Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR PPKn SMA

Nama A R M I, S. Pd Jenjang / Kelas SMA / XI

Asal sekolah SMK Negeri Pertambangan Mapel PPKn


Bungku
Alokasi 1 pertemuan Jumlah siswa
waktu 90 menit
Profil pelajar Bernalar kritis, Beriman, Model Tatap Muka
Pancasila bertaqwa kepada Tuhan YME, pembelajaran
yang dan Berahlak mulia
berkaitan
Fase E Elemen Pancasila
Mapel
Tujuan 10.3. Peserta didik mengklasifikasi, memilah dan menunjukkan nilai-nilai Pancasila
Pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari secara kontektual
Kata kunci Klasifikasi Nilai Pancasila

Deskripsi Aktivitas pada pembelajaran ini adalah peseta didik dapat mencermati gambar
umum
kegiatan
Materi ajar, Materi: klasifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontektual
alat, dan Alat dan Bahan: Kertas HVS ukuran F4, Pulpen, spidol
bahan

Sarana 1. HandPhone
Prasarana 2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Spidol
5. Papan tulis
6. Lembar kerja
7. Handout materi
8. Infocus/ proyektor
MODUL AJAR PPKN SMA

Identitas Penyusun:

Nama : Armi, S. Pd
Unit Kerja : SMK Negeri Pertambangan Bungku
Email : armianugerah1@gmail.com
MODUL AJAR PPKn

1 Informasi Umum Perangkat Ajar


Nama/ Unit Kerja : Armi, S. Pd / SMK Negeri Pertambangan Bungku
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan (90 Menit)
2 Tujuan Pembelajaran
Fase :E
Elemen : Pancasila
Tujuan : 10.3. Peserta didik mengklasifikasi, memilah dan menunjukkan
Pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
secara kontektual

1. Apa saja Nilai-nilai Pancasila?


2. Bagaimana kalisifikasi dan memilah nilai- ilai yang ada
Pertanyaan Inti dala sila-sila Pancasila

Kata Kunci : Klasifikasi Nilai Pancasila


: Keterampilan bertanya, mengkaji wacan/literasi dan
Kompetensi yang menganalisa sikap-sikap yang harus di tunjukkan sesuai dengan
harus dimiliki nilai-nilai Pancasila
peserta didik

3 Profil Pelajar Pancasila Yang Berkaitan


Bernalar Kritis, Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan Berahlak mulia
4 Sarana Prasarana
1. Handphone Adroid
2. Akses Internet
3. Buku Teks PPKn
4. Spidol
5. Papan tulis
6. Lembar kerja
7. Handout materi
8. LCD Proyektor

5 Target Peserta Didik


 Peserta Didik Reguler
 Peserta didik dengan hambatan belajar
 Peserta didik Cerdas Istimewa Berbakat (CIBI)
 Peserta didik ketunaan (Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras,
Tunaganda)
6 Jumlah Peserta Didik
Maksimal peserta 36 peserta didik
7 Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau  Ya Tidak
yang berpencapaian tinggi
2. Alternatif penjelasan, metode atau  Ya Tidak
aktivitas, untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep
8 Moda Pembelajaran
 Tatap Muka
 PJJ Daring
 PJJ Luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended Learning)
9 Materi Ajar, Alat Dan Bahan
Materi Ajar

