Materi Bencana Modul 13 Dan 14
Materi Bencana Modul 13 Dan 14
Penanggulangan Bencana
Pembetukan sistem komando untuk bencana yang terjadi secara tiba-tiba biasanya
dilakukan setelah melalui empat tahap di bawah ini:
1) Informasi tentang kejadian awal bencana. Informasi ini bisa didapatkan dari
berbagai sumber,
2) Penugasan Tim Reaksi Cepat. Dari informasi tentang kejadian awal
bencana, kemudian Pemerintah atau instansi terkait biasanya langsung
menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk segera melakukan tugas
pengkajian ke lokasi bencana secara cepat dan tepat serta memberikan
dukungan dalam kegiatan tanggap darurat. Hasil kajian TRC akan menjadi
bahan masukan dan pertimbangan kepada Pemerintah atau instansi terkait
untuk menentukan langkah selanjutnya atau untuk menetapkan status atau
tingkat bencana.
3) Penetapan status atau tingkat bencana. Berdasarkan usulan sesuai point 2 di
atas, maka Pemerintah akan menetapkan status atau tingkat bencana. Pada
tahap ini juga terkadang Pemerintah akan menunjukkan atau menugaskan
seorang pejabat sebagai Komandan Tanggap Darurat Bencana sesuai
dengan status atau tingkat bencana (skala nasional atau skala daerah).
4) Pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana. Pemerintah dalam hal
ini Presiden / Gubernur / Bupati / Walikota akan mengeluarkan Surat
Keputusan pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana dan segera
mengaktifkannya. Mobilisasi semua sumber daya juga biasanya dilakukan
pada tahap ini.
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
1. Prabencana
Peringatan dini dilakukan untuk pengambilan tindakan cepat dan tepat dalam
rangka mengurangi resiko terkena bencana serta mempersiapkan tindakan tanggap
darurat
adalah:
antara lain:
a. Kesiapsiagaan
darurat meliputi:
3. Pasca bencana.
2. Pertolongan darurat;
3. Evakuasi korban
b. Pemulihan
kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana secara lebih
Menentukan status dan tingkatan keadaan darurat bencana sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Mengerahkan seluruh potensi/sumberdaya yang ada pada suatu daerah diwilayahnya
untuk mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Menjalin kerjasama dengan daerahh lain atau pihak lain guna mendukung
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Mengatur dan mengawasi penggunaan tekhnologi yang berpotensi sebagai sumber
ancaman yang berisiko menimbulkan bencana
Mencegah dan mengendalikan penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang
melebihi kemampuan alam pada wilayah kewenangannya.
Melakukan persiapan pra bencana, pengendalian atas pengumpulan dan penyaluran
bantuan berupa uang atau jasa yang diperuntukan untuk penanggulangan bencana di
wilayahnya, termasuk pemberian ijin pengumpulan sumbangan di wilayahnya.
Menyusun perencanaan, pedoman dan prosedur yang berkaitan dengan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di wilayahnya.