Oleh :
Nama : R. Afina Nur Fatimah
NRP : 133020019
Kelompok :A
Meja :5
Asisten : Rizka Audina
B. Prinsip Percoban
Berdasarkan pada proses pemotongan buah serta pencampuran dengan pektin dan
penyimpanan.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca digital, sendok,
Buah
Kotoran, Biji
Trimming
dan Kulit
Bubur buah
Penimbangan
Gula, pektin,
Pencampuran Uap Air
asam sitrat,
Jar Pengemasan
Selai
Selai Nanas
Selai Nanas
didapatkan hasil bahwa berat produk yang dihasilkan adalah 56,2 gram dan % produk
yaitu 28,1%. Secara organoleptik tahu mempunyai warna kuning pucat, aroma khas
buah nanas, tekstur lembek, kenampakan menarik, dan rasa yang asam khas selai.
Selai merupakan suatu bahan pangan setengah padat yang dibuat tidak kurang
dari 45 bagian berat buah yang dihancurkan dengan 55 bagian berat gula. Campuran
ini dikentalkan sampai mencapai kadar zat padat tidak kurang dari 65%. Buah-
buahan yang ideal dalam pembuatan selai harus mengandung pektin dan asam yang
cukup untuk menghasilkan selai yang baik. Buah-buah tersebut meliputi tomat, apel,
Buah atau sayuran yang digunakan dalam pembuatan selai yaitu untuk
memberikan warna pada selai, selain itu untuk memberikan rasa yang khas untuk
selai tersebut.
Gula selain sebagai pemanis juga merupakan pengawet. Kandungan air pada
bahan yang akan diawetkan ditarik dari sel buah sehingga mikroba menjadi tidak
cocok lagi tumbuh. Dalam proses pembuatan selai lembaran, agar terbentuk gel
pektin maka perlu ditambahkan gula. Selain itu kadar gula yang tinggi dalam selai
organik seperti asam tartrat, asam sitrat, dan asam malat. Penambahan asam bertujuan
untuk menurunkan pH selai agar diperoleh kondisi asam yang cocok untuk
ditambahkan tergantung dari keasaman buah dan pH akhir selai yang dikehendaki.
Kondisi optimum agar terbentuk gel terjadi pada pH 3,2. Selain itu asam juga
digunakan untuk memperbaiki sifat koloidal dari makanan yang mengandung pektin
dan membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari buah-buahan (Agustina, 2007).
Bahan pengental yang berupa pektin yang digunakan dalam pembuatan selai
rasa cicip (mouthfeel) yang disukai. Selain itu juga berfungsi untuk menstabilkan,
Pembuatan selai dimulai dengan proses sortasi yang bertujuan untuk memilih
bahan baku yang baik. Nanas kemudian dilakukan pencucian yang bertujuan untuk
membersihkan jambu dari bahan-bahan asing yang menempel seperti zat kimia dan
lain sebagainya.
yang tidak digunakan. Kemudian pada pembuatan selai, buah nanas mengalami
pektin terlebih dahulu dilarutkan dengan mennggunakan sedikit bubur buah sebelum
dicampurkan. Kemudian dilakukan proses pemasakan sampai bubur buah mulai
“spoon test”. Pengukuran dengan cara “spoon test” adalah mengambil satu sendok
makan selai panas dan diletakan diatas piring kecil lalu dimiringkan sedikit dan
apabila selai sukar mengalir kebawah berarti selai telah masak. (Agustina, 2007).
yaitu dimasukkan kedalam jar yang sebelumnya sudah di sterilisasi bertujuan untuk
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum
dijadikan selai, misalnya: stroberi, blueberi, aprikot, apel, anggur, pir, dan fig. Selain
itu, selai bisa dibuat dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri (Anonim, 2014).
Buah yang bisa diolah menjadi selai sebaiknya mempunyai kandungan serat
yang tinggi. Bahan pembantu untuk membuat selai adalah gula, asam, agar, dan
penampakan produk jadi dan daya awet. Dalam pembuatan selai ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan antara lain pengaruh panas dan gula pada pemasakan, serta
keseimbangan proposi gula, pektin, dan asam. Untuk membentuk selai lembaran
hasil akhir selai yang dihasilkan. Bila digunkan buah segar, maka harus dipilih buah
yang berkualitas baik, dilakukan proses pengupasan pada buah nanas, serta
penghilangan biji pada nanas. Buah yang telah dikupas lalu dipotong-potong untuk
pada jaringan tanaman tingkat tinggi yang pada umumnya berada bersama-sama
1989).
Selai yang bermutu baik mempunyai ciri-ciri tertentu, yakni konsisten, warna
cemerlang, distribusi buah merata, tekstur lembut, flavor buah alami, tidak
mengalami sineresis (keluarnya air dari gel) dan kristalisasi selama penyimpanan.
(Liza, 2011)
Menurut Yuliani (2011) selai yang bermutu baik memiliki sifat tertentu
diantaranya adalah konsistensi, warna cemerlang, tekstur lembut, flavor buah alami,
tidak mengalami sineresis yaitu keluarnya air dari gel sehingga kekentalan selai
berkurang, dan kristalisasi selama penyimpanan. ciri – ciri selai yang berkualitas baik
d. Rasa : Manis
Pada pembuatan selai bahan tambahan pangan (BTP) yang cocok untuk
digunakan yaitu pectin, bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu flavor (perisa).
buah yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan selain. Pektin adalah
senyawa hidrokoloid karbohidrat yang terikat pada jaringan tanaman tingkat tinggi
yang pada umumnya berada bersama-sama dengan lignin dan hemiselulosa. Bahan-
bahan pektin merupakan polimer asam galakturonat yang berkaitan alpha 1-4
Critical control point yang perlu diperhatikan pada proses pembuatan selai
adalah pada proses pemanasan dimana suhu dan waktu yang digunakan harus sesuai
dan terkendali serta dilakukan pengontrolan secara terus-menerus agar tidak terjadi
karamelisasi dan produk tidak terlalu kental sehingga produk sesuai dengan yang
diharapkan karena proses pemansan yang tidak maksimal akan mempengaruhi tekstur
1 Keadaan :
Bau Normal
Rasa Normal
Warna Normal
Tekstur Normal
4.2. Pengawet
5 Cemaran Logam :
7 Cemaran Mikroba :
Yenrina, Rina, dkk. (2009). Mutu Selai Lembaran Campuran Nanas (Ananas
Commusus) dengan Jonjot Labu Kuning (Curcubita Moschata).
http://www.student-research.unand.ac.id. Diakses : 5 April 2016
Yuliani, HR. 2011. Karakteristik Selai Tempurung Kelapa Muda. Prodiding
Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. Yogyakarta.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan Fomulasi
56,2
= 𝑥100%
200
= 28,1%
LAMPIRAN DISKUSI MODUL
selai?
Jawab :
Mekanisme pembentukan gel adalah gel diperoleh dari interaksi senyawa pektin
yang berasal dari buah atau pektin yang ditambah dari luar dengan gula sukrosa dan
asam asetat. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan menetap setelah suhu
diturunkan. Kekerasan gel tergantung pada konsentrasi gula, pektin dan asam asetat
Jawab :
adonan