Peng Kaji An
Peng Kaji An
1.1 Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan chirrosis hepatis dilakukan mulai dari pengumpulan data yang
meliputi : biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa
lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
1. Identitas Klien
yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Mengapa pasien masuk Rumah Sakit dan apa keluahan utama pasien, sehingga dapat
ditegakkan prioritas masalah keperawatan yang dapat muncul.
1) letih/lemah
2) nafsu makan menurn
3) kembung
4) mual
5) berat badan menurun
6) perdarahan pada gusi
7) Perdarahan gusi
8) BAK, seperti teh pekat
9) Diare/konstipasi
10) Hematemesis dan melena
b. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah pasien pernah dirawat dengan penyakit yang sama atau penyakit lain
yang berhubungan dengan penyakit hati, sehingga menyebabkan penyakit Sirosis hepatis.
Apakah pernah sebagai pengguna alkohol dalam jangka waktu yang lama disamping
asupan makanan dan perubahan dalam status jasmani serta rohani pasien. Selain itu
apakah pasien memiliki penyakit hepatitis, obstruksi empedu, atau bahkan pernah
mengalami gagal jantung kanan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit-penyakit yang dalam keluarga sehingga membawa dampak berat
pada keadaan atau yang menyebabkan Sirosis hepatis, seperti keadaan sakit DM,
hipertensi,ginjal yang ada dalam keluarga. Hal ini penting dilakukan bila ada gejala-
gejala yang memang bawaan dari keluarga pasien.
Pemeriksaan Fisik
Tanda – tanda vital dan pemeriksaan fisik Kepala – kaki TD, Nadi, Respirasi,
Temperatur yang merupakan tolak ukur dari keadaan umumpasien / kondisi pasien dan
termasuk pemeriksaan dari kepala sampai kaki dan lebihfocus pada pemeriksaan organ
seperti hati, abdomen, limpa dengan menggunakan prinsip-prinsip inspeksi, auskultasi,
palpasi, perkusi), disamping itu juga penimbangan BB dan pengukuran tinggi badan dan
LLA untuk mengetahui adanya penambahan BB karena retreksi cairan dalam tubuh
disamping juga untuk menentukan tingakat gangguan nutrisi yang terjadi, sehingga dapat
dihitung kebutuhan Nutrisi yang dibutuhkan.
1. Hati : perkiraan besar hati, bila ditemukan hati membesar tanda awal adanya cirosis
hepatis, tapi bila hati mengecil prognosis kurang baik, konsistensi biasanya kenyal / firm,
pinggir hati tumpul dan ada nyeri tekan padaperabaan hati.
2. Limpa: ada pembesaran limpa, dapat diukur dengan 2 cara :-Schuffner, hati membesar ke
medial dan ke bawah menuju umbilicus (S-I-IV) dan dari umbilicus ke SIAS kanan (S V-
VIII)-Hacket, bila limpa membesar ke arah bawah saja.
3. Pada abdomen dan ekstra abdomen dapat diperhatikan adanya vena kolateral dan acites,
manifestasi diluar perut: perhatikan adanya spinder nevi pada tubuh bagian atas, bahu,
leher, dada, pinggang, caput medussae dan tubuh bagian bawah, perlunya diperhatikan
adanya eritema palmaris, ginekomastiadan atropi testis pada pria, bias juga ditemukan
hemoroid
Data subjektif
Data objektif
3. Data Fisik
a. Aktivitas/Istirahat
- Kelemahan
- Letargi
- Penurunan tonus otot
b. Sirkulasi
- Riwayat Gagal jantung koroner kronis, perikarditis, penyakit jantung, reumatik,
kanker (malfungsi hati menimbulkan gagal hati), Distrimia, bunyi jantung ekstra (S3,
S4).
c. Eliminasi
- Flatus
- Penurunan/tidakadanya bising usus
- Distensi abdomen
- Urin gelap, pekat
- Feses warna tanah liat, melena
d. Makanan/Cairan
Anoreksia, mual/muntah, perdarahan gusi, tidak toleran terhadap makanan/tidak
dapat menerima, Penurunan berat badan atau peningkatan cairan penggunaan
jaringan, Edema umum pada jaringan, Kulit kering,Turgor buruk, Ikterik, angioma
spider, Nafas berbau/fetor hepatikus,
e. Nyeri/kenyamanan
Nyeri tekan abdomen/kuadran kanan atas, perilaku waspada, fokus pada diri sendiri
Pruritus, Neuritis Perifer,
f. Pernafasan
Dispnea, takipnea, pernafasan dangkal, bunyi nafas tambahan, ekspansi paru terbatas.
g. Keamanan
Demam (lebih sering pada serosis alkoholik), ikterik, ekimosis (memar), eritema
Palmaris,
h. Seksualitas
Impotensi, gangguan menstruasi, Atrofi testis, ginekomastia, kehilangan rambut
(dada, bawah lengan, pubis).
i. Neurosensorik
Perubahan mental, bingung, bicara lambat/tidak puas, ensepalopati hepatik.
Pemeriksaan diagnostik
- Skan / biopsi hati : Mendeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan, jaringan hati.
- Kolesisitografi/ kolongiorafi : Memperlihatkan penyakit ductus empedu yang mungkin
sebagai faktor predisposisi.
- Eofagoscofi : Dapat menunjukan varises esophagus
- Portografi transhepatitis perkutaneus : Memperlihatkan struktur sistem vena portal.
- Billirubin serum : Meningkat karena gangguan seluler, ketidakmampuan hati untuk
mengkonjugasi / obstruksi bilier.
- AST ( SGOT ) / ALT ( SGPT ) LDH : Menigkat karena seluler dan mengeluarkan
enzim.
- Alkalin fosfatase : Meningkat karena penurunan ekskresi
- Albumin serum : Menurun karena penekanan sintesis
- Darah lengkap : Hb / Ht dan SD mungkin menurun karena pendarahan kerusakan SDM
dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisiensi besi leukopenia mungkin ada
sebagai akibat hipersplenisme.
- Masa protrombin / PTT : Memanjang ( Penurunan sintesis protrombin )
- Anemia serum : Meningkat karena ketidakmampuan untuk berubah dari amonia.
- BUN : Meningkat menunjukan kerusakan darah / protein menjadi urea.
- Fibrinogen : Menurun.
- Glukosa serum : Hipokalemia diduga mengganggu glikogenesis
- Elektrolit : Hipokalemia menunjukan peningkatan aldosteron, meskipun berbagai
ketidakseimbangan dapat terjadi.
- Kalsium : Mungkin menurun sehubungan dengan gangguan absorpsi vitamin D.
- Pemberian nutrien : Defisiensi vit A, B12, C, K , asam folat dan besi.
- Urobilinogene urine : Ada / tidak ada. Bertindak sebagai penunjuk untuk membedakan
penyakit hati, penyakit hemolitik dan obstruksi bilier.
- Urobilinogene fekal : Menurunkan ekskresi
- Foto sinar X pada abdomen
Untuk mengetahui ukuran hati, udara dan kista pada hati dan traktus billier,
kalsifikasi hati dan aktifitas massif.
- Radioisotop hati : Menunjukan guratan pada hati yang abnormal dan mengidentifikasi
adanya massa pada hati.
- Pemriksaan angiografi : Untuk mengidentifikasi tempat perdarahan.
Evaluasi
Evaluasi menurut Patricia A. Potter (2005 )
Evaluasi adalah membandingkan data subjek dan objek yang dikumpulkan dari klien,perawat
lain,dan keluarga untukmenentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi hasil yang diharapkan
yang ditetapkan selama perencanaan.
Langkah-langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respon klien terhadap tindakan
keperawatn dan kemajuan klien kearah tujuan . Tujuan asuhan keperawatan untuk membantu
klien menyelesaikan masalah kesehatan aktual,mencegah kekambuhan darimaslah potensialdan
mempertahankan status sehat.Evaluasiterhadap asuhan menetukan apakah tujuan ini telah
terlaksana.
Baradero, mary. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Hati. Penerbit buku
kedocteran egc. Jakarta.