Hati memiliki ratusan fungsi sehingga menjadi salah satu organ terpenting dalam
tubuh manusia. Fungsi hati di antaranya adalah memproduksi cairan empedu yang
dapat membantu pencernaan lemak, menyimpan karbohidrat, memproduksi senyawa
yang penting dalam pembekuan darah, serta menghilangkan racun dari tubuh.
Manusia hanya memiliki satu buah hati. Organ ini memiliki daya tahan yang
sangat tangguh. Hati bahkan tetap bekerja meski mengalami kerusakan dan mampu
terus beregenerasi (memperbaiki diri) selama tidak mengalami kerusakan yang benar-
benar parah.
Salah satu infeksi serius yang dapat menyerang hati adalah hepatitis B yang
disebabkan oleh virus. Beberapa gejala hepatitis B antara lain:
Kehilangan nafsu makan.
Di Indonesia sendiri, hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 menunjukkan bahwa
prevalensi hepatitis B sebesar 9,4%. Hal ini berarti satu dari 10 penduduk Indonesia terinfeksi
Hepatitis B. Sayangnya, hanya satu dari lima penderita hepatitis B di Indonesia yang sadar
bahwa mereka mengidap penyakit ini.
Cara Penularan Hepatitis B
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan vagina.
Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV. Beberapa cara penularannya
adalah:
Kontak seksual, misalnya berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat pengaman.
Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi darah
penderita hepatitis B.
Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. Misalnya petugas kesehatan (paramedis)
yang sering berurusan dengan darah manusia.
Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit ini pada bayinya saat persalinan.
Virus hepatitis B umumnya tinggal dalam tubuh selama kira-kira 30-90 hari. Inilah yang
dikenal sebagai hepatitis B akut. Infeksi akut ini umumnya dialami orang dewasa. Jika
mengalami hepatitis B akut, sistem kekebalan tubuh Anda biasanya dapat melenyapkan virus
dari tubuh dan Anda akan sembuh dalam beberapa bulan.
Sedangkan hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih dari enam
bulan. Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Anak-anak yang
terinfeksi virus pada saat lahir berisiko empat sampai lima kali lebih besar untuk menderita
hepatitis B kronis dibanding anak-anak yang terinfeksi pada masa balita. Sementara untuk orang
dewasa, 20% dari mereka yang terpapar virus ini akan berujung pada diagnosis hepatitis B
kronis.
Penderita hepatitis B kronis bisa menularkan virus meski tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Sirosis adalah tahap terakhir dari hepatitis B kronis. Sirosis adalah kondisi organ hati yang telah
mengalami kerusakan berkelanjutan dan akhirnya membentuk jaringan luka atau parut. Jaringan
ini berbeda dari jaringan hati yang sehat. Dalam kondisi siroris, sel-sel hati telah berubah dan
jaringannya telah mengeras sehingga fungsi hati pun menurun secara drastis. Satu dari lima
penderita hepatitis B mengalami sirosis. Komplikasi ini membutuhkan sekitar 8-20 tahun untuk
berkembang. Diperkirakan sekitar 10 persen penderita sirosis akhirnya mengalami kanker hati.
Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat suntik.
Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit
ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk mencegah
penularan dari ibu ke bayi.
Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena hepatitis B di antaranya
adalah:
Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.
Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin pasangan Anda tidak
memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.
Kerusakan hati adalah risiko yang dimiliki oleh penderita hepatitis B kronis. Sebagian
besar dari mereka mengalami kerusakan hati yang sangat kecil. Tetapi ada juga penderita
hepatitis B kronis yang akhirnya menderita sirosis dan terkadang kanker hati.
Karena itu, vaksinasi sangat penting sebagai langkah pencegahan. Terutama jika Anda termasuk
dalam salah satu kategori orang yang berisiko tinggi terkena hepatitis B.
Anda tidak dapat terinfeksi virus hepatitis B melalui:
batuk
berpelukan
gigitan/sengatan serangga
penggunaan bersama kamar mandi dan fasilitas toilet
penggunaan bersama peralatan memasak dan peralatan makan
kolam renang