BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah suatu kondisi dimana kadar gula darah
gula agar tetap normal. Hal ini disebabkan tidak dapatnya gula memasuki
sel-sel yang terjadi karena tidak terdapat atau kekurangan atau resisten
terhadap insulin. Dengan kata lain, diabetes adalah suatu penyakit dimana
kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi dimana karena tubuh
coxsackievirus B4. Mulai infeksi sitolik klinis dalam sel beta, virus ini
berat badan berlebih atau obesitas akibat nurisi yang berlebih, semain
4. Faktor Resiko
Beberapa faktor resiko terjadinya diabetes melitus (Damayanti 2015)
antara lain:
a. Faktor Keturunan (genetik). Riwayat keluarga dengan Diabetes
beratnya lebih dari 4 kilo, individu dengan gen obesitas, ras atau
melitus.
b. Obesitas atau kegemukan yaitu kelebihan berat badan lebih dari
20% dari berat badan ideal atau BMI (Body Mass Index) lebih dari
insulin yang dapat bekerja di dalam sel pada otot skeletal dan
keaktifannya.
c. Faktor usia. Menurut Sustrani alam & Hadibroto (2010),
Hadibroto (2010).
15
5. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus dikaitakn dengan konsekuesi
kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urin dan urin tersebut
tidak disiram, maka akan diketahui oleh semut yang merupakan tanda
aspek yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual
sosial.
e. Lingkungan (environment), keamanan, lingkungan rumah, kepuasan
kerja.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup menurut Robin
lebih baik.
2) Usia : Semakin muda usia seseorang maka semakin baik
domain yaitu (a) kesehatan fisik; (b) psikologis; (c) tingkat aktivitas; (d)
kualitas hidup yaitu (a) kesehatan fisik; (b) psikologis; (c) hubungan
pada pasien DM tipe 1 ataupun tipe 2. Indikator dari kualitas hidup ini
terdiri dari (a) kesehatan fisik; (b) psikologis; (c) hubungan sosial; dan (d)
18
lingkungan. Sub indikator dari kualitas dari kualitas hidup dapat dilihat
memperbaiki neuropati perifer pada umumnya dan pada orang tua yang sudah
lebih intensif. Pemeriksaan dan perawatan kaki digunakan untuk deteksi dini
kelainan ataupun perlukaan yang terjadi di kaki, dan perawatan kaki ini
digunakan untuk menjaga atau mencegah kaki, telapak kaki dan jari-jari.
saat istirahat.
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
a) Hammer toe
b) Claw toes
d) Charcot foot
e) Pes cavus
g) Callus
21
2) Pemeriksaan dematologi
a) Dry skin dan absence of hair
Damayanti (2015)
c) Unhealing ulceraion
Damayanti (2015).
b) Tuning fork 128 Hz. Tujuan: mengetahui fungsi sensori
kaki.
24
ABI Interprestai
>1,2 Kaku/klasifikasi pembulu darah
0,9 - 1,2 Normal
< 0,9 Iskemi
< 0,6 Iskemi berat
2015)
a. Pengertian senam kaki diabetes merupakan latihan atau gerakan-
tungkai bawah terutama pada kedua pergelangan kaki dan jari-jari kaki.
b. Alat yang digunakan
1) Kursi
2) Kertas karton atau koran
c. Posisi senam kaki yaitu duduk atau berbaring jika tidak mampu untuk
duduk
d. Prinsip:
1) Menggerakkan seluruh sendi kaki
25
kembali
Latihan 2:
1) Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan di atas lantai
2) Turunkan ujung kaki kemudian angkat tumit dan turunkan kembali
Latihan 3:
Latihan 4:
Lantihan 5:
Latihan 6:
Latihan 7:
Seperti latihan sebelumnya tapi kaki ini dengan kedua kaki bersamaan.
Latihan 8:
Latihan 9:
Latihan 10:
jari-jari kaki
4) Kumpulkan sobekan lipat-lipat dan buang ke arah sampah.
D. Penelitian Terkait
Menurut Raudatussalamah & Fitri tahun 2012 Kualitas hidup pasien
Diabetes Mellitus dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu faktor
demografi yang terdiri dari usia dan status pernikahan, kemudian faktor medis
yang meliputi dari lama menderita dan komplikasi yang dialami dan faktor
lebih banyak ditemukan karena semakin besar umur seseorang maka sirkulasi
umur dan penyebab penyakit Diabetes Mellitus salah satu umur lebih dari 40
60 tahun, dan tidak hubungan antara umur dengan kejadian ulkus diabetik.
Menurut purwanti, (2013) dalam Wahyuni A (2013). Peneliti ini tidak
berbeda hasil penelitian yang lain tentang kejadian ulkus diabetikum bahwa
(2015).
Menurut Triplitt dkk., (2008) Kualitas hidup didefinisikan sebagai
dimiliki saat itu. Semakin kecil perbedaan yang ada, maka semakin tinggi
hidup, yaitu kondisi fisik dan kemampuan fungsional, kondisi psikologis dan
suatu objek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama dari pada perilaku
baik.
Berdasarkan hasil peneleitian King & Hinds (2007) bahwa yang
memilikii status menikah sebanyak 68% dari memiliki kualitas hidup yang
baik sebab askep kehidupan yang dijalani secara optimal dengan masalah
ini.
Menurut Ilyas, 2007 Latihan jasmani secara langsung dapat
dan lebih banyak jala-jala kapiler yang terbuka sehingga lebih banyak
tersedia reseptor dan reseptor insulin akan menjadi lebih aktif dan akan
lain olahraga bagi diabetes adalah mencegah kegemukan, ikut berperan dalam
31
psikologis.
Kualitas hidup adalah kesehatan manusia seutuhnya dalam empat aspek
yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual (Clemency,
diabetes mellitu dibutuhkan sebuah latihan senam kaki diabetes. Senam kaki
otot-otot di daerah tungkai bawah terutama pada kedua pergelangan kaki dan
diabetik dengan bola plastik selama tiga kali dalam seminggu mampu