Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu faktor utama risiko kematian karena gangguan
kardiovaskular, yang mengakibatkan 20-50% dari seluruh kematian. Prevalensi di Indonesia
tahun 2004 lebih dari 10% penduduk menderita hipertensi (Winarti dan Marwati, 2006).
Penyebab penyakit hipertensi dipengaruhi oleh dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
hipertensi yaitu faktor yang dapat dimodifikasi seperti konsumsi lemak berlebih, obesitas,
merokok, stress, kurang olahraga dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi usia, keturunan,
jenis kelamin ((Tambayong, 2000).

Pengendalian hipertensi dilakukan dengan tujuan pencegahan primer, deteksi awal,


dan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pada populasi, dianjurkan
perubahan gaya hidup. Terapi hipertensi dapat dilakukan secara gabungan antara terapi
non farmakologi dan farmakoterapi. Pengobatan hipertensi memerlukan waktu yang lama,
sehingga biaya pengobatan relatif mahal. Hal ini mendorong masyarakat menengah ke
bawah lebih memilih tumbuhan obat sebagai alternatif hipertensi, antara lain menggunakan
buah mahkota dewa (Phaleriae Fructus). (Laporan Komisi Pakar WHO, 2001).

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman obat yang saat
ini sangat populer digunakan di masyarakat, yang dianggap sebagai “dewa” dapat
menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain untuk antihipertensi, dengan menggunakan
bagian buah yang sudah dikeringkan (Winarto, 2004). Menurut Albinur (2011), senyawa
yang terkandung dalam buah mahkota dewa adalah senyawa flavonoid. Senyawa ini juga
terdapat pada tumbuhan bunga rosella (Tambunan, 2010), dimana bunga rosella efektif untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (Rezki, 2011). Senyawa flavonoid
bermanfaat untukmelancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol dan mengurangi
penumbuhan lemak pada dinding pemuluh darah serta mengurangi resiko penyakit jantung
koroner (Apriyanti,2012).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja senyawa bioaktif yang terkandung dalam mahkota dewa?
2. Bagaimana pengaruh buah mahkota dewa terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi?
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan taksonominya, tanaman mahkota dewa dapat diklasifiksikan sebagai


berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Myrtales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa
Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan salah satu tanaman asli yang
berasal dari Indonesia. Mahkota dewa merupakan tanaman yang lengkap, dimana memiliki
batang, daun, bunga dan buah. Ketinggiannya berkisar 1 m sampai 18 m dengan panjang
akar tunjang sekitar 1 m, kulit hijau kecoklatan dan kayu berwarna putih. Daun tunggal
berbentuk lonjong, dan berujung lancip dengan panjang dan lebar masing-masing mulai dari
7-10 cm dan 3-5 cm. Bunganya terdiri dari 2-4 kelopak, dengan warna dari hijau menjadi
merah marun. Buahnya bulat, tunggal dengan panjang 4-6 cm dan lebar 3-5 cm terdiri dari
kulit, daging, cangkang dan biji. Buah berwarna hijau ketika belum matang dan merah tua
jika matang. Tanaman ini berasal dai wilayah timur Indonesia yaitu Irian dan tumbuh subur
pada ketinggian 10-1200 meterdi atas permukaan laut (Azwar Agoes, 2010).

Tanaman mahkota dewa mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan saponin.


Saponin sebagai fitonutrien, yang sering disebut juga deterjen alam, bersifat antibakteri dan
antivirus. Selain itu, tanaman mahkota dewa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
mengurangi kadar gula darah, serta mengurangi penggumpalan darah. Flavonoid berfungsi
sebagai antiperadangan dan antikanker, sedangkan polifenol berfungsi sebagai antihistamin.
Penelitian yang sedang dilakukan tentang efek mahkota dewa terhadap kesehatan, seperti
antipiretik, antihipertensi dan antiobesitas (Azwar agoes, 2010).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai