1. Furosemida merupakan diuretik turunan sulfonamida yang praktis tidak larut dalam
air dan pernah dilaporkan mempunyai ketersediaan hayati yang kurang baik. Penelitan
terbaru menggunakan dipersi padat, jelaskan bagaimana metode dispersi padat dapat
memodifikasi karakteristik pelarutan furosemida ?
A. Didispersikan kedalam suatu matrik yang mudah larut sehingga akan mengurangi
ukuran partikel dan memungkinkan terjadinya kompleksasi dan terbentuknya
polimorfi yang lebih mudah larut.
B. Diturunkan tegangan permukaan sehingga dapat menyatu sempurna dengan
pelarut
C. Di percepat energi kinetiknya agar molekul saling bertumbukan dan saling
berikatan sempurna dan didapat kelarutan yang sesuai
D. D.di turunkan tegangan antar muka agar kelarutan dapat menyatu sempurna
E. Di kempa dengan berulang dan kuat agar didapat ukuran partikel yang sama dan
mudah larut
2. Apa saja parameter yang harus ada dalam membandingkan masing-masing formula
sediaan obat ?
A. luas daerah diatas kurva, kadar lembah obat dalam darah dan waktu untuk
mencapai kadar puncak obat dalam darah
B. luas daerah diatas kurva , kadar puncak obat dalam darah dan waktu untuk
mencapai kadar lembah obat dalam darah
C. luas daerah dibawah kurva ,kadar puncak obat dalam darah , dan waktu untuk
mencapai kadar puncak obat dalam darah
D. luas daerah dibawah kurva , kadar puncak obat dalam darah dan waktu untuk
mencapai kadar lembah obat dalam darah
E. luas daerah diatas kurva , kadar puncak obat dalam darah dan waktu untuk
mencapai kadar puncak obat dalam darah
3. bagaimana suatu zat dapat dikatakan suatu zat menunjukan peristiwa polimorfisme ?
4. Mengapa laju disolusi dapat dikatakan mempengaruhi onset, intensitas dan lama
respon serta kontrol bioavaibilitas obat tersebut keseluhan dari bentuk sediaannya?
A. Karena Proses disolusi bergantung pada kemampuan partikel untuk dapat
menghambat membran semi permeabel.
B. Karena Proses disolusi bergantung tingkat besarnya energi kinetik dari suatu
molekul
C. Karena Proses disolusi bergantung pada suhu yang meningkat semakin tinggi
D. Karena Proses disolusi bergantung pada kemampuan partikel untuk dapat melalui
membran untuk diabsorpsi
E. Karena Proses disolusi bergantung pada kemampuan partikel untuk memperkecil
tegangan permukaan
5. Kaptopril mempunyai waktu paruh biologis satu sampai tiga jam dengan dosis sekali
pakai 12,5-25 mg dua sampai tiga kali sehari, dosis maksimum 150 mg sehari.
Kaptopril mudah Larut dalam air dan mudah teroksidasi pada pH usus, kaptopril
termasuk dalam bcs kelas?
A. A.1
B. B.2
C. C.3
D. D.4
E. E.semua salah
6. Kaptopril memiliki waktu paruh yang singkat sehingga cocok untuk dibuat sediaan..
A. .tablet lepas lambat
B. .suspensi
C. .tablet
D. .kapsul
E. .pulveres