Latar Belakang
1. Definisi-definisi
Apabila definisi diatas disimak, akan terlihat paling sedikit 3 hal yaitu :
1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung pangrango rame-
rame dengan teman, dan lain-lain.
Ruang Lingkup tugas administrasi pada kantor ini dapat dikatakan tugas
pelayanan disekitar keterangan-keterangan yang berwujud (Gie, 2007:16) yaitu :
1) Menghimpun
Yaitu : kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga
siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
2) Mencatat
Yaitu : kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai peralatan
tulis keterangan-keterangan yang diperluka sehingga berwujud tulisan yang
dapat dibaca, dikirim dan disimpan
3) Mengelola
Yaitu : bermacam-macam kagiatan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang berguna.
4) Mengirim
Yaitu : kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara dan alat dari satu pihak
kepihak lain.
5) Menyimpan
Yaitu : kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang
aman.
Dewasa ini dalam ruang lingkup yang kecil saja sudah banyak terjadi hal-hal
yang menyimpang, terlebih lagi ruang lingkup yang besar misalnya dalam salah
satu lembaga formal resmi yang ada di Negara tersebut. Maka oleh sebab itulah
terjadinya banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan yang diakibatkan oleh
perilaku yang tidak sesuai dalam ruang lingkup tersebut. Penyebab utama dari itu
semua adalah kurangnya pemberian kesempatan untuk mengapresiasikan pendapat-
pendapat yang bermunculan dalam ruang lingkup itu sendiri, yang kebanyakan
hingga saat ini itu semua terjadi, baik di dalam maupun di luar ruang lingkup yang
berhubungan dengan majmuk sosial.
Hal tersebut di ataslah yang menyebabkan munculnya organisasi dalam
kehiduapan sosial masyarakat, baik sosial masyarakat yang kecil maupun
masyarakat yang besar.
3. Sejarah
a. Zaman Sesopotamia
b. Zaman Babilonia
c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi).
Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar
kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan keluarganya.
Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau setidaknya sebagai
keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun diindikasikan dengan
pengabdian kepada tuhan.
d. Tiongkok Kuno
e. Romawi Kuno
f. Yunani Kuno
1) Pria
2) Dewasa
3) Lahir di Athena
4) Orang tua warga Athena
Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena
75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang
atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang
disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer
diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu
setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya
harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
3.2 Sejarah Organisasi
Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang
lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir
sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan
seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu.
Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau
kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi
para anggotanya.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika
penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya
minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi
organisasi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh
psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian
kuantitatif.Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan
perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif
dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-
pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
4.2 Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
5. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa
orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
6. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.
7. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-
sama mencapai tujuan tertentu.
8. James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every
human, association for the assignment of common purpose atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
9. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system
of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi
dan misi yang sama.
10. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-
kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
(Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve some common objectives).
2. Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga
dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori neoklasik merupakan penyempurnaan teori klasik.
Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan
sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Hugo Munsterberg
Salah satu tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis
sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut
merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan
Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam
organisasi dan meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap
organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang
dilakukan di Pabrik Howthorne tahun1924 milik perusahaan Western Electric di
Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang
dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa
pentingnya memperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang
sebagai faktor penting peningkatan produktifitas.
3. Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori
“Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai
satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan
apabila ingin bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.