Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, anugerah , serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
TUGAS WAJIB “Siphon” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Tak lupa
juga kami mengucapkan terimakasi kepada dosen pembimbing kami Ir.Slamet Budiono,
M.M., yang telah menuntun dan memberi arahan kepada kami sehingga Tugas Wajib
“Siphon” ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Penyelesaian tugas wajib ini guna memenuhi persayaratan nilai dalam proses
perkuliahan dengan mata kuliah Irigasi II .disamping itu,semoga Tugas Wajib ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan , petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
perencanaan Bangunan Siphon.
Harapan kami , semoga Tugas Wajib ini membantu menambah pengetahuan dan
perencanaan bagi para pembaca , sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
dari tugas wajib ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
ZULFATHURRAHMAN
(41411A0068)
1. Kesimpulan ............................................................................................................... 17
2. Saran............................................................................................................................ 18
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Irigasi II
2. Mengetahui siphon beserta fungsinya dalam aliran sungai dan drainase.
3. Mencari tahu mengenai saluran siphon dan bangunan penunjang yang berada pada
siphon.
4. Mengetahui kriteria perencanaan dan cara menghitung dalam perencanaan siphon.
ISI
2.1. PENGERTIAN
Menurut Pusdata DPU , 1994, siphon adalah bangunan air yang dipakai
untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan gravitasi melalui bagian bawah
saluran pembuang , cekung, anak sungai atau sungai, siphon juga dipakai untuk
melewati air dibawah jalan-jalan kereta api ataui bangunan-bangunan yang lain.
Siphon merupakan saluran tertutup yang direncanakan untuk mengalirkan air secara
penuh dan sangat dipengaruhi oleh tingi tekan sungai.
Fungsi siphon ini adalah agar air yang mengalir di dalam saluran, tidak
tercampur oleh sungai yang dilintasinya , sehingga kualitas air di dalam relative bisa
terkendali.
1. Inlet Chamber
Inlet chamber berfungsi sebagai bangunan peralihan dari pipa air
buangan yang sifat alirannya terbuka menuju pipa sihon yang sifat
alirannya bertekanan.
2. Outlite chamber
Fungsi outlet chamber adalah kebalkan dari inlet chamber. Bentuk
dimensinya sama dengan inlet chamber hnaya dilengkapi dengan sekat
dan terjunan agar alirannya tidak kembali masuk kepipa siphon lainnya.
3. Drain
Untuk pembersihan pipa bagian dasar , diperlukan pipa drain yang
menyalurkan kotorannya ke bak penampung yang terdapat dalam
manhole , selanjutnya dipompa.
1. Siphon harus menahan gaya uplift pada saat kondisi airnya kosong.
Kondisi yang paling berbahaya pada konstruksi siphon adalah pada saat
siphon dalam keadaan kosong. Pada saat kondisi ini gaya uplift yaitu gaya
yang disebabkan oleh tekanan hidrostatis dari bawah konstruksi siphon
kearah atas. Gaya ini cenderung mengangkat konstruksi siphon. Sedangkan
untuk mengimbanginya diperlukan gaya penahan yang arahnya vertical ke
bawah yaitu gaya berat akibat berat sendiri konstruksi siphon dan gaya
akibat berat lapisan penutup siphon.
2. Siphon harus dibuat pada kedalaman yang cukup dibawah dasar sungai.
Pada kondisi ini konstruksi siphon harus aman terhadap bahaya gerusan
tanah dasar sungai (degradasi) maupun bahaya gerusan local akibat dasar
sungai yang tergangu. Jika konstruksi siphon berad terlalu dekat dengan
permukaan dasar sungai , maka tanah penutup di atas siphon kemungkinan
akan terkikis. Untuk itu konstruksisiphon harus dibuat pada kedalaman
yang cukup terhadap dasar sungai.Pada bagian dasar palung sungai. Pada
bagian dasar palung sungai , konstruksi siphon sebaiknya dalam posisi
horizontal dan panjangnya kearah tebing sungai harus cukup , karena tebing
Pada mulut pipa siphon akan ditutup dengan kisi-kisi penyaring , hal ini
karena mulut siphon tidak boleh terbuka. Biasanya , pipa siphon akan dikombinasikan
Siphon yang panjangnya > 100 m harus dipasang dengan ubang periksa
(manhole) , pintu pembuang , dan jembatan siphon. Tetapi kecepatan dalam siphon
harus dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam saluran , dan tidak boleh
kurang dari 1 m/dt , lebih disukai lagi kalau tidak kurang dari 1,5 m/dt. Kecepatan
maksimum yang sebaiknya tidak melebihi 3 m/dt.
Q = A . V = ¼ π D2
Keterangan :
1. Kehilangan energy
2. Kemudahan pemeliharaan
Kehilangan Energi
a. Kehilangan energy akibat gesekan
𝑉2 𝑥 𝐿
𝐻𝑓 =
𝐶2 𝑥 𝑅
𝐴
𝑅=
𝑃
𝐶 = 𝑘. 𝑅1/6
(𝑣2 − 𝑣𝑎)2
∆𝐻 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 = 𝐶 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
2. 𝑔
Keterangan :
C masuk dan keluar : Factor kehilangan energy
Va : Kecepatan rata-rata yang dipercepat (m/s)
V1 : Kecepatan rata-rata dihulu (m/s)
V2 : Kecepatan rata-rata dihilir (m/s)
𝑉𝑎2
∆𝐻𝑏 = 𝐾𝑏 2.𝑔
Dimana :
0.25h
0.25h
B=h
22 𝑥19.64
∆𝐻𝑓 =
702 𝑥 0,2184/3
= 0,122 m
𝑣
∆𝐻𝑏 = 𝑘𝑏
2. 𝑔
𝜀𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 0,20
𝜀𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 = 0,40
ΔHmasuk = 0,024 m
ΔHmasuk = 0,048 m
Kehilanganenergiakibatsaringan (trashrack) :
𝑆 3 𝑣2
∆𝐻𝑟 = 𝜑 ( )4 . . sin 𝛼
𝑏 2. 𝑔
Dengan :
S = tebalbatangjerujisarinan( s = 10 mm)
0,01 4 0,462
∆ 𝐻𝑟 = 1,8 . ( )3 . . sin 45°
0,1 2.𝑔
ΔHr = 0,001 m
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bangunan siphon adalah suatu konstruksi bangunan yang memfasilitasi aliran air
melintas dibawah bangunan konstruksi lainnya , dimana aliran air tersebut tidak
sebidang dan elevasi muka air hulu dan hilir berada lebih tinggi dari elevasi bangunan
yang dilintasinya (jalan , sungai dan bangunan lainnya).
untuk dapat mengalirkan debit air 2 m3/detik maka direncanakan muka air
dibagian hulu Sipon yaitu + 14,82
Kehilangan tinggi energy pada siphon terdiri dari : kehilangan masuk , kehilangan
akibat gesekan , kehilangan pada siku , dan kehilangan keluar.
Siphon tidak dipakai untuk saluran pembuangan , karena debit tidak tetap.
Siphon berfungsi baik jika dibuat pada slauran yang debitnya tetap , seperti saluran
irigasi.
Mulut pipa ditutup dengan kisi-kisi penyaring (trashrack).
Umumnya pipa siphon dikombinasikan dengan pelimpah.
Disaluran yang lebih besar , siphon dibuat dengan pipa rangkap (double barrels).
Siphon yang panjangnya > 100m harus di pasang dengan lubang periksa (manhole),
pintu pembuang , dan jembatan pohon.
Kecepatan aliran dalam siphon harus dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal
aliran dalam saluran dan tidak kurang dari 1,5 m/dt.
http://www.academia.edu/7901198/Perencanaan_Bangunan_Lanjutan
https://prezi.com/n6q1irt9eppr/siphon/#_=_
www.google.com
Kuliah Irigasi II “Perencanaan Bangunan Pelengkap” oleh :Ir. Heri
Sulistiyono. M.Eng., Ph.D.