Anda di halaman 1dari 24

Konservasi Tanah &

Remediasi

Angga Yuhistira
Tujuan Utama Konservasi Tanah

• Mendapatakan tingkat keberlanjutan produksi

lahan dengan menjaga laju kehilangan tanah

tetap di bawah ambang batas yang

diperkenankan.
Metode Konservasi Tanah

• Agronomis
– Memanfaatkan vegetasi untuk membantu menurunkan erosi
lahan
• Mekanis
– Konservasi yang berkonsentrasi pada penyiapan tanah
supaya dapat ditanamani vegetasi, dan cara memanipulasi
topografi untuk mengendalikan air dan angin
• Kimia
– Memperbaiki struktur tanah sehingga lebih tahan erosi
Tumpahan
Tumpahan minyak
minyakdari
darikebocoran
kebocoran
Rembesan
Rembesanminyak
minyakdari
darireservoir
reservoir maupun
maupunlimbah
limbahtanker
tanker

Tumpahan
Tumpahanserta
sertaceceran
cecerankegiatan
kegiatanproduksi
produksi

Limbah Penanganan
LimbahMinyak
MinyakBumi
Bumi Penanganan

DD
AA
MM
PP FISIKA/KIMIA
FISIKA/KIMIA
AA
KK BIOREMEDIASI
BIOREMEDIASI

EKOSISTEM
EKOSISTEMLINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Bioremediasi

• Bioremediasi Æ proses penguraian limbah


organik/anorganik polutan secara biologi
dalam kondisi terkendali dengan tujuan
mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi
bahan pencemar dari lingkungan.
• Kelebihan teknologi ini ditinjau dari aspek
komersil adalah relatif lebih ramah
lingkungan, biaya penanganan yang relatif
lebih murah dan bersifat fleksibel.
Pengolahan Bioremediasi

• Teknik pengolahan dengan bioremediasi umumnya


menggunakan mikroorganisme (khamir, fungi, dan
bakteri) sebagai agen bioremediator.
• Pendekatan umum yang dilakukan untuk
meningkatkan kecepatan biotransformasi ataupun
biodegradasi adalah dengan cara:
– (i) seeding, atau mengoptimalkan populasi dan aktivitas
mikroba
– (ii) feeding, atau dengan memodifikasi lingkungan dengan
penambahan nutrisi (biostimulasi) dan aerasi (bioventing)
Penanganan Bioremediasi

• Penanganan bioremediasi dapat dilakukan


secara in situ ataupun ex situ, faktor-faktor
penting untuk menjamin kondisi
mikroorganisma dapat tumbuh dan
berkembangbiak adalah ketersediaan oksigen,
kandungan nutrisi, pH dan kelembaban.
BIODEGRADASI

Nutrient
(Nitrogen,
Phospor)
O2

Tanah berminyak

Mikroba asal

CO2

H2 O

Tanah bersih dan residu inert


Phytoremediasi

• TEKNOLOGI mengolah limbah dengan sistem


Phytoremediasi, menggunakan tanaman
sebagai alat pengolah bahan pencemar.
• Limbah padat atau cair yang akan diolah
ditanami dengan tanaman tertentu yang dapat
menyerap, mengumpulkan, mendegradasi
bahan-bahan pencemar tertentu yang terdapat
di dalam limbah tersebut.
Pengertian

• Phyto asal kata Yunani/greek phyton yang

berarti tumbuhan/tanaman (plant)

• Remediation asal kata Latin remediare (to

remedy) yaitu memperbaiki/ menyembuhkan

atau membersihkan sesuatu


Phyto

Tanaman yang digunakan adalah :


• Tanaman yang memiliki kemampuan sangat tinggi
untuk mengangkut berbagai pencemaran yang ada
(multiple uptake hyperaccumulator plant) atau
• Tanaman yang memiliki kemampuan mengangkut
pencemaran yang bersifat tunggal (spesific uptake
hyperaccumulator plant)
Proses Phytoremediation

• Treat Organic Contaminants


– Phytodegradation
– Phytostimulation
– Phytovolatilisation
• Treat Metal Contaminants
– Phytoextraction
– Rhizofiltration
– Phytostabilisation
Mekanisme Phytoremediasi

• Phytodegradation: tanaman mendegradasi polutan


dengan atau tanpa menyimpannya di dalam daun,
batang, atau akarnya untuk sementara waktu.
• Phytostimulation: akar tanaman menstimulasi
penghancuran polutan dengan bantuan bacteri
rhizosphere
• Phytovolatilization: polutan oleh tanaman diubah
menjadi senyawa yang mudah menguap sehingga
dapat dilepaskan ke udara
Destruction of Organic Contaminants by Phyotodegradation
Mekanisme Phytoremediasi

• Phytoextraction: polutan terakumulasi di


jaringan tanaman, terutama daun.
• Rhizofiltration: polutan diambil dari air oleh
akar tanaman pada sistem hidroponik.
• Phytostabilization: polutan distabilkan di
dalam tanah oleh pengaruh tanaman.
Uptake of Metals (Nickel) by Phytoextraction
Proses remediasi

• Proses remediasi polutan dari dalam tanah atau


air terjadi karena jenis tanaman tertentu dapat
melepaskan zat carriers, yang biasanya berupa
senyawaan kelat, protein, glukosida, yang
berfungsi mengikat zat polutan tertentu
kemudian dikumpulkan di jaringan tanaman,
misalnya pada daun atau akar.
Kelebihan & Kekurangan

• Keunggulan sistem phytoremediasi di


antaranya adalah biayanya murah dan dapat
dikerjakan insitu, tetapi kekurangannya di
antaranya adalah perlu waktu yang lama dan
diperlukan pupuk untuk menjaga kesuburan
tanaman, akar tanaman biasanya pendek
sehingga tidak dapat menjangkau bagian tanah
yang dalam.
Constructed wetlands or phytoremediation
Disain Kolam Biofiltrasi Limbah
Cair Industri Tapioka
Limbah + Air

Aliran air limbah

Enceng Gondok dan Kapu-kapu


50 % atau 100 %

Paralon 3,5 Inch

Tanah

Resirkulasi
Catatan

• Yang perlu diingat ialah setelah dipanen,

tanaman yang kemungkinan masih

mengandung polutan beracun ini harus

ditangani secara khusus.


Proses Lanjutan

• Setelah di remediasi dengan tanaman, tanamannya


mau di kemanakan?
– dibuang (dikubur) kembali? Tentunya tidak, karena
pembuangan (penumpukan) hanya akan menyebabkan
berpindahnya kontaminan (terjadi pencemaran baru)
– Tanaman yang mampu menyerap konsentrasi unsur dengan
sangat tinggi dan bernilai ekonomi seperti emas (Au) dan
nikel (Ni) bisa digunakan untuk pertambangan
(phytomining), Zn misalnya untuk diisolasikan sebagai
suplemen kesehatan.
Proses Lanjutan

• Setelah di remediasi dengan tanaman, tanamannya


mau di kemanakan?
– Jika logam, nonlogam metaloid dan senyawa organik yang
diserap tapi tidak memiliki nilai ekonomi yang baik, tetap
bisa dibakar untuk menghasilkan energi dan diisolasi
unsurnya secara murni lagi (Na, Cl, Cd, Co, Cr, dan lain-
lain). Sehingga pembersihan pencemaran bukan
memindahkan pencemaran itu (excavation and reburial a
toxic landfill) tetapi mengangkut (phytoextraction)
pencemaran itu secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai