DISTRIBUSI
1. Sebutkan organ (2) yang dapat menjadi organ reservoir obat dan
jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Beberapa obat diekskresi oleh kand. Empedu dalam bentuk aktif atau
sebagai konjugat maka terjadi dihidrolisa di usus halus dan di
reabsorbsi.
Ikatan protein obat yang berbeda dapat terjadi karena adanya tempat
ikatan yang tidak spesifik. Hal ini berakibat obat-obat dapat saling
mendesak secara kompetitif dari tempat ikatan. Obat yang terdesak
tergantung pada konsentrasi obat tersebut dan afinitas masing-masing
terhadap tempat ikatan yang tidak spesifik. Beberapa jenis obat sudah
dapat menjenuhkan tempat ikatan pada protein plasma dalam
konsentrasi plasma terapeutik.
METABOLISME
EKSKRESI
Banyak obat yang bersifat asam lemah atau basa lemah, akan berubah
derajat ionisasinya bila pH lingkungan diubah, hal ini sangat
mempengaruhi ekskresinya melalui ginjal. Suatu obat yang bersifat
basa akan diekskresikan lebih cepat dalam urin yang asam karena pH
yang rendah dalam tubuli akan meningkatkan ionisasi dan menghambat
reabsorbsi obat. Sementara itu obat yang bersifat asam akan
diekskresikan jauh lebih cepat jika urin diubah menjadi alkalis. (ion
trapping effect)
Ion trapping effect ini digunakan secara klinik yaitu dengan kondisi
suatu obat diuretika dikombinasikan dengan infus natrium bikarbonat
untuk meningkatkan pH urine. Dengan cara ini ekskresi obat-obat
tertentu berupa asam dapat dipercepat. Demikian juga pengasaman urin
dapat digunakan untuk meningkatkan ekskresi obat basa.
Enterohepatic Cycle
Dynamic reseptor
Regulasi reseptor
Regulation Homeostatis
Desentization
Down Regulation
Supersentizitation
UP Regulation
Sifat regulasi : Homolog dan Heterolog.