Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris, yang menaruh perhatian


besar terhadap perkembangan sektor pertanian.Salah satu cara yang dilakukan
untuk mendukung peningkatan produk hasil pertanian adalah dengan penyediaan
pupuk. Seiring dengan perkembangan sektor pertanian, kebutuhan pupuk di
Indonesia juga semakin meningkat. Sebagai solusi dari peningkatan kebutuhan
pupuk nasional, pemerintah membangun pabrik pupuk khususnya pabrik urea
untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri.
PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang lebih dikenal sebagai PT. PUSRI
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang
produksi dan pemasaran pupuk. PT. PUSRI resmi didirikan berdasarkan akte
nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1960.PT. Pupuk Sriwidjaja
memiliki kantor pusat dan pusat produksi berkedudukan di Palembang, Sumatera
Selatan. Nama “PT. Pupuk Sriwidjaja” merupakan gagasan Prof. Ir. Otong
Kosasih dan Ir. Rachman Subandi. Nama Sriwidjaja diambil sebagai nama
perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina, pada abad ke tujuh Masehi.
PT. PUSRI yang memiliki Kantor Pusat dan Pusat Produksi yang
berkedudukan di Palembang Sumatera Selatan merupakan produsen pupuk urea
pertama di Indonesia. Sriwidjaja sebenarnya diambil dari nama sebuah kerajaan
Sriwidjaja yang dahulu sangat terkenal armada lautnya, kerajaan ini terletak di
Sumatera Selatan. Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan khususnya Palembang
sebagai lokasi pabrik didasarkan pada ketersediaan bahan baku berupa gas alam
dan letak kota Palembang di tepian Sungai Musi yang debit airnya tinggi.

1
2

PT. PUSRI telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha.
Perubahan pertama berdasarkan Pengaturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 1964
yang mengubah statusnya dari PerseroanTerbatas (PT) menjadi Perusahaan
Negara (PN). Perubahan kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.
20 Tahun 1969 dan dengan akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan
Januari 1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT).
Dari aspek permodalan PT. PUSRI juga mengalami perubahan seiring
perkembangan industri pupuk di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 28 tanggal 7 Agustus 1977 ditetapkan bahwa seluruh saham pemerintah pada
industri pupuk PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT.
PupukKalimantan Timur Tbk,dan PT. Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290
juta diahlikan kepemilikannya kepada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Struktur modal PT. PUSRI diperkuat lagi dengan adanya pengalihan
saham pemerintahdi PT. Mega Eltra kepada PT. PUSRI serta tambahan modal
disetor dari hasil rekapitulasi laba dari PT. Pupuk Kaltim Tbk.
Pabrikpertama yang dibangun PT. PUSRI adalah PUSRI-I yang
diresmikan pada tanggal 4 November 1960 dengankapasitassebesar 180
ammonia/hari dan 300 ton urea/hari. Produksiperdana PUSRI-I pada tanggal 16
Oktober 1963.
Perluasanpabrik PT. PUSRI mulaidirencanakan pada tahun 1965
melaluipenandatangananperjanjiankerjasama antara DepartemenPerindustrian dan
PerusahaanToyoEngineeringCorpdariJepang. Namun rencana tersebut menemui
kegagalan akibat terjadi pemberontakan G30S/PKI. Pada tahun 1968 kembali
dilakukan perencanaan pembangunan dengan diadakannya studi kelayakan
bersama Jhon Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat. Pada tahun 1972
mulai didirikan pabrik PUSRI-II dengan kapasitas terpasang 660 ton
ammonia/hari dan 1150 ton urea/hari dan pembangunan selesai pada tahun 1974.
Pendirian pabrik tersebut dikerjakan oleh kontraktor M. W Kellog Overseas Corp
dari Jepang. Pada tahun 1992 dilakukan optimalisasi terhadap kapasitas pabrik
PUSRI-II menjadi 570.000 ton urea/tahun karena kebutuhan akan pupuk di
3

Indonesia meningkat dengan pesat, maka pada waktu yang relatif bersamaan
dibangun pabrik PUSRI-III dan PUSRI-IV.
Pabrik PUSRI-III dibangun pada tanggal 21 Mei 1975 dengan kapasitas
1000 ton ammonia/hari dengan menggunakan proses Kellog dan kapasitas
produksi urea 1725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun dengan proses Mitsul Toatsu
Total Recycle (MTTR) C-Improved. Pembangunan pabrik PUSRI-III dikerjakan
oleh Kellog Oveseas dan Enginnering Corp. Lima bulan setelah pembangunan
pabrik PUSRI-III, pabrik PUSRI-IV mulai didirikan dengan kapasitas terpasang
dan proses yang sama.
Pada tahun 1985 pabrik PUSRI I dihentikan operasinya karena dinilai
tidak efisiensi lagi, sebagai penggantinya didirikan pabrik PUSRI-IB pada tahun
1995 dengan kapasitas terpasang 446.000 ammonia/tahun dengan menggunakan
proses Kellog dan 570.000 ton urea/hari dengan menggunakan proses Advenced
Process For Cost and Energy Saving (ACES) dari TEC. Konstruksi pabrik ini
dikerjakan oleh PT. Rekayasa Industri (Indonesia).
Adanya tuntutan efisien produksi dan penghematan bahan baku membuat
PT. PUSRI melakukan proyek optimalisasi proses yang diberi nama Ammonia
Optimization Project (AOP) pada tahun 1992 dan melakukan kerjasama dengan
Imperial Chemical Industry (ICI), melalui proyek ini kapasitas produksi dapat
ditingkatkan dengan penghematan pemakaian gas alam sebesar 10%. Proses
optimalisasi dan modifikasi telah membuat PT. PUSRI mampu memproduksi total
2.280.000 ton urea/tahun dan 1.149.000 ton ammonia/tahun.
Perkembangan pabrik PT. Pupuk Sriwidjaja dapat dilihat pada Tabel 1.1.
4

Tabel 1.1Data Perkembangan Pabrik PT. Pupuk Sriwidjaja


Pabrik Tahun Mulai Licensor Proses Kapasitas Terpasang Pelaksanaan
Operasi Konstruksi

PUSRI-II 1974 Kellog MTC Total - 218.000 ton Kellog


Recycle C. ammonia/tahun Overseas
Improved - 570.000 ton Corp. (AS)
urea/tahun

Kellog MTC Total - 330.000 ton Kellog


PUSRI-III 1976
Recycle C. ammonia/tahun Overseas

Improved - 570.000 ton Corp. (AS)

urea/tahun

Kellog MTC Total - 330.000 ton Kellog


PUSRI-IV 1977
Recycle C. ammonia/tahun Overseas

Improved - 570.000 ton Corp. (AS)

urea/tahun

Kellog ACES of PT. Rekayasa


- 446.000 ton
PUSRI-IB 1995 Industri
Toyo Engineering ammonia/tahun
Corporation (Indonesia)
- 570.000 ton
- urea/tahun

PUSRI-IIB 2016 KBR-Purrifier Konsorsium


- 2.000 metrik ton
ACES 21of Toyo PT. Rekayasa
ammonia/tahun
Engineering Industri-Toyo
- 2.750 metrik ton
Corporation Engineering
urea/hari
Coporation

Sumber: PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO), 2017


5

PT. Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah menjadi perusahaan induk


(holding company) PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero), berdasarkan PP No.28/1997.
Sejak pemerintah Indonesia mengalihkan seluruh sahamnya yang ditempatkan di
industri pupuk dalam negeri dan di PT. Mega Eltra kepada PUSRI, melalui
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun 1998,
maka PUSRI, yang berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi
Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak
perusahaan termasuk anak perusahaan penyertaan langsung yaitu PT. Rekayasa
Industri, masing-masing perusahaan bergerak dalam bidangusaha :
1. PT. Petrokimia Gresik yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur.
Memproduksi dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18, Phonska,
DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik.
2. PT. Pupuk Kujang, yang berkedudukan di Cikampek, Jawa Barat.
Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
3. PT. Pupuk Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan
Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia
lainnya.
4. PT. Pupuk Iskandar Muda, yang berkedudukan di Lhokseumawe, Nangroe
Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dan industri
kimia lainnya.
5. PT. Rekayasa Industri, yang berkedudukan di Jakarta, Bergerak dalam
penyediaan Jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC) guna
membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia,
pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-hydro,
diesel).
6. PT. Mega Eltra, yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha
utamanya adalah Perdagangan Umum.

