Anda di halaman 1dari 4

DARI BUKU

 SOP TINDAKAN KEPERAWATAN PADA BBL


 PEMERIKSAAN FISIK

Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan terhadap bayi baru lahir
Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal
atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal
Prosedur Persiapan alat
1. Meteran
2. Alat ukur bayi
3. Termometer
4. Pen light
5. Timbangan bayi

Prosedur
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan meliputi tujuan dan hasil tindakan
pada ibu serta bayi
 Mendapatkan informasi dasar tentang kondisi bayi
 Mengidentifikasi masalah transisi uterin
2. Kaji keadaan umum bayi dengan melihat cacat bawaan yang jelas tampak
seperti hidrosefal, mikrosefali, anensefali, keadaan gizi dan maturasi,
aktivitas tangis, warna kulit, kulit kering/mengelupas, verniks kaseosa,
kelainan kulit karena fravina lahir, toksikum, tanda-tanda mekonium, dan
sikap bayi tidur.
3. Lakukan pemeriksaan pada kulit, ketidakstabilan vasomotor, dan
kelambatan sirkulasi perifer yang akan terlihat melalui perubahan warna
bibir bayi dari warna merah tua ke biru keunguan saat bayi menangis.
Warna bibir yang sangat gelap saat penutupan glottis yang mendahului
tangisan kuat merupakan kondisi sianosis yang tidsk berbahaya.
4. Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan
bayi (normal 45-53 cm)
5. Pemeriksaan tanda-tanda vital bayi (suhu normal 36,5-37,2ºC di ketiak,
nadi 120-160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit)
6. Pemeriksaan kepala, meliputi besar, bentuk, molding, sutura
tertutup/melebar, kaput suksedenum, hematoma, sefal, dan kranio tubes.
Lakukan juga pengukuran lingkar kepala.
7. Pemeriksaan telinga : perhatikan adanya kelainan daun atau bentuk
telinga
8. Pemeriksaan mata : perhatikan adanya perdarahan subkonjungtiva, mata
yang menonjol, katarak, dan lain-lain
9. Pemeriksaan mulut untuk menilai adanya labioskisis,
labionatopalatoskisis, tooth buds, dan lain-lain.
10. Pemeriksaan leher : perhatikan adanya hematoma, duktus tiroglosus, dan
higromakoli
11. Pemeriksaan bagian dada : ukur lingkar dada, lihat bentuk dada,
pembesaran buah dada, pernapasan retraksi interkostal, sifoid, merintih,
pernapasan cuping hidung, dan dengarkan (auskultasi) bunyi paru.
12. Pemeriksaan jantung : perhatikan pulsasi, frekuensi, bunyi jantung, dan
adanya kelainan bunyi jantung
13. Pemeriksaan abdomen : ukur lingkar perut, lihat apakah perut membuncit
(pembesaran hati, limfa, tumor, asites), skafoid (kemungkinan bayi
mengalami hernia diafragmatika atau atresia esophagus tanpa fistula), tali
pusat berdarah, jumlah pembuluh darah tali pusat, warna dan besar tali
pusat, hernia di pusat, atau di selangkang
14. Pemeriksaan alat kelamin : catat adanya tanda-tanda hematoma karena
letak sungsang, testis belum turun, fimosis, adanya perdarahan/lender dari
vagina, besar dan bentuk klitoris serta labia minora, dan juga atresi ani.
15. Pemeriksaan tulang punggung : perhatikan spina bifida, pilonidal sinus,
dan dumple
16. Pemeriksaan anggota gerak : catat adanya fokomeria, sindaktili,
polidaktili, fraktor, paralisi tali pusat, dan lain-lain
17. Catat keadaan neuramuskular yang meliputi reflex moro, genggam,
rooting, tonus otot, tremor dan sebagainya.
DARI INTERNET

Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan terhadap bayi
baru lahir
Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam
keadaan normal atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau
abnormal
Prosedur A.Persiapan alat
1. Tempat yang datar, rata, kering dan hangat
2. Temometer
3. Stetoskop
4. Jam tangan atau alat petunjuk detik
5. Timbangan bayi
7. Sarung tangan (handscoon)
B. Persiapan.
1. Memberitahukan pada klien bahwa bayinya akan dilakukan
pemeriksaan.
2. Mengambil bayi dari ibu
3. Meletakan bayi ditempat yang sudah disediakan dan tetep
menjaga kehangatan tubuh bayi.
C. Pelaksanaan.
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan air bersih. Dan kenakan sarung tangan yang bersih.
2. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi.jelaskan pada
ibu bahwa sebaiknya ibu melakukan kontak mata dengan
bayinya, dan membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ibu (bukan hanya jari-jarinya saja. Mintalah ibu
untuk membuka baju bayi dan tidak menyelimutinya.
3. Periksa bayi didalam pelukan ibu atau tempatkan ditempat
yang telah disediakan dan tetep menjaga kehangatan bayi.
4. Lihat postur normal bayi, tonus,dan aktivitas. Bayi sehat
akan bergerak aktif.
5. Lihat pada kulit bayi. Jelaskan pada ibunya bahwa wajah,
bibir, dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda,
tanpa adanya bintik-bintik kemerahan atau bisul.
6. Hitung pernafasanketika bayi sedang tidak menangis.
Jelaskan pada ibunya bahwa frekuensi napas normal harus
60-60 kali per menit. Lihat pernafasan gerakan di dada dan
perut: jelaskan bahwa harus tidak ada retraksi dinding dada
bawah (dada tertarik kedalam). Stetoskop diletakan pada
dada kiri bayi setinggi apeks.
7. Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut
jantung normal adalah 120-160 kali per menit.
8. Raba kehangatan bayi: jelaskan bahwa punggung atau dada
tidak teraba lebih panas atau dingin dibandingkan dengan
orang sehat. Lakukan pengukuran suhu ketiak. Suhu
normal adalah 36,5-37,50c.
9. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan
atau abnormalitas.
10. Lihat pada mata: Jelaskan bahwa harus tidak ada cairan.
11. Lihat bagian dalam mulut (lidah, selaput lendir). Jika bayi
menangis, masukan satu jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam dan raba langit-langit, apakah ada bagian
yang terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi.
12. Lihat dan raba pada bagian perut untuk memastikan bahwa
perutnya terasa lemas.
13. Lihat pada tali pusat. Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya
tidak ada perdarahan,cairan, pembengkakan, bau yang
tidak enak, atau kemerahan pada kulit sekitar.
14. Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang.
15. Lihat pada lubang anus dan alat kelamin. Hindari untuk
memasukan alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan
anus. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB atau
BAK. Pastikan dalam 24 jam pertama bayi sudah BAB dan
BAK
16. Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35cm.
17. Mengukur lingkar dada bayi, normal: 30,5-33cm.
18. Mengukur panjang badan bayi, normal: 48-52cm.
19. Timbang berat badan bayi, normal: 2500-4000gram.
Jelaskan kepada ibu tentang perubahan berat badan bayi,
bahwa BB bayi akan turun pada umur 7-10 hari,selanjutnya
BB bayi akan naik.
20. Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian bayi kembali/
menyelimutinya.
21. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain yang
bersih dan kering.
22. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir, seperti: Kejang, Hipoterrmi, Mata
bernanah, Tidak mau menyusu dan memuntahkanya,
Merintih, Ikterus atau sianosis, Nafas cepat lebih dari 60
kali per menit, Ada tarikan dinding dada yang dalam, Pusar
kemerahan, Diare, Tidak BAB dalam 24 jam.
23. Melengkapi catatan medis atau mendokumentasikan hasil
asuhan.
D. Hal-Hal yang harus diperhatikan.
1. Sebelum memegang bayi harus cuci tangan terlebih
dahulu.
2. Setelah memegang bayi pun harus cuci tangan kembali.
3. Segera lakukan rujukan apabila terdapat keabnormalan
atau tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai