PENDAHULUAN
1
2
PT. PUSRI telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha.
Perubahan pertama berdasarkan Pengaturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 1964
yang mengubah statusnya dari PerseroanTerbatas (PT) menjadi Perusahaan
Negara (PN). Perubahan kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.
20 Tahun 1969 dan dengan akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan
Januari 1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT).
Dari aspek permodalan PT. PUSRI juga mengalami perubahan seiring
perkembangan industri pupuk di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 28 tanggal 7 Agustus 1977 ditetapkan bahwa seluruh saham pemerintah pada
industri pupuk PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT.
PupukKalimantan Timur Tbk,dan PT. Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290
juta diahlikan kepemilikannya kepada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Struktur modal PT. PUSRI diperkuat lagi dengan adanya pengalihan
saham pemerintahdi PT. Mega Eltra kepada PT. PUSRI serta tambahan modal
disetor dari hasil rekapitulasi laba dari PT. Pupuk Kaltim Tbk.
Pabrikpertama yang dibangun PT. PUSRI adalah PUSRI-I yang
diresmikan pada tanggal 4 November 1960 dengankapasitassebesar 180
ammonia/hari dan 300 ton urea/hari. Produksiperdana PUSRI-I pada tanggal 16
Oktober 1963.
Perluasanpabrik PT. PUSRI mulaidirencanakan pada tahun 1965
melaluipenandatangananperjanjiankerjasama antara DepartemenPerindustrian dan
PerusahaanToyoEngineeringCorpdariJepang. Namun rencana tersebut menemui
kegagalan akibat terjadi pemberontakan G30S/PKI. Pada tahun 1968 kembali
dilakukan perencanaan pembangunan dengan diadakannya studi kelayakan
bersama Jhon Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat. Pada tahun 1972
mulai didirikan pabrik PUSRI-II dengan kapasitas terpasang 660 ton
ammonia/hari dan 1150 ton urea/hari dan pembangunan selesai pada tahun 1974.
Pendirian pabrik tersebut dikerjakan oleh kontraktor M. W Kellog Overseas Corp
dari Jepang. Pada tahun 1992 dilakukan optimalisasi terhadap kapasitas pabrik
PUSRI-II menjadi 570.000 ton urea/tahun karena kebutuhan akan pupuk di
3
Indonesia meningkat dengan pesat, maka pada waktu yang relatif bersamaan
dibangun pabrik PUSRI-III dan PUSRI-IV.
Pabrik PUSRI-III dibangun pada tanggal 21 Mei 1975 dengan kapasitas
1000 ton ammonia/hari dengan menggunakan proses Kellog dan kapasitas
produksi urea 1725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun dengan proses Mitsul Toatsu
Total Recycle (MTTR) C-Improved. Pembangunan pabrik PUSRI-III dikerjakan
oleh Kellog Oveseas dan Enginnering Corp. Lima bulan setelah pembangunan
pabrik PUSRI-III, pabrik PUSRI-IV mulai didirikan dengan kapasitas terpasang
dan proses yang sama.
Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dinilai
tidak efisiensi lagi, sebagai penggantinya didirikan pabrik PUSRI-IB pada tahun
1995 dengan kapasitas terpasang 446.000 ammonia/tahun dengan menggunakan
proses Kellog dan 570.000 ton urea/hari dengan menggunakan proses Advenced
Process For Cost and Energy Saving (ACES) dari TEC. Konstruksi pabrik ini
dikerjakan oleh PT. Rekayasa Industri (Indonesia).
Adanya tuntutan efisien produksi dan penghematan bahan baku membuat
PT. PUSRI melakukan proyek optimalisasi proses yang diberi nama Ammonia
Optimization Project (AOP) pada tahun 1992 dan melakukan kerjasama dengan
Imperial Chemical Industry (ICI), melalui proyek ini kapasitas produksi dapat
ditingkatkan dengan penghematan pemakaian gas alam sebesar 10%. Proses
optimalisasi dan modifikasi telah membuat PT. PUSRI mampu memproduksi total
2.280.000 ton urea/tahun dan 1.149.000 ton ammonia/tahun.
Perkembangan pabrik PT. Pupuk Sriwidjaja dapat dilihat pada Tabel 1.1.
4
urea/tahun
urea/tahun
1. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini berdekatan dengan wilayah kilang
gas dan minyak Pertamina Sumbagsel, sehingga penyaluran gas alam sebagai
bahan baku pembuatan pupuk dari Pertamina Sumbagsel ke PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang menjadi lebih mudah dan jumlah gas alam lebih
terjamin.
2. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan sungai Musi
ini menyebabkan kuantitas suplai air sebagai bahan baku pembuatan steam
dan keperluan utilitas lainnya terjamin sepanjang tahun. Sungai Musi juga
merupakan jalur sarana transportasi untuk pengangkutan bahan baku maupun
hasil pabrik yang baik.
3. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini memungkinkan untuk diadakan
perluasan pabrik.
4. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja ini kondusif dan nyaman sebagai kawasan
industri, karena tidak terletak di pusat kota namun jarak menuju pusat kota
masih terjangkau.
5. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja dekat dengan ibukota Provinsi mempermudah
perolehan sumber daya manusia pekerja dan kemudahan pengurusan
administrasi pemerintah.
8
Keterangan:
g. Foreman
Foreman atau kepala regu bertugas untuk mengkoordinir regu yang sedang
bertugas pada shift kerja tertentu dan membantu kinerja seorang Senior
Foreman.
h. Koordinator Operator
Koordiantor Operator bertugas untuk mengkoordinir operator yang bertugas
dilapangan. Koordinator operator bertanggung jawab kepada Senior Foreman.
i. Operator Senior
Operator Senior bertugas untuk melaksanakan suatu kontrol operasi pada
pabrik yang berada dikontrol panel dan bertanggung jawab kepada Senior
Foreman.
j. Operator Lapangan
Operator lapangan bertugas untuk mengoperasikan peralatan yang ada di
dilapangan pabrik sesuai instruksi dari operator kontrol panel dan bertanggung
jawab kepada Senior Foreman.
2. Divisi Pemeliharaan
Divisi pemeliharaan bertugas memelihara dalam memperbaiki alat-alat
pabrik yang berhubungan dengan operasi pabrik. Divisi pemeliharaan dipimpin
oleh seorang General Manager Pemeliharaan, yang membawahi Manager
pemeliharaan mekanikal, Manager pemeliharaan listrik dan instrument, Manager
perbengkelan, Manager jaminan dan pengendalian kualitas, dan Manager
perencanaan dan pengendalian Turn Around.
3. Divisi Pengendalian Pabrik Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Divisi pengendalian pabrik keselamatan kerja dan lingkungan bertugas
membantu divisi operasi dalam hal pengamatan operasi, persiapan dan
pengendalian mutu bahan baku serta bahan pendukung, perhitungan produksi,
evaluasi kondisi operasi serta studi untuk melakukan modifikasi pabrik dan
peningkatan efisiensi. Departemen pengendalian pabrik keselamatan kerja dan
lingkungan, membawahi 3 divisi yaitu:
15
b. Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengawasi
mutu bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu:
1. Bagian Laboratorium Kimia Analisis, membawahi:
a) Seksi Analisis Instrument
b) Seksi Laboratorium Pengujian Mutu
c) Seksi Laboratorium Pengujian dan standar.
2. Bagian Laboratorium Kontrol Produksi, membawahi:
a) Seksi shift Laboratorium Kontrol Produksi I membawahi Laboratorium
Kontrol Pusri IB dan II
b) Laboratorium Pusri II membawahi Laboratorium Kontrol Pusri III dan IV
c) Bagian Laboratorium Penunjang Sarana, membawahi:
1. Seksi Penyelidikan dan Distribusi Sarana
2. Seksi Laboratorium Kalibrasi
3. Seksi Laboratorium Harian Alat dan Instrumen.
16
2. Superintendent Ammonia
3. Superintendent Utilitas.
Setiap superintendent dibantu oleh Assistant Superintendent yang membawahi
langsung:
1. Senior Foreman
2. Kepala Regu/Foreman
3. Koordinator Lapangan
4. Operator senior (panel)
5. Operator lapangan.
Serta seorang Senior foreman, bertugas sebagai pengkoordinir kegiatan di
lapangan antara unit kerja pabrik dan shift, mengawasi kerja operator untuk setiap
shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja
diluar day shift.Operator yang mengoperasikan pabrik terdiri dari operator senior,
yang bertugas di control panel room, dan operator lapangan. Operator-operator
tersebut bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang
kepala seksi shift, dengan pembagian kerja sebagai berikut:
a. Day shift : 07.00 – 15.00
b. Swing shift : 15.00 – 23.00
c. Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang mana
3 regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.Selain operator dan karyawan
lapangan yang jadwal kerjanya dibagi per shiftkarena membutuhkan waktu 24
jam, terdapat pula karyawan non shift (pegawai administrasi) dan jabatan
setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja:
1. Hari Senin-Kamis : 07.30-16.30 diselingi istirahat pukul 12.00-13.00.
2. Hari Jumat : 07.30-17.00 diselingi istirahat pukul 11.30-13.00.
3. Hari Sabtu dan Minggu libur.
Sumber: PT. PUSRI (Persero), 2017
Gambar 1.3Bagan Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja
18
19
Gudang
Lini II
Produsen Pupuk
Gudang Koperasi/KU
PT. PUSRI Lini III D Penyalur
PT Pupuk Kujang
PT Pupuk Iskandar Muda
(PIM) UPP (Unit
PT Petrokimia Gresik Pengantong Pengecer
PT Pupuk Kalimantan an Pupuk)
Timur
Peta
PupukKantong ni
Pupuk curah
Importir
pupuk yang Gudang Gudang KUD/Koperasi
Pengecer Petani
ditunjuk Lini II Lini III Penyalur
pemerintah