Dalam sejarah perkembangannya, PT. Pupuk Sriwidjaja mendapat


berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dalam laporan ini hanya
6

dicantumkan penghargaan-penghargaan yang berhubungan dengan kinerja pabrik


dan keselamatan kerja di PT. Pupuk Sriwidjaja.
Beberapa penghargaan tersebut diantaranya adalah:
1. Upakarti sebagai Pembina Industri Kecil dari Presiden RI (1988)
2. Upakarti sebagai Pembina Industri Kecil dari Presiden RI (1988)
3. Piagam sebagai salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar dari Menteri
Keuangan RI (1988)
4. Highest Safety Performance dari British Safety Council (1989)
5. Piagam sebagai Perusahaan Teladan dalam Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tingkat nasional dari Menteri Tenaga Kerja (1991)
6. Piagam Zero Accident dari Menteri Tenaga Kerja (1991)
7. Penghargaan Sahwali (Sahwali Award) dari Indonesian Environmental
Management and Information Centre (1991)
8. Satya Lencana Pembangunan dalam Pembinaan Koperasi Mandiri dari Wakil
Presiden RI (1992)
9. Sword of Honour dari British Safety Council (1993)
10. Piagam Zero Accident dari Menteri Tenaga Kerja (1994)
11. Penghargaan ISO-25 dalam bidang Akreditasi Laboratorium atas Analisa
Pengujian Mutu Produk Ammonia dan Urea dari National Association of
Testing Authorities (NATA) Australia
12. Penghargaan ISO-14001 untuk keselamatan lingkungan (2000)
13. Penghargaan ISO-9002 untuk kualitas produk (2001)

1.2Lokasi dan Tata Letak Pabrik

1.2.1 Lokasi Pabrik

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di kota Palembang, ibukota


Provinsi Sumatra Selatan. Berlokasi kurang lebih 7 km dari pusat kota dan tepat
di tepi sungai Musi. Sungai Musi adalah sungai terbesar yang melewati kota
Palembang. Pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari Gas Bell
&Associates (AS). Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan berikut :
7

1. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini berdekatan dengan wilayah kilang
gas dan minyak Pertamina Sumbagsel, sehingga penyaluran gas alam sebagai
bahan baku pembuatan pupuk dari Pertamina Sumbagsel ke PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang menjadi lebih mudah dan jumlah gas alam lebih
terjamin.
2. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan sungai Musi
ini menyebabkan kuantitas suplai air sebagai bahan baku pembuatan steam
dan keperluan utilitas lainnya terjamin sepanjang tahun. Sungai Musi juga
merupakan jalur sarana transportasi untuk pengangkutan bahan baku maupun
hasil pabrik yang baik.
3. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini memungkinkan untuk diadakan
perluasan pabrik.
4. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja ini kondusif dan nyaman sebagai kawasan
industri, karena tidak terletak di pusat kota namun jarak menuju pusat kota
masih terjangkau.
5. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja dekat dengan ibukota Provinsi mempermudah
perolehan sumber daya manusia pekerja dan kemudahan pengurusan
administrasi pemerintah.
8

Gambar1.1Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


9

1.2.2 Tata Letak Pabrik

Kompleks perindustrian PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di


tepi sungai Musi Jl. Mayor Zen. PT. PUSRI memiliki luas area total 500 ha. Pada
bagian depan kompleks industri terdapat gedung kantor pusat. Kantor pusat
merupakan kantor staf direksi dan administrasi umum PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Di dalam kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang jugaterdapat
fasilitas pendukung berupa kompleks perumahan karyawan yang dilengkapi
denganrumah sakit, fasilitas olah raga, gedung pertemuan, perpustakaan umum,
rumah makan, dan masjid. Terdapat juga penginapan yang diperuntukkan bagi
tamu PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengandua


buah gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan. Empat
buah pabrik terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki
penyimpanan amonia. Daerah pengantongan dan gudang terletak dipinggiran
sungai Musi. Peletakan gudang dan daerah pengantongan ke arah dermaga
bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar muat di pelabuhan menjadi lebih
mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan bongkar muat,
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi.

Gambar Tata LetakKompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


dapatdilihatpadagambar1.2.
10

Gambar 1.2 Tata Letak Kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


11

Keterangan:

A. Pos satpam M. DinasKesehatan K3


B. Kantor utama N. Main Lab
C. Lapangan O. Amoniakstorage
D. Perumahan P. Kantor
E. Gedung serba guna Q. Wisma
F. Diklat R. LapanganOlahraga
G. Sekolah S. PerluasanPabrik
H. Kolam T. Gedung
I. Masjid U. Dermaga
J. Rumah makan V. PPU
K. Parkir W. RumahSakit
L. Teknik Produksi V. Wisma
1.Primary reformer 14. Seksi purifikasi
2. Secondaty reformer 15.Prilling Tower
3. Stripper 16. Seksi sintesis urea
4. Absorber 17. Pembangkit listrik
5. Metanator 18. Package boiler
6. HTSC dan LTSC 19. Waste heat boiler
7. ARU 20.Kantorpusat kontrol
8. HRU, PGRU 21. Cooling tower
9. Molecular sieve 22. GMS
10. Kompresor 23. Ion Exchanger
11. Refrigeration 24. Filter water
12.Reaktoramonia 25. Sandfilter
13.Seksi recovery 26.Tangki klarifikasi
27.Kantorinstrumentasi
12

1.3 Struktur Organisasi dan Sistem Manajemen Perusahaan


1.3.1 Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan
sistem organisasi line and staff organization, dimana proses manajemen di
PT.Pusri dilakukan berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM)
dengan melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan
mutu secara kontinyu. Tugas operasional, sesuai dengan SK/DIR/240/2011
tanggal 21 Oktober 2011, pengoperasian PT. Pusri dipimpin oleh dewan direksi
yang terdiri dari direktur utama yang membawahi 4 orang direktur, yaitu:
1. Direktur Produksi
2. Direktur Keuangan dan Pemasaran
3. Direktur Teknik dan Pengembangan
4. Direktur SDM dan Umum

Di bawah direksi dibentuk sub-direktorat pada unit penunjang dan


kompartemen pada unit operasional dengan tugas sebagai koordinator aktivitas
kepala biro atau kepala departemen. Kepala kompartemen atau yang sekarang
disebut sebagai General Manager. Kompartemen membawahi departemen-
departemen yang dipimpin oleh seorang kepala departemen. Tetapi ada beberapa
departemen yang bertanggung jawab langsung kepada direksi. Departemen ini
membawahi dinas-dinas yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang langsung
dibawahi kompartemen.
Direktur produksi membawah Departemen produksi yang terbagi seperti berikut:
1. Divisi Operasi
Divisi ini dipimpin oleh seorang GeneralManagerdan bagian shift serta
Superintendentyang masing-masing bertugas mengkoordinir jalannya operasi.
Assistant Manager yang masing-masing membawahi tiga Superintendent yaitu:
a. Superintendent Operasi Utilitas
b. Superintendent Operasi Ammonia
c. Superintendent Operasi Urea
13

Superintendent Operasi dibantu oleh seorang Assistant Superintendent Operasi


dan membawahi langsung foremen, senior,foremen, koordinator operator,
operator senior dan operator lapangan.
a. General Manager
General Manager berkedudukan dibawah Direktur yang membawahi beberapa
manager.General Manager bertugas sebagai pimpinan disuatu kompartemen
yang meliputi kompartemen produksi, kompartemen pemasaran, kompartemen
jasa teknik dan pengembangan usaha, kompartemen keuangan dan
kompartemen SDM dan umum. General Manager bertanggung jawab kepada
direktur.
b. Manager
Manager berkedudukan dibawah seorang General Manager dan bertanggung
jawab kepada General Manager. Manager mempimpin suatu departemen,
misalnya Departemen Produksi.
c. Staff Manager
Seorang Staff Manager berkedudukan langsung dibawah seorang Manager dan
bertanggung jawab kepada Manager.
d. Superintendent
Superintendent bertanggung jawab langsung ke Manager. Superintendent
memimpin suatu bagian didalam dinas tertentu. Misalnya bagian Utilitas pada
Departemen Operasi PUSRI – IV.
e. Assistant Superintendent
Assistant Superintendent bertugas untuk membantu kinerja seorang
Superintendent dan mewakili tugas Superintendent apabila Superintendent
tidak berada ditempat. Assistant Superintendent bertanggung jawab kepada
Satff Manager.
f. Senior Foreman
Senior Foreman bertanggung jawab kepada Superintendent dan bertugas untuk
memimpin suatu seksi tertentu. Senior Foreman membawahi beberapa
Foreman.
14

g. Foreman
Foreman atau kepala regu bertugas untuk mengkoordinir regu yang sedang
bertugas pada shift kerja tertentu dan membantu kinerja seorang Senior
Foreman.
h. Koordinator Operator
Koordiantor Operator bertugas untuk mengkoordinir operator yang bertugas
dilapangan. Koordinator operator bertanggung jawab kepada Senior Foreman.
i. Operator Senior
Operator Senior bertugas untuk melaksanakan suatu kontrol operasi pada
pabrik yang berada dikontrol panel dan bertanggung jawab kepada Senior
Foreman.
j. Operator Lapangan
Operator lapangan bertugas untuk mengoperasikan peralatan yang ada di
dilapangan pabrik sesuai instruksi dari operator kontrol panel dan bertanggung
jawab kepada Senior Foreman.

2. Divisi Pemeliharaan
Divisi pemeliharaan bertugas memelihara dalam memperbaiki alat-alat
pabrik yang berhubungan dengan operasi pabrik. Divisi pemeliharaan dipimpin
oleh seorang General Manager Pemeliharaan, yang membawahi Manager
pemeliharaan mekanikal, Manager pemeliharaan listrik dan instrument, Manager
perbengkelan, Manager jaminan dan pengendalian kualitas, dan Manager
perencanaan dan pengendalian Turn Around.
3. Divisi Pengendalian Pabrik Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Divisi pengendalian pabrik keselamatan kerja dan lingkungan bertugas
membantu divisi operasi dalam hal pengamatan operasi, persiapan dan
pengendalian mutu bahan baku serta bahan pendukung, perhitungan produksi,
evaluasi kondisi operasi serta studi untuk melakukan modifikasi pabrik dan
peningkatan efisiensi. Departemen pengendalian pabrik keselamatan kerja dan
lingkungan, membawahi 3 divisi yaitu:
15

a. Dinas Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Dinas perencanaan dan pengendalian produksi dipimpin oleh
seorangManager perencanaan dan pengendalian produksi yang membawahi:
1. Staf Teknik Proses 1 dan Teknik Proses 2
2. Dinas Administrasi Teknik Proses, tugas utama sebagai berikut:
a) Memonitor dan mengevaluasi kondisi operasi pabrik sehingga dapat
dioperasikan pada kondisi yang optimum.
b) Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas dan kuantitas hasil – hasil
produksi.
c) Memberikan bantuan yang bersifat teknis kepada unit – unit yang terkait.
d) Merencanakan modifikasi peralatan produksi serta tambahan unit produksi
dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktifitas.
e) Memberikan rekomendasi pengganti katalis, resin dan bahan sejenis.

b. Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengawasi
mutu bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu:
1. Bagian Laboratorium Kimia Analisis, membawahi:
a) Seksi Analisis Instrument
b) Seksi Laboratorium Pengujian Mutu
c) Seksi Laboratorium Pengujian dan standar.
2. Bagian Laboratorium Kontrol Produksi, membawahi:
a) Seksi shift Laboratorium Kontrol Produksi I membawahi Laboratorium
Kontrol Pusri IB dan II
b) Laboratorium Pusri II membawahi Laboratorium Kontrol Pusri III dan IV
c) Bagian Laboratorium Penunjang Sarana, membawahi:
1. Seksi Penyelidikan dan Distribusi Sarana
2. Seksi Laboratorium Kalibrasi
3. Seksi Laboratorium Harian Alat dan Instrumen.
16

c. Divisi Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup


Divisi ini berada di bawah departemen produksi yang dibagi menjadi tiga
dinas yaitu: Divisi Lingkungan Hidup, Divisi Pemeriksaan Teknik, dan Divisi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Divisi ini dipimpin oleh seorang manajer yang
dibantu oleh:
1. Dinas Pemeriksaan Teknik, terdiri atas:
a) BagianPemeriksaanTeknikLapangan I
b) BagianPemeriksaanTeknikLapangan II
c) KelompokJaminanTeknik
d) SeksiPemeriksaanTeknikBengkel
2. Dinas Keselamatan dan Lingkungan Hidup, terdiri atas:
a) BagianPengendalianPencemaran
b) BagianPengendalianLingkunganHidup
3. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Kerja, terdiri atas:
a) Bagian Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja.
b) KelompokTeknikKeselamatanKerja.
c) Bagian Hygiene dan Pemeriksaan Kesehatan
4. Dinas Administrasi Umum dan Keuangan Produksi.

1.3.2 Struktur Organisasi Dinas Operasi PUSRI


Secara struktur organisasi perusahaan Dinas Operasi PUSRI III termasuk
ke dalam Departemen Produksi II, yang tugas departemen ini adalah
mengkoordinasikan jalannya PUSRI III dan PUSRI IV melalui Dinas Operasi
PUSRI III dan Dinas Operasi PUSRI IV. Sedangkan untuk PUSRI IB dan II
dikoordinasikan di bawah Departemen Produksi I. Struktur organisasi PT. PUSRI
ini dapat dilihat pada gambar 1.3.
Pabrik PUSRI IV dipimpin oleh seorang Manager Dinas Operasi PUSRI
IV yang bertanggung jawab terhadap operasional pabrik PUSRI IV secara
keseluruhan. Manager Dinas Operasi P-IV dibantu oleh 3 orang Superintendent,
yaitu:
1. Superintendent Urea
17

2. Superintendent Ammonia
3. Superintendent Utilitas.
Setiap superintendent dibantu oleh Assistant Superintendent yang membawahi
langsung:
1. Senior Foreman
2. Kepala Regu/Foreman
3. Koordinator Lapangan
4. Operator senior (panel)
5. Operator lapangan.
Serta seorang Senior foreman, bertugas sebagai pengkoordinir kegiatan di
lapangan antara unit kerja pabrik dan shift, mengawasi kerja operator untuk setiap
shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja
diluar day shift.Operator yang mengoperasikan pabrik terdiri dari operator senior,
yang bertugas di control panel room, dan operator lapangan. Operator-operator
tersebut bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang
kepala seksi shift, dengan pembagian kerja sebagai berikut:
a. Day shift : 07.00 – 15.00
b. Swing shift : 15.00 – 23.00
c. Night shift : 23.00 – 07.00
Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang mana
3 regu bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.Selain operator dan karyawan
lapangan yang jadwal kerjanya dibagi per shiftkarena membutuhkan waktu 24
jam, terdapat pula karyawan non shift (pegawai administrasi) dan jabatan
setingkat kepala bagian ke atas dengan jadwal kerja:
1. Hari Senin-Kamis : 07.30-16.30 diselingi istirahat pukul 12.00-13.00.
2. Hari Jumat : 07.30-17.00 diselingi istirahat pukul 11.30-13.00.
3. Hari Sabtu dan Minggu libur.
Sumber: PT. PUSRI (Persero), 2017
Gambar 1.3Bagan Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja
18
19

1.4 Pendistribusian dan Pemasaran

Pada tahun 1979, PT. PUSRI ditunjuk sebagai penanggung jawab


pengadaan dan penyaluran seluruh jenis pupuk bersubsidi, baik yang berasal dari
produksi dalam negeri maupun luar negeri untuk memenuhi kebutuhan program
intensifikasi pertanian melalui Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi
No.56/KP/II/1979.
Berdasarkan penunjukan tersebut, PT. PUSRI bertanggung jawab dalam
memasarkan dan mendistribusikan berbagai jenis pupuk hingga sampai di tangan
petani (Pipe Line Distribution Pattern) dengan menekankan mekanisme distribusi
pada faktor biaya (Least Cost Distribution Pattern). Untuk dapat memenuhi
kewajibannya tersebut, PT. PUSRI memiliki sistem distribusi sebagaimana dapat
dilihat pada gambar 1.4 dan 1.5 berikut ini.

Gudang
Lini II
Produsen Pupuk
Gudang Koperasi/KU
PT. PUSRI Lini III D Penyalur
PT Pupuk Kujang
PT Pupuk Iskandar Muda
(PIM) UPP (Unit
PT Petrokimia Gresik Pengantong Pengecer
PT Pupuk Kalimantan an Pupuk)
Timur

Peta
PupukKantong ni
Pupuk curah

Sumber: PT. PUSRI (Persero), 2017

Gambar 1.4Jalur Pengadaan dan Distribusi Pupuk Dalam Negeri


(Pipe Line Distribution Pattern)
20

Importir
pupuk yang Gudang Gudang KUD/Koperasi
Pengecer Petani
ditunjuk Lini II Lini III Penyalur
pemerintah

Sumber: PT. PUSRI (Persero), 2017

Gambar 1.5Pengadaan dan DistribusiPupukImpor

Pada tanggal 1 Desember 1998, pemerintahmenghapus tata niagapupuk,


baikproduksidalamnegerimaupunimpor.
Keputusanpemerintahtersebutmembuatsetiappabrikpupukberhakuntukmemasarka
nsendiriproduknya di Indonesia, meskipunbegituuntukmencegahpersaingan yang
tidaksehatpemerintahmenentukandaerah-
daerahpenyaluranuntuksetiappabrikpupuk yang ada.
Adanyakeputusanpemerintahinihanyaberlaku pada tata niagapupuknasional dan
tidakmempengaruhi status PT. PUSRI sebagaisebuahholding company.
Pada tahun 2001, tata
niagapupukkembalidiaturolehpemerintahmelaluiKeputusanMenteriPerindag RI
No.93/MPP/Kep/3/2001, dimana unitniaga PUSRI dan
atauprodusenmelaksanakanpenjualanpupuk di lini III (kabupaten)
sedangkandarikabupatensampaike tangan petanidilaksanakanoleh distributor
(BUMN, swasta, dan koperasi). Kemudian, pada tahun 2003,
dikeluarkankebijakantambahanmengenai tata niagapupuk,
yaitukeputusanMenteriPerindag RI No.70/MPP/2003 tanggal 11 Februari 2003
yang menyatakantentang tata niagapupuk yang bersifatrayonisasi. PT. PUSRI
tidaklagibertanggungjawabuntukpengadaan dan penyediaanpupuk secara
nasionalnamundibagidalambeberaparayon. MulaiMei 2003, PT. PUSRI
mengaturdistribusiuntukdelapanpropinsi, yaituSumateraBarat, Jambi, Bengkulu,
SumateraSelatan, Lampung, Bangka-Belitung, JawaTengah, dan Banten.
Kemudianmenyusul Surat KeputusanNo. 306/MPP/Kep/4/2003 yang
mengaturtentangperubahan atas KeputusanMenteriPerindustrian dan Perdagangan
21

No. 70/MPP/Kep/2/2003 tentangPengadaan dan


PenyaluranPupukBersubsidiuntukSektorPertanian. SK inimengaturtentangsyarat-
syaratbagiimportir, sertatatacarapengadaanpupukbersubsidi dan non
subsidimelaluiimpor.Terakhir,
dalamrangkalebihmeningkatkankelancaranpengadaan dan
pendistribusianpupukbersubsidi, makaPemerintahmenerbitkan Surat
KeputusanNo. 356/MPP/Kep/5/2004tanggal 27 Mei 2004 yang
menegaskankembalitanggungjawabmasing-masingProdusen, Distributor,
Pengecer, sertapengawasanterhadappelaksanaannya dilapangan.
Saranadistribusi dan pemasaran yang dimiliki PT. PUSRI meliputi:
1. Satu buah kapal ammonia, yaitu MV Sultan Machmud Badaruddin II
2. Tujuh buah kapal pengangkut pupuk curah dan satu unit kapal sewa berdaya
muat masing-masing 66500 ton, yaitu MV PUSRI Indonesia, MV Abusamah,
MV Sumantri Brojonegoro, MV Mochtar Prabumangkunegara, MV Julianto
Mulio Diharjo, MV Ibrahim Zahier, dan MV Otong Kosasih
3. Empat unit pengantongan pupuk di Belawan, Cilacap, Surabaya, dan
Banyuwangi, serta 1 UPP (Unit Pengantongan Pupuk) sewa di Semarang
4. Gerbong kereta api sebanyak 595 buah
5. Gudang persediaan pupuk sebanyak 107 unit dan gudang sewa sebanyak 261
unit
6. Pemasaran PUSRI Daerah (PPD) sebanyak 25 unit di ibukota provinsi
7. Pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK) sebanyak 180 kantor di ibukota
kabupaten
8. Empat unit kantor perwakilan PUSRI di produsen pupuk lain, yaitu:
1. PT. Pupuk Kujang
2. PT. Pupuk Iskandar Muda
3. PT. Petrokimia Gresik
4. PT. Pupuk Kalimantan Timur

Anda mungkin juga menyukai