Air Permukaan
Air Permukaan
1 Air permukaan
Air permukaan aalah air yang bersumber dari air hujan yang mengalir di permukaan
bumi dan berkumpul di suatu tempat yang relatif rendah, termasuk di dalamnya air buangan
bekas aktifitas manusia (Kusumawati,2009).
Besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti air sungai
dan air danau. Air permukaan banyak digunakan sebagai sumber air baku karena
ketersediaannya yang melimpah dan murah.
Pembubuhan
koagulan
filtrasi
Gambar 2.1 skema instalasi pengolahan air dari sumber air permukaan
2.2 Koloid
Koloid merupakan salah satu penyebab kekeruhan pada air. Partikel koloid yang biasa
terdapat di dalam air permukaan diantaranya adalah humus, tanah liat, silika dan virus (Hendro
David P,2010). Stabilitas koloid sangat penting dalam proses koagulasi flokulasi untuk
menghilangkan koloid-koloid yang tergantung pada ukuran partikel dan muatan elektrik dan
dipengaruhi oleh media pendispersi seperti kekuatan ion dan pH.
1. Bermuatan listrik
Sifat yang menyebabkan partikel koloid dalam keadaan stabil dimana muatan partikel
koloid saling tolak menolak dan tidak dapat membentuk partikel yang lebih besar akibatnya
partikel stabil dan sulit untuk mengendap.
2. Sifat adsorpsi
Koloid cenderung melakukan adsorpsi.Partikel koloid yang terdispersi dalam air berukuran
antara 1-10µm. Karena ukurannya sangat kecil massanya pun sangat kecil dan sulit untuk
diendapkan.
3. Sifat hidrasi
Sifat ini erupakan sifat koloid yag mempunyai daya gabung terhadap media air.
Sesuai dengan ruang lingkup penulisan penelitian ini, parameter kualitas air yang
diperiksa dilakukan terhadap parameter penting yang mempengaruhi terhadap proses koagulasi
dan flokulasi. Parameter yang dikaji adalah kekeruhan dan pH
2.3.1 Kekeruhan
Kekeruhan atau turbidity adalah kondisi keberadaan partikel koloid dan suspensi dari
suatu bahan pencemar.Bahan-bahan pencemar tersebut berupa bahan organik da bahan
anorganik yang terkandung dalam perairan. Kekerhan ini disebabkan zat-zat tersuspensi
dengan ukuran partikel antar koloid sampai dengan partikel lumpur kasar (Hendro David
P,2010).
Air keruh adalah air yang banyak mengandung partikel tersuspensi yang dapat
menghalangi penetrasi sinar ke dalam air (Hendro David P,2010). Semakin banyak partikel
tersuspensi semakin sedikit sinar yang dapat melewati partikel tersebut.
Kekeruhan pada air sungai dapat disebabkan oleh adanya sedimen sehingga menutupi
substansi dasar air sungai.kekeruhan pada sungai juga tergantung pada jenis dasar sungai,
polutan, ataupun biota yang hidup di sungai.
- tanah liat
- endapan
- zat organik dan bukan anorganik yang terbagi dalam butir-butir halus
- campuran warna organik yang bisa dilarutkan
- plankton
- jasad renik (makhluk hidup yang sangat kecil)
2.3.2 pH
Pembebasan pH (derajat keasaman) dilakukan karena akan mempengaryhi rasa
korosifitas air dan efisiensi penggunaan klorin. Beberapa senyawa asam dan basa kebih toksik
dalam bentuk molekuler dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
Selain itu pH air juga akan mempengaruhi efisiensi proses pengolahan air (Hendro David
P,2010).
Agar terjadi tumbukan antar partikel koloid maka daya tolak menolak diantara partikel
yang bermuatan negatif harus dinetralkan dengan menambahkan koagulan yang bermuatan
positif (Linvil,1965). Proses penambahan koagulan tersebut disebut dengan proses koagulasi.
Gambar 2.2. Proses koagulasi
Cara memperkecil jarak antar partikel atau menambah frekuensi tumbukan antar
partikel adalah dengan pemberian daya atau power input sehingga air tersebut mengalami
turbulensi.
Sesuatu larutan kolodial yang mengandung partikel-partikel kecil dan koloid dapat
dianggap stabil bila :
a. Partikel kecil terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang lama
b. Partikel tersebut tidak dapat menyatu bergabung dan membentuk partikel yang lebih
besar dan berat. Karena muatan elektris pada permukaan parikel setanda. Sehingga
adddaaa repulsi antara partikel satu dengan yang lainnya.
Dengan pembubuhan flokulan maka stabilitas partikel akan terganggu. Hal ini
disebabkan :
a. Molekul dari flokulan dapat menempel pada permukaan koloid dan mengubah muatan
elektrisnya.
b. Flokulan dapat mengendap sebagai flok yang dapat mengurung koloid dan menarik
partikel tersebut ke bawah.
2.6.1 Koagulan
Bahan kimia yang dignakan pada proses koagulasi disebut dengan koagulan. Funsi dari
koagulan adalah untuk mengurangi kekeruhan warna dan bau dalam air yang mempengaruhi
kualitas air.
Koagulan adalah zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan negatif partikel di
dalam suspensi. Zat ini merupkan donor muatan positif yang digunakan untuk mendestabilisasi
muatan partikel ( Hendro david P,2010).
Saat ini banyak koagulan yang dapat digunakan dalam proses koagulasi, diantaranya :
Polimer - mahal
- terdiri atas beberapa jenis :
polimer kationik, bermuatan positif,contohnya poliamin
polimer anionik,bermuatan negatif,contohnya poliakrilik, untuk
pH basa
polimer nonionik, tidak bermuatan, contohnya poliakrilamid,untuk
pH netral
- bentuk : padatan,cairan emulsi,cairan kental,cairan basa
- kemurnian dan kelarutan tinggi
- endapan sangat sedikit
- dosis rendah antara 1-3 ppm
Sumber : utilitas 1