Klasifikasi Nilai-nilai Pancasila

Ideal

Instrumental

Praksis

Gambar skema Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila dapat diklasifikasikan kan menjadi tiga, yaitu;
 Nilai dasar
 Nilai Instrumental
 Nilai praksis
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai
dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan,
serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat
pada kelangsungan hidup negara
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undangundang dasar sampai dengan
peraturan daerah.
Nilai instrumental Pancasila merupakan suatu rangkaian penjabaran secara
lebih
kreatif dan dinamis atas nilai dasar Pancasila. Kreatif dan dinamis yang dimaksud
adalah mampu menyesuaikan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat yang
ada di dalamnya.
Nilai instrumental Pancasila digunakan sebagai panduan untuk mewujudkan nilai
dasar dalam Pancasila. Tanpa adanya nilai instrumental, nilai dasar Pancasila akan
sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa karena maknanya terlalu
luas. Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya
berupa nilai dan norma yang berlaku. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan
dengan kenegaraan, hasilnya akan berupa undang-undang, garis besar haluan negara,
ataupun strategi lain yang bersumber dari nilai dasar Pancasila.
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai instrumental.
Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam peraturan perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan
tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.
Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap positif dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun sikap positif tersebut di antaranya dapat lihat dalam
tabel di bawah ini
No Sila Pancasila Sikap yang Di tunjukkan
1 Ketuhanan Yang Maha a. Hormat-menghormati dan bekerja sama
Esa antarumat beragama sehingga terbina kerukunan
hidup.
b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
c. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain.
2 Kemanusian yang Adil a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban
dan Beradab antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Tenggang rasa kepada orang lain.
d. Tidak semena-mena kepada orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f. Berani membela kebenaran dan keadilan.
g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
3 Persatuan Indonesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan,
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara Cinta tanah air dan bangsa.
c. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah
Air Indonesia.
d. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4 Kerakyatan yang a. Mengutamakan kepentingan negara dan
Dipimpin oleh Hikmat masyarakat. Tidak memaksakan kehendak
Kebijaksanaan dalam kepada orang lain.
Permusyawaratan/ b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
Perwakila keputusan untuk kepentingan bersama.
c. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan
musyawarah.
d. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan
musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa
5 Keadilan Sosial bagi a. Menjaga keseimbangan antara hak dan
Seluruh Rakyat kewajiban.
Indonesia b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain
Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari secara kontekstual

Pengertian kontekstual adalah Kontekstualisme menggambarkan kumpulan


pandangan dalam filsafat yang menekankan konteks di mana sebuah tindakan,
ucapan, atau ungkapan terjadi, dan berpendapat bahwa, dalam beberapa hal
penting, baik itu tindakan, ucapan, atau ungkapan hanya dapat dipahami relatif
terhadap konteks itu. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu
keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan
pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan
warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme dan resistensi
terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi dari adanya dinamika dalam
aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah selalu
terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke
dalam norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan
kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambungan
terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan penyerapan terhadap nilai-
nilai asing yang relevan untuk pengembangan dan penggayaan ideologi
Pancasila.Muara dari semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam
mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas
Pancasila oleh warganegara dan wargamasyarakat Indonesia.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan. Hal
ini karena setiap sila pada Pancasila mengandung empat sila lainnya. Kedudukan dari
masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan.
Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematik-hierarkis, yang berarti
bahwa kelima sila dalam Pancasila menunjukkan suatu rangkaian urutan yang
bertingkat. Di mana setiap sila memiliki tempatnya sendiri di dalam rangkaian
susunan kesatuan, sehingga tidak dapat dipindahkan.
Setiap sila pada Pancasila mengandung empat sila lainnya, itulah mengapa Pancasila
merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan.
Kedudukan dari masing-masing sila tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematik-hierarkis,
artinya kelima sila dalam Pancasila menunjukkan suatu rangkaian urutan yang
bertingkat. Setiap sila memiliki tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan
kesatuan, sehingga tidak dapat dipindahkan.

