Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Biologi

URINALISA

Disusun Oleh :

- Argo Hernito
- Galih Nanda Putra
- M. Gillby Al-hakim

Kelas : XI. IPA

SMA MUTIARA BARU

2014/2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin
`disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Dalam test uji urin ini, kita dapat mengetahui kandungan yang terdapat pada
urin. Kita juga dapat mengetahui zat-zat yang tidak diperlukan dalam urine.

B. Tujuan praktikum
- Untuk mengetahui pH didalam urine.
- Untuk mengetahui glukosa didalam urine.
- Untuk mengetahui protein didalam urine.
- Untuk mengetahui amino didalam urine.

C. Rumusan masalah
Apakah urine memliki kandungan glikosa, protein, dan amino?
Berapakah pH yang terdapat pada urine?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Urine adalah zat buangan sisa metabolime zat-zat yang terkandung di dalam
urine yaitu: ureum,kreatin, asam urat, natrium klorida. Setiap menitnya seperempat
darah yang di pompakan oleh jantung kurang lebih sebanyak 1,2 liter, darah mengalir
ke ginjal dan mengalami proses-proses filtrasi dalam ginjal. Urine yang di hasilkan
tubuh yang sehat adalah steril pada kasus seseorang yang terdesak berada di padang
pasir yang panas tanpa air maka, urine dapat di gunakan sebagai pengganti air minum.

Dalam situai tertentu urine dapat di gunakan sebagai cairan anti


septik.urine terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metebolisme
yang tidak berguna namun demikian, pembentukan urine sangat di pengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya: jumlah air yang diminum, semakin banyak air yang di
minum jumlah urine semakin banyak, hal ini dapat kita lihat pada tubuh kita seniri.
Apabila banyak air yang di minum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit,
sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan urine akan terlihat bening dan
encer.
Sebaliknya apabila sedikit air yang di minum, akibatnya
penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga pembuangan air sedikit dan
urine berwarna lebih kuning.

BAB III
METODOLOGI PENILITIAN

A. Waktu dan tanggal


Praktikum ini dilaksanakan pada :
- Hari : Senin
- Tanggal : 18 February 2014
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi 5 buah
b. Rak tabung reaksi 1 buah
c. Gelas kimia 100 mL 1 buah
d. Pipet tetes 2 buah
e. Pemanas spiritus 1 buah
f. Penjepit kayu 1 buah
2. Bahan
a. Sampel urine
b. Air untuk pengenceran
c. Indicator universal
d. Reagen: benedict, biuret
e. Asam asetat 6% (cuka)
f. Korek api

C. Cara kerja
Percobaan I – Uji pH
1. Siapkan urin 1 mL hingga 2 mL dalam tabung reaksi.
2. Masukan kertas indicator universal kedalam urin. Amati perubahan yang
terjadi.
3. Cocokkan warna dengan standar pH, kemudian catat pH dan artinya

Percobaan II – Uji Glukosa


1. Sediakan 2 mL urin dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes benedict, lalu kocok dan amati perubahannya.
3. Panaskan campuran tersebut, lalu dinginkan.
4. Amati perubahan yang terjadi dan tuliskan di table pengamatan.

Percobaan III – Uji Protein dengan Biuret


1. Masukkan 2 mL urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes biuret, biarkan kira-kira 5 menit.
3. Amati perubahan yang terjadi dan tuliskan di table pengamatan

Percobaan IV – Uji Protein dengan Asam Asetat 6%


1. Masukkan 5 mL urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes asam asetat 6%.
3. Panaskan di atas api dengan 1/3 bagian urin dalam posisi miring selama 1-2
menit.
4. Amati perubahan yang terjadi dan tuliskan table pengamatan.

Percobaan V – Uji Amonia


1. Siapkan 2 mL urin dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Jepitlah dengan penjepit tabung reaksi, panaskan dengan lampu spritus.
3. Cium bau yang keluar (jangan terlalu dekat, cukup dengan mengibas-
ngibaskan udara di atas tabung reaksi). Catat hasil pengamatan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Urinalisa

No Bahan Penguji Warna Urin Sebelum Warna Urin Sesudah Kesimpulan


1 pH indicator Kuning Kuning Kadar pH normal.
2 Benedict Kuning Kebiruan Kuning Kehijauan Negatif Glukosa.
3 Biuret Kuning Kebiruan Kuning Kebiruan Mengandung sedikit protein.
4 Asam Asetat Kuning Jernih Kuning Gelap Negatif protein
5 Kandungan Amonia Kuning Pekat Kuning Jernih Mengandung amonia.

B. Pembahasan
Sistem eksresi merupakan sistem yang membuang limbah metabolisme dan
merespons terhadap tingkat keseimbangan cairan tubuh dengan cara mengeksresikan
ion-ion tertentu sesuai kebutuhan dan mengeluarkan sebagian dari sisa metabolisme
yang tidak terpakai lagi oleh tubuh dalam bentuk yang bermacam-macam, baik itu
berupa lewat urine yang di didalamnya terkandung berbagai macam kandungan
mineral, glukosa, dan zat lain yang tidak diperlukan tubuh.
Pratikulum kali ini adalah untuk mengetahui kadar protein, glukosa dan
amonia yang terkandung pada urin. Pada hasil percobaan di atas, menunjukan
sedikitnya kandungan protein, tidak mengandung glukosa dan mengandung amonia.
Pemeriksaan urin juga menunjukkan kadar pH urin normal, menunjukkan angka 7
pada idikator pH.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang kami lakukan maka kami mengambil kesimpulan
bahwa urine dapat kita gunakan sebagai indikator, apakah ginjal kita dapat berfungsi
dengan baik atau ginjal kita sedang mengalami kerusakan. Adri hasil uji urine yang
kami lakukan, semua urine sedang dalam keadaan netral, sehingga dapat kita
simpulkan bahwa semua ginjal dari teman-teman yang telah diuji berfungsi sebagai
mana mestinya.

B. Saran
Untuk melakukan praktikum ini, kita harus melakukannya lebih dari satu kali,
atau banyak menggunakan sampel agar tahu perbandingannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Urin
http://abdulmalikf24.blogspot.com/2013/04/uji-urin.html

Anda mungkin juga menyukai