen batu bara, abu layang tersusun terutama
dari senyawa silikat (SiO2), alumina (Al2O3), oksida besi dan kalsium serta
senyawa Mg, Na, Ti, K dalam jumlah yang lebih kecil. Sebagai ilustrasi,
komposisi beberapa oksida yang terdapat pada abu layang batu bara adalah
sebagai berikut: SiO2 54,59 %; Al2O3 31,69 %; MgO 4,38 %; CaO 4,27 % dan
merupakan sumber (SiO2 dan Al2O3) yang dapat digunakan dalam pembuatan
5
terbentuk pada kondisi rasio NaOH/abu layang 1,0 – 1,4 dan waktu hidrotermal 6
– 72 jam.
Adanya peningkatan luas permukaan zeolit sintetik dari abu layang
menyebabkan sifat penukar ionnya menjadi cukup tinggi. Abu layang yang
mempunyai luas permukaan sekitar 2 – 3 m2/gram dapat mengalami peningkatan
luas permukaan hingga 250 – 650 m2/gram dalam bentuknya sebagai faujasit
(abdullah, 2007 ).
2.2. Phenol
Phenol juga merupakan bahan organik yang mempunyai sifat larut dalam
air. Bahan ini dalam air dapat menyebabkan iritasi yang kuat, racun terhadap kulit
dan dapat menyebabkan gangguan terhadap tenggorokan. Toleransi pengolahan
untuk air limbah industri adalah 500 mg/l, bila melebihi akan sulit untuk diuraikan
secara biologis. Toleransi maksimum untuk air limbah adalah 2 mg/l(Metcalf &
Eddy,2004).
2.3. Zeolite
Zeolit merupakan material yang penting untuk katalis, adsorben dan aplikasi
saringan molekuler (molecular sieve). Mineral zeolit adalah material silikat
kristal dengan struktur yang sangat teratur dan porositasnya tinggi. Rumus
umum zeolit adalalah Mx/n(AlxSiyO2(x+y)).z H2O (M : kation logam dengan
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan penulis
untuk mengumpulkan data-data dari beberapa sumber yang menjadi unsur
penyusunan karya tulis ilmiah ini. Metode pengumpulan data yang penulis
yang digunakan adalah eksperimen, metode studi pustaka dan
dokumentasi.
3.1.4. Tahap Analisis Data
Tahap analisis adalah tahap penganalisisan objek yang telah didapat serta
memfilter data yang berhubungan dengan objek yang disintesis. Dalam
tahap ini terdapat dua tahap analisis, yaitu analisis gagasan dan analisis
ekonomis.
9
Gambar 4. Flow Chart Langkah Penelitian
BAB IV
PEMBAHASAN
10
Gambar 5. Rangkaian prototype “AWAS” automatic watering system
11
4.2. Analisis Pengkondisian
4.2.1. Pengkondisian Jam
Dalam rencana pembuatan prototype ini direncanakan dapat beroperasi pada
2 kondisi yakni pagi dan sore dengan ketinggian air minimal 2 cm dan
keadaan cuaca tidak Hujan. Saat jam 7 pagi dan saat jam 5 sore. Jika tidak
terpenuhi saat jam tersebut maka prototype Penyiram Tanaman Otomatis
akan berada dalam kondisi OFF.
4.2.2. Pengkondisian Jumlah Air dalam Tandon atas
Tinggi Air di dalam Tandon atas akan selalu termonitor oleh sensor
ultrasonik dan terdisplay di LCD. Selama tinggi air di atas 3 cm, pada
monitor akan terdisplay kata “LUMAYAN”. Dan saat tinggi air dalam
tendon < 2cm pada display LCD akan muncul tulisan “Air Habis”
Pompa air pada tandon bawah selalu terkontrol oleh sensor Water level
control yang diberi setpoint 400. Jika tinggi air tandon bawah > 400 maka
pompa air otomatis akan ON dan terdisplay pada LCD.
12
4.3. Hasil Prototype Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Arduino
Uno
4.4. Pembahasan
14
BAB V
PENUTUP
1.1 Simpulan
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh selama percobaan serta analisa
terhadap hasil Prototype Penyiram Tanaman Otomatis bisa di beri setting
waktu sehingga bisa dilogikakan on pada jam 7 pagi dan jam 5 Sore.
1.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya berdasarkan keterbatasan penelitian, ada beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan, diantaranya yaitu:
15
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Slamet, dkk. 2008. Dasar Pemrograman Komputer. Semarang: Unnes. Bishop,
Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.
16
Lampiran – Lampiran
Lampiran 1. Langkah Pembuatan Prototype
a. Alat dan Bahan
Dalam pembuatan tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang perlu
disiapkan. Alat dan bahan ini digunakan untuk menunjang tercapainya
pembuatan Prototype Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno.
Rincian dari alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut.
