Anda di halaman 1dari 2

SOAL UAS SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

KELOMPOK 4 KLB DIFTERI_MRS EKSTENSI 2016:

2016717003 Triani Kholilatun Romsi


2016717010 Mubshiroh
2016717016 Nurhalimah Zakiyah
2016717034 Andy Putra Sianipar
2016717045 Masuti
2016717053 Novita Putri Evayanti

1. Data Kementerian Kesehatan Menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95
Kabupaten/Kota dari 20 Provinsi melaporkan kasus Difteri. Sampai saat ini jumlah kasus
Difteri Januari 2017 – November 2017 dari 20 Provinsi berjumlah 590 kasus. Sepanjang
Desember 2017 ini, terdapat 6 orang telah meninggal. Jumlah kematian pada kasus Difteri
meningkat menjadi 38 dari 32 kasus selama Januari – November 2017. Data tersebut
mempunyai korelasi dengan Profil Kesehatan Indonesia yang mencatat angka kasus Difteri
terus Mengalami Kenaikan, tercatat pada tahun 2015 kasus Difteri berjumlah 252 kasus dan
jumlah kasus yang meninggal sebanyak 5 kasus. Di tahun 2016, tercatat 415 kasus Difteri
dan sebanyak 24 kasus yang meninggal (CFR sebesar 5,8 %). Laporan Kasus Difteri ini
termasuk kedalam kriteria …
a. Wabah
b. KLB
c. Endemik
d. Pandemik
e. Epidemik

2. Data Kementerian Kesehatan Menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95
Kabupaten/Kota dari 20 Provinsi melaporkan kasus Difteri. Sampai saat ini jumlah kasus
Difteri Januari 2017 – November 2017 dari 20 Provinsi berjumlah 590 kasus. Sepanjang
Desember 2017 ini, terdapat 6 orang telah meninggal. Jumlah kematian pada kasus Difteri
meningkat menjadi 38 kasus dari 32 kasus selama Januari 2017 – November 2017. Laporan
kasus Difteri ini, maka dapat diketahui CFR kasus Difteri tahun 2017 tersebut sebesar …
a. 1,53 %
b. 1,64 %
c. 6,44 %
d. 5,44 %
e. 6,34 %
Jumlah Kematian yang Disebabkan oleh Penyakit Tertentu pada Periode Waktu Tertentu (38 kasus)
CFR Difteri tahun 2017 = × 100 = 𝟔, 𝟒𝟒 %
Jumlah Kasus dari Penyakit Tersebut (590 kasus)
3. Hampir diseluruh wilayah KLB difteri mobilitas penduduk sangat mudah baik antara
kabupaten, antar kecamatan dan antar desa. Jakarta merupakan daerah ibu kota yang
mobilitas penduduknya sangat tinggi dari dan ke provinsi lainnya baik melalui darat maupun
udara dan laut. Hal ini merupakan faktor risiko penularan penyakit difteri yang disebabkan
oleh...
a. Manajemen rantai vaksin
b. Akumulasi kelompok rentan yang tidak mendapat imunisasi
c. Mobilisasi penduduk
d. Kepadatan penduduk
e. Insiden penyakit
4. Salah satu penanggulangan yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan atas kejadian
kasus KLB Difteri yang terjadi adalah dengan ORI (Outbreak Response Immunization) yang
diselenggarakan di 19 provinsi di wilayah outbreak pada tahun 2017. Apa yang dimaksud
dengan ORI?
a. Pemberian imunisasi untuk segala usia di tempat terjadinya outbreak.
b. Pemberian imunisasi ulang pada keluarga pasien difteri.
c. Pemberian 5 imunisasi wajib untuk balita di wilayah outbreak.
d. Pemberian ulang imunisasi setelah mendapat laporan KLB untuk mencapai kekebalan
individu dan komunitas sebesar 90%-99%.
e. Pemberian imunisasi ulang DPT/DT/Td kepada semua anak berumur 2-6 bulan.

5. Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel,
demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang
cepat, pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
Dari gejala gejala tersebut diatas termasuk kedalam penyakit?
a. Hipertensi
b. Difteri
c. Diare
d. Jantung
e. Diabetes

Anda mungkin juga menyukai