Anda di halaman 1dari 8

KEPERCAYAAN DIRI WANITA MENOPAUSE

I Wayan Candra
Ni Komang Ari Trisnadewi
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Email : candra65892yahoo.co.id

Abstract: Menopause In Women Confidence. This study aims to determine the


confidence of menopausal women in the Puskesmas Klungkung I. This research is a
descriptive research study in the form of cross-sectional design. The experiment was
conducted in Klungkung I Puskesmas in March and ending in July 2014, Consecutive
sampling using sampling techniques. The total sample of 50 people. The results
obtained confidence menopausal women most of the 24 people (48%) confidence
level of the respondents in the low category. Respondents who have low confidence
respectively of 9 people (37.5%) completed primary school and junior high, most of
the 18 people (75%) do not work and most of the 18 people (75%) had no income.

Abstrak: Kepercayaan diri pada wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kepercayaan diri wanita menopause di wilayah kerja Puskesmas Klungkung I.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dalam bentuk rancangan cross
sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Klungkung I pada
bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2014, Pengambilan sampel menggunakan
teknik Consecutive Sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 orang. Hasil penelitian
didapatkan kepercayaan diri wanita menopause sebagian besar yaitu 24 orang (48%)
tingkat kepercayaan diri responden dalam kategori rendah. Responden yang memiliki
kepercayaan diri rendah masing-masing sebanyak 9 orang (37,5%) tamat SD dan
SMP, sebagian besar yaitu 18 orang (75%) tidak bekerja dan sebagian besar yaitu 18
orang (75%) tidak memiliki penghasilan.

Kata kunci : Kepercayaan Diri, Wanita Menopause

Menopause merupakan suatu proses menopause) hingga fase setelah menopause


dalam siklus reproduksi alamiah yang ketika tubuh sudah beradaptasi terhadap
dialami oleh setiap perempuan selain perubahan hormon dan perubahan lainnya
pubertas, kehamilan, dan menstruasi. (paskamenopause) Usia perimenopause
Seorang perempuan dikatakan sudah berkisar antara 46-50 tahun, berlanjut masa
memasuki masa menopause apabila ia tidak menopause di usia 49-55 tahun, dan
mengalami periode menstruasi selama 12 paskamenopause di usia 55-65 tahun
bulan tanpa disertai penyebab biologis atau (Bobak, 2010). Data dari WHO (World
fisiologis yang disengaja (Kumalaningsih, Health Organization) tahun 2013 jumlah
2008). Masa menopause pada seorang wanita di dunia yang memasuki fase
perempuan meliputi fase klimakterium, menopause diperkirakan mencapai 1,42
dimulai ketika ovarium tidak lagi milyar orang. Jumlah wanita menopause di
memproduksi ovum sehingga produksi Indonesia tahun 2013 sebanyak 15,5 juta
hormon estrogen dan progesteron akan orang bahkan pada tahun 2025 diperkirakan
mengalami penurunan yang ditandai dengan akan ada 60 juta wanita yang akan
siklus menstruasi bulanan mulai terganggu mengalami menopause (Achadiat, 2012).
(disebut fase pramenopause) dan akhirnya Jumlah wanita menopause di Bali tahun
menghilang sama sekali (disebut fase 2013 sebanyak 605.701 orang. Jumlah
wanita menopause di Kabupaten Klungkung menopause akan mulai menarik diri dari
tahun 2013 sebanyak 21.301 orang (BPS, pergaulan sosial karena merasa dirinya tidak
2013). Jumlah wanita menopause di wilayah ada harganya dan merasa tidak berguna lagi.
kerja puskesmas Klungkung I tahun 2013 Seperti membatasi untuk berinteraksi sosial
sebanyak 432 orang sedangkan jumlah dengan teman maupun dengan keluarga.
kunjungan wanita menopause ke puskesmas Mereka lebih suka menyendiri jauh dari
Klungkung I perbulan rata-rata sebanyak 85 keramaian (Pangkahila, 2011).
orang.Dampak yang dialami oleh wanita Perubahan kepercayaan diri dapat
yang telah mengalami menopause antara disebabkan oleh adanya perubahan citra
lain merasakan pergeseran dan perubahan- tubuh dan perubahan ideal diri sehingga
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan munculah perilaku yang menggambarkan
psikologis pada masa menopause antara lain perubahan fungsi peran. Kepercayaan diri
perasaan murung, kecemasan, irritabilitas diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
dan perasaan yang berubah-ubah, labilitas Aspek utama yang mempengaruhi
emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya kepercayaan diri adalah dicintai dan
ingat, konsentrasi berkurang, sulit menerima penghargaan dari orang lain.
mengambil keputusan, merasa tidak Wanita yang mengalami menopause akan
berharga. Perubahan fisik yang dapat timbul memiliki koping yang positif atau
pada menopause antara lain semburan rasa kepercayaan diri yang baik ketika mereka
panas (hot flushes) dan keringat pada malam bisa menerima kenyataan bahwa mereka
hari, kelelahan, insomnia, kekeringan kulit telah menopause dan adanya dukungan dan
dan rambut, sakit dan nyeri pada persendian, penerimaan dari orang-orang di sekitar
sakit kepala, palpitasi (denyut jantung cepat mereka. Sebaliknya, bila penerimaan dan
dan tidak teratur), berat badan bertambah, dukungan dari orang di sekitar tidak optimal
bentuk tubuh yang berubah, yang maka akan terjadi kepercayaan diri rendah
sebelumnya di anggap bagus dan kemudian (Kuntjoro, 2008). Penurunan kepercayaan
mereka beranggapan bahwa tubuh mereka diri dapat disebabkan karena wanita yang
tidak bagus lagi (Proverawati, 2010). sudah menopause mengalami banyak
Berbagai perubahan fisik tersebut lebih perubahan, baik fisik maupun psikis yang
lanjut mempengaruhi cara pandang wanita dapat mempengaruhi berbagai kehidupan.
terhadap tubuhnya, setiap perubahan fisik Wanita yang mengalami menopause
yang terjadi sejalan dengan masa menopause menganggap menjadi salah satu tanda
akan menimbulkan kesan yang lebih bahwa tubuhnya tidak semenarik dulu,
mendalam di kehidupannya (Lestari, 2010). sehingga ada kekhawatiran tertentu, salah
Beberapa akibat dari terjadinya perubahan satunya adalah pasangan hidup akan kurang
fisik tersebut yaitu timbulnya perasaan tidak bergairah padanya. Menopause menjadi
berharga, tidak berarti, dan semacamnya, tanda bahwa dia semakin tua dengan tubuh
yang nanti memicu berbagai kekhawatiran yang tidak segar, kulit yang keriput, dan
lainnya, seperti khawatir akan adanya sensitifitas yang semakin meningkat.
kemungkinan bahwa orang-orang yang Perubahan fisik yang terjadi mengakibatkan
dicintainya akan berpaling dan timbulnya perasaan tak berharga, tidak
meninggalkannya. Perasaan inilah yang berarti dalam hidup. Perasaan itulah yang
dirasakan oleh sebagian besar wanita seringkali dirasakan wanita pada masa
menopause sehingga perubahan-perubahan menopause, sehingga sering mempengaruhi
yang terjadi pada masa menopause kepercayaan diri wanita pada masa
menyebabkan beberapa wanita menopause menopause (Santrock, 2006).
yang mengalami harga diri rendah yang Wanita manopause yang mengalami
mengakibatkan penurunan kepercayaan diri penurunan percaya diri dapat
saat menopause (Smart, 2010). Wanita yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan
mengalami penurunan kepercayaan diri saat dimanifestasikan diri dalam simpton-
simptom psikologis antara lain adalah berdasarkan Pendidikan, jenis pekerjaan dan
depresi, murung, mudah tersinggung dan penghasilan sesuai tabel berikut ini.
mudah jadi marah, mudah curiga, diliputi
banyak kecemasan, insomia atau tidak bisa
tidur karena sangat bingung dan gelisah,
untuk mengatasi masalah tersebut. Wanita
menopause yang mengalami penurunan
kepercayaan diri perlu diberikan
pemahaman bahwa menopause merupakan
proses alami dengan cara berpikir yang
positif bahwa menopause adalah suatu hal
yang tidak bisa dihindari dan merupakan hal Tabel1.Ditribusi frekuensi responden
yang alamiah yang pasti akan dialami oleh Berdasarkan Pendidikan
setiap wanita dalam perkembangannya serta
memberikan dukungan sosial bagi wanita No Pendidikan f %
untuk membantu dalam menghadapi 1 Tidak
masalah yang terjadi pada masa menopause. sekolah/tidak 14 28,0
Peran suami sangat diperlukan kesabaran, tamat SD
bimbingan dan semangat dari suami akan 2 SD 20 40,0
sangat membantu wanita menghadapi masa 3 SMP 12 24,0
ini (Kartono, 2008).Tujuan penelitian ini 4 SMA 4 8,0
adalah untuk mengetahui kepercayaan diri Total 50 100
wanita menopause di wilayah kerja
Puskesmas Klungkung I tahun 2014. Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar subyek penelitian
METODE berpendidikan SD yaitu 20 orang (40%)
Jenis penelitian ini adalah penelitian Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden
deskriptif. Pendekatan yang digunakan Berdasarkan pekerjaan
adalah cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh wanita yang No Pekerjaan f %
telah mengalami menopause. Sampel pada 1 Tidak bekerja 28 56,0
penelitian ini adalah wanita yang telah 2 Bekerja 22 44,0
memasuki masa menopause yang Total 50 100
berkunjung ke Puskesmas Klungkung I yang
memenuhi kriteria inklusi.Teknik Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa
pengambilan sampel dilakukan dengan non sebagian besar subyek penelitian tidak
probability sampling jenis “Consecutive bekerja yaitu 28 orang (56%).
Sampling”. Jenis data adalah data primer Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden
yaitu data yang yang diambil langsung dari Berdasarkan Penghasilan
responden.
Pengumpulan data penelitian dilakukan No Penghasilan f %
dengan menyeleksi calon responden terlebih 1 Tidak
29 58,0
dahulu sesuai kriteri inklusi kemudian berpenghasilan
memberikan instrumen penelitian The Test 2 Penghasilan < 1,7
21 42,0
of Self Confidence.Tehnik analisa data yang Juta
digunakan adalah analisis deskriptif Total 50 100

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa


Terlebih dahulu diuraikan berbagai sebagian besar subyek penelitian tidak
karakteristik Responden penelitian memiliki penghasilan yaitu 29 orang (58%).
Hasil penelitian kepercayaan diri salah satunya adalah pasangan hidup akan
wanita menopause diuraikan pada tabel kurang bergairah padanya. Menopause
berikut ini menjadi tanda bahwa dia semakin tua
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Kepercayaan dengan tubuh yang tidak segar, kulit yang
Diri Wanita Menopause keriput, dan sensitifitas yang semakin
meningkat. Perubahan fisik yang terjadi
No Kepercayaan f % mengakibatkan timbulnya perasaan tak
Diri berharga, tidak berarti dalam hidup sehingga
1 Tinggi 10 20,0 muncul rasa khawatir akan adanya
2 Sedang 16 32,0 kemungkinan bahwa orang-orang yang
3 Rendah 24 48,0 dicintainya akan berpaling dan
Total 50 100.0 meninggalkannya. Perasaan itulah yang
seringkali dirasakan wanita pada masa
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa menopause, sehingga sering mempengaruhi
sebagian besar tingkat kepercayaan diri kepercayaan diri wanita pada masa
subyek penelitian dalam kategori rendah menopause. Menurut Hervita (2008) bagi
yaitu 24 orang (48%). kebanyakan wanita usia antara 40 sampai 50
Hasil penelitian menunjukkan dari 50 tahun merupakan usia yang menentukan
responden sebagian besar memiliki tingkat atau masa yang mengerikan, karena masa ini
kepercayaan diri rendah yaitu 24 orang wanita akan mengalami krisis dalam dirinya
(48%). Hasil penelitian yang didapat sesuai yang akan menjadi tua dan mengalami masa
dengan hasil penelitian Lutfiwati (2013) menopause. Wanita yang telah mengalami
yang meneliti tentang hubungan antara menopause mengalami masalah antara lain
kepercayaan diri dengan kecemasan pada merasakan pergeseran dan perubahan-
wanita yang menghadapi menopause di perubahan fisik dan psikis yang
Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan. mengakibatkan timbulnya suatu krisis dan
Hasil penelitian menunjukan bahwa simptom-simptom psikologis yang akan
kepercayaan diri wanita yang menghadapi mempengaruhi kepercayaan diri pada wanita
menopause sebagian besar memiliki yang sudah memasuki masa menopause.
kepercayaan diri rendah yaitu 31 orang Hasil penelitian yang didapat didukung oleh
(68%). Penelitian yang dilakukan oleh Kuntjoro (2008) perubahan kepercayaan diri
Makahanap (2012) hubungan tingkat dapat disebabkan oleh adanya perubahan
pengetahuan dengan kepercayaan diri citra tubuh dan perubahan ideal diri
menopause di Wilayah Kerja Puskesmas sehingga munculah perilaku yang
Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara. menggambarkan perubahan fungsi peran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepercayaan diri diperoleh dari diri sendiri
kepercayaan diri wanita yang menghadapi dan orang lain. Aspek utama yang
menopause sebagian besar memiliki mempengaruhi kepercayaan diri adalah
kepercayaan diri rendah yaitu 43 orang dicintai dan menerima penghargaan dari
(71,67%) Hasil penelitian menunjukkan orang lain. Wanita yang mengalami
bahwa responden paling banyak adalah menopause akan memiliki koping yang
memiliki kepercayaan diri rendah. Menurut positif atau kepercayaan diri yang baik
pendapat peneliti dapat disebabkan karena ketika mereka bisa menerima kenyataan
wanita yang sudah menopause mengalami bahwa mereka telah menopause dan adanya
berbagai perubahan, baik fisik maupun dukungan dan penerimaan dari orang-orang
psikis yang dapat mempengaruhi berbagai di sekitar mereka. Sebaliknya, bila
kehidupan. Wanita yang mengalami penerimaan dan dukungan dari orang di
menopause menganggap menjadi salah satu sekitar tidak optimal maka akan terjadi
tanda bahwa tubuhnya tidak semenarik kepercayaan diri rendah
dulu, sehingga ada kekhawatiran tertentu,
Tabel 5.Distribusi Frekuensi Kepercayaan Diri Wanita Menopause Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Responden
Total
No Kepercayaan Diri Tdk tamat SD SMP SMA
SD
f % f % f % f % f %
1 Tinggi 1 10 3 30 2 20 4 40 10 100
2 Sedang 4 25 8 50 4 25 0 0 16 100
3 Rendah 9 37,5 9 37,5 6 25 0 0 24 100

Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa kepercayaan diri lebih tinggi jika satu
sebagian besar tingkat kepercayaan diri diantaranya mempunyai pendidikan yang
subyek penelitian dalam kategori rendah baik. Seseorang yang memperoleh
tidak sekolah dan tidak tamat SD yaitu 9 pengalaman pendidikan dapat dijadikan
orang (37,5%). Hasil penelitian pijakan untuk mengembangkan kemampuan
menunjukkan bahwa sebagian besar kognitif dan pengetahuannya yang menjadi
responden yang memiliki kepercayaan diri dasar pembentukan kepercayaan diri.
tinggi tamat SMA yaitu 4 orang (40%), Wanita yang berpendidikan tinggi lebih
responden yang memiliki kepercayaan diri cepat beradaptasi dengan kondisi
sedang sebagian besar tamat SMP yaitu 8 menopause. Keadaan ini disebabkan cara
orang (50%) dan responden yang memiliki berpikir wanita berpendidikan tinggi lebih
kepercayaan diri rendah sebagian besar rasional, lebih terbuka dalam menerima
tamat SD dan SMP masing-masing informasi, sehingga wawasan dan
sebanyak 9 orang (37,5%). Hasil penelitian pengetahuannya lebih luas, dan
yang didapat sesuai dengan hasil penelitian menghasilkan sikap yang lebih positif dalam
Lutfiwati (2013) yang meneliti tentang menghadapi suatu permasalahan
hubungan antara kepercayaan diri dengan Menurut Santrock (2006) pendidikan
kecemasan pada wanita yang menghadapi terkait dengan pengetahuan sehingga dengan
menopause di Kelurahan Lhok Keutapang pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki
Tapaktuan. Hasil penelitian menunjukan dapat mengembangkan mekanisme koping
bahwa dari 31 responden yang memiliki yang konstruktif dalam menghadapi stresor.
kepercayaan diri rendah sebagian besar tidak Hal ini disebabkan karena pemahaman yang
bersekolah yaitu 23 orang (74,19%). baik terhadap suatu informasi, sehingga
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti individu tersebut akan menyikapi dengan
(2010) pengaruh Kepercayaan Diri dan positif serta akan mengambil tindakan yang
Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan tepat dan bermanfaat untuk dirinya.
menghadapi menopause pada Ibu Rumah Kepercayaan diri akan meningkat seiring
Tangga Menghadapi Menopause Pada Ibu dengan lebih tingginya tingkat pendidikan
Rumah di RW IV dan XI Kelurahan Gebang yang didapatkan oleh individu. Tingkat
Sari Semarang.Hasil penelitian menunjukan pendidikan merupakan indikator bahwa
dari 43 responden yang memiliki seseorang telah menempuh jenjang
kepercayaan diri rendah sebagian besar pendidikan formal di bidang tertentu,
tamat SD yaitu 35 orang (81,39%). seseorang dengan pendidikan yang baik,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih matang terhadap proses perubahan
responden yang memiliki kepercayaan diri pada dirinya, sehingga lebih mudah
sedang dan rendah sebagian besar menerima pengaruh luar yang positif,
berpendidikan rendah. Menurut peneliti obyektif dan terbuka terhadap berbagai
seseorang akan memiliki tingkat informasi termasuk informasi tentang
kesehatan sehingga akan mempengaruhi pada individu lain. Individu tersebut akan
kepercayaan diri akan semakin baik. mampu memenuhi keperluan hidup dengan
Hasil penelitian yang didapat didukung rasa percaya diri dan kekuatannya dengan
oleh Smart (2010) bahwa tingkat pendidikan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan
yang rendah cenderung membuat individu serta meningkatkan cara berfikir positif
merasa dibawah kekuasaan yang lebih bahwa terjadinya menopause merupakan
pandai, sebaliknya individu yang suatu proses alamiah yang harus diterima
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan sebagai alur perjalanan hidup manusia.
menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Kepercayaan Diri Wanita Menopause Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Responden
Total
No Kepercayaan Diri Tidak Bekerja Bekerja
f % f % f %
1 Tinggi 1 10 9 90 10 100
2 Sedang 9 56,3 7 43,8 16 100
3 Rendah 18 75 6 25 24 100
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar tingkat kepercayaan
diri subyek penelitian dalam kategori rendah Hasil penelitian yang menunjukkan
tidak bekerja yaitu 18 orang (75%). responden yang memiliki kepercayaan diri
Hasil penelitian menunjukkan responden sedang dan rendah sebagian besar tidak
yang memiliki kepercayaan diri tinggi bekerja. Menurut peneliti, bekerja dapat
sebagian besar bekerja yaitu 9 orang (90%), mengembangkan kreatifitas dan
responden yang memiliki kepercayaan diri kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih
sedang sebagian besar tidak bekerja yaitu 9 lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri
orang (56,3%) dan responden yang memiliki dapat muncul dengan melakukan pekerjaan,
kepercayaan diri rendah sebagian besar tidak selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan
bekerja yaitu 18 orang (75%). Hasil rasa bangga di dapat karena mampu
penelitian yang didapat sesuai dengan hasil mengembangkan kemampuan diri.Menurut
penelitian Lutfiwati (2013) yang meneliti Santrock (2006) pekerjaan berhubungan
tentang hubungan antara kepercayaan diri dengan aktualisasi diri seseorang dan
dengan kecemasan pada wanita yang mendorong seseorang lebih percaya diri dan
menghadapi menopause di Kelurahan Lhok dapat mempengaruhi kepercayaan diri.
Keutapang Tapaktuan. Hasil penelitian Seseorang yang bekerja besar memiliki
menunjukan dari 31 responden yang kualitas hidup yang baik, karena dengan
memiliki kepercayaan diri rendah sebagian bekerja maka kemampuan seseorang
besar tidak bekerja yaitu 20 orang (66,67%). menjalankan peran dirinya akan meningkat
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti pula. Hal ini akan berdampak pada
(2010) pengaruh Kepercayaan Diri Dan peningkatan harga diri, karena dengan
Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan bekerja seseorang tetap memiliki sumber
Menghadapi Menopause Pada Ibu Rumah penghasilan, memiliki dukungan yang lebih
Tangga Pada Wanita Di Rw IV dan XI banyak dari lingkungan kerjanya, dan akan
Kelurahan Gebang Sari Semarang. Hasil meminimalkan konflik peran yang terjadi
penelitian menunjukan dari 43 responden akibat perubahan kondisi fisik.Hasil
yang memiliki kepercayaan diri rendah penelitian yang didapat didukung oleh Smart
sebagian besar tidak bekerja yaitu 29 orang (2010) pekerjaan berhubungan dengan
(67,44%). aktualisasi diri seseorang dan mendorong
seseorang lebih percaya diri. Wanita yang
bekerja mempunyai kecenderungan untuk masalah. Kondisi ini memungkinkan
lebih banyak berinteraksi dengan seorang wanita mendapat dukungan sosial
lingkungannya, dapat mengaktualisasikan dari orang-orang disekitarnya selain dari
dirinya, dan mempunyai kepercayaan diri keluarga. Pengetahuan yang cukup tentang
yang baik, dari interaksi tersebut terjadilah suatu masalah akan mendorong wanita
pertukaran bermacam informasi, berbagi mengantisipasi dan mencari penyelesaian
pengetahuan, berbagi masalah, dan saling yang lebih adaptif.
bertukar pengalaman dalam menghadapi
Tabel 7.Distribusi Frekwensi Kepercayaan Diri Wanita Menopause Berdasarkan
Penghasilan
Penghasilan
Tidak Memiliki Penghasilan Penghasilan Total
No Kepercayaan Diri
Penghasilan < 1,7 juta > 1,7 juta
f % f % f % f %
1 Tinggi 2 20 8 80 0 0 10 100
2 Sedang 9 56,3 7 43,8 0 0 16 100
3 Rendah 18 75 6 25 0 0 24 100

Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa meningkatkan semangat, dan memotivasi


sebagian besar tingkat kepercayaan diri diri untuk selalu bersikap dan berprilaku
subyek penelitian dalam kategori rendah sehat sehingga mempengaruhi seseorang
tidak memiliki penghasilan yaitu 18 orang untuk melakukan manajemen perawatan diri
(75%). dengan baik. Kemampuan finansial akan
Hasil penelitian menunjukkan responden menyebabkan seseorang mudah untuk
yang memiliki kepercayaan diri tinggi mencari informasi tentang kesehatan
sebagian besar berpenghasilan < 1,7 juta terutama tentang menopause sehingga akan
yaitu 8 orang (80%), responden yang mempengaruhi kepercayaan dirinya menjadi
memiliki kepercayaan diri sedang sebagian semakin baik. Menurut Santrock (2006)
besar tidak memiliki penghasilan yaitu 9 penghasilan yang dimiliki seseorang
orang (56,3%) dan 24 responden yang menunjukkan staus sosial ekonominya.
memiliki kepercayaan diri rendah sebagian Individu yang status sosial ekonominya
besar tidak memiliki penghasilan yaitu 18 berkecukupan akan mampu menyediakan
orang (75%). Hasil penelitian yang didapat berbagai fasilitas yang diperlukan untuk
sesuai dengan hasil penelitian Lutfiwati memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya
(2013) yang meneliti tentang hubungan individu yang status sosial ekonominya
antara kepercayaan diri dengan kecemasan rendah akan mengalami berbagai kesulitan
pada wanita yang menghadapi menopause di di dalam menyediakan kebutuhan hidupnya.
Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan. Hasil penelitian yang didapat didukung oleh
Hasil penelitian menunjukan dari 31 Nokew (2007) bahwa ada pengaruh faktor
responden yang memiliki kepercayaan diri demografi berupa penghasilan dengan
rendah sebagian besar tidak memiliki kualitas hidup yang dihayati secara
penghasilan yaitu 18 orang (58,06%). Hasil subjektif. Terdapat kontribusi yang nyata
penelitian yang menunjukkan responden dari faktor penghasilan terhadap kualitas
yang memiliki kepercayaan diri sedang dan hidup subjektif namun tidak
rendah sebagian besar tidak memiliki banyak.Penghasilan yang dimiliki seseorang
penghasilan. Menurut peneliti finansial atau menunjukkan keadaan sosial ekonominya.
pendapatan dengan finansial yang memadai Individu yang status sosial ekonominya
dari seseorang dapat meningkatkan berkecukupan akan mampu menyediakan
kesejahteraan aspek psikologis, segala fasilitas yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya Kedokteran Universitas Sumatera
individu yang status sosial ekonominya Utara
rendah akan mengalami kesulitan di dalam Makahanap, 2012, Hubungan Tingkat
memenuhi kebutuhan hidupnya Pengetahuan Dengan Kepercayaan
SIMPULAN Diri Menopause di Wilayah Kerja
Kepercayaan diri wanita menopause Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan
Tondano Utara. Skripsi: Fakultas
sebagian besar dalam kategori rendah yaitu Psikologi Universitas Katolik
24 orang (48%).Kepercayaan diri wanita Soegijapranata Semarang
menopause berdasarkan pendidikan
sebagian besar tidak sekolah dan tamat SD Nokew, 2007, Confidence: Percaya Diri
Sumber Sukses dan Kemandirian.
yaitu 9 orang (37,5%). Kepercayaan diri Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
wanita menopause berdasarkan pekerjaan Utama.
sebagian besar tidak bekerja yaitu 18 orang
(75%).Kepercayaan diri wanita menopause Pangkahila, 2011, Usia Lanjut (Aging)
Menopause. Available from :
berdasarkan penghasilan sebagian besar http://www.kespro.info/aging/
tidak memiliki penghasilan yaitu 18 orang menopause.htm. diakses tanggal 8
(75%). Maret 2013
DAFTAR RUJUKAN
Achadiat, 2012, Fitoestrogen untuk Wanita Proverawati, 2010, Menopause dan
Menopause. Available from : Sindroma Premenopause.
http://www.kesrepro.info. Diakses Yogyakarta: Numed
pada 7 Maret 2014.
Santrock, W. J., 2006,. Life Span
BPS, 2013, Profil Kesehatan Indonesia. Development: Perkembangan Masa
Jakarta: Badan Pusat Statistik. Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
Bobak, Irene M., Lowdermik J, 2010, Buku
Ajar Keperawatan Maternitas. Sugiarti, 2010, Pengaruh Kepercayaan Diri
Jakarta: EGC. Dan Dukungan Keluarga Terhadap
Kecemasan Menghadapi Menopause
Hervita, 2008, Cara Sehat Menjadi Pada Ibu Rumah Tangga Pada
Perempuan, Cantik-Feminin- Wanita Di Rw IV dan XI Kelurahan
Cerdas: Panduan Sehat Sejak Lahir Gebang Sari Semarang. Jurnal
sampai Usia Lanjut. Jakarta: Psikologi Proyeksi. Available
Penerbit Buku Kompas. :http://www.scrib.com. Diakses 5
Juni 2011
Kartono, 2007, Mengahadapi Masa
Menopause. Jakarta:PT Bulan Smart, A.,2010, Bahagia di Usia
Bintang Menopause. Jogjakarta: A+ Plus
Books
Kumalaningsih, S, 2008, Sehat + Bahagia
Menjelang dan Saat Menopause.
Surabaya: Tiara Aksa
Kuntjoro, 2008, Menopause. Available from
: http//id.e-psikologi.com. Diakses
pada 7 Maret 2014.
Lestari, 2010, Seluk Beluk Menopause.
Jogjakarta: Gerai Ilmu
Lutfiwati, 2013, Hubungan Antara
Kepercayaan Diri Dengan
Kecemasan Pada Wanita Yang
Menghadapi Menopause di
Kelurahan Lhok Keutapang
Tapaktuan. Skripsi: Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas

Anda mungkin juga menyukai