18
3. Rangkaian Sensor Air
1. Rangkaian sensor air terdiri dari satu buah sensor air, satu buah pompa,
dan 5 buah kabel jumper.
2. Menghubungkan (+) sensor air ke VCC yang ada di project board
menggunakan kabel jumper.
3. Menghubungkan (-) sensor air ke GND yang ada di project board
menggunakan kabel jumper.
4. Menghubungkan pin (S) sensor air ke pin A1 analog Arduino
Uno menggunakan kabel jumper.
5. Menghubungkan relay 5 volt ke Arduino
6. Menghubungkan relay 220 volt ke pompa
4. Rangkaian LCD
a. Rangkaian LCD membutuhkan LCD, I2C, dan 4 buah kabel jumper.
b. Menghubungkan VCC I2C ke VCC yang ada di project
board menggunakan kabel jumper.
c. Menghubungkan GND I2C ke GND yang ada di project
board menggunakan kabel jumper.
d. Menghubungkan SDA I2C ke pin SDA Arduino Uno menggunakan
kabel jumper.
e. Menghubungkan SCL I2C ke pin SCL Arduino Uno menggunakan
kabel jumper.
f. Letakkan LCD di daerah dekat dengan tandon untuk memantau dari
sistem tersebut, LCD akan menampilkan nama dari sistem, ketinggian
air di tandon, cuaca yang sedang terjadi, inisialisasi saat penyiraman
terjadi dan saat pompa hidup
19
20
Lampiran 2. Source Code Automatic Watering System
//library
#include <LCD.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Wire.h>
#include<Time.h>
#include<TimeAlarms.h>
///LCD
#define BACKLIGHT_PIN 3
#define En_pin 2
#define Rw_pin 1
#define Rs_pin 0
#define D4_pin 4
#define D5_pin 5
#define D6_pin 6
lcd(I2C_ADDR,En_pin,Rw_pin,Rs_pin,D4_pin,D5_pin,D6_pin,D7_pin);
#define trig 5
#define echo 6
18
int TB = 21; //untuk diubah sesuai tinggi tandon yang kamu miliki int TA
//sensor air
int nair;
//sensor hujan
#define hujana A2
//led //keluaran
#define led1 11
lcd.home();
lcd.setCursor(0,0);
19
Alarm.alarmRepeat(07,01,00, siram); Alarm.alarmRepeat(07,01,20, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,01,40, siram); Alarm.alarmRepeat(07,02,00, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,02,20, siram); Alarm.alarmRepeat(07,02,40, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,03,00, siram); Alarm.alarmRepeat(07,03,20, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,03,40, siram); Alarm.alarmRepeat(07,04,00, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,04,20, siram); Alarm.alarmRepeat(07,04,40, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,05,00, siram); Alarm.alarmRepeat(07,05,20, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,05,40, siram); Alarm.alarmRepeat(07,06,00, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,06,20, siram); Alarm.alarmRepeat(07,06,40, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,07,00, siram); Alarm.alarmRepeat(07,07,20, siram);
Alarm.alarmRepeat(07,07,40, siram);
void loop() {
distance = duration*0.034/2;
20
//*Serial.print("distance: "); Serial.println(distance); delay(500);*/
//sensor air
digitalWrite(sol, HIGH);
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.print("air sedikit");}
else{
21
digitalWrite(sol, LOW);
//SENSOR HUJAN
else{
}*/
void siram()
Serial.println("siram tanaman");
digitalWrite(pompa, HIGH);
lcd.print("sedang menyiram");
22
}
digitalWrite(pompa, LOW);
a. Ketua
23
4. TOP 6 LIMLARTS UNY
B. Anggota 1
Nama : Meri Nur Amelia
Tempat, Tanggal lahir : Brebes, 30 Maret 1997
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Jurusan / Fakultas : Teknik Elektro / Teknik
E-mail : merilanauye@gmail.com
Akun Media : Fb :Meri Nur Amelia
WA : 085713509997
Karya Ilmiah yang Pernah di buat :
1. PUZAKA Puzle Aksara Jawa
4. BANKER – Krupuk Kulit Kerang
5. AWET Automatic Water Electronic
Penghargaan :
1. Finalis AEC univ. Pattimura
2. Lolos PKM-KC Didanai
3. Finalis 5 Besar Lomba Tulis Nasional 2015
Unpar
4. TOP 6 LIMLARTS UNY
C. Anggota 2
Nama : Siti Hardiyanti Pradana
Tempat, Tanggal lahir : Blora, 4 Mei 1996
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Jurusan / Fakultas : Teknik Kimia / Teknik
E-mail : sitipradana456@gmail.com
Akun Media : Fb : Siti Hardiyanti Pradana
WA : 085713026431
Karya Ilmiah yang Pernah di buat :
1. PKM – KC Hydroponic System Detector
24
Penghargaan : -
25