Jika ditinjau dari segi pelaksanaan nilai yang dianut, maka sesungguhnya pada
nilai praksislah ditentukan tegak atau tidaknya nilai dasar dan nilai instrumental
itu

Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau
aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
kontekstual.
Ideologi Pancasila perlu dijabarkan secara rasional dan kritis agar membuka iklim
hidup yang bebas dan rasional pula. Konsekuensinya, bahwa Pancasila harus bersifat
terbuka. Artinya, peka terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan
tidak menutup diri terhadap nilai dan pemikiran dari luar yang memang diakui
menunjukkan arti dan makna yang positif bagi pembinaan budaya bangsa, sehingga
dengan demikian menganggap proses akulturasi sebagai gejala wajar. Dengan begitu
ideologi Pancasila akan menunjukkan sifatnya yang dinamik, yaitu memiliki
kesediaan untuk mengadakan pembaharuan yang berguna bagi perkembangan pribadi
manusia dan masyarakat. Untuk menghadapi tantangan masa depan perlu didorong
pengembangan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan dinamik. Kreativitas dalam
konteks ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyeleksi nilai-nilai baru dan
mencari alternatif bagi pemecahan masalahmasalah politik, sosial, budaya, ekonomi,
dan
Alat pertahanan
dan Bahan keamanan.
1. Media
a. Gambar/skema terkait klasifikasi nilai-nilai Pancasila
b. Slide presentasi
2. Alat dan Bahan
a. Kertas HVS ukuran F4
b. Pulpen
c. Spidol
d. Kertas hias
e. Printer
Perkiraan Biaya
Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagian besar tersedia di sekolah serta dimiliki oleh
peserta didik sehingga pada saat kegiatan pembelajaran yang harus diperhatikan adalah
fasilitas jaringan internet sekolah.
10 Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan peserta didik Metode
 Individu  Presentasi
 Berpasangan  Demonstrasi
 Berkelompok (lebih dari 2  Project
orang)  Eksperimen
 Diskusi
 Eksplorasi
 Permainan
 Ceramah
 Kunjungan lapangan
 simulasi
11 Asesmen
Kriteria untuk mengukur Jenis Asesmen
ketercapaian tujuan pembelajaran  Performa (Presentasi, Drama, pameran hasil
 Asesmen individu karya, dsb)
 Asesmen kelompok  Tertulis (tes objektif, esai)
 keduanya

12 Persiapan Pembelajaran
1. Mempersiapkan gambar terkait dengan klasifikasi nilai-nilai Pancasila
2. Mempersiapkan materi lembar kerja peserta didik
3. Guru mempersiapkan materi ajar
4. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti LCD
Proyektor dan pointer.
5. Peserta didik pada pertemuan sebelumnya diminta untuk melakukan pengamatan dan
wawancara dengan tokoh masyarakat sekitar terkait penerapan nilai-nilai Pancasila
pada masyarakat sekitar.

13 Urutan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 10 Menit
1. Guru membuka kegiatan bersama siswa melakukan :
• Berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing
• Menanyakan keadaan siswa dengan mengecek kehadiran
• Mengkondisikan tentang aturan ketika belajar
Kegiatan Inti 70 Menit
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang nilai-nilai
Pancasila
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Menyampaikan kalimat yang diucapkan oleh para tokoh
perumus Pancasila sekaligus alasan menjadikan Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara
o Agar anak memahami tentang bagaimana penalaran kritis
tentang klasifikasi nilai-nilai Pancasila dan Meminta siswa
memilah nilai-nilai Pancasila yang di terapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
o Menuliskan nilai-nilai Pancasila yang sudah di laksanakan
pada masa kini.
o Memberikan gambaran masa kini dan menunjukkan
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari
secara kontekstual.
4. Dari jawaban siswa guru memberi penguatan tentang :
 Penjelasan siswa tentang Fungsi-fungsi Pancasila.
 Memberikan contoh kokret bangsa Indonesia dalam
menjalankan fungsi-fungsi Pancasila.
 Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersama-sama membuat kalimat kutipan (quotes) dari tokoh
untuk dijadikan komitmen penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari secara kintekstual secara
kontekstual
Penutup 10 Menit
1. Guru dan siswa menyimpulkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari secara kontekstual
2. Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
14 Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
15 Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya
A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap : Ketaqwaan, Bersyukur, Kedisiplinan, keaktifan
2. Kompetensi pengetahuan untuk: Mengklasifikais dan memilah dan menunujukkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual
3. Kompetensi keterampilan: Mengemukakan pendapat, bertanya, mengumpulkan
informasi, bekerjasama,
B. Bagaimana Asesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan langsung (observasi) saat
kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui tes tertulis
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja/ performa saat
pembelajaran berlangsung
C. Kriteria Penilaian
1. Penilaian sikap
No Nama Sikap yang dinilai Jumlah Nilai
Ketaqwaan Bersyukur kedisiplinan keaktifan Skor
1 …..
dst Dst ...

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Rumus Penilaian:
N = jumlah skor X 100
16

2. Penilaian pengetahuan

Bobot
Rumusan Soal Teknik Bentuk
Nilai
Jelaskan dan uraikan klasifikasi nilai-nilai Pancasila Test 30
Jelaskan sikap yang harus di tunjukkan sebagai Test 40
penerapan nilai instrumental Pancasila dalam setiap sila
dalam kehidupan sehari-hari secara kontekstual
Berikan contoh upaya-upaya yang dapat dilakukan agar Test 30
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari secara kontekstual dapat terlaksana dengan baik
Nilai total 100

Kunci Jawaban
1. Nilai-nilai Pancasila dapat diklasifikasikan kan menjadi tiga, yaitu
A. Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di
dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan
benar. Selain itu, nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan
hidup negara
B. Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental
pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari
undangundang dasar sampai dengan peraturan daerah.
C. Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari
ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan
yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis
Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan
dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal
tersebut dikarenakan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.

2. Penerapan nilai instrumental Pancasila dalam tiap silanya dalan


kehidupan sehari-hari secara kontekstual

No Sila Pancasila Sikap yang Di tunjukkan


1 Ketuhanan Yang Maha a. Hormat-menghormati dan bekerja sama
Esa antarumat beragama sehingga terbina kerukunan
hidup.
b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
c. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain.
2 Kemanusian yang Adil a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban
dan Beradab antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Tenggang rasa kepada orang lain.
d. Tidak semena-mena kepada orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f. Berani membela kebenaran dan keadilan.
g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
3 Persatuan Indonesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan,
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara Cinta tanah air dan bangsa.
c. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah
Air Indonesia.
d. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4 Kerakyatan yang a. Mengutamakan kepentingan negara dan
Dipimpin oleh Hikmat masyarakat. Tidak memaksakan kehendak
Kebijaksanaan dalam kepada orang lain.
Permusyawaratan/ b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
Perwakila keputusan untuk kepentingan bersama.
c. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan
musyawarah.
d. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan
musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa
5 Keadilan Sosial bagi a. Menjaga keseimbangan antara hak dan
Seluruh Rakyat kewajiban.
Indonesia b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain

3. Peserta didik dapat memberikan 4 contoh sikap yang harus muncul


sebagai penerapan nilai-nilai Pancasila dalan kehidupan sehari-hari
secara kontekstual. Contoh: bersikap terbuka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat secara terbuka tetapi tidak
meninggalkan nilai-nilai dasar Pancasila

Pedoman Penskoran
Nomor Kriteria Penskoran Jumlah Skor
soal Skor Total
 Jika ada upaya menjawab namun salah 5
 Jika terdapat jawaban yang benar dan 10 30
1 penjelasannya kurang tepat 15
 Jika terdapat jawaban benar dan
penjelasannya benar
 Jika peserta didik mampu memberikan 40
2 contoh yang benar pada 5 sila
 Jika peserta didik mampu memberikan 30
contoh yang benar pada 4 sila 40
 Jika peserta didik mampu memberikan 20
contoh yang benar pada 3 sila
 Jika peserta didik mampu memberikan 15
contoh yang benar pada 2 sila
 Jika peserta didik mampu memberikan contoh 10
yang benar pada 1 sila
 Jika peserta didik mampu memberikan 3 30
3 contoh penerapan dengan benar beserta 30
penjelasannya
 Jika peserta didik mampu memberikan 2 20
contoh penerapan dengan benar beserta
penjelasannya
 Jika peserta didik mampu memberikan 1 1
contoh dengan benar beserta penjelasannya 10
Rumus Penilaian:
N= Jumlah Skor Total

Tabel Penilaian Pengetahuan


No Nama Skor Soal 1 Skor Soal 2 Skor Soal 3 Nilai
1. Andi
dst

3. Penilaian keterampilan

No Nama Keterampilan yang dinilai Jumlah Nilai


Mengemukakan bertanya Bekerja Mengumpulkan Skor
pendapat sama informasi
1 Jamal
dst Dst ...

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

Rumus Penilaian:
Nilai : jumlah skor X 100
skor maksimal)
4

16 Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik

Berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini
Jawaban disesuaikan dengan keadaan yang dirasakan saat ini

No Pertanyaan ya Tidak
1. Setelah mempelajari klasifikasi nilai-nilai Pancasila
sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara saya memahami Pancasila sebagai pilar
ideologis negara
2 Setelah memahami nilai instrumental Pancasila saya
memahami nilai-nilai di setiap sila Pancasila
3. Setelah mempelajari nilai-nila Pancasila saya akan
menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
secara kontekstual

17 Daftar Pustaka
2017, Tholib, Nuryadi, Buku Teks PPKn kelas X SMA, Jakarta: Kemdikbud
https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-penerapan-nilai-instrumental-pancasila-
dalam-setiap-sila, di kutip pada tanggal 24 April 2021 pukul 22.52 wib

https://id.wikipedia.org/wiki/Kontekstualisme, di akses pada Tanggal 25 April 2021


pukul 12.40 Wib

https://media.neliti.com/media/publications/266370-aktualisasi-nilai-pancasila-dalam-
kehidupan, (I Wayan Tagel Eddy Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana) di
akses pada Tanggal 25 April 2021 pukul 12.27 Wib

18 Lembar Kerja Peserta Didik


Lampiran 1
19 Bahan Bacaan siswa
Lampiran 2
20 Bahan Bacaan Guru
Lampiran 3
21 Materi / kegiatan Pengayaan bagi peserta didik dengan capaian tinggi.
Tidak tersedia
22 Materi / kegiatan remidial Untuk Peserta Didik Yang Kesulitan Belajar
Tidak tersedia
Lampiran 1

NILAI

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama :…………………………………………………………..
Materi : ........................................................................................
Hari/ Tanggal : ........................................................................................
Petunjuk:
Tulislah masing-masing tiga contoh perilaku warga negara sebagai perwujudan nilai praksis yang
berdasarkan klasifikasi nilai instrumen Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontektual
Sila Pancasila Contoh perilaku
………………………………………………………………………..
Sila Pertama ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Sila Kedua ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Sila Ketiga …………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
Sila Keempat ……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………….
Sila Kelima ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Lampiran 2

Pancasila dan Tantangan Milenial


Pancasila merupakan Ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila sangat
menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara. Pancasila menjamin hak asasi manusia
melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila itulah yang menjadi
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan fungsinya.
ketika satu negara tidak lagi menempatkan ideologi negaranya sebagai pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, maka akan timbul celah bagi ideologi lain untuk masuk. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perlu digalakkan kembali. tantangan yang
dihadapi Pancasila di masa mendatang semakin besar.
Di tengah perubahan zaman, persoalan yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat,
khususnya generasi muda, tidak lagi memandang Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
"Pertama yang harus diwaspadai ketika Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa,
tidak lagi menjadi perbincangan atau wacana di tengah publik, hal tersebut Menjadi tantangan
yang terberat. Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-
tengah masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan cara-cara baru yang relevan dengan
kondisi saat ini. Ada duahal yang menajdi tantangan terbesar yang harus menjadi target. Satu,
tetap menjadikan isu ini menjadi isu yang penting. Kedua pendekatannya harus selalu up to date," .
masih ditemukan sejumlah murid sekolah yang tidak hafal lima sila secara utuh, bisa dinilai,
tingkat pengenalan Pancasila kepada generasi muda semakin menurun. Merespons fakta tersebut,
harus ada usulan Undang-Undang yang mengatur tentang pengarusutamaan, membumikan, atau
pembinaan nilai-nilai Pancasila. sebagai the living ideology, Pancasila juga harus menjadi the
working ideology. Syarat Pancasila menjadi the working ideology adalah diakui kebenarannya
oleh seluruh komponen bangsa, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikkan dalam
kehidupan
Kondisi negara Indonesia sudah sangat jauh berubah dari semenjak awal kemerdekaan.
Perkembangan dan perubahan adalah hal yang tidak bisa dihindari sebagai prasyarat untuk
mencapai kemajuan dan tujuan kemerdekaan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah
mendatangkan manfaat sekaligus dan dampak buruk bagi masyarakat. Kemudahan, kecepatan, dan
efektivitas merupakan gambaran umum dampak kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi yang tidak dikendalikan dan dikontrol akan menghasilkan masalah baru yang
dapat menghambat atau merusak suatu negara. Generasi milenial adalah generasi yang sangat
familier dengan teknologi karena generasi ini lahir ke dunia di mana segala aspek fisik (manusia
dan tempat) mempunyai ekuivalen digital.
Pada waktu yang sama ancaman bangsa terus terus berkembang di setiap bidang. Bidang ideologi
(ancaman ekstremisme, paham radikal), bidang politik (permasalahan pemilu, pejabat negara yang
terjerat korupsi), bidang ekonomi (kesenjangan yang masih tinggi), bidang sosial budaya
(pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga), bidang pertahanan dan keamanan (terorisme,
konflik SARA, ilegal fishing). Revolusi industri 4.0 juga membawa disruption and bridging
generations. Terdapat gap antargenerasi dalam sebuah pola komunikasi sehingga terjadilah
disrupsi atau perubahan mendasar terhadap suatu realitas
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia merupakan sebuah sistem nilai kebaikan
universal yang bisa diterapkan dalam konteks apapun baik pada masa hari ini, besok, dan masa
yang akan datang. Itu artinya Pancasila dengan basis filosofinya yang mendalam sebenarnya
mampu untuk menjawab setiap problematika yang ada.
Terdapat dua syarat agar Pancasila dapat beroperasi secara optimal dalam masyarakat. Pertama,
Pancasila harus terpahami dan terinternalisasi pada setiap individu. Kedua, mampu menggunakan
Pancasila sebagai alat penyelesaian masalah.
Pancasila sebagai nilai universal masih sangat relevan dengan generasi hari ini. Pancasila hanya
perlu terinternalisasi dengan baik ke setiap generasi yang ada khususnya generasi milenial yang
akan menjadi salah satu tokoh pergerakan kemajuan negara yang kita cintai ini.
Nilai-nilai ketuhanan, Indonesia adalah negara religius yang menjadikan nilai-nilai religiusitas
sebagai sumber etika dan spiritualitas dalam bersikap tindak termasuk sikap tindak dalam dunia
virtual. Menghargai perbedaan agama dan kepercayaan dalam bermedia sosial akan
menghantarkan kesedepaan dalam kehidupan beragama. Tidak melontarkan konten penghinaan
atau menyudutkan agama dan kepercayaan tertentu membuat kehidupan beragama menjadi
tentram dan damai.
Nila-nilai kemanusiaan, memahami dan menghargai hak dan kewajiban setiap orang dalam
berselancar di dunia maya adalah salah satu ciri netizen yang humanis. Tidak menyebarkan konten
hoax dan provokasi karena hal tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab.
Nilai-nilai persatuan, forum-forum dunia maya juga dapat dijadikan media untuk memperkuat
semangat nasionalisme. Memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan
golongan atau pribadi saat diskusi di forum-forum dunia maya. Selalu menjunjung tinggi bhinneka
tunggal ika dalam setiap perbedaan di dalam forum online.
Nilai-nilai musyawarah dalam hikmat kebijaksanaan, berlaku santun terhadap setiap pandangan
politik setiap orang dalam dunia maya. Ikut serta menjalankan setiap keputusan yang dihasilkan
melalui diskusi online. Menyelesaikan setiap perdebatan di grup online dengan mengedepankan
musyawarah.
Nilai-nilai keadilan sosial, setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
mengakses informasi dan berkumpul dalam kelompok-kelompok dunia maya dengan tetap
menghargai hak asasi manusia setiap orang.
Oleh karena itu, di tengah krisis nasionalisme yang sedang melanda negeri ini, Pancasila adalah
cahaya penuntun untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan
perbedaan. Semoga Tuhan yang Maha Esa merahmati dan mencerahkan hati dan pikiran kita
semua.
Sumber; https://news.detik.com/kolom/d-4573104/pancasila-dan-tantangan-milenial
diakses tanggal 24 April 2021 pukul 14.42 WIB
Lampiran 3

Penerapan Nilai Instrumental Pancasila Dalam Setiap Sila

Nilai instrumental Pancasila merupakan suatu rangkaian penjabaran secara lebih kreatif dan
dinamis atas nilai dasar Pancasila. Kreatif dan dinamis yang dimaksud adalah mampu
menyesuaikan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat yang ada di dalamnya.
Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya berupa nilai dan
norma yang berlaku. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan kenegaraan, hasilnya akan
berupa undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi lain yang bersumber dari nilai
dasar Pancasila.
Berikut contoh penerapan nilai instrumental Pancasila dalam tiap silanya
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Perwujudan atas nilai instrumental ini dapat dilihat dalam Undang-Undang, khususnya di dalam
Pasal 29. Pasal ini memberikan penegasan jika Indonesia merupakan negara yang memberikan
kebebasan kepada tiap warga negaranya, untuk memeluk dan menjalankan agama sesuai yang
diinginkan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Suatu tindakan yang bisa dikatakan sebagian nilai instrumental pada sila ke 2 Pancasila terdapat
pada Pasal 28. Pasal ini memberikan suatu kebebasan dan keadilan kepada masyarakat dengan
berlandaskan HAM (Hak Asasi Manusia).
3. Persatuan Indonesia
Selanjutnya perwujudan nilai instrumental lainnya pada sila ke 3 Pancasila ini dapat dilihat
dalam Pasal 32, 35, dan 36. Dimana pasal ini secara penuh menjelaskan identitas nasional dan
simbol kenegaraan, meliputi: bahasa, bendera, ideologi, lagu kebangsaan, dan lain sebagainya.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan
Perwakilan
Perwujudan pada sila ke 4 Pancasila yang berkaitan dengan nilai instrumental terdapat dalam
Pasal 1 ayat 2. Pasal ini menjelaskan jika kekuasaan tertinggi di Indonesia ada di tangan rakyat.
Atas dasar inilah, rakyat mempunyai derajat yang sangat tinggi di dalam penyelenggaraan
sistem demokrasi di Indonesia.
Seluruh kebijakan yang diberikan kepada dewan negara harus disetujui oleh rakyat melalui
perwakilannya pada tiap masing-masing daerah. Contohnya melalui lembaga legislatif yaitu
DPR RI dan DPRD tingkat provinsi dan kota.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Perwujudan nilai instrumental Pancasila selanjutnya terdapat pada Sila ke 5 yaitu memberikan
sikap yang adil terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Terutama dalam menjalankan kebijakan
pembangunan, pemerintah mampu memberikan pemerataan terhadap semua golongan.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-penerapan-nilai-instrumental-pancasila-dalam-setiap-
sila, di kutip pada tanggal 24 April 2021 pukul 22.52 wib

Anda mungkin juga menyukai