Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Administrasi pengertian sehari-hari sering disamakan dengan tata usaha, yaitu


berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau hasil
kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan. Sedangkan
manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui
kerjasama dengan orang lain.

Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki


dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang
menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok
daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari
orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang


menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja
yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.

Sedangkan Organisasi merupakan suatu susunan tertentu terdiri dari orang-


orang atau kelompok-kelompok tertentu yang menjalankan dan mengelola (administrasi)
berbagai aktivitas manusia baik dengan institusi atau lembaga maupun tidak dan
mempunyai tujuan yang didalamnya terdapat manajemen yang mengarahkan organisasi
untuk dapat bekerja seefisien dan edektif mungkin dalam mencapai dan mewujudkan
tujuan organisasi.
PEMBAHASAN

1. Definisi-definisi

1.1 Definisi Administrasi

Pengertian Administrasi adalah merupakan suatu fungsi yang memegang


peranan yang sangat penting terhadap tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi. Sehingga dengan demikian dapat
dikatakan administrasi juga merupakan urat nadi perusahaan dan administrasi juga
dapat memperlihatkan fakta dan keterangan yang diperlukan untuk perencanaan
secara rinci dan keterangan/data yang meliputi catatan yang akurat, formulir serta
laporan yang meliputi tugas administrasi.

Pemahaman yang tepat tentang peranan administrasi dalam kehidupan


modern sangat tergantung pada definisi yang digunakan sebagai titik tolak berpikir.
Administrasi didefinisikan sebagai ”keseluruhan proses kerja sama” antara dua orang
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

Apabila definisi diatas disimak, akan terlihat paling sedikit 3 hal yaitu :

1. Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai proses. Sebagai seni,


penarapan administrasi memerlukan kiat tertentu yang sifatnya sangat situasional
dan kondisional. Administrasi selulu terikat pada kondisi, situasi, waktu dan
tempat.
2. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua oarang atau lebih,
orang-orang tersebut bekerja sama dalam hubungan yang sifatnya formal dan
hirarkis, adanya tujuan yang ingin dicapai. Adanya tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dan tersedianya sarana dan prasarana tertentu.
3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupkan hal baru karena
administrasi sesungguhnya timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban
manusia.

Istilah administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad + ministrare yang


berarti melayani, membantu, menunjang dan memenuhi. Istilah administrsi sama
dengan tata usaha, artinya setiap kegiatan yang mengadakan pencatatan berbagai
keterangan yang penting didalam usaha/organisasi yang bersangkutan.

Mengenai administrasi dapat dijelaskan bahwa administrasi merupakan sub


sistem dari sistem administrasi organisasi yang bkerja sama dengan sub sistem lain
membentuk suatu tujuan. Didalam ini bahwa administrasi dapat di artikan dalam arti
luas dan dalam arti sempit.

1.2 Definisi Organisasi

Definisi Organisasi - Organisasi identik dengan sekelompok individu yang


terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. definisi lain dari
organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu berinteraksi dalam wewenang
tertentu. Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri
dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian
kerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara structural dan
sistematis. Beradasarkan definisi tersebut, organisasi memiliki beberapa batasab-
batasan yang dapat di gambarkan dalam sebuah organisasi.

Definisi Organisasi Formal dan Informal :

1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung pangrango rame-
rame dengan teman, dan lain-lain.

2. Pengertian dan Ruang Lingkup

2.1 Pengertian Administrasi dan Ruanglingkupnya

Administrasi dalam arti sempit berkisar pada berbagai kegiatan kettaushaan.


Kegiatan-kegiatan ketatausahaan merupakan bagian yang sangat penting dari
kegiatan organisasi terutama karena kegiatan tersebut menyangkut penangnan
informasi yang dikatakan berperan sebagai ” darah ” bagi suatu organisasi. Dalam
pengertian yang demikian administrasi biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-
kegiatan ktatausahaan yang mencakup korespondensi, kesekretariatan, penyusunan
laporan dan kearsipan.(Siagian,2001:267)

Administrasi dalam arti luas berarti keseluruhan proses penyelenggaraan


kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada rasional tertentu oleh dua orang atau lebih
dalam rangka pencapaian sutu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan
menggunakan sarana dan prasarna tertentu pula.(Siagian,2001:267)

Ruang Lingkup tugas administrasi pada kantor ini dapat dikatakan tugas
pelayanan disekitar keterangan-keterangan yang berwujud (Gie, 2007:16) yaitu :

1) Menghimpun
Yaitu : kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga
siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
2) Mencatat
Yaitu : kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai peralatan
tulis keterangan-keterangan yang diperluka sehingga berwujud tulisan yang
dapat dibaca, dikirim dan disimpan
3) Mengelola
Yaitu : bermacam-macam kagiatan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang berguna.
4) Mengirim
Yaitu : kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara dan alat dari satu pihak
kepihak lain.
5) Menyimpan
Yaitu : kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang
aman.

