Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-hari;
dunia ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam perkembangannya,
dunia keilmuan terus berkembang pesat. Keilmuan yang terus berkembang
membuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus
menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan.
Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari
kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah
satunya dengan penelitian.
Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan penelitian
oleh insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara itu sukses.
Bahkan, penelitian dapat menjadi salah satu tolak ukur maju tidaknya peradaban
sebuah bangsa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita sebagai insan akademis
mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan kaidah-kaidah penelitian sehingga
hasil penelitian kita pun benar adanya.

1.2.Tujuan
Membekali mahasiswa/i Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya tentang hakikat
dan jenis-jenis penelitian.

1.3.Rumusan Masalah
Apa itu penelitian?
Apa saja jenis-jenis penelitian?

Jenis-jenis Penelitian Page 1


BAB II
ISI

2.1. HAKIKAT PENELITIAN

Kata penelitian atau riset diserap dari kata dalam bahasa Inggris research, yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari), yang berarti “mencari
kembali”. Sumber lain menyebutkan bahwa research diturunkan dari bahasa Perancis
recherche yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas".
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu
bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk
mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk
melakukan penelitian.
Menurut John Creswell (2008), penelitian adalah suatu proses bertahap
bersiklus dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah
teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau kepustakaan.
Sesudah itu mementukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan
pengumpulan dan analisa data. Kemudian menafsirkan (interpretation) data yang
diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil penelitian.

Gbr 1. Penelitian menurut John Creswell

Jenis-jenis Penelitian Page 2


Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya
tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan
suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun
dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam
menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Ketiga pertanyaan diatas dibahas dalam kategori metodologi penelitian.


Metodologi penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang dilakukan
untuk memecahkan masalah ataupun sebagai pengembangkan ilmu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian :
1. Identifikasi masalah
2. Merumuskan dan membatasi masalah
3. Studi kepustakaan
4. Merumuskan hipotesis
5. Menetapkan desain dan metode penelitian
6. Menyusun instrumen
7. Mengumpulkan data
8. Analisis data
9. Interpretasi
10. Kesimpulan
11. Rekomendasi
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Akan tetapi, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran
kritis, rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah
(scientific method) adalah hal yang disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah
juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian
yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).

Jenis-jenis Penelitian Page 3


Lebih lanjut, Kerlinger menyatakan bahwa penelitian ilmiah (scientific research)
merupakan investigasi sistemmatik, terkendali, bersifat empirik serta kkritis mengenai
fenomena alami (natural fenomena) yang dibimbing teori dan hipotesis mengenai
hubungan-hubungan yang diduga sebelumnya mengenai fenomena tersebut. Penelitian
dikatakan ilmiah jika memenuhi beberapa kriteria berikut, yakni :
1. Memiliki rumusan masalah yang jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data serta pengambilan keputusan
didasarkan pada logika yang benar
5. Kesimpulan terbuka untuk diuji orang lain

2.2. JENIS-JENIS PENELITIAN


2.2.1. Penelitian berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatannya penelitian dikelompokkan menjadi :
a. Penelitian Kuantitatif
Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992). Sedangkan menurut
Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif


adalah penelitian yang data-datanya berupa angka dan data-data yang
diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk angka dan ditafsirkan
kedalam bentuk angka juga. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena
metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori

Jenis-jenis Penelitian Page 4


yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan
kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk
angka atau numerik, sehingga penelitian kuantitatif diidentikkan dengan
penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian kuantitatif
bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum
ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang
membangunnya.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk


menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan
hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan
konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal,
baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Metode penelitian
kuantitatif dapat digunakan ketika:

Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-
datanya

Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi,


tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi

Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang


lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen yang
merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin meneliti
pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan

Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian


dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif

Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena


yang empiris dan dapat diukur

Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas


pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Jenis-jenis Penelitian Page 5


Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :
Dipengaruhi metode penelitian alam
Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip
yang bersifat umum
Konversi kualitas menjadi kuantitas
Konfirmasi teori
Menjunjung tinggi objektivitas
Penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, seperti yang
dikemukanakan oleh Suryabrata, yaitu :
Ö Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
Ö Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
Ö Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan
lebih mudah dianalisis.
Ö Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang
dapat diandalkan dalam penelitian ilmiah.
Ö Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.
Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya :
Ö Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat
Ö Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan
Ö Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama
yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia
Ö Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi
Ö Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu
sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak
dapat dilakukan.

b. Penelitian Kualitatif

Jenis-jenis Penelitian Page 6


Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang
dapat diamati (Sudarto :1997).
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:
Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung
masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan eksplorasi secara
mendalam
Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial
sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang
Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks
hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap
interaksi sosial
Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit
dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut
Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud
dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di
lapangan
Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan
kebenarannya jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau
mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum provokator yang
dimaksud ditemukan, penelitian belum dinyatakan selesai
Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan
seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.
Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
Penelitian kualitatif memiliki setting yang alamiah sebagaimana sumber
datanya yang langsung dan peneliti adalah sebagai instrumen kuncinya.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

Jenis-jenis Penelitian Page 7


Para peneliti kualitaif lebih berkenaan dengan proses daripada dengan
hasil.
Para peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif.
“Makna” sebagai sesuatu yang esensial dalam pendekatan kualitatif.
Keunggulan penelitian kualitatif :
Ö Lebih dimungkinkan lahirnya teori sosial baru. Dengan cara kerja yang
lebih mementingkan konseptualisasi yang muncul dari data (induktif)
yang diperoleh, dan melalui abstraksi konseptual dengan bantuan teori
yang sudah ada, akan lebih besar kemungkinannya teori baru yang
dilahirkan.
Ö Dengan penelitian kualitatif masalah realitas subyektif seperti masalah-
masalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama atau masalah
kebudayaan pada umumnya akan dapat diungkapkan. Dalam
kenyataannya tidak semua fakta sosial dapat dikuantifikasir secara begitu
saja. Dalam realitas sosial tertentu, penyeragaman analisa melalui
statistik misalnya, justru hanya akan membawa pada pendangkalan.
Kelemahan penelitian kualitatif :
Ö Dengan tiadanya prinsip keterwakilan (representativeness) dalam
pengambilan sampel, jelas secara metodologis tidak memiliki hak untuk
menggeneralisasikan hasil temuannya. Di samping itu dengan tanpa
menggunakan teori sebagai landasan verifikasi, maka secara metodologis
juga sulit dilakukan prediksi. Meskipun secara substantif kemungkinan
generalisasi temuan dan ramalan-ramalan itu masih dimungkinkan
dengan syarat yang sangat ketat. Di samping dibutuhkan tingkat
kedalaman dalam mengkaji keajegan yang terjadi, juga dibutuhkan
ketajaman analisa dalam menafsirkan data yang ditemukan.Bahkan
penelitian kualitatif cenderung menolak adanya generalisasi, karena
memiliki prinsip bahwa dalam setiap konteks pasti memiliki perbedaan
khusus.
Ö Unsur subyektifitas dari peneliti bagaimanapun sangat sulit untuk
dihindari. Meskipun sudah disediakan teknis untuk mengeliminasi
subyektifitas peneliti dengan melalui pembedaan yang ketat antara emik

Jenis-jenis Penelitian Page 8


(pendapat yang diteliti) dan etik (pendapat peneliti) bagaimanapun
unsur subyektifitas tetap sangat sulit dihindari.

2.2.2. Penelitian berdasarkan Fungsi


Berdasarkan fungsinya, penelitian dibagi menjadi :
1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure
research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu
pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau
menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki
tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan
secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru
memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-
teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan
memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar
mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna
untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk
menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah,
serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata,
2005).
Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum
serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk
memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang
dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain,
hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian
dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam
bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai
landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses
pembelajaran/pendidikan.

Jenis-jenis Penelitian Page 9


2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) dapat diartikan sebagai studi
sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat
dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Penelitian terapan dilakukan
berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah
tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara
individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan
untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian
terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung
diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini
menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan
analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan
dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan
langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode
waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan
persepsi para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan
teoritis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang
bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi.
Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan
praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis. Hasil
penelitian terapan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan
aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada (Nazir, 1985).
3. Penelitian Evaluatif
Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu
kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi. Penelitian evaluatif menjelaskan
adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek,
yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana. Jadi yang dimaksud dengan
penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai

Jenis-jenis Penelitian Page 10


keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Melakukan evaluasi berarti
menunjukkan kehati-hatian karena ingin mengetahui apakah implementasi
program yang telah direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus
memberikan hasil sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum
sesuai serta apa yang menjadi penyebabnya. Penelitian evaluatif pada dasarnya
merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan
dari penelitian terapan.
Penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2006):
Ö Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang
berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.
Ö Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir sistemik yaitu memandang
program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dan beberapa
komponen atau unsur yang saling berkaitan antara satu sama lain dalam
menunjang keberhasilan kinerja dan objek yang dievaluasi.
Ö Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi, perlu
adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor penentu
bagi keberhasilan program.
Ö Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap
indikator yang dievaluasi agar dapat diketahui dengan cermat keunggulan
dan kelemahan program.
Ö Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara
rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana,
perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi sub
komponen, dan sampai pada indikator dan program yang dievaluasi.
Ö Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci
dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
Ö Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/ rekomendasi
bagi kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata
lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi program, peneliti harus berkiblat
pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.

Jenis-jenis Penelitian Page 11


Secara umum, dapat diringkas perbedaan penelitian dasar, terapan dan evaluatif
yaitu :

Aspek Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif


Perbedaan

Bidang Penelitian bidang fisik, Bidang aplikasi : kedokteran, Pelaksanaan berbagai


penelitian perilaku, dan sosial rekayasa, pendidikan program pada berbagai
institusi

Tujuan Menguji teori; menentukan Menguji kegunaan teori; Mengukur manfaat &
hubungan empiris antar menentukan hubungan kelayakan program
fenomena; menegakkan empiris dan generalisasi
generalisasi

Generalisasi Abstrak & umum Umum, terbatas dalam satu Spesifik dalam aspek
bidang tertentu

Penggunaan Memperluas pengetahuan Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan,


hasil ilmiah & prinsip-prinsip dalam bidang tertentu; menigkatkan metodologi,
dasar; meningkatkan meningkatkan metodologi membantu penentuan
metodologi dalam bidang tertentu keputusan

2.2.3. Penelitian berdasarkan Tujuan


Berdasarkan tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi :
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social atau hubungan
antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi
jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam
menggali informasi yang dibutuhka. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah
menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan
mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik
dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu
hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek
penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk
menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
b. Penelitian Prediktif

Jenis-jenis Penelitian Page 12


Penelitian prediktif adalah suatu penelitian guna meramalkan gejala
yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan prediksi dari
hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi atau
penyelidikan saat ini.
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi
atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang
akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui
studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu
tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya
pada masa yang akan datang.
c. Penelitian Improftif
Penelitian inproftif ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau
menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.
d. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang
hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba
untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa berbentuk
hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu
variabel terhadap variabel lainnya.

BAB III

Jenis-jenis Penelitian Page 13


PENUTUP

Penelitian atau riset diturunkan dari bahasa Perancis recherche yang memiliki
arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Motivasi dan tujuan penelitian secara umum
pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan
manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh
dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan penelitian dibagi menjadi penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan fungsinya, penelitian dikelompokkan menjadi
penelitian dasar, terapan dan evaluatif. Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian
dikelompokkan menjadi penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan eksplanatif.

Jenis-jenis Penelitian Page 14


DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, C. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya


http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif , diakses pada 26 Februari 2013
definisi.org/search/penelitian-kualitatif-menurut-ahli , diakses pada 26 Februari 2013
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz2M5TjEtCu , diakses pada 26 Februari 2013
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2240540-kelebihan-dan-kekurangan-
metode-kualitatif/#ixzz2M91tFElY , diakses pada 26 Februari 2013
http://phairha.blogspot.com/2012/01/metodologi-penelitian-kuantitatif.html , diakses
pada 26 Februari 2013

Jenis-jenis Penelitian Page 15

Anda mungkin juga menyukai