Pengajuan Judul
14 – 28 November 2017
Penentuan Judul
2 Desember 2017
Penentuan Pembimbing
Desember 2017
Bimbingan Proposal
Desember - Januari
Seminar Proposal
Desember - Januari
TATA CARA PENGAJUAN JUDUL
1. Mahasiswa wajib mengajukan 2 judul proposal dengan mengisi lembar pengajuan judul
dengan bidang kajian keilmuan yang berbeda. Bidang kajian keilmuan tersebut antara lain :
a. Kimia Farmasi/Mikrobiologi
b. Farmakologi/Biofarmasetika
c. Fitokimia/farmakognosi
d. Teknologi Sediaan Farmasi
e. Managemen Farmasi
2. Pengajuan 2 judul tersebut disertai Fotokopi KRS yang menunjukkan Matakuliah seminar
proposal telah diambil dan mini proposal. mini proposal yang terdiri atas :
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Metode Penelitian
d. Waktu Pelaksanaan Penelitian
e. Daftar Pustaka
3. Lembar pengajuan judul dan mini proposal dikumpulkan diruang Prodi Farmasi mulai
tanggal 14 – 28 November 2017.
4. Bagi yang terlambat mengajukan judul dianggap tidak memprogram Mata Kuliah Seminar
proposal dan dapat mengajukan lagi pada semester berikutnya.
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL
Nim : F.201601192
Kelas : G4NR2
*Dicentang
Contoh Mini proposal
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgetik ekstrak etanol herba
bandotan pada mencit yang dilakukan dengan metode induksi kimia dan metode induksi panas.
Mencit yang digunakan berjumlah 15 ekor, yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok I
diberi suspensi Natrium CMC 1% sebagai kontrol negatif. Kelompok II, III, dan IV sebagai
kelompok uji diberi suspensi esktrak etanol herba bandotan masing-masing 12 mg/20 g BB
mencit, 24 mg/20 g BB mencit dan 48 mg/20 g BB mencit dan kelompok V sebagai kontrol
positif digunakan asam mefenamat pada metode induksi kimia dan morfin sulfat untuk metode
induksi panas
I. PENDAHULUAN
Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Bandotan (Ageratum
conyzoides L.) suku Asteraceae yang merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah
Indonesia. Secara turun temurun tanaman ini digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit,
seperti demam, malaria, radang paru (pneumonia), peluruh haid, dan mengurangi rasa nyeri
(analgetik)(BanyuBening, 2007).
Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau
rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (Tan dkk.,1991). Nyeri merupakan mekanisme
melindungi tubuh terhadap gangguan dan kerusakan di jaringan seperti peradangan, infeksi jasad
renik dan kejang otot dengan pembebasan mediator nyeri (Guyton, 1994)
Penggunaan Obat analgetika di kalangan masyarakat tergolong cukup besar
(Anonim,2007), dengan melihat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan
obat – obat analgetika maka diperlukan satu alternatif yang lebih aman dalam hal ini penggunaan
obat tradisional.
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui efek analgetik
tanaman bandotan (Ageratum conyzoides L.) pada mencit (Mus musculus). Dari hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan pengobatan tradisional khususnya sebagai obat
analgetik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Obat analgetika dalam masyarakat. 7 maret 2007; ( diakses 2 Oktober 2009).
http://www.sumeks.co.id/index2.php?option=com content&do pdf=1&id=1918.
Banyu bening. Bandotan.18 Juli 2007; (diakses 2 Oktober 2009).
http://abumie.wordpress.com/2007/07/18/bandotan-ageratum- conyzoides-l/
Guyton.A.C.1994. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Ed. III. Ahli bahasa Dr. Petrus Andrianto.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 443.
Tan, H, T., Rahardja, K. 1991. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya. Ed. V.
Gramedia. Jakarta. 295.