Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya


sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain.Pada akhirnya manusia
hidup secara berkelompok-kelompok.Manusia dalam bersekutu atau
berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan
mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan
terkecil sampai pada lingkungan terbesar.Ciri khas sebuah bangsa merupakan
identitas dari bangsa yang bersangkutan.

Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas


bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau
sejarah.Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang
sama.Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok
bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam
sejarah.Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal
dari ideologi nasionalisme.

Identitas Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat) memiliki beberapa


contoh kegiatan dimana diantaranya ada yang membangun ada juga yang
menghancurkan suatu ciri khas yang dimiliki suatu bangsa khususnya
diIndonesia.Contoh kegiatannya diantaranya yaitu kegiatan khitanan, kegiatan
tedhak siten, nyadran, pos kampling, budaya masyarakat tidak mau antri,
membuang sampah disembarangan tempat, dan lain sebagainya..

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,kami dapat merumuskan masalah


sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Bangsa?


2. Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
3. Bagaimana Identitas Nasional Bangsa Indonesia?
4. Bagaimana Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bangsa.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional.
3. Mengetahui Bagaimana Idntitas Nasional Bangsa Indonesia.
4. Mengetahui Bagaimana Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas
Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BANGSA
Menurut Friederich Ritzel “Faham Geopolitik”, bangsa ialah
kelompok manusia yg terbentuk karena adanya hasrat “kemauan” untuk
bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat
tinggalnya.Secara Kamus besar bahasa Indonesia, Bangsa merupakan
sekumpulan manusia yang terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah
tertentu di muka bumi. Dengan ini dapat disimpulkan Pengertian dari
Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam
satu wilayah nusantara atau Indonesia atau sekumpulan manusia yang
membentuk kesatuan berlandaskan kesamaan identitas dan cita-cita serta
persamaan nasib dalam sejarah Indonesia.

Konsep bangsa memiliki 2 pengertian (Badri Yatim,1999), yaitu


bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis dan bangsa dalam
pengertian politis.

1. Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologi adalah persekutuan hidup


masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan
hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat-istiadat.
2. Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu
daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai
suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam ( diikat oleh kekuasaan
politik ), yaitu negara.jadi dalam arti politik adalah bangsa yang sudah

3
bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang
bersangkutan.

Bangsa adalah persatuan sekelompok besar manusia yang memiliki


kesadaran hidup bersama dalam ikatan politik kenegaraan,yang ditimbulkan
oleh beberapa faktor persamaan.Proses bersatu dalam kelompok besar
manusia yang berbagai suku bangsa dari berbagai pulau di Nusantara yang
kemudian diperbesar dengan keturunan asing,merupakan kodrat manusia
dalam hidup bersama,berkeinginan yang kuat untuk hidup bersama dan
bersatu dalam satu kesatuan sekelompok manusia.Pancasila dalam berbangsa
sebagai filsafat hidup bangsa,yang merupakan inspirasi pembentukan bangsa
Indonesia yaitu cita-cita yang kuat untuk hidup bersama dalam satu negara.
Unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan
dan pembinaan bangsa Indonesia antara lain (menurut Ismuwan,1981) ada 5
faktor yaitu :
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnis), yaitu bangsa indonesia
berasal dari rumpun bangsa melayu, yang merupakan bagian dari ras
mongoloid dan kemudian diperkaya oleh variasi percampuran darah
antar ras.
2. Persamaan pola kebudayaan : terutama cara hidup suatu suku-suku
bangsa petani dan pelaut dengan segala adat istiadat dan perantara
sosialnya, manifestasi persamaan budaya itu jelas nyata sekarang
dalam wujud persamaan bahasa nasional : bahasa Indonesia.
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air,
Nusantara, yaitu tanah tumpah darah seluruh bangsa yang merupakan
satu kesatuan wilayah laut yang didalamnya terhimpun beribu-ribu
pulau.
4. Persamaan nasib kesejahteraannya, baik kejayaan bersama dimasa
kerajaan-kerajaan besar zaman bahari Sriwijaya dan Majapahit,

4
maupun penderitaan bersama dikala meringkuk dibawah dominasi
penjajah asing.
5. Persamaan cita-cita hidup bersama sebagai kesadaran dari inspirasi
kenangan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat serta
membangun negaranya dalam ikatan kesatuan dan persatuan
Indonesia.

Dengan uraian diatas maka bangsa indonesia ialah sekelompok besar


manusia Indonesia baik asli maupun keturunan asing, yang berbeda-beda
dalam bersuku-suku bangsa, berbagai agama dan berbagai aliran politik, yang
beraneka ragam yang bersatu untuk hidup bersama sabagai satu kesatuan
bangsa besar yaitu bangsa Indonesia.

2.2 IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara
fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta
karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan
oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.

Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-


identitas yang sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan
sekunder. Bersifat buatan karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan
disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.
Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki
warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga
bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.

Jadi,Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas


bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

5
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau
yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut
masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian
disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting
karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu
nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri
setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan
berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini
dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun
dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan
Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas


Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai
penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta
UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral,
tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif
diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun
internasional.

Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:

1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif
(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok
etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.
Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama

6
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu
Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun
sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi
negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa
dipahami sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas
unsure-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebgai sarana
berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan


pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut : Identitas Fundamental,
yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi
Negara. Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata
perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu
Kebangsaan “Indonesia Raya”. Identitas Alamiah, yang meliputi Negara
kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan
agama, sertakepercayaan.

2.3 IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA

Dilihat dari segi bahasa idntitas berasal dari bahasa inggris yaitu
identity yang dapat dikatakan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri.Ciri-
ciri adalah suatu yang menandai suatu benda atau orang.Jadi identity atau
identitas atau jati diri dapat memiliki dua arti,yaitu:

1. identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada
diri seseorang atau sebuah benda.

7
2. Identitas atau jati diri dapat berupa surat keterangan yang menjelaskan
pribadi sesorang dan riwayat hidup seseorang.

Sedangkan nasional berasal dari bahasa inggris “national” yang dapat


diatika sebagai warga negara kebangsaan. Jadi identitas nasional berasal dari
kata “national identity” yang dapat diartikan sebagai kepribadian nasional
atau jati diri nasional. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati
diri yang dimiliki suatu bangsa.

Identitas nasional terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa Indonesia


mempunyai pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang
sama. Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap
interaksi para pelaku mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut
para pelaku menjalankan peran-perannya sesuai dengan corak interaksi yang
berlangsung, maka dalam berinteraksi seseorang berpedoman pada
kebudayaanya . Jika kebudayaan dikatakan bagian dari identitas nasional
maka kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk
berbuat dan bertingkah laku.

Jadi pengertian identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa,


kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi Negara
sehingga mempunyai keduduka paling tinggi dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang beraku
di Indonesia dalam ati lain juga sebagai Dasar negara yang merupakan norma
peraturan yang harus dijunjung tinggi oleh semua warga negara tanpa kecuali
“rule of law” yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga ngara,
demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di
Indonesia.

Contoh Identitas Nasional Bangsa Indonesia

1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia

8
2. Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih

3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

9. Konsepsi wawasan nusantara

10. Kebudayaan daerah yang diterima sebaga kebudayaan nasional.

2.4 PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN DAN IDENTITAS


NASIONAL
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat
internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang
menujufase nasionalisme modern, diletakanlan prinsip-prinsip dasar filsafat
sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-
prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari
filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu
prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan
Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya
sendiri. Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat
bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai
budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai
kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba

9
dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu historis
yang cukup panjang.
Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional,
penyelenggaraan MPK. hendaknya dikaitkan dengan wawasan:
1. Spiritual, untuk mcletakkan landasan etika, moral, religiusiias, sebagai
dasar dan arah pengembangan sesuatu profcsi
2. Akademis, untuk menunjukkan bahwa MPK merupakan aspek being yang
tidak kalah pentingnya, bahkan lebih penting daripada aspek having
dalam kerangka penyiapan
3. sumber daya manusia (SDM) yang bukan sekadar instrumen, melainkan
sebagai subjek pembaharuan dan pencerahan
4. Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalismenya agar dalam
pergaulan antarbangsa tetap setia pada kepentingan bangsanya, serta
bangga dan respek pada jati diri bangsanya yang memiliki ideologi
tersendiri; serta
5. Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini
siap menghadapi dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang
“terbuka”. Selain itu, diharapkan mampu untuk segera beradaptasi dengan
perubahan yang terus-menerus terjadi dengan cepat.

Study Robert I Rotberg secara eksplisit mengidentifikasikan salah satu


karakteristik penting Negara gagal (failed states) adalah ketidakmampuan
negara mengelola identitas Negara yang tercermin dalam semangat
nasionalisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasionalnya.
Ketidakmampuan ini dapat memicu intra dan interstatewar secara hampir
bersamaan. Nasionalisme bukan saja dapat dipandang sebagai sikap untuk
siap mengorbankan jiwa raga guna mempertahankan Negara dan kedaulatan
nasional, tetapi juga bermakna sikap kritis untuk member kontribusi positif
terhadap segala aspek pembangunan nasional. Dengan kata lain, sikap
nasionalisame membutuhkan sebuah wisdom dalam mlihat segala kekurangan
yang masih kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

10
bernegara, dan sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi
tercapainya cita-cita nasional. Makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945,
yang berbunyi sebagai berikut:
1. Alinea pertama menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan , karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Maknanya, kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan
penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “ dan perjuangan kemerdekaaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia kepada depan gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Maknanya:
adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3. Alinea ketiga menyebutkan: “ atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa
dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Maknanya, bila Negara ingin mencapai cita-cita maka
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridha Allah SWT
yang merupakan dorongan spiritual.
4. Alinea keempat menyebutkan: “ kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Alinea ini mempertegas cita-cita yang

11
harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara kesatuan
republik Indonesia.

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bangsa adalah persatuan sekelompok besar manusia yang memiliki
kesadaran hidup bersama dalam ikatan politik kenegaraan, yang ditimbulkan
oleh beberapa faktor persamaan.Identitas nasional adalah suatu ciri yang
dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yang membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lainnya.Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau
sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-
bangsa lain di dunia.

4.2 Saran
1. Diharapkan mahasiswa lebih memahami apa itu identitas nasional dan
identitas nasional Indonesia dalam diri generasi penerus bangsa.
2. Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar
mengetahui pentingnya memehami identitas nasional dan identitas
nasional Indonesia sebagai tonggak kemajuan Negara.
3. Agar ditindaklanjuti oleh pihak lain atau teman-teman dan kalangan
yang peduli terhadap identitas dan nasionalisme Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dede Rosyada (dkk), 2003 : Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic education ):


Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani, Prenada Media,
Jakarta.
Noor Ms Bakry, 2009 : Pendidikan Kewarganegaraan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Winarso, 2010 : Pendidikan Kewarganegaraan:Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi, Bumi Aksara, Jakarta

Berlin api (2010). Identitas Nasional (online). Tersedia :

www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html

Chaplien (2008). Identitas Nasional Indonesia (online). Tersedia :

chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-bangsa.html

Kibaw90 (2010). Identitas Nasional Indonesia (online). Tersedia :

http://kibaw90.wordpress.com/2010/03/29/identitas-nasional-indonesia/

Label Pendidikan (2010). Identitas Nasional (online). Tersedia :

http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/identitas-nasional.html

Winarno. (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :


PT.Huni Aksara

hvsuperman.b ot.com/…/pengertian–identitas-logsp

13
14

Anda mungkin juga menyukai