1. Yoga A, Tjandra dan Priyanti ZS. Tuberkulosis diagnosis, terapi dan
maslahnya. Edisi 3. Jakarta: Laboratorium Mikobakteriologi RSUP Persahabatan; 2009. 2. Price SA, Wilson LM. Anatomi dan Fisiologi Traktus Respiratorius. In: Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006; p. 876-78. 3. Mansjoer A, Wardhani WI. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius FK UI. Jakarta. 2008. 4. Sacher RA, Richard A. McPherson. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 2007. Jakarta: EGC. 5. Suyono S, waspadji S, Lesmana L. Pulmonologi : Tuberkulosis Paru. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 3rded. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001. p. 819-29. 6. Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keempat Jilid II. Jakarta: Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006; 998-1010. 7. Prasetyawati, A. E. 2010. Kedokteran Keluarga. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia. 8. Soetono, G., dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga Mandiri. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Indonesia. 9. UU RI No. 10 Tahun 1992. Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta, Indonesia. 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1994. Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta, Indonesia (http://www.presidenri.go.id/, diunduh 13 Februari 2013, 18:25).