Anda di halaman 1dari 6

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET IBU HAMIL


RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Praktek


Kerja Lapang di RSUD DR. Saiful Anwar Malang

Disusun oleh:
1. Naimatur Rizqi G42131062
2. Nur Azizah Ratna N G42131217
3. Lisa Erviana G42131234

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
1. Judul penyuluhan : Diet Ibu Hamil
2. Permasalahan
a. Masih banyak ibu hamil yang kurang memperhatikan pemenuhan
kebutuhan gizi bagi dirinya dan janin.
b. Masih banyak ibu hamil yang mengalami keluhan saat awal kehamilan dan
selama masa kehamilan.
3. Sasaran
Ibu hamil dan keluarga
4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Ibu hamil dan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang berbagai
kebutuhan gizi pada ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil
2. Menyebutkan kebutuhan gizi pada ibu hamil
3. Dampang kekurangan gizi pada ibu hamil
4. Permasalahan gizi yang sering dihadapi ibu hamil
5. Materi
a. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
Gizi seimbang untuk ibu hamil mengindikasikan bahwa konsumsi
makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan
pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu ibu hamil
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan
tidak hamil, tetapi konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan
seimbang dalam jumlah dan proporsinya.
Bayi dalam kandungan tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari
makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan zat giziz yang
berada di dalam tubuh ibunya. Selama hamil ibu harus menambah jumlah
dan jenis makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan
pertumbuhan bayi. Bila makanan ibu tidak mencukupi zat gizi yang
dibutuhkan, maka bayi dalam kandungan akan mengambil persediaan
yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebgai sumber kalori;
zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi
janin/bayi. Demikian juga beberapa zat besi tertentu tidak disimpan di
dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di
dalam sayuran dan buah-buahan. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus
mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengkonsumsi
makanan yang beranekaragaman baik proporsi maupun jumlahnya.

b. Kubutuhan gizi pada ibu hamil


Seorang Wanita hamil memiliki kebutuhan energi yang meningkat.
Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta,
pembuluh darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2009). Ibu hamil
memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebesar 300
kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari
asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari.
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah
sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3
g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai
67-100 gr.
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka
kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004
untuk tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300
RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg,
asam folat +200 μg, vitamin B12 +0,2 μg, kalsium +150 mg, magnesium
+40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium +50 μg.
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke
janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga. Dengan demikian,
angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga
adalah 39 mg/hari.
Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 200 μg untuk ibu hamil, yang dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28
hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya
suplementasi adalah 280, 660, dan 470 μg per hari, masing-masing pada
trimester I, II, dan III (Arisman, 2004). Jenis makanan yang banyak
mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau,
kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.
Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebesar 150 mg kalsium untu ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian
kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 90 mg/hari.
Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang,
sayuran hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan yogurth.
Kekurangan kalsium selama hamil dapat mengakibatkan tekanan darah ibu
menjadi meningkat.
c. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Risiko asupan nutrisi yang tidak optimal dapat dialami oleh ibu yang :
o Menggunakan obat terlarang atau alkohol
o Vegetarian
o Perokok
o Anoreksia atau bulimia, kurus, atau obesitas
Selain itu juga ditemukan pada ibu hamil dengan:
o Hiperemesis
o Berat badan yang tidak bertambah secara normal atau terjadi
penurunan berat badan
o Dehidrasi, sembelit
o Kondisi medis tertentu

d. Permasalahan dan cara mengatasi masalah yang sering dihadapi ibu


hamil
Permasalahan yang sering dihadapi oleh ibu hamil diantaranya adalah :
1. Mual dan muntah
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan ladar HCG pada kehamilan
muda, terutama pada usia 12 minggu. Agar dapat mengurangi rasa
mual/muntah maka anjuran yang dapat diberikan kepada ibu antara lain:
1. Makan dalam porsi kecil dan rendah rendah lemak
2. Intake cairan antara waktu makan dan hindari kafein
3. Kurangi makanan yang asam atau mint
4. Batasi makanan pedas
5. Hindari berbaring setelah makan atau minum
6. Kenakan pakaian longgar
7. Boleh makan apa saja yang diinginkan tanpa mengkhawatirkan
kandungan kalori dalam makanan tersebut.
2. Konstipasi
Konstipasi terjadi karena pengaruh progesteron yang menyebabkan
relaksasi pada otot-otot saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan
ketidaknyamanan pada saluran cerna, kembung, hemoroid, dan nafsu
makan menurun. Anjuran yang dapat diberikan pada ibu hamil adalah
meningkatkan asupan cairan dan serat untuk mengurangi sembelit.
3. Edema
Hormon yang dirpoduksi oleh plasenta menyebabkan retensi cairan
pada tubuh ibu dan juga adanya penambahan cairan tubuh. Cairan yang
tertahan dalam jaringan tubuh tersebut menyebabkan pembengkakan.
Edema ini tidak memerlukan pembatasan konsumsi garam. Anjuran
yang dapat diberikan pada ibu adalah dengan meninggikan kaki pada
saat berbaring. Edema harus diperhatikan dan ditangani secara serius
jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria.
4. Anemia
Pada trimester II terjadi hemodilusi dimana volume darah ibu meningkat
hingga 150% namun sel darah merah meningkat hanya sebesar 20-
30%. Perubahan ini menyebabkan rasio sel darah dan volume darah
menurun. Anjuran yang dapat diberikan adalah ibu dapat mengkonsumsi
zat besi baik melalui makanan maupun suplemen.
6. Metode / Teknik dan Sarana
a. Perorangan
Metode : diskusi
Pelaksanan : Mahasiswa
Waktu : setiap hari pada jam kerja
Tempat : ruang obgyn
Sarana : Leafleat
b. Kelompok
Metode : ceramah (diskusi) dan tanya jawab
Pelaksanan : Mahasiswa
Waktu : setelah distribusi makan siang
Tempat : ruang rawat inap obgyn
Sarana : Leafleat dan LCD proyektor
7. Evaluasi
a. Evaluasi proses :
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan judul?
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan umum
dan tujuan khusus?
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran?
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan materi yang
diberikan?
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan sarana?
- Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan metode?
b. Evaluasi Hasil
- Apakah yang dengan gizi seimbang pada ibu hamil?
- Apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil?
- Apakah dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?
- Apa saja masalah yang sering dialami oleh ibu hamil?
8. Daftar pustaka
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Media.
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2004. Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi. Jakarta: IPTEK LIPI

Anda mungkin juga menyukai