Ruang lingkup diatas termasuk keterangan atau informasi. Yang dimaksud


dengan keterangan atau informasi ialah pengetahuan tentang suatu hal atau
peristiwa yang diperoleh terutam melalui pembacaan atau pengamatan.

Dewasa ini, informasi dapat berupa : surat, panggilan telepon, pesanan,


faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis. Semuanya diterima, direkam
(direcord), diatur, disebarkan dan dilindungi agar tugas kantor dapat terlaksana
dengan efisien dan efektif.

Dibagian Umum memiliki ruang lingkup tugas administrasi seperti :

1) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.


2) Mengarsip surat masuk dan surat keluar.
3) Mengentri data surat masuk dan surat keluar kedalam komputer
4) Memfilekan surat masuk dan surat keluar.
5) Mencatat dan mengetik surat-surat ke buku agenda surat masuk dan keluar.
6) Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

2.2 Pengertian Organisasi dan Ruang Lingkupnya

Organisasi merupakan suatu wadah yang didirikan secara baik independen


maupun non independen yang secara umum berfungsi untuk tempat wewenang
mengeluarkan pendapat dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang di anggap
penting bagi pelaku objek itu sendiri.

Dewasa ini dalam ruang lingkup yang kecil saja sudah banyak terjadi hal-hal
yang menyimpang, terlebih lagi ruang lingkup yang besar misalnya dalam salah
satu lembaga formal resmi yang ada di Negara tersebut. Maka oleh sebab itulah
terjadinya banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan yang diakibatkan oleh
perilaku yang tidak sesuai dalam ruang lingkup tersebut. Penyebab utama dari itu
semua adalah kurangnya pemberian kesempatan untuk mengapresiasikan pendapat-
pendapat yang bermunculan dalam ruang lingkup itu sendiri, yang kebanyakan
hingga saat ini itu semua terjadi, baik di dalam maupun di luar ruang lingkup yang
berhubungan dengan majmuk sosial.
Hal tersebut di ataslah yang menyebabkan munculnya organisasi dalam
kehiduapan sosial masyarakat, baik sosial masyarakat yang kecil maupun
masyarakat yang besar.

3. Sejarah

3.1 Sejarah Administrasi

Administrasi telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul dengan


timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan administrasi itu
dipelajari lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun
tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut
pasti selalu ada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi selalu ada pada
setiap kegiatan.
Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase
utama, yaitu sebagai berikut.

1) Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.


2) Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3) Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung hingga
sekarang ini.

Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah


ini administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak
sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang
sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan masyarakat
yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun
relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang
dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula
menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut.

a. Zaman Sesopotamia

Pada zaman semopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar


administarsi yang diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang
pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan (terutama
pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa masyarakat Mesopotamia
telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini memudahkan dalam
perdagangan.

b. Zaman Babilonia

Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan


dan pengangkutan telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan administrasi
juga telah berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.

c. Mesir Kuno

Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi).
Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar
kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya.
Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai
keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan
pengabdian kepada tuhan.

d. Tiongkok Kuno

Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang


sebagaimana zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang
khas pada tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat
baik. Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka system administarsi
pun meminjam dari system ini dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini
menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap
administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.

e. Romawi Kuno

Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman


sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan
perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi
mempunyai wilayah yang sangat luas.

f. Yunani Kuno

Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi


hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi
(berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga
kekuasaan berada ditangan rakyat. Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan
zaman sekarang yaitu:

1) Pria
2) Dewasa
3) Lahir di Athena
4) Orang tua warga Athena

Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena
75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang
atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang
disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer
diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu
setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya
harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
3.2 Sejarah Organisasi

Sehubungan dengan maraknya masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia,


maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk membentuk Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah mulai
memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan Hak Asasi Manusia.
Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan utama pemajuan dan
perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta dibentuknya Kantor Menteri
Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Persatuan Nasional sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun


1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut : perumusan kebijakan, koordinasi, peningkatan peran serta
masyarakat dan pelaporan dan evaluasi. Keputusan Presiden tersebut merupakan dasar
arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian
ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor
: KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri
Negara Urusan Hak Asasi Manusia.

Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang
lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir
sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan
seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu.
Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau
kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi
para anggotanya.

Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya


organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik
bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan
Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah
berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan
studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi
tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang
bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah
transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan
hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-
tujuan individu di dalam organisasi.

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika
penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya
minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi
organisasi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh
psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian
kuantitatif.Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan
perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif
dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-
pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

4. Pendapat Para Ahli

4.1 Beberapa pembagian ilmu administrasi menurut para ahli :

1) Y. Wayong, dalam bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu


Administrasi dalam ruang lingkup, yaitu :
a. Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan
oleh seluruh aparatur pemerintahan dari suatu Negara dalam usaha mencapai
tujuan negara.
b. Ilmu Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi Niaga, adalah keseluruhan kegiatan mulai dari
produksi barang dan jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut ditangan
konsumen.
2) Drs.Soekarno.K, dalam bukunya “Dasar-Dasar Management” menegmukakan
penggolongan administrasi dengan memandang dari segi obyek administrasi,
sehingga beliau membagi Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu :
a. Administrasi yang berobyek kenegaraan (Public Administration)
b. administrasi yang berobyek swasta / Niaga (Business Administratio)

3) SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi ilmu administrasi


dalam dua bagian besar :
a. Administrasi Negara : Management, administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, office management, leadership, filsafat administrasi, dsb
b. Administrasi Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi : Management,
management produksi, industrial, relation, education, traffic management, dsb.

Lebih lanjut SP. Siagia melihat perkembangan administrasi yang sangat


dinamis dan semakin pentingnya peranan pemerintah dalam meningkatkan taraf
hidup masyarakat, sehingga pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan
keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya “Public Coorporation” yang
meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-kegiatannya, motif bekerja dan struktur
organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan. Sehingga timbul kegiatan yang
bersifat “Public Business Administration”, seperti dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
4) The Liang Gie
Beliau merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut yaitu :
a. Perincian ilmu administrasi berdasarkan unsur-unsurnya. maka ilmu
administrasi itu dibagi atas 8 cabang ilmu pengetahuan yaitu : Ilmu
administrasi, management, komunikasi, administrasi kepegawaian,
administrasi keuangan, administrasi perbankan, tata usaha, hubungan
masyarakat.
b. Perincian ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.
Berdasarkan linkungan suasana pelaksanaan dan tujuannya2) Ilmu
administrasi perusahaan,
c. Ilmu Administrasi social.
5) Prayudi Atmosudirdjo, membagi Ilmu Administrasi sebagai berikut :
a. Ilmu Administrasi Public yang meliputi : Ilmu Administrasi (Public)
International dan Ilmu Administrasi (Public) Nasional
b. Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi : Ilmu Administrasi Niaga (Business
Administration) dan Ilmu Administrasi Privat Non Niaga.
6) Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi
Ilmu Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a. Pengantar Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b. Ilmu Organisasi.
c. Ilmu Manajemen.
d. Ilmu Komunikasi Administrasi.
e. Ilmu Administrasi Kepegawaian.
f. Ilmu Administrasi Keuangan.
g. Ilmu Administrasi Perbekalan.
h. Ilmu Administrasi Tata Usaha.
i. Ilmu Hubungan Masyarakat.

4.2 Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
5. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa
orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
6. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.
7. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-
sama mencapai tujuan tertentu.
8. James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every
human, association for the assignment of common purpose atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
9. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system
of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi
dan misi yang sama.
10. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-
kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
(Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve some common objectives).

4.3 Teori Organisasi

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan


fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang
yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka. Teori
organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia
bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai
kehendak pemimpin.
Definisi organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-
tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain
apabila orang bekerja sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan
anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam
organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan dan kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung
pada empat kondisi pokok: kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin,
sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)

2. Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga
dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori neoklasik merupakan penyempurnaan teori klasik.
Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan
sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Hugo Munsterberg
Salah satu tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis
sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut
merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan
Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam
organisasi dan meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap
organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang
dilakukan di Pabrik Howthorne tahun1924 milik perusahaan Western Electric di
Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang
dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa
pentingnya memperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang
sebagai faktor penting peningkatan produktifitas.
3. Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori
“Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai
satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan
apabila ingin bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai